BOGOR - Bupati Bogor, Ade Yasin tak bisa lagi menyembunyikan kekecewaannya terhadap masyarakat yang tidak bisa mematuhi protokol menjaga jarak sosial selama Pandemi Virus Corona (Covid-19).
Terlebih, saat ini tengah diterapkan Penanganan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, fakta yang terjadi di lapangan masyarakat tetap berbondong-bondong bahkan berdesakan untuk membeli penganan berbuka puasa. Seolah sedang tidak terjadi apa-apa.
Bahkan, pada masjid-masjid di sejumlah kampung, masih menggelar solat berjamaah. Seperti solat Jumat maupun solat tarawih.
Ade Yasin menilai, Pandemi Covid-19 yang diprediksi selesai pada Juni 2020, bisa menjadi lebih panjang jika masyarakat tidak patuh pada aturan pemerintah selama penerapan PSBB, untuk tinggal di rumah dan diam di rumah.
“Imbauan diam di rumah, tinggal di rumah sebagai senjata melawan Corona bukan isapan jempol. Contohnya di Vietnam, yang sudah bebas dari Corona bahkan tanpa satu pun ada yang meninggal,” kata Ade, Minggu (26/4).
Dia mengungkapkan, masyarakat Indonesia, khususnya Kabupaten Bogor, perlu dari Vietnam yang bisa patuh dan disiplin pada imbauan yang dikeluarkan pemerintah.
“Ketika pemerintahnya memberlakukan kebijakan lockdowan secara nasional, semua nurut. Hampir 100 juta penduduk Vietnam tidak keluar rumah, kecuali membeli kebutuhan makan dan obat-obatan,” katanya.
Ade mengambil kesimpulan bahwa disiplin adalah kunci untuk lepas dari Pandemi Covid-19. Dia juga mengaku miris, dengan masih ramainya jalanan, hingga kerumunan masyarakat.
Kata dia, status perekonomian sebuah negara tidak berimbas banyak dalam upaya menangani Covid-19.
“Vietnam tidak lebih baik dari Indonesia. Kemiskinan juga menjadi masalah mereka. Seperti penduduk Indonesia, penduduk Vietnam juga banyak yang meninggalkan desa dan pergi ke kota untuk mencari nafkah,” katanya.
“Gambaran masyarakatnya dalam batas-batas tertentu, beda-beda tipis dengan gambaran masyarakat Indonesaia atau Kabupaten Bogor yang juga banyak warganya pergi ke Jakarta mencari nafkah,” tegasnya.
“Oleh sebab itu, apabila kita ingin menghentikan corona di bulan Juni sesuai perkiraan para ahli, saatnya kita mencontoh kepatuhan dan disiplin warga Vietnam. Kita harus menguatkan tekad, kalau Vietnam bisa mengapa kita tidak. Corona di Kabupaten Bogor masih sangat berbahaya,” ujarnya.
Di Kabupaten Bogor, saat ini 101 orang positif terinfeksi Covid-19. Dari jumlah itu, 10 orang dinyatakan sembuh, 84 kasus masih dalam penanganan dan 7 orang meninggal dunia.
Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat 835 orang, selesai pengawasan 510 orang dan 308 masih dalam pengawasan serta 17 orang dinyatakan meninggal.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) dari 1.275 orang, 983 selesai pemantauan dan 292 lainnya masih dalam pemantauan.(*/T Abd)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro