BOGOR – Kendati Pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan berbagai cara untuk meminimalisir kecurangan dalam gelaran Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang akan dihelat pada 3 November 2019, mendatang, namun indikasi kerawanan tetap saja patut diwaspadai semua golongan.
Salah satunya, Bogot Timur Jurnalis (BTJ) yang bertekad untuk berperan aktif memantau jalannya pesta demokrasi di tingkat wilayah tersebut. Hal ini ditegaskan Ketua BTJ, Sudadi.
Menurutnya, sikap yang diambil BTJ sendiri tak lain dalam kerangka menjalankan fungsinya sebagai jurnalis. Menurutnya, semua anggota BTJ sepakat untuk turun ke lapangan melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pilkades se Bogor Timur.
“Dan, jika menemukan kecurangan dalam pelaksanaannya, maka akan dijadikan bahan pemberitaan dengan tetap mematuhi kode etik jurnalistik dan dalam pemberitaan akan dilakukan dengan pool yang artinya semua anggota sepakat untuk memberitakannya di media masing-masing,” katanya.
Langkah khusus pemantauan yang dilakukan BTJ ini, menurut Sudadi, juga sekaligus aplikasi kontrol sosial yang menjadi salah satu fungsi pers. “Jadi, BTJ tidak akan keluar dari fungsinya,” jelasnya.
Sampai saat ini saja, tegas Sudadi, pihaknya sudah banyak mendapatkan informasi seputar dugaan kecurangan dalam pelaksanaan tahapan Pilkades. Contohnya, dugaan money politik, dugaan keterlibatan perangkat desa, dugaan keterlibatan panitia pemilihan dalam mensukseskan calon tertentu.
“Tapi, informasi itu tidak serta merta kita expose. Kita masih melakukan investigasi dan pengumpulan bukti otentik serta konfirmasi ke pihak terkait. Sehingga ketika kita expose memenuhi kode etik jurnalistik,” terangnya.
Senada, Ketua Dewan Pembina BTJ, Jani Ginting, menyambut positif langkah BTJ tersebut. Pers menurutnya, memang harus mengambil peran dalam setiap kegiatan yang ada di masyarakat. “Apalagi yang menyangkut kepentingan umum, ” tambahnya. (Omen)
BOGOR – Pilkades Karyamekar, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor tinggal menghitung hari. M Jaji, salah satu kontestan pun muncul sebagai kandidat terkuat pemenang pesta demokrasi ditingkat wilayah ini dibanding dua koleganya.
Hal ini bukan tanpa alasan. Selain bukti hasil kinerja sang petahana, beberapa warga juga mengaku sangat berharap Jaji dapat kembali memimpin Desa Karyamekar. Tentunya dengan harapan program pembangunan di segala sektor yang sebelumnya sudah dilaksanakan dapat kembali berlanjut agar lebih maksimal dan menyentuh langsung ke masyarakat.
“Karena selama menjabat sebagai Kepala Desa setiap tahun selalu ada peningkatan di bidang pembangunan. Seperti jalan-jalan lingkungan yang sekarang mayoritas sudah bagus bagus,” kata Omad, salah seorang warga Kampung Pangkalan kepada jurnalmetro.com.
Lebih lanjut, Omad juga mengatakan, selain konsen terhadap pembangunan, Lurah Jaji, begitu ia biasa disebut juga sangat peduli terhadap kondisi sosial masyarakat.
“Menurut saya hanya Pa Jaji yang layak dan harus melanjutkan sebagai Kepala Desa Karyamekar karena masih ada rencana program yang akan dilakukan Pak Lurah kedepan,” imbuhnya.
Sementara itu, Calon Kades Karyamekar, Jaji berjanji akan memegang amanah warga jika terpilih kembali. “Kita akan meningkatkan pelayanan kesehatan karena Puskesmas sudah terbangun di Karyamekar bagi warga masyarakat serta untuk mengoptimalkan pelayan di masyarakat kami melakukan penyediaan mobil angkutan untuk pelayanan di setiap dusun jelas dan terus meningkatkan infrastruktur lingkungan,” jelas Jaji.
Jaji juga memohon doa serta dukungannya dari warga Desa Karyamekar dalam Pilkades 3 November mendatang. “Sebagai Kepala Desa semata mata untuk mengabdikan diri untuk masyarakat dengan juga saya sudah berpengalaman menjalankan tugas dan kewajiban sebagai kepala desa untuk berlaku adil bijaksana dan tentunya amanah,” tutup Jaji. (Omen)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro