BOGOR - Program yang begitu penting untuk masyarakat kecil namun banyak kendala .Di era kepemimpinan Ade Yasin-Iwan Setiawan periode 2019-2024, Pemkab Bogor dipastikan masih memiliki pekerjaan rumah rehabilitasi rumah tidak layak huni (Rutilahu).
"Sampai periode kepemimpinan Ade Yasin-Iwan Setiawan, nggak akan selesai proyek perbaikan atau rehabilitasi Rutilahu karena hingga akhir tahun ini jumlah Rutilahu tersisa ada 80 ribu unit lagi," kata Kasi Pengendalian Perumahan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor Suparno kepada wartawan, Minggu (19/7/2020).
Dia menerangkan, untuk tahun ini ada 4.320 unit Rutilahu yang akan direhabilitasi. Sebanyak 3.320A unit menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan 1.000 unit lainnya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).
Demi efektivitas bantuan rehabilitasi Rutilahu, jajaran DPKPP pun akan mengusulkan agar bantuan anggaran rehabilitasi Rutilahu melalui pos anggaran bantuan sosial dan bukannya rehabilitasi Rutilahu yang anggarannya melalui bantuan keuangan desa (Bankeudes).
"Melihat program KemenPU-PR, kita melihat lebih efektif kalau anggaran rehabilitasi Rutilahu menggunakan sistem bantuan sosial hingga tidak ada pajak dan penerima bantuan pun total menerima Rp 15 juta untuk merehab rumahnya yang rusak," sambung Suparno.
Dia menjelaskan, 3.320 unit Rutilahu menyentuh masyarakat di 39 kecamatan, dan khusus untuk Kecamatan Cibinong menggunakan anggaran dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
"Bantuan rehabilitasi Rutilahu kan buat masyarakat perdesaan hingga hanya menyentuh 39 kecamatan, sedangkan rehabilitasi Rutilahu dan lingkungannya di Kecamatan Cibinong menggunakan anggaran dari program Kotaku," jelasnya.
Dikarenakan uang sebesar Rp15 juta itu tak maksimal untuk rehabilitasi Rutilahu, Suparno pun berharap masyarakat, perusahaan swasta, dan pemerintahan desa turut berperan.(*/T Abd)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro