BEKASI = Pemerintah Kota Bekasi akan melibatkan 100 petugas medis untuk mendatangi 1.200 orang yang sudah ditetapkan untuk diambil sampel darahnya dalam pemeriksan rapid test corona virus disease (Covid-19).
Lingkungan Stadion Patriot Chandrabhaga pun nantinya digunakan untuk mengumpulkan sampel dan melanjutkan proses pemeriksaan lebih lanjut pada sampel yang telah diambil. Belum dipastikan kapan tes dilakukan.
Pasalnya hingga hari ini alat tes belum diterima Pemerintah Kota Bekasi.
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan pola rapid test ini diubah menjadi door to door. Ini sesuai masukan yang disampaikan Forkopimda dan Ikanan Dokter Indonesia (IDI) serta DPRD.
"Jadi kita tadi dari hasil mendengarkan masukan dari dari Forkopimda dan IDI dan juga dari yang terhormat anggota DPRD Jawa Barat sudah dikonsultasikan ke Pak Wali Kota juga," kata Tri kepada wartawan, Rabu (25/3/2020).
Maka itu, lanjut dia, hari ini dilakukan simulasi untuk menerapkan tes cepat massal tersebut. "Ini kita sudah koordinasi ke Pak Gubernur seperti apa nanti polanya," jelas dia.
Sebelumnya Pemerintah Kota Bekasi memastikan membatalkan pemeriksaan secara massal virus corona terhadap warganya.
"Untuk sementara waktu (rapid test) ditunda pelaksanaannya sampai waktu yang belum ditentukan," kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto kepada wartawan, Senin 23 Maret 2020.
Penundaan pemeriksaan warga Kota Bekasi secara massal itu, kata dia, juga sambil menunggu kesiapan alat yang digunakan untuk memeriksa virus corona.
"Tentunya sambil menunggu kesiapan yang pertama yaitu ketersidaan alat dan juga metode yang terus kita lakukan evalusi dan tentunya bagaimana prosesnya tetap berjalan secara efektif dan juga tidak terjadi pengumpulan massa," tandasnya.(*/Eln)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro