CIBINONG - Saat ini pasukan baju coklat juga sebagai penegak perda gencar untuk memerangi penyakit masyarakat karena program Nobat ( nongol babat) seperti mati suri namun dengan kepimpinan yang baru Agus Ridho seperti bangun dari siuman .
Razia penyakit masyarakat (Pekat) kembali digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor, Jumat (14/8/2020), malam. Hasilnya, alat kontrasepsi atau kondom bekas pakai, berhasil disita petugas bersama 8 wanita di dua lokasi yang berbeda.
Dalam giat kali ini, petugas Satpol PP didampingi Satuan Sabhara Polres Bogor menyisir sejumlah lokasi yang diduga menjadi lokalisasi prostitusi terselubung. Pertama, kawasan Kota Wisata, Gunung Putri menjadi sasaran.
Hasilnya, enam wanita yang mengaku berprofesi sebagai terapis diamankan di salah satu rumah kebugaran yang berlokasi di komplek pertokoan kawasan tersebut.
Uniknya, tim disini tak hanya menggiring sejumlah wanita terapis, tapi juga berhasil menemukan kondom bekas pakai dari dalam tas milik wanita terapis yang tengah menemani pelanggannya di salah satu kamar.
Petugas menunjukan barang bukti berupa alat kontrasepsi bekas pakai dari dalam tas salah satu wanita terapis.
“Ini buktinya, langsung bawa semua ke Mako,” ujar salah satu petugas Satpol PP sambil menunjukan barang bukti yang ditemukan dari dalam tas milik wanita terapis.
Tak sampai disitu, tim melanjutkan razia ke beberapa lokasi lain. Sayang dilokasi yang dituju, tim tak berhasil menemukan apa-apa. Dugaan adanya kebocoran informasi terkait razia oun menyeruak.
Pasalnya, dua lokasi yang dituju merupakan pusat prostitusi terselebung di kawasan tersebut. “Sepertinya sudah bocor ini,” singkat seorang petugas saat menyisir satu per-satu pintu ruangan yang ada di kawasan itu.
Tak mau pulang dengan tangan hampa, tim melanjutkan razia ke kawasan Puncak. Disini, tepatnya tak jauh dari Pasar Ciawi, petugas kembali menggiring dua wanita yang diduga tengah menunggu pelanggan dipinggir jalan.
Sambil menanggis, wanita itu pun langsung diangkut kedalam truk. Penyisiran sejumlah lokasi lainnya pun dilakukan. Mulai dari kawasan Gang Semen hingga sebuah hotel di Kecamatan Megamendung. Sayang, lagi-lagi, razia diduga bocor.
para wanita yang terjaring dalam razia pekat Satpol PP Kabupaten Bogor.
“Mereka (para wanita yang terjaring razia-red), langsung kami bawa ke Mako untuk didata oleh tim dari Dinas Sosial Kabupaten Bogor dan juga akan dilakukan tes urin oleh BNN. Jika terbukti positif narkoba akan langsung ditindaklanjut oleh BNN. Dan untuk yang lainnya diserahkan ke Dinsos untuk dikirim ke panti rehabilitasi,”tukas Kasat Pol PP Kabupaten Bogor, Agus Ridho.
Politisi dari PPP H.M. Romli di hubungi mengatakan sangat mendukung razia yang dilakukan oleh pihak Satpol PP agar ada efek jera dan diminta agar pihak dinas sosial untuk jangan sekali-kali main mata karena ini adalah penyakit masyarakat yang harus dibina,"ujarnya.(20/8/2020)
lanjutnya," ditengah pandemi seperti ini harus diterapkan protokol disemua tempat dan juga upaya pencegahan dan penularan ditengah masyarakat agarv tak terjadi meningkatan kasus,"tutup pilitisi yang ramah senyum ini.(T Ab)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro