CIBINONG - 22 Oktober adalah Hari Santri yang di resmikan oleh pemerintah dan ini menjadi hari yang dinanti oleh para santri seluruh Indonesia karena banyak kegiatan yang ditampilkan oleh kaum sarungan dan berpeci. Dalam kegiatan tersebut banyak menampilkan perlombaan dan kajian buku- buku kaum ulama yang menonjol seperti karangan syeih Nawwi Banten Dll.
Bogor merupakan salah satu daerah santri, hal ini di buktikan banyaknya pondok-pondok pesantren yang ada di kabupaten maupun kota bogor. Baik pondok pesantren modern maupun salafiyah yang tersebar di kota dan pelosok Pedesaan .
Salah satu santri yang tak mau disebutkan namanya dan pernah menimba ilmu agama di salah satu pondok pesantren salafiyah di kabupaten Bogor berharap agar para santri saat ini dapat memanfaatkan momen ini dengan mensyiarkan kegiatan-kegiatan, karya atau gagasan-gagasan yang dilahirkan oleh santri.
Ketua salah satu majlis Rumah Shalawat Di Bogor Tisna Setiawan mengatakan," sangat penting syiar agama , momentum hari santri pun bisa memotivasi para generasi Z saat ini agar tertarik bahkan bisa ikut mengaji bersama santri. Terlebih di era digital saat ini.
Dan salah satu pendiri Rumah Shalawat, Tisna Setiawan menyambung," yang sampai saat ini kami tetap eksis bersama para santri dan para penggiat rumah shalawat mensyiarkan shalawatan dari rumah ke rumah di kabupaten maupun kota bogor dan ini bentuk kegiatan bersenambungan .
Utad Tisna menambahkan harapan kepada para alumni, ahli majelis atau masyarakat yang pernah menjadi santri maupun tidak pernah tapi peduli terhadap kaum santri, untuk ikut memikirkan kemajuan-kemajuan bagi para santri ditengah masyarakat . Salah satunya dalam konteks literasi perlu adanya sarana dan prasarana untuk mutola'ah/membaca.
Yaitu PERPUSTAKAAN KITAB KUNING karena banyak buku yang diperlukan baik Ajengan, Ustad dan Santri untuk mebambah ilmu dan wawasan dalam keilmuan agama.
Karena banyaknya harga kitab yang tidak mudah dijangkau oleh kalangan santri, bahkan oleh para Kiayi sekalipun karena harga yang tak terjangkau .
Tisna berharap," sudah saat para pendukung santri, kiayi dan para pengambil kebijakan baik dari Swasta bahkan pemerintah harus hadir mempasilitasi adanya perpustakaan kitab kuning di Daerah Bogor .
Jika perpustakaan kitab kuning ini di adakan di kabupaten Bogor atau Kota Bogor, maka akan menambah wawasan keilmuan para Kiayi ,Ustad bahkan para santri pun akan lebih semangat belajar untuk meraih keilmuan Dunia dan Akherat," harapnya.(*/Du)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro