NGANJUK - Warga di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dihebohkan dengan penemuan bekas pemukiman bangsawan era Mataram Kuno di tengah hutan.
Petugas dari kepurbakalaan dan museum Dinas Pariwisata Kabupaten Nganjuk yang mendapat laporan tentang penemuan tersebut langsung datang dan melakukan pengecekan ke lokasi.
Dengan menggunakan kendaraan roda dua sejumlah petugas dari Dinas Pariwisata Kabupaten Nganjuk langsung memasuki Hutan Kedungboto, Desa Balongrejo, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk.
Para petugas ingin mengecek laporan warga mengenai penemuan tersebut. Setelah satu jam perjalanan mereka tiba di lokasi dan mengonfirmasi kebenaran laporan warga.
Di hamparan hutan yang cukup luas itu, petugas menemukan reruntuhan bangunan kuno yang sangat luas. Tembok bangunan itu sudah roboh dan porak poranda namun bagian pondasinya masih kokoh dan menancap di tanah.
Dilihat dari ukuran batu batanya, struktur bangunan itu diduga merupakan peninggalan dari era Mataram Kuno yang jauh lebih tua dari masa Majapahit.
Ukuran batu bata era Mataram Kuno jauh lebih besar dari batu bata merah masa Majapahit. Ukuran batu bata di daerah itu sama dengan bata merah yang ada di Candi Lor, yang dibangun pada oleh Mpu Sindon pada 589 Saka atau 937 Masehi.
Di hamparan lokasi itu petugas juga menemukan puing candi dan lapik arca.
Penemuan itu semakin menguatkan dugaan daerah tersebut dulunya merupakan pemukiman bangsawan yang dilengkapi dengan candi sebagai tempat ibadahnya.
“Jelas kalau melihat sebaran yang begitu luasnya ini sepertinya ini adalah perkampungan kuno yang sangat lengkap, jadi ada pemukiman ada tempat peribadatan jadi sangat lengkap,” terang Kabid Kepurbakalaan dan Museum Dinas Pariwisata Nganjuk, Amin Fuadi kepada iNews.
Atas temuan ini Dinas Pariwisata Kabupaten Nganjuk akan segera melaporkannya ke Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur agar segera ditindaklanjuti.(*/Gio)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro