JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Minggu (7/4/2019).
Ketika suasana itu dikomparasikan dengan kampanye Jokowi di Stadion Utama Gelora Bung Karno saat Pilpres 2014 silam, belum sebanding dengan membludaknya massa pendukung Prabowo-Sandi.
"Kalau lihat dari GBK kemarin dan kita komparasikan dengan 2014 Jokowi Salam 2 Jari masih ada beberapa tribun yang kosong, kemarin tuh penuh," ujar Analis Politik dari Universitas Bung Karno, Muda Saleh kepada media, Senin (8/11/2019).
Menurut Muda, masyarakat Indonesia saat ini secara sadar mulai menginginkan sebuah perubahan. Hal ini dapat ditelisik dari maraknya antusias masyarakat mendukung Prabowo-Sandi.
"Antusias masyarakat Indonesia kemarin di GBK tidak dari Jabodetabek saja, bahkan dari Surabaya luar daerah sampai nginep nginep. Terus kendaraan parkir di luar GBK sampai di tengah jalan bukan plat B lagi tapi platnya macam macam. Ini menunjukkan, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia menginginkan sebuah perubahan berdasarkan fakta di lapangan," tuturnya.
Kemudian bila dikaitkan dengan sejumlah langkah para pendukung paslon 01 yang terekam dalam video dan kemudian disebar luaskan lewat media sosial berpotensi membuahkan kekalahan bagi Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Lantaran dinilai blunder.
"Beberapa yang perlu dipahami kubu 01 dari video-video viral adan yang kasih uang ke masyarakat, kasih amplop bahkan salah satu menteri memberikan amplop kepada pemuka agama ini menunjukkan 01 doyan doyan kasih duit ke orang dengan kasih bantuan sementara kubu 02 lebih bicara soal program-program. Ini tontonan menarik yang dilihat masyarakat," tuntasnya. (*/Ag)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro