MALANG - Setelah sempat belum menemukan kata sepakat untuk mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tiga kepala daerah di Malang raya akhirnya ‘sadar’.
Sebelumnya kesepakatan PSBB Malang raya sirna, setelah Kabupaten Malang dan Kota Batu memutuskan tidak sepakat lantaran jumlah pasien positif corona yang masih sedikit. Belakangan hanya Kota Malang yang keukeuh mengajukan PSBB ke Gubernur Jawa Timur, namun akhirnya ditolak.
Namun, penambahan jumlah pasien positif corona dalam tiga hari terakhir menjadi 45 pasien positif corona, membuat kepala daerah ‘menyerah’ dan mulai ‘sadar’.
Bupati Malang HM. Sanusi mengatakan wacana pemberlakuan PSBB di Malang Raya kembali digaungkan. Bahkan, ia berencana mengajak Pemkab Pasuruan dan Pemkot Pasuruan bergabung di dalamnya.
“Ya kami akan ajak gabung Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan selain kota Malang dan Batu dalam PSBB Malang Raya. Karena termasuk karesidenan Malang dan untuk mendukung PSBB yang ada di Jawa Timur,” ujar Sanusi, usai rapat koordinasi di Pendopo Kabupaten Malang, Senin (27/4/2020).
Menindaklanjuti keseriusan pembicaraan PSBB tersebut, Sanusi telah meminta bantuan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jawa Timur dan Bakorwil III Kota Malang. “Sudah meminta bantuan untuk koordinasi dan nanti Bakorwil akan memimpin koordinasi lima kepala daerah,” ungkapnya.
Sesuai rencana rapat koordinasi dengan lima kepala daerah tersebut akan dilakukan pada Selasa 28 April 2020. “Nanti selasa 5 kepala daerah akan bertemu dan akan melakukan koordinasi di Pendopo Agung Kota Malang sini,” kata Sanusi.
Sementara Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengaku asa Malang raya untuk mengajukan PSBB kembali besar setelah melihat situasi pasien positif corona yang terus bertambah. “Alhamdulillah, ini rapat koordinasi mendadak dengan Forkopimda, kami membahas tentang situasi sekarang di Batu dan Malang Raya. Kami sepakat akan persiapan PSBB untuk Malang Raya,” ujar Dewanti.
Ia mengakui jika mendapat undangan dari Bakorwil yang mewilayahi Malang raya untuk melakukan rapat koordinasi membahas terkait wacana pengajuan kembali PSBB.
“Kami tadi membicarakan bagaimana langkah efektif dan memiliki hasil yang bisa menekan penyebaran dengan baik. Sambil menyiapkan, Selasa besok saya diundang Bakorwil untuk koordinasi dengan Malang Raya, ini saya sudah punya bahannya yang tadi dirapatkan,” ujarnya.
Sedangkan Wali Kota Malang Sutiaji yang dari awal tetap keukeuh mengajukan PSBB merasa perlu pentingnya sinergitas Malang raya guna membendung peningkatan pasien positif corona.
“Sejak kami luncurkan surat pengajuan PSBB lewat Pemprov, saya tidak merasa "bangga", perhatian saya tertuju pada jumlah PDP (pasien dalam pengawasan) yang terus bertambah dan OTG. Kegelisahan itu juga dikuatkan oleh kendala bahan uji laboratorium untuk swab yang sempat habis dan menunggu pasokan,” ujarnya.
“Ini yang sedang kita telisik, dan mengapa kembali saya tegaskan penting lakukan PSBB (Malang Raya), " tutup Sutiaji.
Sebagai informasi, 45 orang dinyatakan positif corona di Malang raya, 310 orang masuk kategori PDP, dan 1.158 masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) hingga Senin siang ini.(*/Gio)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro