JAKARTA - Ramainya isu kelangkaan gula dan bawang putih saat ini telah memicu terjadinya fluktuasi harga gula dan bawang putih di wilayah Jakarta. Berdasarkan laporan pada rapat mingguan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), BUMD pangan PT. Food Station Tjipinang Jaya sebagai BUMD pangan milik Pemprov DKI Jakarta melaporkan bahwa stok gula dan bawang putih saat ini masih cukup tersedia dan siap dikeluarkan kapan saja.
Sedangkan laporan dari karantina saat ini telah masuk impor bawang putih ke Jakarta, artinya bahwa telah ada tambahan stok bawang putih di Jakarta.
Sementara untuk gula pasir dalam minggu ini PT. FS juga akan segera mendapat stok gula pasir yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta
Kepala Dinas KPKP, Darjamuni mengatakan, masyarakat Jakarta tidak perlu khawatir lantaran Pemprov DKI Jakarta melalui tiga BUMD yaitu PT. Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Pasar Jaya, dan PD. Dharma Jaya akan memenuhi kebutuhan pangan bagi warga Jakarta.
"Berdasarkan pemantauan petugas di pasar tradisional dan pasar modern/swalayan, stok gula pasir dan bawang putih masih cukup tersedia meskipun harga gula pasir paling tinggi di pasar tradisional saat ini diharga Rp15.000/kg di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500/kg.
Sementara bawang putih harga di pasar bervariasi dikisaran Rp40-50.000," urai Darjamuni kepada wartawan, Jumat (28/2/2020).
Dia menambahkan, BUMD pangan dan Kementerian Pertanian akan bersinergi dalam menstabilkan stok dan harga di DKI Jakarta melalui intervensi dengan memotong rantai distribusi pangan. Sebagai contoh cabai saat ini rata-rata ditingkat eceran sudah turun diharga Rp40-30.000, yang semula mencapai Rp. 100.000.
"Menghadapi bulan puasa dan Idul Fitri 2020 masyarakat juga tak perlu panik, karena Pemprov DKI Jakarta akan bersinergi dengan semua pelaku usaha pangan dalam menyiapkan semua kebutuhan pangan warga Jakarta," ungkapnya.(*/Tub)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro