JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya pengalaman di pemerintahan untuk menjadi pemimpin di Indonesia. Menurut dia, calon presiden tidak boleh menjadikan kontestasi pilpres sebagai ajang coba-coba.
“Jangan coba-coba, karena itu butuh pemimpin berpengalaman,” kata Jokowi dalam sambutannya di acara Deklarasi Alumni Universitas Indonesia untuk Jokowi-Amin di Gelora Bung Karno, (12/1/2019).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, untuk menjadi pemimpin seseorang harus memiliki pengalaman di pemerintahan. Dia kemudian mengisahkan saat masih berada di Solo, Jawa Tengah. Ketika itu, Jokowi sebagai pengusaha mebel hijrah ke dunia politik untuk maju menjadi Wali Kota Solo.
“Saya ingin cerita sedikit soal pengalaman karena yang namanya memimpin harus punya pengalaman. Saya terkaget-kaget di awal, mulai masuk dari dunia usaha ke pemerintahan. Setelah itu saya belajar, karena itu butuh pengalaman," ucap Jokowi.
BACA JUGA: Hadiri Deklarasi Dukungan Alumni UI di GBK, Jokowi Naik Sepeda Bambu
Menurut dia, dunia usaha dan pemerintahan memiliki perbedaan yang sangat nyata. Jadi, pengalaman di pemerintahan sangat dibutuhkan oleh calon pemimpin negeri ini.
“Manajemen birokrasi dan pemerintah itu sangat beda sekali,” ucap dia.
Jokowi mengakui saat pertama kali menjadi Wali Kota Solo sangat sulit beradaptasi. Dia menyebut butuh waktu 1,5 tahun untuk memahami birokrasi di pemerintah.
Setelah itu, dia mulai terbiasa. Masuk ke periode kedua, Jokowi sudah menemukan ritme kerja. Pengalaman berikutnya digunakan Jokowi untuk maju Pilgub DKI 2012. Dia menang dan menjabat gubernur sebelum kemudian maju Pilpres 2014.
“Hampir satu setengah tahun prosesnya saya belajar. Belajar terus pagi, siang malam karena memang beda sekali,” pungkasnya.(*/Adyt)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro