BANDUNG - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mengeluarkan rekomendasi untuk calon Bupati Golkar kepada istri Bupati Bandung Dadang M Naser, Kurnia Agustina Naser dan Usman Sayogi maju di Pilkada Desember mendatang.
Surat Keputusan (SK) rekomendasi diserahkan langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto di di Gedung DPP Partai Golkar di Jakarta, Minggu (12/7/2020).
Usman Sayogi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bapenda Kabupaten Bandung, membenarkan jika dirinya mendapatkan kepercayaan dari DPP Partai Golkar untuk mendampingi Kurnia Agustina Naser sebagai wakilnya.
Ia mengaku datang bersama Kurnia Agustina Naser ke gedung DPP Golkar untuk menerima langsung SK rekomendasi tersebut.
"Penyerahan SK rekomendasinya tadi siang di gedung DPP Golkar. Yang menyerahkan langsung oleh pak Airlangga Hartarto. Ini juga saya dalam perjalanan pulang ke Bandung," kata Usman Minggu sore.
Dikatakan Usman, SK rekomendasi yang memilih dirinya untuk mendampingi Kurnia Agustina Naser ini, dilakukan DPP setelah melalui beberapa parameter dan pertimbangan. Pengalamannya dan rekam jejaknya selama ini sebagai ASN menjadi pertimbangan DPP Partai Golkar.
Alhasil, rekomendasi sebagai calon wakil Bupati dari Partai Golkar itu pun berhasil diraih oleh putra asli Soreang itu.
"Sebenarnya ini proses yang dilakukan bertahap yah, dari mulai pengajuan oleh DPD Kabupaten Bandung, DPD Jabar dan sampai DPP. Mungkin DPP memiliki pertimbangan dengan beberapa parameter sehingga menjatuhkan pilihannya kepada saya," ujarnya.
Dengan adanya SK rekomendasi itu, lanjut Usman, tidak serta merta menjadikan dirinya bakal wakil calon Bupati Bandung. Karena, setelah ini pihak Partai Golkar akan melakukan musyawarah dan menawarkan pasangan ini kepada mitra partai koalisi. Karena meskipun Partai Golkar memiliki kursi yang cukup untuk mengusung pasangan sendiri, namun tetap menghargai mitra koalisi.
"Ini kan baru rekomendasi dari DPP Partai Golkar. Nantinya kan bisa saja bukan saya yang diajukan oleh partai koalisi atau sebaliknya justru saya juga diusung oleh partai koalisi. Atau bahkan bisa saja Partai Golkar tidak berkoalisi karena tiketnya juga sudah cukup untuk mencalonkan pasangan calon,"tukasnya.(*/Hend
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro