BOGOR - Direktur Utama Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Hasanudin Tahir mengatakan keikutsertaannya dalam kunjungan ke Korea Selatan (Korsel), beberapa hari lalu tak lain hanya sebagai upaya terealisasinya MoU antara Pemkab Bogor dengan Pemerintah Daerah Hamyang Gun, yang sudah disepakati bersama pada Mei 2019 lalu.
"Jadi bukan gagal. Hanya memang masih terkendala beberapa prosesnya saja. Terkait ucapan Bupati, saya pikir hanya salah tanggap saja," kata Hasanudin Tahir saat ditemu (3/10/2019).
Lebih lanjut, ia memaparkan, dalam kunjungan itu, ia bersama tim melakukan sejumlah kunjungan ke lokasi instalasi pengelolaan air dan melakukan sejumlah kajian diantaranya mekanisme operasional alat pengelolaan air, spesifikasu hingga administrasi.
"Kita dapat bantuan barupa mesin pengelolaan air. Alat ini mampu menghasilkan kapasitas air 8 hingga 11 liter/detik. Alat ini memiliki nilai Rp35 Miliar. Sedangkan untuk tahap selanjutnya kita akan mendapat bantuan sebesar Rp140 Miliar ditahun 2020," jelasnya.
Namun begitu, bantuan di tahap dua itu belum dapat dipastikan karena kedua belah pihak baik PDAM Tirta Kahuripan dan Pemerintah Korea bersama tim teknis yang akan dibentuk akan melihat optimalisasi serta administrasi setelah berjalannya mesin alat pengelolaan yang kini masih ada di pihak ketiga yang ditunjuk langsung pemerintah Korea.
"Mungkin ini yang menjadi permasalahannya. Karena untuk tahap kedua harus menunggu kinerja positif di tahap pertama. Selain itu, soal pajak juga sejatinya tak ada masalah. Karena hal ini sudah disepakati bersama. Bea masuk oleh Pemerintah Korea. Sedangkan untuk tahap dua kita akan mengandeng pemerintah pusat. Jadi dari pemerintah Hamyang Gun ke Pemerintah Korea lalu ke Pemerintah Pusat yang kemudian kr Pemkab Bogor baru ke kita (PDAM Tirta Kahuripan-red)," beber Hasanudin lagi.
Disamping itu, ia mengaku optimis dengan adanya bantuan dari Korea ini akan menambah daya kapasitas aliran air ke pelanggan yang tentunya akan ikut mendongkrak deviden PDAM Tirta Kahuripan ke Pemkab Bogor.
"Rencananya akan kita taruh di unit Rancamaya yang kini sudah beroperasi tapi baru melayani 350 sambungan langganan (SL) dengan kapasitas aliran air 25 liter per-detik," pungkasnya.(Fuz)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro