NESTAPA BANGSA PALESTINA di Gaza sekarang ini tak bisa dilepaskan dari Deklarasi Balfour, yang pada 2 November 2023 lalu persis berusia 106 tahun. Deklarasi berupa janji Menlu Inggis Arthur Balfour kepada komunitas Yahudi waktu itu, dikenal dalam literatur politik dan sejarah sebagai janji ‘mereka yang tidak memiliki kepada mereka yang tidak berhak’.
Janji ini kemudian berujung pada pembentukan dan pendudukan negara Israel atas wilayah Palestina pada 1948. Janji ini pula yang jadi awal petaka berkepanjangan bangsa Palestina.
Deklarasi Balfour tercantum dalam sepucuk surat tertanggal 2 November 1917 dari Menlu Inggris, Arthur Balfour, kepada Lord Rothschild, pemimpin komunitas Yahudi Inggris, untuk diberitahukan kepada Federasi Zionis Britania Raya dan Irlandia. Isinya, memberi dukungan dan segala fasilitas bagi pembentukan sebuah ‘kediaman (negara) nasional untuk bangsa Yahudi di Palestina’. Waktu itu Palestina adalah bagian dari wilayah Kekhalifahan Utsmaniyah.
Pada Perang Dunia I, Kekhalifaah Utsmaniyah kalah. Wilayahnya yang luas, termasuk Arab, pun dibagi-bagi antara penjajah Inggris dan Prancis (Sekutu). Wilayah Palestina jatuh dalam kekuasaan penjajah Inggris.
Hal inilah yang kemudian mereka manfaatkan untuk memenuhi janji kepada komunitas Zionis. Sejak itu berlangsunglah gelombang migrasi warga Yahudi dari Eropa ke wilayah Palestina.
Hal inilah yang kemudian mereka manfaatkan untuk memenuhi janji kepada komunitas Zionis. Sejak itu berlangsunglah gelombang migrasi warga Yahudi dari Eropa ke wilayah Palestina.
Puncaknya ketika terjadi Holokaus, yakni pembunuhan sistematis (genosida) yang dilancarkan Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler terhadap sekitar 6 juta Yahudi Eropa selama Perang Dunia II. Warga Yahudi yang tersisa pun berbondong-bondong bermigrasi ke Palestina. Ada juga yang ke Amerika Serikat (AS), yang di kemudian hari membentuk gerakan Zionisme untuk mempengaruhi kebijakan penguasa di Gedung Putih.
Jadi, Israel itu sebenarnya negara Yahudi yang sengaja ditanam di jantung Arab, dengan mengusir penduduk asli Palestina. Lihatlah peta Timur Tengah, negara berpenduduk sekitar 7,5 juta jiwa itu benar-benar dikelilingi negara-negara Arab — Lebanon, Suriah, Yordania, dan Mesir. Juga dua wilayah yang menjadi Otoritas Nasional Palestina, Jalur Gaza, dan Tepi Barat.
Perlu dicatat, Otoritas Palestina hanya urusan administratif, yang mengendalikan kekuasaan (keamanan) tetap Israel. Dengan kata lain, seluruh wilayah Palestina kini telah diduduki (dijajah) negara Yahudi itu.
Karena itu, tak aneh bila Israel tampak asing di tengah dunia Arab. Bahasanya berbeda. Budayanya berlainan. Juga agama dan warna kulit. Israel lebih menyerupai Eropa daripada Arab. Pun hubungan dengan negara-negara Arab tetangganya selalu diwarnai ketegangan, jauh dari kata mesra. Apalagi sikap Zionis Israel yang ekspansionis.
Tak aneh bila Israel tampak asing di tengah dunia Arab. Bahasanya berbeda. Budayanya berlainan. Juga agama dan warna kulit. Israel lebih menyerupai Eropa daripada Arab.
Pada 1967, sejumlah wilayah Arab mereka caplok — Sinai (Mesir), Dataran Tinggi Golan (Suriah), Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur (Palestina). Hanya Sinai yang sudah dikembalikan ke Mesir.
Di wilayah-wilayah pendudukan itu kemudian mereka bangun tembok dan pagar besi yang kokoh sebagai pemisah, yang membuat warga Palestina seperti tinggal di penjara besar.
Di sisi tembok yang lain, Israel membangun ribuan permukiman Yahudi yang mewah, yang diperuntukkan bagi orang-orang Yahudi yang didatangkan dari berbagai belahan dunia. Sawsan Al-Abtah, pengamat politik Timur Tengah, menyebut para pemukim Yahudi tinggal bersebelahan dengan warga Palestina, tapi ogah hidup bersama mereka.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), berbagai permukiman Yahudi itu ilegal, lantaran dibangun di wilayah Palestina. Namun, Israel tak perduli. Mereka tetap cuek bebek seperti biasanya ketika menanggapi resolusi dan kecaman dunia internasional.
Berbagai permukiman Yahudi inilah yang menjadi sasaran serangan Badai al-Aqsa yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Lalu apakah Zionis Israel begitu superkuat, sehingga bisa bertingkah apa saja terhadap negara-negara tetangganya, terutama bangsa Palestina?
Tentu saja tidak. Kekuatan Negara Yahudi lantaran disokong penuh Barat — Inggris, AS, dan Prancis. Dari sejak Deklarasi Balfour, lalu pembentukannya, hingga sekarang ketika Israel membumihanguskan Gaza.
Yang jadi persoalan, ketiga negara itu — AS, Inggris, dan Prancis — merupakan anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB. Dua anggota tetap lainnya adalah Cina dan Rusia. Mereka mempunyai hak veto penuh terhadap setiap resolusi yang dirilis DK PBB.
Menurut data PBB, sejak 1972 AS telah memveto 53 resolusi DK PBB yang dianggap merugikan Zionis Israel. Termasuk resolusi terakhir yang menyerukan jeda perang agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza.
Menurut data PBB, sejak 1972 AS telah memveto 53 resolusi DK PBB yang dianggap merugikan Zionis Israel. Termasuk resolusi terakhir yang menyerukan jeda perang agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza.
Lalu bagaimana Barat bisa membabi-buta mendukung Israel?
Mari kita bedah otak atau jalan pikiran para pendukung negara Yahudi itu. Terkait dengan Inggris, tiga pakar negara itu memberi pandangannya dalam wawancara dengan media Aljazirah.
Menurut akademisi Inggris Chris Doyle, nestapa bangsa Palestina tidak bisa dilepaskan dari janji pemerintahnya. Janji itu dibuat, lanjut Direktur pusat penelitian Dewan Arab-Inggris di London ini, lantaran Menlu Arthur Balfour waktu itu tidak ingin orang Yahudi dari Eropa Timur datang ke Inggris. Keberadaan mereka dalam jumlah besar bisa menjadi masalah serius. Ia pun menganggap janji itu sebagai solusi.
Doyle menambahkan, Balfour sebenarnya anti-Semit alias anti-Yahudi. Ia tak ingin jumlah orang Yahudi di Inggris bertambah. Ia melihat orang-orang Yahudi mempunyai pengaruh yang semakin besar di Amerika, dan hal yang sama bisa terjadi juga di Inggris. Jadi, lanjut Doyle, menjanjikan kepada orang-orang Yahudi sebuah negara di luar Eropa adalah ide yang sepenuhnya anti-Semit.
Lalu mengapa harus Palestina yang dipilih untuk negara Yahudi?
Afaf Al-Jabri, kepala Program Studi Pascasarjana untuk Pengungsi di Universitas London, menjelaskan, dari sisi hukum Inggris sebagai negara kolonial sebenarnya tidak berhak menempatkan orang-orang Yahudi di Palestina.
Akan tetapi, dari strategi kolonial, Palestina adalah pilihan terbaik. Tujuannya, untuk membuat kawasan Arab terus bergolak, terus berkonflik, sehingga Barat tetap bisa ‘menjajah’, meskipun dalam bentuk lain.
Hal senada disampaikan aktivis hak asasi manusia dan ketua Kampanye Solidaritas Palestina di Inggris, Ibnu Jamal. Menurutnya, Deklarasi Balfour berlatar belakang kolonial Kerajaan Inggris. Yakni menjadikan gerakan Zionis sebagai sekutu potensial di jantung Arab, sekaligus tujuan anti-Semit tercapai dengan memaksa orang Yahudi keluar Inggris.
Bagaimana dengan AS? Dukungan negara adidaya itu mulai berlangsung saat Perang Dingin dengan Uni Soviet (1947-1991). Bagi AS, Timur Tengah adalah wilayah potensial sebab kaya minyak bumi dan gas. Dengan adanya Israel di jantung dunia Arab, maka Barat akan dengan gampang terus ‘menguasai’ kawasan Timur Tengah.
Pun dengan adanya Israel di jantung Arab, akan dengan sendirinya tercipta perlombaan senjata di antara negara-negara di Timur Tengah, buat menyaingi kekuatan militer Negara Yahudi itu. Apalagi bila terus diembuskan tentang bahaya Iran yang, mereka katakan, berupaya memperkuat militernya dengan senjata nuklir.
Dengan adanya Israel di jantung Arab, akan dengan sendirinya tercipta perlombaan senjata di antara negara-negara di Timur Tengah, buat menyaingi kekuatan militer Israel. Apalagi bila terus diembuskan tentang bahaya Iran yang, mereka katakan, berupaya memperkuat militernya dengan senjata nuklir.
Akhirnya, militer Iran dianggap sebagai ancaman terhadap stabilitas keamanan dan politik di kawasan. Maka, kawasan Timur Tengah pun menjadi pasar yang sangat besar buat berbagai persenjataan canggih produksi AS dan negara Barat lainnya.
Besarnya dukungan kepada Israel dibarengi fakta bahwa para warga Yahudi di Amerika adalah konstituen utama dalam kancah politik AS, baik bagi Partai Republik maupun Demokrat. Jadi, dengan mendukung Israel, sebetulnya para pejabat Washington juga mengamankan posisi politik mereka di dalam negeri. Suara kaum Yahudi adalah ceruk potensial yang bisa menjadi mesin pendulang suara saat pemilu.
Salah satu mesin politik bangsa Yahudi adalah American Israel Public Affaris Committee (AIPAC), organisasi kelompok lobi yang mengadvokasi kebijakan pro-Israel ke legislatif dan eksekutif Paman Sam. The New Yorker bahkan menyebut organisasi ini sebagai kelompok lobi terkuat di AS.
Karena itu, bukan hal aneh bila para calon presiden AS berlomba memperlihatkan dukungan yang besar kepada Israel, seperti ketika berlangsung debat lima calon presiden Partai Republik di Miami, Florida, 8 November lalu.
Bagi mereka, termasuk Presiden Joe Biden yang ingin mencalonkan sebagai presiden AS untuk periode kedua, masalah lain boleh berbeda, misalnya soal Cina, perang di Ukraina, dan sebagainya. Namun, kalau menyangkut Israel, pendapat mereka satu: dukungan penuh.
Adapun sikap Prancis, sebagai negara yang dulu berbagi wilayah jajahan dengan Inggris, juga sami mawon. Presiden Emmanuel Macron menyatakan dukungan penuh untuk Israel.
Macron berjanji akan melindungi seluruh warga Yahudi. Bentuk dukungan Prancis juga bisa terlihat ketika menteri dalam negerinya melarang rakyat Prancis berunjuk rasa pro-Palestina.
Ironisnya, Nazi Jerman yang dulu justru pernah melakukan pembunuhan massal atau genosida (Holokaus) terhadap jutaan warga Yahudi. Namun, yang harus menanggung derita justru bangsa Palestina, ketika jutaan warga Yahudi yang selamat bermigrasi ke wilayah mereka (Palestina).
Di luar tiga Anggota Tetap DK PBB, ada juga negara lain yang mendukung penuh tindakan Israel. Jerman misalnya.
Kanselir Jerman Olaf Scholz berkali-kali menyatakan serangan Israel ke Gaza adalah untuk membela diri. Ia juga menyebut gerakan perlawanan nasional Hamas sebagai teroris yang harus dibasmi.
Ironisnya, Nazi Jerman yang dulu justru pernah melakukan pembunuhan massal atau genosida (Holokaus) terhadap jutaan warga Yahudi. Namun, yang harus menanggung derita justru bangsa Palestina, ketika jutaan warga Yahudi yang selamat bermigrasi ke wilayah mereka (Palestina).
Menurut Profesor Kemal Inat, dosen di Universitas Sakarya Turki, dalam artikelnya di Anadolu Agency, Jerman tampaknya berupaya mengubur masa kelam Holokaus dengan berdiri di garis depan dalam mendukung Israel. “Mereka ingin mendorong dunia untuk melupakan Holokaus, sambil berteriak: Israel mempunyai hak untuk membela diri,” tulis Prof Inat.
Selain beban masa lalu Holokaus, lanjut Kemal Inat, ada alasan lain yang melatarbelakangi dukungan tanpa syarat Jerman terhadap Israel, yaitu lobi Israel, pengaruh AS, dan koalisi partai yang memerintah Jerman sekarang ini.
Jadi, melindungi Israel sudah menjadi semacam ideologi politik luar negeri Jerman, terlepas dari kebiadaban Israel terhadap bangsa Palestina. Prof Inat menyebut, bangsa Palestina telah menjadi korban pemikiran gila atau keblinger orang-orang Barat.
Yang lebih aneh, ada saja orang per orang, termasuk di Indonesia, yang mengikuti jalan pikiran keblinger ini. Orang-orang semacam ini bisa dipastikan sudah bermental penjajah.***** IKHWANUL KIRAM MASHURI
JAKARTA – Genosida di Gaza oleh Israel tak ada tanda-tanda usai dan korban meninggal Palestina terus meningkat. Seruan memboikot produk-produk Israel pun mulai muncul kembali ke permukaan, termasuk Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) atau Boikot, Divestasi, Sanksi adalah gerakan kebebasan, keadilan, dan kesetaraan yang dipimpin Palestina.
BDS menjunjung tinggi prinsip sederhana bahwa warga Palestina berhak atas hak yang sama seperti umat manusia lainnya.
BDS mengajak memboikot perusahaan Israel dan internasional yang terlibat dalam tindakan pelanggaran hak-hak Palestina. Salah satunya adalah perusahaan multi nasional penyedia produk rumah tangga termasuk makanan dan minuman seperti Unilever.
Unilever masuk dalam daftar boikot yang tersebar di berbagai platform media sosial, termasuk di Indonesia. Masyarakat yang gencar mengampanyekan aksi boikot terhadap produk Unilever karena dianggap cenderung mendukung Israel dan tak langsung turut berpartisipasi dalam serangan di Gaza selama ini.
Akibat aksi boikot BDS, saham Unilever sempat turun di harga 46,26 dolar AS pada akhir Oktober lalu, namun kemudian menguat hingga akhirnya ditutup di level 47,67 dolar AS pada akhir sesi perdagangan Kamis pekan lalu. Namun, bila dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, saham Unilever memang cenderung terus menurun sejak pertengahan tahun.
Jika dirunut kembali, dukungan Unilever kepada Israel sangat jelas ketika salah satu anak perusahaan Unilever Ben & Jerry’s pada 2021 memutuskan untuk berhenti menjual es krimnya di wilayah Palestina yang diduduki Israel, dengan alasan etis.
Namun, ternyata keputusan itu membuat Israel marah besar dan menganggap Unilever pro-Palestina, akhirnya CEO Unilever, Alan Jope, membuat pernyataan bahwa perusahaan tetap berkomitmen penuh untuk bisnisnya di Israel, dan menginvestasikan sekitar 306 juta dolar AS di negara tersebut dalam dekade terakhir.
Alan bahkan menyebut bahwa keputusan Ben & Jerry’s adalah keputusan independen yang dibuat oleh dewan direksi merek es krim tersebut, yang memiliki otonomi lebih besar daripada anak perusahaan lainnya. Diketahui, Ben & Jerry’s sudah beroperasi di Israel sejak 1987. Unilever pun mengalihkan distribusi es krim Ben & Jerry dari tangan American Quality Products (AQP), distributor resminya di Israel, ke distributor lokal yang menjual es krim Ben & Jerry dengan merek bahasa Ibrani dan Arab.
Keputusan Unilever ini justru memicu kontroversi baru. Beberapa pihak mengkelaim bahwa Ben & Jerry’s bergabung dalam gerakan BDS, yang bertujuan untuk mencabut hak Israel sebagai negara dan memiliki akar antisemitisme. Menanggapi hal itu Unilever pun secara tegas dalam keterangan resminya menolak sepenuhnya segala bentuk diskriminasi atau intoleransi, menurut keterangan resmi Unilver antisemitisme tidak memiliki tempat di masyarakat mana pun.
“Kami tidak pernah menyatakan dukungan apa pun untuk gerakan Boikot Divestasi Sanksi (BDS) dan tidak berniat mengubah posisi itu,” lanjut mereka.
Sebelumnya, pada 2020 lalu, Unilever juga membuat kontroversi besar dengan menyatakan diri berkomitmen mendukung gerakan LGBTQ+. Unilever juga membuka kesempatan bisnis bagi LGBTQ+ sebagai bagian dari koalisi global. Selain itu, Unilever meminta Stonewall, lembaga amal untuk LGBT, mengaudit kebijakan dan tolok ukur bagaimana Unilever melanjutkan aksi ini.
“Kami berkomitmen untuk membuat rekan LGBTQ+ bangga karena kami bersama mereka. Karena itu, kami mengambil aksi dengan menandatangani Declaration of Amsterdam untuk memastikan setiap orang memiliki akses secara inklusif ke tempat kerja,” kata Unilever pada Juni 2020 lalu,” tulis Unilever.
Bahkan, pada saat itu Ketua Komisi Ekonomi MUI, Azrul Tanjung, meminta Unilever segera menghentikan kampanye pro LGBT mereka. Pasalnya, kampanye ini tidak hanya menimbulkan gerakan antipati di masyarakat, tetapi juga kerugian bagi Unilever.
“Mereka itu berbisnis, ya fokus berbisnis saja. Kita juga tidak berharap karyawan Muslim di Unilever untuk keluar. Kita hanya berharap para pendiri Unilever sadar bahwa yang mereka dukung itu salah,” kata Azru.
Di Indonesia, sejak 1933 Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMGG) terkemuka di Tanah Air. Perusahaan yang pertama kali go publik pada 11 Januari 1982 ini juga telah memiliki lebih dari 40 brand dengan 9 pabrik yang bertempat di area industri, seperti Jababeka, Cikarang dan Rungkut, Surabaya. Beberapa produk Unilever yang sangat laris di pasar Indonesia adalah Pepsodent, Sunsilk, Royco dan Kecap Bango.
Melansir dari situs resminya, berikut daftar lengkap produk Unilever Indonesia adalah:
Produk makanan dan minuman: Kecap bango, Buavita, Cornetto, Feast, Hellmann’s, Lipton, Magnum, Jawara, Knorr, Es krim Walls, Paddle Pop, Royco, Sariwangi, Seru!, The Vegetarian Butcher, Viennetta, Wall’s Taste Joy.
Produk pembersih: Cif, Domestos, Molto, Rinso, Sunlight, Super Pell, Vixal, Wipol.
Produk perawatan tubuh: Axe, Citra, Clear, Clear Men, Closeup, Citra, Dove, Glow & Lovely, Lifebuoy, Lux, Love Beauty & Planet, Molto, Pepsodent, Pond’s, Pond’s Men, Populaire, Rexona, Simple, Sunsilk, St. Ives, Tresemme, Vaseline, Vaseline Men, Zwitsal.(*/Ti)
BANDUNG – Pengamat pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Irfan Syauqi Beik menyarankan agar skema bantuan modal kredit usaha rakyat (KUR) untuk bidang pertanian dapat ditambah diantaranya syariah.
Bantuan modal untuk petani sangat penting sebab seringkali menjadi permasalahan yang dihadapi.
“Bantuan modal sangat penting karena salah satu permasalahan yang dihadapi para petani adalah akses permodalan,” ucap Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB belum lama ini.
Ia menuturkan skema bantuan KUR pertanian dapat membuka ruang yang lebih besar dengan menggunakan skema pembiayaan syariah. Hal itu diusulkan agar petani dapat terhindar dari bunga pinjaman.
“Jadi bukan hanya KUR berbasis bunga, ada banyak skema syariah yang sesuai bagi petani dan dapat lebih fair,” ungkap dia.
Ia melanjutkan yang penting dilakukan yaitu membangun ekosistem bisnis yang menguntungkan petani. Termasuk memastikan harga jual yang diterima petani menguntungkan.
Irfan mengatakan petani harus mendapatkan pendapatan yang tidak hanya menutupi biaya produksi.
Namun juga memberikan keuntungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Program KUR untuk petani, ia menuturkan sangat membantu dan tak kalah penting mendorong ekosistem petani. Seperti menyediakan alat mesin pertanian, pupuk dan bantuan lain.
Selanjutnya, Irfan mengatakan memperkuat kelembagaan di tingkat petani membuat mereka menjaga keberlanjutan usaha agar lebih baik.
Kementerian Pertanian (Kementan) menyediakan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian hingga Rp 100 triliun untuk membantu permodalan petani. Akses modal disediakan dengan kemudahan dan termasuk bunga yang rendah.(*/He)
CIBINONG – Untuk memperluas cakupan layanan pelanggan Perumda Air Minum Tirta Kahuripan di Kecamatan Klapanunggal, Gunung Putri, Cileungsi, Jonggol dan sekitarnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut bakal menggandeng perusahaan pengelolaan air minum asal Negara Prancis, SUEZ Pte. Ltd.
Perumda Air Minum Tirta Kahuripan pun akan memanfaatkan penambahan modalnya, llu menyiapkan anggaran sebesar Rp 140 miliar itu untuk upaya perluasan cakupan layanan pelanggan tersebut.
Kedepan, SUEZ Pte. Ltd bersama BUMD tersebut akan mencari pihak ketiga, sebagai rekanan atau penyedia jasa proyek pengelolaan air minum atau bersih, yang sumber airnya di Desa Ligarmukti, Klapanunggal.
“Bersama SUEZ Pte. Ltd, dan rekanan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan akan membangun Unit Produksi di Kecamatan Klapanunggal dan memperluas cakupan layanan pelanggan air di wilayah timur Kabupaten Bogor,” ujar Bupati Bogor Iwan Setiawan kepada wartawan, Senin, 6 November 2023.
Iwan Setiawan menerangkan bahwa jajarannya akan melakukan beauty contest, untuk memilih rekanan kerja pada proyek pembangunan Unit Produksi danjuga jaringan pipa airnya.
“Walaupun nilai investasinya besar dan kemungkinan kualitas airnya lebih baik dari sebelumnya, harga jual ke pelanggan air di wilayah timur tersebut tetap standar Perumda Air Minum Tirta Kahuripan tetap sama dengan pelanggan di wilayah lainnya,” terang Iwan Setiawan.
Alumni Universitas Pakuan ini menambahkan bahwa Perumda Air Minum Tirta Kahuripan sudah mengantungi izin pengusahaan atau penggunaan sumber daya air dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.
“Perumda Air Minum Tirta Kahuripan sudah mengangtongi izin pembangunan Unit Produksi atau pengusahaan atau penggunaan sumber daya air di Kecamatan Klapanunggal, hingga nanti bisa lebih cepat realisasi perluasan cakupan layanan pelanggan air di Kecamatan Klapanunggal, Gunung Putri, Cileungsi, Jonggol dan sekitarnya,” tambahnya.
Informasi yang dihimpun Inilah Koran, bahwa saat ini cakupan layanan air Perumda Air Minum Tirta Kahuripan sudah mencapai 198.590 sambungan atau 33,40 persen di 26 dari 40 kecamatan.
Di Tahun 2024 mendatang, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan diberikan target 200 ribu cakupan layanan air oleh Bupati Bogor, baik itu di wilayah pemukiman, perumahan maupun industri. (Rez)
Dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang digelar pada Jumat (27/10/2023) sore waktu New York atau Sabtu (28/10/2023) dini hari waktu Jakarta, suara mayoritas akhirnya meloloskan sebuah resolusi yang menyerukan gencatan senjata demi bantuan kemanusiaan di Gaza.
Perjuangan untuk meloloskan resolusi ini tidaklah mudah. Setelah sebelumnya, upaya untuk meloloskan resolusi gencatan senjata antara Israel dan Hamas berulang kali gagal di pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Dari 179 perwakilan negara yang menghadiri sidang Majelis Umum PBB, sebanyak 120 suara perwakilan negara mendukung. Sementara sebanyak 14 menolak dan 45 memilih abstain.
Namun, sesaat setelah resolusi tersebut disahkan, Israel justru semakin mengintensifkan pemboman di Gaza pada Jumat (27/10/2023) malam. Pemboman oleh jet tempur dan artileri Israel ini menyasar wilayah Gaza bagian utara.
Serangan udara tanpa jeda tersebut memutus komunikasi telepon dan internet di wilayah Jalur Gaza. Penyedia layanan telepon Palestina, Paltel, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemboman tanpa henti telah menghancurkan “semua koneksi yang tersisa antara Gaza dan dunia luar”, yang menyebabkan gangguan total pada layanan komunikasi.
Terputusnya layanan komunikasi dan internet di Jalur Gaza membuat sekitar 2,3 juta orang yang hingga kini memilih bertahan di wilayah perang tersebut makin terisolir. Sebelumnya, sejak 9 Oktober 2023 Israel melakukan blokade total terhadap wilayah ini. Dengan blokade total ini, Israel memutus aliran listrik serta menghentikan suplai air bersih dan bahan bakar ke Jalur Gaza.
Untuk memenuhi kebutuhan penduduk Jalur Gaza, satu-satunya pembangkit listrik di Gaza menyuplai pasokan listrik sekitar 500 megawatt (MW). Namun sebelum Israel menghentikan pasokan, pembangkit listrik hanya menyediakan 180 MW.
Biasanya, Gaza bergantung pada dua sumber listrik utama yaitu pembangkit listrik satu-satunya yang telah beroperasi dengan setengah kapasitasnya, yaitu hanya menghasilkan 60 MW listrik dari potensi 120 MW. Sumber kedua yaitu listrik yang dibeli dari Israel, dengan total 120 MW. Menurut Perjanjian Oslo, yang ditandatangani Israel dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada 1993, Israel bertanggung jawab untuk memasok listrik ke Gaza sebesar 120 MW.
Blokade total ini diiringi dengan imbauan kepada seluruh penduduk sipil di Gaza Utara, lebih dari 1 juta orang, untuk mengungsi ke selatan Jalur Gaza dalam waktu 24 jam. Melalui selebaran yang dijatuhkan oleh drone, militer Israel mengatakan bahwa “Gaza telah menjadi medan perang.”
Sayangnya, imbauan ini tak digubris. Mereka menolak pindah karena mengenang pengusiran yang dilakukan Israel pada 1948. Israel melabeli warga Gaza Utara yang menolak mengungsi sebagai teroris. Dengan dalih memerangi teroris dan para pejuang Hamas, militer Israel semakin membabi buta dalam menggempur wilayah Gaza.
Bangunan sipil, seperti sekolah, rumah sakit, tempat ibadah dan kamp pengungsian xmenjadi sasaran roket dan rudal Israel. Termasuk juga dengan menggunakan bom fosfor putih yang dilarang dalam Konvensi Jenewa 1980.
Sejak pemboman Gaza dimulai pada 7 Oktober, serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 7.300 warga Palestina, termasuk hampir 3.000 anak-anak dan sekitar 2.000 wanita, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Jumlah korban tewas dan hilang di Gaza kini telah mencapai jumlah korban genosida Srebrenica.
Sayangnya kekejaman yang dipertontonkan Israel selama tiga pekan terakhir justru mendapat restu dari 58 perwakilan negara yang hadir dalam sidang Majelis Umum PBB akhir pekan kemarin. Negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS) secara terang-terangan mendukung penuh tindakan Israel di Gaza. Bahkan, pemerintah AS baru-baru ini mengajukan anggaran tambahan untuk program bantuan militer ke Israel dan mengirimkan ahli strategi perang darat mereka untuk membantu militer Israel menyusun rencana serangan darat ke Gaza.
Jika 120 negara yang mendukung resolusi Majelis Umum PBB benar-benar menginginkan terciptanya perdamaian di Gaza, yang selanjutnya harus dilakukan adalah menerapkan embargo ekonomi terhadap Israel. Seperti halnya yang dilakukan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia yang melakukan invasi militer ke Ukraina.
Salah satu sektor usaha yang bisa dikenai sanksi adalah industri teknologi Israel. Industri teknologi merupakan sektor penting dalam perekonomian Israel karena menyumbang hampir setengah dari total ekspor nasional.
Sektor teknologi menyumbang 18 persen output negara pada tahun lalu dan hampir 48 persen ekspor senilai 71 miliar dolar AS, serta 14 persen pekerja bergaji di Israel. Mulai dari pengembangan perangkat lunak hingga manufaktur chip, seluruh pemain global di industri ini hadir untuk memanfaatkan ekosistem yang kaya di negara ini.
Untuk membuat Israel jera dan kapok, tidak cukup dengan sanksi sosial dan resolusi PBB. Tanpa adanya hukuman yang lebih berat seperti sanksi dan embargo ekonomi, maka resolusi PBB hanya akan dianggap angin lalu oleh Israel.(Nidia Zuraya, Redaktur Internasional Republika.co.id)
CIBINONG – Dalam dua pekan terakhir Perumda Air Minum Tirta Kahuripan diganjar beberapa penghargaan baik tingkat kabupaten maupun nasional.
“Dalam acara Anugerah Pajak Daerah Kabupaten Bogor tersebut, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan berhasil mendapatkan penghargaan pada kategori Instansi/Organisasi/Pihak Lain yang mendukung optimalisasi penerimaan pendapatan daerah Kabupaten Bogor pada 2023. Penghargaan tersebut diserahkan langsung Bupati Bogor Iwan Setiawan,” kata Yuliansyah Anwar kepada wartawan, Jumat, 27 Oktober 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Yuliansyah Anwar menyampaikan komitmen Perumda Air Minum Tirta Kahuripan untuk terus bersinergi membangun Kabupaten Bogor dengan berkontribusi melalui pajak bahkan selalu menjadi BUMD pemberi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar se-Kabupaten Bogor.
Pada kesempatan lain, pada 25 Oktober 2023 Perumda Air Minum Tirta Kahuripan menghadiri acara Lokakarya Praktik Baik Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan BUMD Air Minum dalam Mewujudkan Pemenuhan Akses Layanan Air Minum di Daerah dalam kerangka National Urban Water Supply Project (NUWSP) di Surabaya.
Dalam kegiatan ini, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan mewakili Pemerintah Kabupaten Bogor yang menjadi salah satu nominator penerima piagam penghargaan dalam kategori Pemerintah Daerah Terbaik Berdasarkan Pemenuhan Tarif Full Cost Recovery (FCR) dalam Kerangka Pelaksanaan Program NUWSP.
Yuliansyah Anwar menjelaskan penghargaan ini diberikan kepada daerah yang berhasil mendukung pemenuhan tarif FCR, sehingga Pemkab Bogor dianggap mampu untuk memastikan tarif air minum di Perumda Air Minum Tirta Kahuripan mencukupi untuk biaya operasional dan pemeliharaan jaringan air minum.
“Saya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pegawai Perumda Air Minum Tirta Kahuripan dan stakeholders, mulai dari Bupati Bogor dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, DPRD Kabupaten Bogor, dan tentunya pelanggan Perumda Air Minum Tirta Kahuripan yang telah bersinergi dan memberikan kontribusinya. Penghargaan ini akan dijadikan pemacu untuk menjadi lebih baik lagi dan mengejar dibidang yang masih tertinggal untuk menjadi perusahaan air minum termaju dan terbaik di Indonesia,” ungkapnya (*/Angg)
Sebenarnya, membicarakan isu pencaplokan tanah Palestina dari aspek teologi saja jelas kurang tepat. Sebab, ini bisa sangat simplifikatif alias terlalu menyederhanakan masalah, hanya soal urusan agama an sich.
Bagaimanapun masalah pendudukan Israel atas Palestina adalah isu kemanusiaan yang melintasi batas-batas agama, bangsa, dan suku. Apalagi kebrutalan Zionis Israel terhadap Palestina, terutama di Jalur Gaza dalam tiga pekan terakhir telah menelan korban hingga 5.000 jiwa lebih.
Namun, diakui atau tidak, kita tidak bisa terhindar dari aspek yang satu ini, yakni doktrin agama. Laju Israel dan Zionisme bisa sangat signifikan dalam menjajah Palestina karena satu alasan, yakni doktrin agama!
Boleh saja penganut Yahudi terbelah soal kapankah kejayaan Kuil Sulaiman akan kembali. Ada dua kutub yang berbeda menyikapi persoalan ini. Pertama, bahwa kehadiran Messiah untuk mengangkat derajat dan kedudukan bangsa Yahudi menjadi pemimpin dunia, harus diawali dengan berdirinya Kuil Sulaiman.
Dengan demikian, begitu Messiah yang dinanti datang, sudah berada di atas singgasana Kuil tersebut. Mereka adalah kelompok Yahudi yang pro-Zionisme. Sedangkan, kelompok kedua yang berseberangan dengan Zionisme berpendapat, kejayaan Kuil ini akan dihadirkan sendiri oleh Messiah berikut pembangunannya hingga menjadi pusat pemerintahan dunia baru.
Tetapi, meski ada dua kutub tersebut, tetap saja mereka dipertemukan oleh satu doktrin agama yang dikultuskan tersebut. Yakni bagaimana agar kejayaan agama dengan berbagai mitosnya, seperti Kuil Solomon, tanah yang dijanjikan dan lainnya, bisa terealisasikan.
Jagat Purbawati dalam catatannya atas terjemahan karya Prof Paul W Van Der Veur yang berjudul Freemasonry di Indonesia, menyebutkan melalui kekuatan tersembunyi yang berdiri pada 37 Masehi yang lantas diberi nama Free Masonry oleh Forum London pada 1717, sembilan pendeta Yahudi mendirikan gerakan ini untuk menghancurkan agama Kristen sebagai balas dendam dari berita Almasih tentang kehancuran Haikal Sulaiman. Ini dengan harapan melangsungkan kehidupan Yahudi dan memperbarui bentuk bangunan yang sudah rusak.
Inilah yang menurut hemat saya, menjadi inspirasi penulisan buku monumental karya almarhum Prof Muhammad Sayyid Thanthawi, mantan grand syekh al-Azhar Mesir, yang berjudul Banu Israil fi al-Quran wa as-Sunnah. Seakan Syekh Thanthawi hendak mengisyaratkan bahwa interaksi apa pun dengan Israil, lihatlah perspektif Alquran dan sunah serta jangan lupakan sejarah.
Dalam bukunya ini, memang Thanthawi sempat menuai kritikan. Hal itu biasa dalam dinamika keilmuan dan topik ini di luar kapasitas saya untuk berkomentar. Melalui karyanya ini, Thantawi menjelaskan berbagai hal yang menyangkut Bani Israil, berdasarkan Alquran serta sunah, dan tentu fakta sejarah.
Di antara subbab yang ia uraikan ialah mengenai karakter-karakter negatif yang identik dengan Bani Israil. Ada banyak tetapi yang menjadi konsentrasi pada tulisan ini adalah soal watak mereka yang gemar ingkar janji. Memang, ini tidak bisa digeneralisasi, namun cukup menjadi patokan umum.
Ada banyak dalil Alquran yang menegaskan karakter mereka ini, antara lain surah al-Baqarah ayat 83-84. Pada ayat yang pertama, sebagian Bani Israil dikisahkan melanggar perjanjian berupa tidak menyembah selain Allah Swt, berbuat kebaikan kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin.
Janji berikutnya, yakni mengucapkan kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. “Dan kamu selalu berpaling,” tertulis dalam pengujung ayat 83. Sedangkan di ayat berikutnya, Bani Israil melanggar janji untuk tidak saling membunuh. Tetapi, janji itu diabaikan.
Thanthawi pun berkomentar, uraian Alquran tentang Bani Israil berkorelasi secara tegas dengan karakter masa lalu dan masa kini. Ini pertanda jelas bahwa sikap anti-Islam yang ditunjukan oleh sebagian kalangan Yahudi terhadap Islam merupakan warisan buruk dari nenek moyang mereka. Hipotesa Thanthawi sangat berdasar tentunya.
Berbagai upaya perjanjian perdamaian yang dilangsungkan antara Israel dan Palestina selalu kandas. Konferensi Madrid yang dihelat pada 1991 adalah upaya multi lateral yang akhirnya gagal.
Ada pula Perjanjian Oslo I pada 1993. Kese pakatan Oslo menyetujui pemerintahan mandiri rakyat Palestina atas wilayah Gaza, Jericho, dan Tepi Barat melalui pembentukan Otoritas Palestina dengan Yasser Arafat sebagai pemimpinnya.
Pembentukan Otoritas Palestina secara langsung membatalkan Deklarasi Kemerdekaan Palestina pada 1988 di Aljazair yang tidak pernah diakui oleh PBB tersebut. Tidak terhenti di sini tentunya, berbagai inisiatif damai dengan Israel selalu menemui jalan buntu.
Isu Palestina memang tak bisa terlepas dari doktrin agama. Ironisnya, justru terkadang pendekatan yang sama (doktrin agama) kurang begitu menyentuh oleh para penentu kebijakan, tak terkecuali para pemimpin Arab.
Bangsa Yahudi di seluruh dunia disatukan oleh satu asa yang kental dengan nuansa teologi, seperti mitos Haikal Sulaiman, tanah yang dijanjikan, dan manusia pilihan (chosen people). Sementara, doktrin agama Islam yang tak kalah kuat dan teologis tak pernah berhasil menyatukan miliaran Muslim guna merebut kembali Pelestina dari cengkeraman Zionis Israel.*****(Nashih Nashrullah)
JAKARTA – Perencana Keuangan CFP Pina.id Dyah Lestari Agustini mengungkapkan, membeli produk asuransi dalam konteks perencanaan keuangan pribadi sangat penting. Hal tersebut menurutnya karena asuransi dapat memberikan perlindungan finansial yang krusial dalam berbagai situasi. Meskipun begitu, Dyah menegaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli produk asuransi.
“Tentukan tujuan utama dalam membeli asuransi dan identifikasi kebutuhannya,” kata Dyah , Kamis (26/10/2023).
Dia menjelaskan, tujuan perlu ditentukan, misalnya, untuk melindungi harta benda, kesehatan, atau ingin memberikan perlindungan finansial bagi keluarga Anda pada masa depan. Dyah menekankan, pahami dulu apa yang ingin dicapai dengan memiliki asuransi. Selanjutnya, yaitu sebelum membeli produk asuransi, lakukan penilaian risiko secara jujur dan objektif.
“Identifikasi risiko yang mungkin dihadapi seperti risiko kesehatan, kecelakaan, atau kehilangan harta benda. Perhatikan kemungkinan dan dampak dari risiko ini terhadap keuangan,” ujar Dyah.
Sebelum membeli produk asuransi juga dapat melakukan riset dan perbandingan antara berbagai produk asuransi yang tersedia. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memeriksa ketentuan, manfaat, premi, dan syarat-syarat klaim dari setiap produk.
“Pastikan sebelum membeli produk asuransi memahami sepenuhnya apa yang ditawarkan oleh setiap polis asuransi,” kata Dyah.
Selain itu juga wajib meninjau kembali situasi keuangan pribadi sebelum membeli produk asuransi. Dia menegaskan, pastikan pembayaran premi asuransi secara berkala tidak mengganggu keuangan pribadi atau kebutuhan penting lainnya.
“Jangan membeli asuransi dengan premi yang tidak mampu dibayar,” ujar Dyah.
Selain itu juga perhatikan reputasi perusahaan asuransi dengan memilih perusahaan terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik dalam membayar klaim. Periksa terlebih dahulu ulasan dan penilaian dari konsumen sebelumnya.
“Jika merasa bingung atau tidak yakin, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan profesional. Mereka dapat memberikan saran dan panduan sesuai dengan kebutuhan dan situasi keuangan,” ujarnya.(*/Li)
JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan, ketahanan pangan merupakan prioritas utama pemerintah. Menurut Mendag, pemerintah berusaha sekuat tenaga agar Indonesia dapat melakukan swasembada pangan. Hal ini dapat tercapai dengan mendorong peningkatan produktivitas pangan serta mengendalikan dan menjaga stabilitas harga pangan.
“Ketahanan pangan merupakan prioritas utama pemerintah. Agar Indonesia bisa swasembada pangan, diperlukan proses yang panjang. Pemerintah harus hadir untuk mendukung produktivitas petani dengan menyediakan peralatan, bibit, pupuk, serta irigasi,” ujar Mendag, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Mendag mengatakan, di sisi lain, pemerintah hadir dengan mengendalikan stabilitas harga pangan untuk melindungi kesejahteraan petani dan menjaga daya beli masyarakat. Lebih lanjut, dunia saat ini sedang menghadapi situasi yang tidak mudah. Pertama, situasi politik global dipicu perang Rusia-Ukraina yang diperparah dengan kondisi di Gaza.
Adanya perubahan iklim seperti El Nino, juga mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia dilanda kekeringan. Secara psikologis ini mempengaruhi harga beras dan harga barang pokok lainnya.
“Bukan hanya kita tapi seluruh dunia. Akibat ini semua, terjadi kenaikan harga energi, menguatnya nilai tukar dollar Amerika Serikat, dan melemahnya rupiah menaikkan harga-harga pangan. Untuk itu, perlu kebersamaan, perlu langkah nyata,” kata Mendag.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, dari 25 jenis bahan makanan, beras merupakan salah satu bahan makanan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Komoditas ini memiliki kontribusi paling besar terhadap inflasi bahan makanan (volatile food) yaitu sebesar 3,33 persen sehingga fluktuasi harganya dapat mempengaruhi target inflasi nasional.
Saat ini, rata-rata harga beras nasional, baik medium maupun premium cenderung mengalami kenaikan. Mengantisipasi hal ini, Pemerintah telah melakukan beberapa langkah.
Pertama, penyaluran bantuan pangan beras sebesar 640 ribu ton dalam tiga bulan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Kedua, penggandaan penyaluran Operasi Pasar beras ke pasar dengan memastikan pelaksanaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras secara kontinu dan merata di seluruh Indonesia.
Ketiga, memenuhi pasokan beras SPHP di pasar ritel modern dan pasar tradisional. Terakhir, membanjiri Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) agar sampai ke tangan konsumen dengan melibatkan pengawasan Satuan Tugas Pangan dan Kepolisian RI.(*/Fa)
Ada yang mendadak kelu ketika Golkar hari ini dalam pencalonan cawapres Prabowo menyandingkan (bahkan mempersamakan) Sutan Syahrir dengan Gibran Rakabuming, putra Presiden Jokowi yang kini menjadi wali kota Solo.
Agar fair, mari kita bandingkan sosok Sutan Syahrir di masa muda, jauh sebelum jadi perdana menteri, dan dan jauh dari masa kemerdekaan. Ini terutama cerita ketika Syahrir dalam usia beliau.
Anak bangsa yang paham sejarah tahu, bila kepulauan Banda Neira menjadi pulau pengasingan bagi tokoh-tokoh nasional Indonesia. Sutan Sjahrir — dan juga Bung Hatta — adalah pendiri bangsa yang pernah tinggal di sana selama enam tahun. Sejak muda mereka mengenyam pahit dan paham apa itu berjuang untuk kemerdekaan bangsanya.
Bahkan saat itu seorang intelektual India menganggap Sutan Syahiri adalah bom Asia.’’Jadi kini saya tak mengerti bila di sosok Sutan Syahrir sejajar dengan Gibran. Ini berlebihan,’’ kata Lukman Hakim, penulis sejarah dan mantan staf M Nasir serta staff ahli Wapres Hamzah Haz.
“Menyamakan Gibran dengan Sutan Syahrir, menurut saya tak masuk akal. Ingat sebelum menduduki jabatan perdana menteri pada usia 36 tahun, Sjahrir sudah berjuang habis-habisan untuk kemerdekaan Indonesia. Dia rela hidup dalam pengasingan dan mempertaruhkan sikap masa depan dirinya dengan memilih Indonesia merdeka. Syahir dan generasi sebayanya, kala itu sudah menghayati dan paham mempimpin adalah jalan menderita. Nah, kini lidah saya kelu, tak lagi bisa bicara apa-apa lagi,’’ ujarnya lagi.
Kali ini marilah kita kenang sosok Sutan Syahrir ketika berada dalam pengasingan di pulau Banda. Di situ sudah terlihat ‘cahaya kebeliaan’ Syahir dalam usia sangat belia.
Keberadaan Sutan Sjahrir diabadikan dengan sebuah rumah yang bisa dikunjungi siapa pun. Rumah yang bergaya kolonial, dengan langit-langit tinggi dan tiang penyangga, serta jendela besar.
Dalam rumah ini masih terdapat peninggalan revolusioner kemerdekaan Indonesia, mulai dari benda-benda koleksi pribadi hingga surat pengangkatan Sjahrir sebagai perdana menteri oleh Presiden Soekarno.
Selain masih dirawatnya rumah pengasingan Sutan Sjahrir, di Kepulauan Banda Neira nama Sjahrir pun diabadikan dengan cara lain. Sama seperti Mohammad Hatta yang dijadikan nama pula, begitu pula Sutan Sjahrir.
Pulau Hatta dan Pulau Sjahrir tidak begitu jauh, dan memiliki nasib yang tidak begitu jauh pula. Kedua pulau ini masih belum terjangkau dengan listrik dan air bersih.
“Kalau mau listrik kita gunakan diesel saja,” kata salah satu warga lokal Mira Sarilapiti.
Pulau ini pun hanya memiliki satu sekolah dasar sangat kecil yang menjadi cabang SD Negeri 1 Neira. Hanya terdapat satu bangunan yang dibagi menjadi dua, sebelah kanan untuk siswa kelas satu hingga empat, bagian kiri kelas lima dan enam.
Mira yang juga menjadi guru honorer di sana mengatakan jika hanya terdapat 20-an siswa yang kadang datang pergi silih berganti. Mereka diajarkan tiga guru dan tahun ini merupakan masa awal, sebab sekolah ini baru berdiri di tahun ajaran baru. Sebelumnya anak-anak mesti pulang-pergi melintasi lautan dengan kapal mesin setiap hari ke Pulau Banda Besar untuk sekolah.
Di samping kisah haru perjuangan anak-anak Pulau Pisang sebutan lain Pulau Sjahrir, pulau ini pun memiliki pantai meskipun tidak sepanjang Pulau Hatta. Dengan bulir pasir putih yang besar, pesisir pantainya langsung menghadap Pulau Gunung Api yang memang masih memiliki gunung api aktif sehingga pemandangan bisa dinikmati sambil duduk santai di atas undakan pinggir pantai.***** M BARKAH
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro