JAKARTA – Pandemi virus corona (Covid-19) melanda dunia. Hampir-hampir tidak ada negara yang bebas dari Covid-19.
Sejumlah negara pun mengambil berbagai keputusan untuk memerangi virus ini. Ada yang memberlakukan lockdown, ada yang membatasi dan memperketat aktivitas warganya. Alhasil kondisi ini berdampak pada roda ekonomi.
Perekonomian dunia terpukul. Dari sejumlah sektor, beberapa di antaranya yang paling merasakan dampak dari virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini. Berikut daftarnya:
1. Hotel dan Pariwisata
Hotel dan pariwisata tidak dapat dimungkiri menjadi sektor pertama yang merasakan keterpurukan kala Covid-19 menyerang. Sinergi antara hotel dan pariwisata membuat keduanya tidak dapat dipisahkan. Akibatnya keduanya harus menelan kerugian saat salah satunya merugi.
2. Penerbangan
Adanya pembatasan wilayah hingga lockdown beberapa negara di dunia, membuat industri penerbangan sangat terpukul. Data dari McKinsey April 2020 menyatakan penurunan nilai pasar di industri commercial aerospace sebesar 46% dan menjadi yang tertinggi di antara industri lain. Mulai dari pembatalan penerbangan hingga proses refund menjadi pukulan krisis keuangan bagi setiap perusahaan penerbangan di dunia.
3. Meeting, Incentives, Conferences, Exhibitions (MICE)
Tiga tahun terakhir adalah era kejayaan leisure economy yang tumbuh begitu cepat. Namun, Covid-19 membuat pertumbuhan tersebut berantakan. Industri ini praktis mati suri ‘dibunuh’ Covid-19. Padahal tahun lalu masih banyak acara konferensi tingkat nasional, regional global masif berlangsung tiap minggu.
4. Bar dan Resto
Survei mengatakan bahwa 46-48% orang akan lebih sedikit melakukan eating out dan hangout in cafe karena adanya wabah. Dan dengan pemberlakuan PSBB yang kian ketat, resto diminta hanya melayani take away.
5. Bioskop dan Konser
Nonton di bioskop mungkin bukan pilihan tepat mencari hiburan di kala wabah corona saat ini. Data Maret 2020 menunjukkan, sekitar 50% orang akan lebih sedikit melakukan entertainment activities, salah satunya bioskop. Hal ini membuat pelaku bisnis sinema, salah satunya XXI melakukan inovasi dengan menciptakan layanan pesan-antar makanan di XXI Cafe mereka.
6. Olahraga
Dengan merebaknya covid 19, hampir semua event olahraga dunia maupun lokal dibatalkan. Mulai dari Olimpiade, liga sepak bola, Formula 1 hingga UFC ditiadakan ataupun ditunda tanpa batas waktu. Bencana Covid-19 betul-betul momentum kematian industri olahraga.(*/Ta)
JAKARTA – Restorasi sawah di lahan kurang subur (suboptimal) yang selama ini menghasilkan padi gogo dan padi rawa dianggap menjadi solusi atau jalan keluar yang baik bagi persoalan krisis pangan di tanah air.
Ketua Umum Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi), Prof Dr Ir Andi Muhammad Syakir, MS mengatakan sawah irigasi di Pulau Jawa yang menjadi andalan utama pemasok beras Indonesia luasannya semakin terbatas sehingga Indonesia terpaksa harus memanfaatkan sawah di lahan kering dan di lahan rawa yang tergolong lahan suboptimal untuk menopang tambahan produksi dari sawah irigasi.
“Tidak ada jalan lain kecuali melakukan intensifikasi dengan merestorasi sawah di lahan suboptimal yang selama ini menghasilkan padi gogo dan padi rawa,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/6).
Menurut Syakir, problem utama lahan suboptimal adalah produktivitas yang sulit didongkrak karena adanya faktor pembatas. “Berapapun pupuk anorganik dan organik dibenamkan, hasil panen tetap sama seperti garis mendatar. Indonesia harus merestorasi lahan suboptimal itu dengan mengatasi faktor pembatasnya,” kata Syakir.
Faktor pembatas itu salah satunya adalah pH tanah yang rendah alias tanah masam. Pada kondisi masam banyak hara dalam tanah pada bentuk tidak dapat diserap tanaman. Kunci untuk mengatasi pembatas itu berupa pengapuran.
“Itu teknologi lama, tetapi jangan dilupakan dengan sedikit modifikasi,” kata Syakir.
Mantan Kepala Badan Litbang Pertanian itu mengatakan pengapuran lahan kering yang di masa lalu menggunakan kalsit dapat diganti dengan dolomit yang mengandung unsur hara magnesium (Mg). “Unsur magnesium itu inti klorofil sehingga dapat meningkatkan proses fotosintesis,” kata Syakir.
Sementara di lahan rawa pengapuran dapat dikombinasikan dengan varietas toleran lahan masam.
Menurut Syakir, bila produktivitas padi gogo di lahan kering dan padi rawa mampu ditingkatkan 1-2 ton per ha maka problem stok pangan dapat diatasi. “Selama ini rata-rata produktivitas padi gogo di tingkat petani hanya 2,9 ton perhektare Sementara padi rawa 2-3 ton perhektare. Bila meningkat menjadi 4-5 ton perhektare saja, tambahannya sudah berdampak besar. Sementara pada sawah irigasi rata-rata 5,2 ton perhektare,” kata Syakir.
Di tanah air, menurut Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, luas lahan kering eksisting mencapai 17 juta hektare. Masih terdapat lahan kering potensial seluas 24.7-juta ha yang terdiri dari 5,7 juta hektare di Kawasan budidaya pertanian (APL), hutan produksi (HP) (14,6 juta hektare) dan 4,4 juta hektare di Kawasan hutan produksi (HPK) sebagai lahan cadangan.
Di luar itu terdapat lahan bekas tambang terlantar dan lahan perkebunan 23 juta hektare, sekitar 6,9 juta hektare yang 30 perseh di antaranya dapat dimanfaatkan untuk tanaman sela.
Sementara luas total lahan rawa mencapai 32,6-juta hektare. Dari luasan itu 20 juta hektare potensi untuk pertanian.(*/Ta)
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menghadirkan terobosan baru untuk meningkatkan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN) di hari tua.
Terobosan ini bernama Kios Warga, sebuah program kewirausahaan yang disiapkan BRI bersama Taspen untuk para ASN aktif yang akan pensiun dan pensiunan ASN dengan tujuan independen secara finansial di masa pensiun.
Dalam pelaksanaannya, Bank BRI bersama Taspen dan PT Jaringan Sistema Semesta (JSS). Taspen berperan mengedukasi para ASN, calon pensiunan dan pensiunan ASN untuk dapat berwirausaha.
Sementara itu, Bank BRI berperan memfasilitasi pembiayaan usaha Kios Warga melalui produk BRIGuna Kios Warga dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI dengan persyaratan yang mudah dan ringan serta penyediaan sistem pembayarannya.
JSS berperan sebagai distributor penyedia barang, mempersiapkan kiosnya itu sendiri, baik secara fisik maupun mengisi produk-produk yang akan dipasarkan di Kios Warga.
“Bank BRI mendukung penuh program Kios Warga sebagai upaya pemberdayaan serta membantu mengembalikan daya tahan finansial para ASN, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun di masa pandemi ini,” ujar Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (11/6/2020).
Dia mengatakan Bank BRI juga memberikan kesempatan bagi peserta Kios Warga untuk menjadi Agen BRILink dengan konsep bagi hasil yang lebih menguntungkan. Sehingga menambah pendapatan. Selain itu, beberapa produk yang dijual di Kios Warga didukung oleh produk-produk unggulan UMKM binaan Bank BRI.
“Melalui produk dan layanan yang optimal dan berkualitas, Bank BRI berkomitmen untuk menjadi one stop financial services bagi Taspen dan ASN di seluruh Indonesia,” pungkas Catur.
Sementara itu, Dirut Taspen A.N.S Kosasih menyampaikan bahwa antusiasme ASN sangat tinggi dengan adanya program ini. “Besarnya minat pegawai ASN yang akan memasuki pensiun untuk berwirausaha. Kami akan terus melakukan pendampingan terhadap pemilik Kios Warga yang telah dan ada dan membuka calon wirausaha baru dari berbagai daerah di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi terobosan ini. Karena selaras dengan program pemberdayaan UMKM di Indonesia. “Saat ini, pemerintah gencar mendorong produk-produk Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia, kios atau warung diharapkan menjadi bagian dari gerakan program tersebut dengan menyediakan ruang bagi penjualan produk-produk KUMKM,” tutupnya.
Saat ini, terdapat 50 titik Kios Warga yang tersebar di seluruh Indonesia, dan akan terus bertambah seiring semakin bertambahnya peminat program Kios Warga.(*/Tya)
BOGOR – Pendemi covid-19 yang terjadi dimana – mana termasuk di Kabupaten Bogor dengan zona lima kecamatan yang sangat menghawatirkan dan penularan yang masih tinggi .
Direktur Utama PD Pasar Tohaga, Haris Setiawan, selaku pengelola Pasar Cileungsi pun terus melakukan pengetatan protokol kesehatan di pasar tersebut dan tidak ada penutupan pasar.
“Karena belum ada instruksi penutupan pasar. Hanya penerapan protokol kesehatan lebih diperketat,” kata Haris.
Pengetatan dilakukan dengan cara meningkatkan intensitas pemeriksaan suhu tubuh pengunjung pasar dan penyemprotan cairan disinfektan di area pasar dua kali sehari.
“Kita juga pasang 40 unit tempat cuci tangan di Pasar Cileungsi supaya pengunjung dan pedagang rajin cuci tangan,” tukasnya.(*/Angg)
JAKARTA – Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2020 akan mengalami pertumbuhan negatif. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto mengatakan, hal itu terjadi akibat wabah virus Corona (Covid-19) yang telah berdampak signifikan pada aktivitas ekonomi di dalam negeri.
“Pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 akan masuk negatif. Kita harus jaga agar kuartal III dan IV bisa start, we can’t afford pertumbuhan negatif terlalu dalam,” kata Menko Airlangga di Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Lebih lanjut terang dia, ada 32 sektor usaha yang penjualannya menurun secara tahunan sejak April hingga 26 Mei 2020. Hal ini tak lain akibat dari dampak virus Corona (COVID-19) terhadap aktivitas ekonomi dalam negeri.
“Berbagai sektor kegiatan usaha mengalami penurunan di April dan mulai berhenti di Mei,” ungkapnya.
Sementara terkait penerapan new normal, Airlangga meminta agar masyarakat bisa beradaptasi dengan kebiasan yang baru. Dimana protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker hingga mencuci tangan harus di kedepankan.
“Ini merupakan langkah strategis yang merupakan rekomendasi WHO, dan sudah diberlakukan di beberapa negara. Tujuannya adalah untuk meneruskan keberlanjutan pembangunan, terutama di bidang sosial ekonomi, yang berjalan dengan protokol yang sudah disiapkan,” tandasnya.(*/Tya)
JAKARTA – Sejak pemerintah menerapkan kebijakan berkegiatan di rumah sejak Maret 2020, banyak masyarakat di Jabodetabek akhirnya lebih memilih pulang kampung.
Namun anehnya, walapun rumah kosong karena ditinggal pulang kampung tapi tagihan listrik tetap jalan.
Pihak PLN pun akhirnya menanggapi terkait hal tersebut. Menurut Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono, ternyata setelah di cek di lapangan rumah-rumah kosong tersebut kebanyakan kos-kosan atau kontrakan.
“Jadi yang awalnya kos-kosan atau kontrakan sebelum wabah kosong, tapi setelah wabah ada penghuninya. Begitu juga dengan rumah yang semula kosong tapi saat pandemi justru banyak dihuni anggota keluarga,” kata Yuddy saat dialog bisnis bertajuk “Tagihan Listrik Naik Selama Pandemi? Yuk Tanya PLN” di Jakarta, Senin (8/6/2020).
Namun pihaknya meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir apabila PLN mengalami salah catat rata-rata tiga bulan sebelumnya. Pihaknya meminta kepada pelanggan untuk melaporkan langsung ke call center PLN123 atau melalui aplikasi PLN mobile dan media sosial.
Apabila ada kelebihan tagihan listrik, imbuhnya, maka PLN akan mengembalikan kepada pelanggan.
“Jadi ketika dicatat ternyata lebih rendah maka PLN akan mengembalikan dengan mengurangi tagihan pemakaiam dibulan berikutnya,” terangnya.(*/Tya)
JAKARTA – Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945.
Ketua Bidang Organisasi Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Miftahudin mengatakan, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan rakyat, apalagi di masa pandemi seperti Ini.
“Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidak-stabilan ekonomi dan kesenjangan yang lebih tinggi,” ujar Miftahudin di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Di beberapa negara terjadi berbagai gejolak sosial dan politik jika ketahanan pangan terganggu. Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas nasional.
“Indonesia sedang mengalami ujian berat pada ketahanan pangan nasional. Mulai persoalan impor, sampai ketidakmampuan Kementerian Perdagangan mengendalikan harga, contohnya bawang putih dan gula pasir. Konsumsi bawang putih kita masih di dominasi impor China dan masalah harga gula pasir yang tak kunjung normal sejak 5 bulan terakhir,” ucapnya.
Miftahudin menyampaikan, masa pandemi ini harusnya menjadi momentum bagi bangsa ini untuk berbenah, ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutu serta terjangkau bagi semua lapisan masyarakat adalah kunci keberhasilan pangan nasional. Banyak cara yang bisa di lakukan, antara lain mengerahkan sumber daya BUMN untuk ikut berperan serta dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Termasuk komitmen Kementerian Pertanian dan Perdagangan adalah kunci keberhasilan pangan kita. Sejak awal tahun kita di sibukan oleh banyaknya persoalan harga pangan, mulai dari tingginya harga bawang putih, cabai, bawang merah, daging, ayam dan telur. Fluktuasi harga Ini dapat mendorong rendahnya daya beli masyarakat,” ungkapnya.
Maka, menurut Miftahudin, momentum Hari Pangan Nasioanal ini dapat dijadikan acuan agar pangan Indonesia lebih kuat dan kelak bisa dapat swasembada pangan.(*/Tya)
JAKARTA – Di era pandemi Covid-19, segala aktivitas dibatasi. Meski demikian, kondisi itu bukan berarti menjadikan kreativitas ikut terhambat, termasuk di antaranya dalam mencari peluang usaha. Apalagi sekarang masuk era new normal. Berikut 10 peluang usaha yang cocok dijalankan selama pandemi dikutif dari sindo.
1. Makanan
Semua orang butuh makan apapun kondisinya. Karenanya sektor inipun bisa menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan di masa pandemi.Terlebih selama pandemi, aturan menyatakan bahwa sektor usaha makanan tetap diizinkan beroperasi asalkan mengikuti peraturan. (Baca juga: Jualan dari Rumah Akan Jadi Kenormalan Baru)
2. Jasa Desain Grafis
Jasa desain grafis bisa memiliki peluang bagus untuk diterapkan selama pandemi. Terlebih banyak individu atau lembaga yang membutuhkan konten visual untuk berbagai kepentingan, seperti promosi.
3. Jual Pulsa/Paket Data
Di masa penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), muncul juga peraturan belajar atau bekerja dari rumah.Hal ini menyebabkan kebutuhan akan internet meningkat. Kondisi ini menyiratkan bahwa bisnis penjualan pulsa dan paket data bisa menjadi sangat prospektif di masa ini.
4. Jual Masker
Penggunaan masker kini telah menjadi sebuah kewajiban bagi semua orang. Bukan hanya untuk orang yang sakit, tapi juga orang sehat. Berangkat dari situasi ini, menjual masker kain pun bisa menjadi ide usaha yang potensial dijalankan selama masa pandemi.
5. Penulis Lepas
Menjadi penulis lepas juga merupakan usaha yang bisa dijalankan selama penerapan PSBB. Terlebih inspirasi dan kegiatan menulis sebenarnya bisa dilakukan di mana saja. Tulisan menarik bisa menjadi incaran banyak publisher yang kemudian bisa menghasilkan uang bagi si penulisnya.
6. Jual Hand Sanitizier
Menjaga kebersihan dengan menggunakan hand sanitizer juga menjadi sebuah kewajiban saat ini. Penggunaan hand sanitizer dengan kadar alkohol tertentu diyakini ampuh membunuh kuman. Oleh karena peminatnya tinggi, maka bisnis ini juga dinilai potensial untuk diterapkan saat ini.
7. Bisnis Sembako
Kebutuhan sembako ini sangat diperlukan oleh masyarakat. Di saat pandemi, peluang usaha ini cukup menjanjikan mengingat kebutuhan masyarakat akan sembako cukup tinggi. Saat ini toko sembako juga sudah bisa bekerja sama dengan perusahaan transportasi online.
8. Investasi Emas
Harga emas yang terus menanjak bisa menjanjikan keuntungan berlipat untuk masa depan.Karenanya, berinvestasi emas bisa menjadi peluang menjanjikan untuk mendongkrak perekonomian. Saat ini beberapa toko emas sudah melayani pemesanan secara online untuk membuat nasabah tetap merasa aman dan nyaman.
9. Jasa Pembuatan Video
Banyak hal kreatif yang bisa dilakukan selama di rumah saja untuk menghilangkan rasa bosan.Di antaranya membuat video. Kondisi ini bisa melahirkan usaha kreatif berupa jasa pembuatan video yang nantinya bisa digunakan untuk kepentingan komersil maupun non komersil.
10. Jual Pakaian
Meskipun toko-toko baju offline yang ada di pusat perbelanjaan ditutup, namun pembelian baju tetap bisa dilakukan. Para pengusaha baju kini mulai melebarkan sayap dengan menjual bajunya secara online. Hal ini sekaligus memberikan kemudahan bagi konsumen karena faktanya meski pandemi kebutuhan masyarakat terhadap baju tetap ada.(*/Tya)
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) angkat bicara mengenai isu pembatalan kegiatan ibadah haji tahun 2020 terkait dengan upaya memperkuat nilai rupiah.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kabar tersebut sama sekali tidak benar. Menurut Perry, stabilitas nilai tukar rupiah sejatinya merupakan tugas bank sentral bukan institusi lain seperti Badan Penyelenggara Keuangan Haji (BPKH).
“Mohon tanya ke yang punya dana haji dong. Saya sudah lihat Pak Anggito (Kepala BPKH) sudah keluarkan siaran pers dan penjelasannya. Intinya pemberitaan itu tidak benar.
BPKH akan menggunakan dana haji untuk nilai tukar itu tidak benar,” tegas Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (5/6/2020).
Dia melanjutkan, jika memang BPKH mengubah penempatan dana kelola dari denominasi valuta asing ke rupiah atau sebaliknya, itu merupakan hak BPKH. Dan penempatan dana haji tentu sudah diperhitungkan secara matang oleh internal BPKH.
“Logikanya, kalau BPKH ada dana rupiah dari haji, sedangkan ada kebutuhan rupiah dan valas, maka wajar ada dana haji yang ditempatkan di rupiah dan valas. Wajar bila suku bunga rendah, ada pergeseran dana dari valas ke rupiah, itu wajar dan keputusan internal dari BPKH,” katanya.
Dia menegaskan melakukan intervensi penempatan dana ke pihak mana pun. “Kalau mekanisme pasar itu tergantung pelaku pasar, tergantung mereka baiknya bagaimana, itu mekanisme di pasar, ya tergantung pasar,”ungkapnya.(*/Tya)
JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dampak pandemi virus Corona (Covid-19) akan masih menekan perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan bahkan menskenariokan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 2,3% hingga negatif 0,4%.
Hal ini mengacu pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2020 yang jatuh ke level 2,7%. “Berkaca pada capaian di kuartal I 2020, pastinya posisi di kuartal II akan lebih berat. Kita lihat kemungkinan pertumbuhan ekonomi akan masuk dalam seknario berat.
Artinya lebih rendah dari 2,3%,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II akan lebih lemah ke kisaran 2,3% hingga negatif 0,4%, akibat meluasnya pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Meski tantangannya berat, Sri Mulyani berharap, dengan adanya berbagai program stimulus dari pemerintah, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa dijaga tetap di posisi positif. Baca: Bos BI dan Sri Mulyani Bikin Kesepakatan Khusus untuk Pendanaan APBN
“Untuk mencapai (pertumbuhan ekonomi) di 2,3% menjadi lebih berat karena kuartal kedua akan sangat turun karena PSBB yang meluas,” katanya.
Karena itu, menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, revisi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diperlukan, dimana terdapat beberapa penyesuaian dari sisi penerimaan dan belanja negara akibat pandemi Covid. Begitu pula dengan Revisi Perpres No 54 Tahun 2020 yang juga telah melewati konsultasi dengan DPR.(*/Tya)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro