BOGOR – Ada yang menarik dari proses seleksi lelang jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Selasa (25/08/2020). Pasalnya, dari enam calon Sekda Kota Bogor, satu diantaranya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kini menjabat sebagai Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Bogor yakni, Syarifah Sofiah.
Syarifah Sofiah diketahui sebagai PNS senior di lingkungan Pemkab Bogor yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor.
Sedangkan lima orang lagi adalah dari internal Pemkot Bogor sendiri yakni Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Denny Mulyadi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Firdaus, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Hanafi, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Herry Karnadi dan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Bogor Irwan Riyanto.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemkot Bogor, Taufik mengatakan, enam calon Sekda Kota Bogor itu dinyatakan lolos seleksi administrasi pendaftaran peserta lelang jabatan terbuka atau Open Bidding Sekda Kota Bogor.
“Mereka mendaftarkan diri dan lolos untuk bersaing memperebutkan posisi Sekda Kota Bogor sejak Open Bidding Sekda Kota Bogor dibuka Juli hingga 21 Agustus lalu,” kata Taufik, Selasa (25/8/2020).
Dia menuturkan, tahapan selanjutnya akan dilakukan sesuai jadwal yang tertuang dan disepakati Pansel, seperti menyerahkan administrasi yang sudah diupload, proses rekam jejak, penyusunan makalah, pemaparan visi misi dan pelaksanaan uji kompetensi.
“Terkait ujian kompetensi akan dilakukan di BKN Pusat yang memang biasa menangani assessment KPK, Polri dan lainnya,” ujarnya.
Taufik melanjutkan, jika proses ini sesuai rencana, pada 17 September mendatang, tim Pansel akan mengumumkan tiga nama terbaik. “Kemudian di hari selanjutnya tiga besar ini akan mengikuti tes kesehatan dan di 22 September penyerahan hasil kepada Wali Kota Bogor Bima Arya untuk kemudian dipilih dan segera dijadwalkan pelantikan,” jelasnya.
Pihaknya meyakini susunan tim pansel saat ini yang terdiri dari unsur pemerintah dan akademisi sudah sangat mumpuni dan bisa bekerja dengan integritas tinggi, sehingga yang terpilih nantinya memang yang terbaik untuk posisi Sekda Kota Bogor.
“Harapan kami 1 Oktober pas Pak Sekda Ade Sarip pensiun, di tanggal itu juga sudah ada penggantinya. Jadi, tidak perlu ada Plt atau Plu-nya,”tandasnya.(*/Iw)
TANGSEL – Sebanyak empat tempat hiburan berupa karaoke dan spa di Kota Tangerang Selatan dicabut izin usahanya. Pencabutan izin usaha tersebut dilakukan karena melanggar ketentuan Peraturan Wali Kota (Perwal) soal pelaksanaan PSBB.
Keempat usaha karaoke & spa yang dicabut izin itu adalah Karaoke Masterpiece di Teras Kota BSD, Karaoke Matador di Ruko Golden Boulevard, Karaoke & Spa Lemon di Intermark BSD, serta terakhir Venesia Karaoke & Spa.
“Selama masa PSBB, DPMPTSP telah mengeluarkan empat pencabutan izin. Mereka telah melanggar karena membandel tetap operasional saat PSBB, lalu ada juga yang beroperasi saat masa perizinan telah habis, hingga menyediakan layanan prostitusi,” ucap Kepala Bidang Sosial Budaya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Sapto Praptolo, dalam keterangan yang diterima Selasa (24/8/2020).
Sapto melanjutkan pencabutan tersebut tak serta merta dilakukan oleh pihaknya. Pihaknya hanya mencabut izin bila ada permohonan dari dinas terkait. Namun secara otomatis, usaha hiburan yang dicabut izinnya oleh DPMPTSP merupakan usaha yang telah melanggar ketentuan.
Adapun terkait pencabutan izin Venesia Karaoke & Spa, kata Sapto, Venesia memiliki tiga perizinan, di antaranya karaoke, spa, dan hotel. Saat ini yang dicabut izinnya adalah karaoke dan spa. Untuk perizinan Venesia hotel masih tetap beroperasi.
“Izin itu dua yang dicabut, Karaoke dan Spa. Izin hotelnya masih tetap beroperasi,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Venesia BSD Karaoke Executive di BSD City diduga melakukan praktik Tindak Pidana Perdagangan Orang yang bermoduskan eksploitasi seksual, saat perpanjangan PSBB. Tempat hiburan ini juga ternyata telah beroperasi sejak awal Juni 2020.
Tempat ini juga diduga menjadi tempat prostitusi terselubung dengan menyediakan wanita diduga PSK sistem vocer senilai Rp1,3 juta. Bareskrim Mabes Polri lalu mengamankan 47 pemandu lagu, mereka diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Sementara enam pengelola ditetapkan menjadi tersangka.(*/Idr)
BEKASI – Pandemi covid-19 belum juga reda saat ini banyak terjadi klaster baru di kantor , rumah tangga dan pabrik .Pabrik elektronik LG di kawasan MM2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Berdasarkan informasi yang diterima , terdapat 200 karyawan yang positif Covid-19 di pabrik tersebut. Hal ini dibenarkan oleh Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah yang menjelaskan, pabrik asal Korea Selatan tersebut menjadi klaster yang diwaspadai.
“Benar. Sampai semalam yang positif 238 (karyawan),” kata Alamsyah melalui pesan singkat yang diterima Republika, Selasa (25/8).
Alamsyah mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan tracing ke seluruh pegawai yang berjumlah lebih dari 600 orang. Adapun, saat ini pabrik LG tersebut ditutup selama 14 hari sejak Senin (24/8) kemarin. “Sudah ditutup (sejak) Senin,” terangnya.
Sebagai informasi, per Selasa (25/8), jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi mencapai 672 kasus. Sebanyak 543 dinyatakan sembuh, dengan jumlah pasien meninggal 38, sisanya 38 pasien dirawat di rumah sakit dan 53 lainnya melakukan isolasi mandiri.(*/Eln)
CIBINONG – Saat ini masuk musim kemarau dan mengimbas pada daerah tertentu di Kabupaten Bogor .Sedikitnya tujuh kecamatan mengalami krisis air bersih di musim kemarau saat ini. Tenjo, Jasinga, Cigudeg, Ciampea, Citeureup, Jonggol dan Citeurep.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mulai mengirim bantuan air bersih.
Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan mengatakan, tujuh kecamatan tersebut yakni Kecamatan Tenjo, Jasinga, Cigudeg, Ciampea, Citeureup, Jonggol dan Kecamatan Citeurep.
“Paling banyak di Jasinga. Ada 11 desa yang memohon bantuan air bersih. Kita pertama kali mendapat laporan itu tanggal 29 Juli ada yang minta bantuan air bersih,” kata Yani, Selasa (25/8/2020).
Jasinga, dipredikis akan mengalami kekeringan secara rutin tiap kali musim kemarau datang. Pasalnya, di wilayah ini sulit ditemui sumber-sumber mata air untuk mengantisipasi atau sebagai cadangan kala kemarau datang.
“Kan kita tidak hanya merespon ketika ada bencana terus kita kirim air. Tapi kita juga mengupayakan membuat embung di daerah langganan kekeringan. Tapi di Jasinga, kita belum temukan sumber air. Kalau Tenjo sudah,” katanya.
Dia juga menjelaskan, BPBD telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyiapkan sumber air di wilayah rawan kekeringan. Karena, pengiriman air bersih dengan truk tangki tidak bisa memenuhi kebutuhan air warga.
“Ya harus ada solusi permanen. Harus ada penelitian lebih lanjut untuk menemukan sumber air terutama di wilayah yang setiap kemarau mengalami kekeringan,” jelas Yani.
Pada 2019 lalu, kekeringan melanda 28 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor. Untuk tahun ini pun, kemarau diprediksi berlangsung hingga Oktober sementara puncaknya terjadi pada September.
“Untuk pengiriman air, kita kerja sama dengan PDAM untuk menyiapkan airnya. Sementara armada truk tangki kita ada dan ada bantuan dari PDAM juga,”lanjut dia.(*/T Ab)
BOGOR – Sebanyak enam pegawai di Inspektorat Kota Bogor baru saja terkonfirmasi positif Covid-19. Akibatnya, Kantor Inspektorat Kota Bogor di Jalan Pahlawan ditutup sementara.
Kepala Inspektorat Kota Bogor Pupung W Purnama menjelaskan telah mengagendakan untuk kembali menggelar kepada 54 pegawainya di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor pada Senin (24/8/2020). Demikian, pihaknya menginstruksikan semua pegawai bekerja dari rumah (WFH).
“Sampai dengan keluarnya hasil swab seluruhnya WFH untuk isolasi mandiri di rumahnya masing-masing,” kata Pupung dikonfirmasi, Ahad (23/8).
Diketahui, sebanyak 60 pegawai Inspektorat mengikuti swab test pada 9 Agustus 2020. Enam pegawai di antaranya dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat (21/8).
Pupung menjelaskan, enam pegawai tersebut langsung segera ditangani dan diminta untuk melakukan isolasi. “Lima orang di rumah masing-masing dan satu orang karena rumahnya tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri maka diisolasi di RSUD,” ucapnya.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengaku prihatin dengan semakin banyaknya klaster perkantoran. Demikian, Dedie menyatakan, ruang tertutup memiliki resiko penularan yang cukup besar.
Berdasarkan data Covid-19 di Kota Bogor terdapat 491 orang yang telah dinyatakan positif Covid-19. Sebanyak 5,5 persen atau 27 orang terpapar dari klaster perkantoran.
Oleh karena itu, Dedie menyebut, pihaknya kembali memberlakukan sistem WFH bagi 50 persen pegawai.
“Jadi kami kembali memberlakukan program WFH dan akan melakukan swab massal untuk terus melakukan pemetaan resiko penularan,” tukasnya.(*/Iw)
TANGERANG – Pemimpin di daerah Tangerang Raya sepakat untuk kembali memperpanjang masa Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini dilakukan karena kasus Covid-19 di wilayah tersebut kembali melonjak, setelah sebelumnya sudah mulai menurun.
“PSBB diperpanjang lagi hingga 2 pekan ke depan,” ujar Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar saat dikonfirmasi pada Minggu (23/8/2020).
Zaki mengatakan alasan keputusan memperpanjang PSBB ini sebagai langkah untuk menurunkan kasus Covid-19 di wilayah Tangerang. Terlebih lagi, beberapa kecamatan di Kabupaten Tangerang kembali memasuki zona oranye, seperti Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Kelapa Dua, dan Kecamatan Curug.
Sementara Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan bahwa perpanjangan PSBB ini juga harus dibarengi dengan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan. Karena cara yang paling efektif untuk terhindar dari Covid-19 adalah dengan menerapkan 3M di kegiatan sehari-hari, yatu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Cara yang paling efektif agar tidak tertular Covid-19 adalah dengan 3M, memakai masker, Mlmencuci tangan, dan menjaga jarak,” tutur Arief.
Wilayah Kota Tangerang sendiri juga ikut mengalami lonjakan kasus Covid-19. Pada Minggu ke-23 berlakunya PSBB terdapat penambahan kasus baru sebanyak 65 kasus. Kemudian pada minggu ke 24 terjadi penambahan 87 kasus baru. Penularan lewat kontak erat dan di lingkungan rumah tangga juga menjadi penyumbang kasus baru Covid-19 di Kota Tangerang.
“Paling besar itu lantaran penularan hubungan erat atau rumah tangga. Itu sebanyak 44 kasus,”tukasnya.(*/Idr)
CIBINONG – Sebanyak 56 orang pemandu lagu dan terapis wanita digaruk pasukan penegak peraturan daerah (Perda) Kabupaten Bogor. Sementara, pemilik usaha akan disidang tindak pidana ringan (Tipiring) di Pengadilan Negeri Kelas I A Cibinong.
“Jumat malam, Satpol PP kembali melaksanakan operasi penyakit masyarakat (Pekat) dengan hasil menggaruk 56 orang pemandu lagu dan terapis,” kata Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridho, akhir pekan kemarin.
Dia menegaskan, kepada pemilik arena bernyanyi dan panti pijat saat ini jajarannya mengenakan ancaman Perda Ketertiban Umum nomor 4 Tahun 2015 dan Peraturan Bupati (Perbup) Bogor nomor 52 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pra Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
“Pemilik usaha arena bernyanyi dan panti pijat di Kecamatan Cibinong, Kemang dan Parung melanggar peraturan ketertiban umum dan Perda PSBB pra AKB, mereka terancam denda maksimal Rp50 juta atau kurungan penjara selama 3 bulan.
Apabila bangunan atau usaha mereka tak berijin maka kami beri waktu untuk mengurus ijinnya, dan apabila ijinnya tidak kekuar maka akan kami robohkan bangunan liarnya,” tegasnya.
Agus menuturkan bahwa keberhasilan Operasi Pekat kali ini dibanding sebelumnya karena jajarannya menggunakan metode baru hingga tingkat kebocorannya kecil.
“Pada Operasi Pekat sebelumnya memang ada indikasi bocor hingga kami menggunakan metode baru, hingga berhasil ‘menggaruk’ 56 orang pemandu lagu dan terapis. Hasil Operasi Pekat ini yang terbanyak hasilnya di masa peraturan PSBB diberlakukan,” tutur Agus.
Selanjutnya, puluhan wanita berusia muda yang bekerja sebagai pemandu lagi dan terapis ini diserahkan Satpol PP ke Dinas Sosial untuk didata dan diberikan bimbingan mental.
“Walaupun kami tidak memberlakukan rapid test Covid 19 maupun test urine, kami bersama Dinas Sosial tetap melaksanakan pendataan dan bimbingan mental. Jika diantara mereka ada yang menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) maka akan langsung akami kirimkan ke Panti Sosial di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi” lanjut Agus.
Sebagai informasi, Satpol PP Kabupaten Bogor akan rutin melakukan Operasi Pekat guna menekan jumlah pelanggaran ketertiban umum dan untuk menekan jumlah penyebaran wabah Covid-19 di Bumi Tegar Beriman, kepada semua pihak Satpol PP mengingatkan pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan orang disuatu tempat. (Fuz)
CIBINONG – Saat ini pasukan baju coklat juga sebagai penegak perda gencar untuk memerangi penyakit masyarakat karena program Nobat ( nongol babat) seperti mati suri namun dengan kepimpinan yang baru Agus Ridho seperti bangun dari siuman .
Razia penyakit masyarakat (Pekat) kembali digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor, Jumat (14/8/2020), malam. Hasilnya, alat kontrasepsi atau kondom bekas pakai, berhasil disita petugas bersama 8 wanita di dua lokasi yang berbeda.
Dalam giat kali ini, petugas Satpol PP didampingi Satuan Sabhara Polres Bogor menyisir sejumlah lokasi yang diduga menjadi lokalisasi prostitusi terselubung. Pertama, kawasan Kota Wisata, Gunung Putri menjadi sasaran.
Hasilnya, enam wanita yang mengaku berprofesi sebagai terapis diamankan di salah satu rumah kebugaran yang berlokasi di komplek pertokoan kawasan tersebut.
Uniknya, tim disini tak hanya menggiring sejumlah wanita terapis, tapi juga berhasil menemukan kondom bekas pakai dari dalam tas milik wanita terapis yang tengah menemani pelanggannya di salah satu kamar.
Petugas menunjukan barang bukti berupa alat kontrasepsi bekas pakai dari dalam tas salah satu wanita terapis.
“Ini buktinya, langsung bawa semua ke Mako,” ujar salah satu petugas Satpol PP sambil menunjukan barang bukti yang ditemukan dari dalam tas milik wanita terapis.
Tak sampai disitu, tim melanjutkan razia ke beberapa lokasi lain. Sayang dilokasi yang dituju, tim tak berhasil menemukan apa-apa. Dugaan adanya kebocoran informasi terkait razia oun menyeruak.
Pasalnya, dua lokasi yang dituju merupakan pusat prostitusi terselebung di kawasan tersebut. “Sepertinya sudah bocor ini,” singkat seorang petugas saat menyisir satu per-satu pintu ruangan yang ada di kawasan itu.
Tak mau pulang dengan tangan hampa, tim melanjutkan razia ke kawasan Puncak. Disini, tepatnya tak jauh dari Pasar Ciawi, petugas kembali menggiring dua wanita yang diduga tengah menunggu pelanggan dipinggir jalan.
Sambil menanggis, wanita itu pun langsung diangkut kedalam truk. Penyisiran sejumlah lokasi lainnya pun dilakukan. Mulai dari kawasan Gang Semen hingga sebuah hotel di Kecamatan Megamendung. Sayang, lagi-lagi, razia diduga bocor.
para wanita yang terjaring dalam razia pekat Satpol PP Kabupaten Bogor.
“Mereka (para wanita yang terjaring razia-red), langsung kami bawa ke Mako untuk didata oleh tim dari Dinas Sosial Kabupaten Bogor dan juga akan dilakukan tes urin oleh BNN. Jika terbukti positif narkoba akan langsung ditindaklanjut oleh BNN. Dan untuk yang lainnya diserahkan ke Dinsos untuk dikirim ke panti rehabilitasi,”tukas Kasat Pol PP Kabupaten Bogor, Agus Ridho.
Politisi dari PPP H.M. Romli di hubungi mengatakan sangat mendukung razia yang dilakukan oleh pihak Satpol PP agar ada efek jera dan diminta agar pihak dinas sosial untuk jangan sekali-kali main mata karena ini adalah penyakit masyarakat yang harus dibina,”ujarnya.(20/8/2020)
lanjutnya,” ditengah pandemi seperti ini harus diterapkan protokol disemua tempat dan juga upaya pencegahan dan penularan ditengah masyarakat agarv tak terjadi meningkatan kasus,”tutup pilitisi yang ramah senyum ini.(T Ab)
BEKASI – Pandemi yang kian meningkat membuat Pemkot Bekasi mengambil tindakan untuk mencegah penyebaran covid-19. Peningkatan kasus covid-19 di Kota Bekasi yang terjadi di klaster keluarga memaksa Pemkot Bekasi kembali memberlakukan karantina wilayah.
“Kembali kepada status siaga RW, kembali kepada karantina wilayah RW dan di RT,” ucap Pepen, panggilan akrabnya, Selasa (18/8/2020).
Menurutnya hal tersebut harus di lakukan untuk menekan Penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Pada Minggu depan, dia mengaku akan melakukan penelusuran di beberapa titik Penyebaran Covid-19.
“Minggu depan dilakukan rapid kepada 155 Keluarga tapi bukan di RW itu, di sebelahnya kita ingin mencari apakah ada dampak gak di sebelahnya,” jelasnya.
Meningkatkan kasus pada cluster keluarga saat ini, di sebabkan yakni transmisi yang terjadi.
Di ketahui, Angka kasus Positif Covid-19 di Kota Bekasi secara kualitatif keseluruhan hingga Selasa (18/8/2020), mencapai 1.324 orang.
Dari data tersebut, Pepen mengaku ada pertambahan kasusnya 155 keluarga. Dari jumlah tersebut, ada 437 jiwa di dalamnya yang terpapar positif Covid-19.(*/Eln)
BOGOR – Trend peningkatan dalam keluarga makin mengkhawatirkan di Kota Bogor .Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan pola penyebaran virus Corona di Kota Bogor di lingkungan keluarga saat ini terus meningkat. Jumlah kasus positif dari klaster keluarga disebutnya kini mendominasi dibanding imported case atau kasus positif yang berasal dari luar Kota Bogor.
“Jadi imported case bisa tersalip sama local case sekarang. Kan tadinya (kasus positif Corona) mayoritas imported case kan, dari luar. Kalau sekarang kan dari keluarga.
Ini yang paling bahaya, paling kita khawatirkan,” kata Bima Arya usai meresmikan Hutan Desa di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Selasa (18/8/2020).
“Kalau sudah mulai terjadi penularan di keluarga berarti apa, berarti di pemukiman itu kan penularannya. Keluarga saling berkunjung, kemudian anak-anak kena, kemudian nularin ke tetangganya,” ujarnya.
Bima menyebut, saat ini ada 35 keluarga di Kota Bogor yang menjadi klaster penularan virus Corona. Ia bahkan menyebut, ada 35 orang yang dinyatakan positif Corona setelah mengikuti kegiataan keagamaan di rumah salah satu keluarga di Kota Bogor.
“Ada 35 keluarga (yang jadi klaster). Bayangkan ada klaster keluarga yang menularkan sampai 35 orang, jadi karena sekali tahlilan selama 2 jam itu 35 orang yang positif, bisa dibayangin bagaimana penularannya. Dan yang menular dari kantor dan dari rumah ini sekarang banyak sekali,” jelasnya.
Trend kasus positif Corona di Kota Bogor, kata Bima, memang sedang meningkat. Tak berbeda dengan wilayah lain di sekitarnya seperti, Kabupaten Bogor, Kota Depok dan DKI Jakarta.
Bima Arya bahkan menyebut, kondisi penyebaran virus Corona di Kota Bogor saat ini dalam kondisi gawat. Sehingga perlu pendisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan.
“Makanya tadi semua dinas saya perintahkan untuk ikut turun. Besok kita akan masifkan kampanye protokol kesehatan, jadi harus merasa situasinya gawat sekarang, bukan biasa-biasa saja ini. Gawat situasinya,” imbuhnya.
Berdasarkan catatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, angka kasus positif dari klaster keluarga bertambah 13 kasus pada Senin (17/8/2020). Sehingga dari total 422 kasus positif Corona di Kota Bogor, sebanyak 108 kasus diantaranya berasal dari klaster keluarga.(*/Iw)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro