JAKARTA – Jakarta ibukota negara Indonesia terus bersolek dan berbenah menuju kota yang terbaik untuk memberikan rasa nyaman aman bagi warga Jakarta .
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, opini wajar tanpa pengecualian (WTP) pada laporan keuangan 2019 oleh Badan Pemeriksa Keuangan menjadi salah satu kado terindah di ulang tahun Jakarta ke-493.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mendapatkan opini WTP pada laporan keuangan secara berturut-turut dalam tiga tahun terakhir.
“Pada 22 Juni 2020 hari ini adalah ulang tahun Jakartadan tadi kita sama-sama dengar dari anggota V BPK, hasil pemeriksaan laporan keuangan yang, alhamdulillah menjadi salah satu kado terbaik ulang tahun Jakarta,” ujar Anies di Jakarta, Senin (22/6/2020).
Selain berterima kasih kepada anggota BPK yang telah memeriksa laporan keuangan DKI Jakarta, Anies juga mengucapkan terima kasihnya kepada anggota DPRD DKI Jakarta atas kemitraan dalam melegislasikontrol penganggaran (budgeting control) dalam pengelolaan pelaporan keuangan.
DKI Jakarta telah mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian pada laporan keuangannyatiga tahun secara berturut-turut.
Anies menganggap hal tersebut sebagai penghargaan tertinggi yang dicapai jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Kami mau sampaikan, WTP adalah rahmat kepada Allah atas kerja keras, persistensi dan kebersamaan Pemprov DKI,” katanya.
Menanggapi paparan BPK atas beberapa permasalahan yang perlu diperbaiki dalam penyajian laporan keuangan yang menyandang opini WTP, Anies meminta saran dan koreksi untuk Pemprov DKI.
“Kami minta saran masukan koreksi untuk Pemprov sehingga akuntabilitas Pemprov dapat dipertahankan dan ditingkatkan di masa datang,” ungkapnya.(*/Tub)
BOGOR – Gaya hidup saat ini harus menjalankan protokol kesehatan agar terhindar dari covid-19 untuk warga jangan dianggap remeh karena menuju new normal perlu beradaptasi dengan keadaan .
Pasien positif Virus Corona (Covid-19) terus bertambah di Kabupaten Bogor. Terbaru, 7 orang dinyatakan positif, Minggu (21/6) pukul 19.30 WIB.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah juga mengungkapkan satu pasien sembuh pada hari yang sama.
“Terkonfirmasi tujuh kasus tambahan,” jelas Syarifah dalam keterangan resminya.
Tambahan 7 kasus positif itu yakni perempuan 46 tahun asal Citeurep, laki-laki 56 tahun asal Parung, laki-laki 67 dan 30 tahun asal Cibinong.
Kemudian laki-laki 26 tahun asal Sukaraja, perempuan 27 tahun asal Tamansari dan laki-laki 28 tahun asal Dramaga.Sementara satu pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh laki-laki 51 tahun asal Cibinong.
Ia menghimbau kepada masyarakat agar selalu patuhi protokol kesehatan Covid-19.
“Adaptasi kebiasaan baru bukan berarti kembali ke masa lalu, ketika pandemi belum menyebar. Akan tetapi menjalankan kehidupan sehari-hari dengan gaya hidup sesuai protokol kesehatan Covid-19,”tandasnya.
Sementara itu, terdapat 258 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 430 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 128 orang meninggal berstatus PDP.Dan total positif Covid-19 sebanyak 336, sembuh 79, meninggal 17, positif aktif 237.(*/T Abd)
BOGOR – Saat ini melihat dari tren yang berkembang covid-19 bukannya menurun dan melandai malah ada peningkatan yang terjadi .
Sejumlah tempat keramaian di Kota Bogor seperti mal mulai dibuka. Sedikitnya lima mal yang dibuka yakni Bogor Junction, Trade Mall (BTM), Lippo Mall Keboen Raya, Mall Lippo Ekalokasari dan Mall Boxies 123.
“Kenapa mal lebih ketat dibandingkan pasar tradisional karena terbukti hasil rapid test massal di pasar tradisional tak banyak yang positif Covid-19.
Tapi justru di mal yang berisiko tinggi, makanya kita awasi secara ketat proses pengorganisasian mal,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor, Minggu (21/06/2020).
Bahkan, pihaknya tak segan untuk memberikan sanksi tegas berupa pencabutan izin operasional kepada pengelola pusat perbelanjaan yang tak mentaati protokol kesehatan. “Kita akan cabut izin operasionalnya jika pengelola pusat perbelanjaan abai terkait protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan kerumunan orang di dalam ruangan dan berpendingin ruangan (AC) jadi salah satu faktor.
“Makanya banyak persyaratan sebelum mal beroperasi. Pertimbangannya banyak. Karena indoor dan pakai ruangan AC. Di indoor lebih tinggi risikonya dibanding outdoor yang kena matahari,” katanya, Minggu 21 Juni 2020. (Baca juga: Pada Hari Kedua, Pengunjung TM Ragunan Meningkat Jadi 900 Orang)
Maka dari itu, Pemkot akan terus memonitor operasional mal, terutama dalam penerapan protokol kesehatan. “WHO saja merekomendasikan kita berkegiatan di luar ruangan. Kalau mal, risiko penularannya tinggi. Kalau di pasar lebih rendah. Kan kena matahari,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan perkembangan terbaru angka kasus positif baru Covid-19 di Kota Bogor hingga saat ini total jumlahnya mencapai 168 orang, rinciannya sembuh 94 orang, positif aktif 57 orang dan meninggal 17 orang.
“Hari ini jumlah pasien terkonfirmasi positif bertambah 1 kasus, pasien yang sembuh bertambah 10 orang, pasien dalam perawatan bertambah 9 pasien,” tukasnya.(*/Iw)
JAKARTA – Rapid test massal akan selalu berlangsung dan merupakan agenda agar penyebaran dan penularan dari covid-19 bisa diantisipasi .
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, hari ini, Minggu (21/6/2020) membuka kembali car free day (CFD) di kawasan Istoran Senayan dan sekitaran Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta.
Kegiatan tersebut melibatkan 1000 personel Polri untuk mengamankan dan mengawasi fungsi protokol kesehatan sejak pagi hingga siang.
Polri juga menggelar rapid test bagi masyarakat yang terindikasi terpapar.
Dari 350 orang yang mengikuti tes cepat (rapid test), hasil pemeriksaan menunjukkan dua orang dinyatakan reaktif virus Covid-19.
Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen Pol. Rusdianto menyampaikan rapid test ini diberlakukan secara gratis bagi pengunjung CFD. Jika ada masyarakat yang dinyatakan reaktif maka akan ditindaklanjuti dengan tes swab.
“Sebanyak 350 orang yang rapid test. Yang ditindaklanjuti dengan swab ada dua,” kata Rusdiyanto di lokasi, Minggu (21/6/2020).
Dua orang yang reaktif itu dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk menjalani tes swab. Jika hasilnya positif maka yang bersangkutan akan dirawat.
“Kami langsung swab PCR yang bersangkutan ke RS Soekamto (Polri) dan akan kami dalami. Kalau positif akan kami rawat di sana,” ujarnya.
Dia mengatakan agenda rapid test massal ini merupakan bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-74. Pemeriksaan serupa dilakukan serentak di sejumlah Polda.
Peserta rapid test hanya perlu menunjukkan KTP, lalu mengisi formulir, dan mencuci tangan sebelum diperiksa. Warga Negara Asing (WNA) boleh mengikuti pemeriksaan ini jika ketersediaan alat masih ada karena hanya dibatasi 1.000 unit.
“Pemeriksaan ini dilakukan di seluruh indonesia. Tiap-tiap Polda ada. Jakarta di sini saja. Lainnya di masing-masing polda,” (*/Tub).
BOGOR – Makin panjang masalah pandemi corona yang terjadi di Kota dan Kabupaten Bogor dengan adanya klaster toko Mitra 10 yang terjadi makin menambah positif terpapar corona .
Pasien positif Covid-19 klaster toko bangunan Mitra 10 di Jalan Soleh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor bertambah menjadi 12 orang.
Mereka terdiri dari karyawan toko dan keluarganya.
“Totalnya yang positif covid-19 sekarang jadi 12 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, Minggu (21/6/2020).
Retno menjelaskan adanya penambahan kasus positif itu setelah keluar hasil swab test terhadap 73 ODP dari Mitra 10. Rinciannya, 5 karyawan KTP Kota Bogor, 5 karyawan KTP Kabupaten Bogor dan 2 orang dari anggota keluarga yang melakukan kontak erat.
“5 orang karyawan warga Kabupaten Bogor sudah kita koordinasikan dengn Dinkes untuk notifikasi dan pemantauan,” tambah Retno.
Sementara, terkait asal mula atau sumber penularan virus dari klaster tersebut masih belum diketahui. Saat ini, Dinas Kesehatan Kota Bogor pun terus melakukan tracking terhadap pasien positif covid-19.
“Belum tahu awalnya dari mana, karena hanya riwayat perjalanan ke rumah sama ke tempat kerja saja. Juga hampir semuanya tanpa gejala,” terangnya.
Seperti diketahui, tiga karyawan supplier di toko bangunan Mitra 10 di Jalan Soleh Iskadar Kota Bogor dinyatakan positif covid-19. Hal itu diketahui setelah hasil reaktif terhadap hasil rapid tes mandiri oleh pengelola yang dilanjutkan dengan swab tes.(*/Iw)
BOGOR – Untuk menghindari peneriman bansos ganda Pemerintah Kota Bogor memperbaiki lagi data penerima bantuan sosial (bansos) bagi warga yang terdampak kondisi ekonominya akibat pandemi Covid-19 agar pada penyaluran tahap kedua, bulan Juni 2020, lebih tepat sasaran.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim dihubungi melalui telepon selulernya di Kota Bogor, Sabtu (20/6), mengatakan, belum semua warga penerima bansos terdata pada Data Terpadu Keluarga Sejahtera (Non-DTKS).
Menurut Dedie A Rachim, data warga Kota Bogor penerima bansos dari Pemerintah Kota Bogor ada 19.904 keluarga yang masuk dalam kelompok Non-DTKS.”Pada penyaluran BST tahap pertama pada Mei 2020, sudah disalurkan dan diterima sebagian besar penerimanya,” katanya.
Dedie menjelaskan penyaluran bansos tahap pertama dari Pemerintah Kota Bogor sudah berjalan baik, meski masih ditemukan penerima bantuan ganda dari beberapa program bantuan yang terbagi dalam dua kelompok besar yakni DTKS dan Non-DTKS.
“Bagi penerima yang mendapatkan bantuan ganda akan dikawal ketat aparat wilayah di Kota Bogor, agar tidak terjadi bantuan ganda,” katanya.
Dedie juga mengakui, pada penyaluran bansos tahap pertama, ternyata ada juga penerima bantuan dari keluarga mampu.”Nama tersebut akan dihapus dan diganti oleh keluarga yang lebih layak menerima pada penyaluran tahap berikutnya,” katanya.
Menurut Dedie, dari realisasi penyaluran pada tahap pertama, ketika ditemukan ada penerima yang kurang tetap sasaran langsung diberikan catatan untuk diperbaiki, sehingga pada penyaluran tahap kedua, bulan Juni 2020, menjadi lebih tepat sasaran yakni warga miskin dan rentan miskin.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, warga Kota Bogor penerima bantuan sosial seluruhnya ada 159.162 keluarga yang terdata dalam kelompok DTKS dan Non-DTKS.
Penerima bantuan dari kelompok Non-DTKS ada 23 ribu keluarga dan selebihnya dari kelompok DTKS. Ada tujuh program sumber bantuan sosial, yakni Bantuan Presiden, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Kartu Sembako, Kartu Pra-Kerja, Bantuan Provinsi, serta Bantuan Kabupaten dan Kota.(*/Iw)
JAKARTA – Dalam menghadapi new normal perlahan namun pasti semua tempat wisata dan mal sudah mulai dibuka namun protokol kesehatan terus diterapkan .
Kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya dibuka kembali Sabtu (20/6). TMII pun memberlakukan promo satu tiket masuk bisa berlaku untuk dua orang hingga 30 Juni 2020.
Meski begitu, pihak pengelola membatasi jumlah pengunjung. Para pengunjung pun perlu melakukan pembelian tiket secara daring di laman resmi TMII seperti yang diunggah di Instagram resmi TMII @ilovetamanmini
“Hallo #Sobatbudaya Ada kabar gembira nih.. TMII akan buka kembali pada tanggal 20 Juni 2020. 1 tiket berlaku untuk 2 orang dari tanggal 20 – 30 Juni 2020.. Berlaku untuk pintu masuk dan semua wahana.
Dalam masa new normal ini akan ada pembatasan jumlah pengunjung, sobat bisa melakukan pembelian tiket melalui website tmii.
Tetap patuhi protokol kesehatan covid-19 yaa Jaga diri dan keluargamu Indonesia bisa bebas Corona!”
Kemudian, di masa normal baru saat ini ada sejumlah peraturan yang diberlakukan, salah satunya mengharuskan pengunjung mengenakan masker di area wisata, menjaga jarak fisik dan sosial baik di dalam antrian, ruang tunggu, tempat ibadah, maupun area lainnya serta mencuci tangan.
Pengelola TMII menyediakan sejumlah tempat untuk mencuci tangan di setiap unit, museum, anjungan dan wahana lainnya.
Petugas akan memeriksa suhu tubuh pengunjung untuk memastikan pengunjung dalam kondisi sehat, kendaraan pengunjung juga disemprot cairan disinfektan di gerbang masuk.
Melalui laman Instagramnya, pihak pengelola TMII mengunggah detik-detik pembukaan perdana lokasi wisatanya. Tampak sebagian pengunjung mengendarai sepeda lengkap dengan masker dan helm.(*/Ta)
BOGOR – Penyaluran beras pada warga yang menerima bantuan sosial pernak menolak karena kualitas beras begitu jelek dan tidak layak dikonsumsi .
Pemkab Bogor tak ingin lagi kecolongan soal buruknya kualitas beras Bulog bagi warga terdampak Virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Bogor.
Terutama dalam penyaluran bantuan beras untuk masyarakat tahap dua, yang rencananya didistribusikan dalam waktu dekat.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, Nuradi menjelaskan bantuan 30 kilogram beras untuk setiap keluarga dengan total 6 juta kilogram sudah seluruhnya terdistribusi.
Namun, sebelum distribusi tahap dua dilakukan, Nuradi memastikan akan melakukan evaluasi lebih dahulu terhadap pelaksanaan penyaluran tahap pertama.
“Tahap pertama sudah selesai. Untuk tahap kedua, kami akan evaluasi dulu selama pelaksanaan penyaluran tahap pertama dengan pihak Bulog, berdasarkan kelebihan dan kekurangannya,” kata Nuradi, Jumat (19/6/2020).
Nuradi menjelaskan, salah satu yang akan dievaluasi, yakni soal stok beras yang dimiliki oleh Perum Bulog namun sesuai kualitas yang diinginkan Pemkab Bogor.
Karena keterbatasan stok itu, pada distribusi tahap pertama sempat dihentikan satu hari karena Bulog kehabisan beras.
Pemkab Bogor pun tidak ingin bertaruh jika pengiriman beras dilakukan setiap hari namun dengan kualitas seadanya.“Sempat distop satu hari. Karena memang tidak mudah menyiapkan ratusan ton beras dengan kualitas bagus,” katanya.
“Kita nggak mau kalau kualitasnya jelek. Yang jelas, kita mau lapor ke bupati dulu dan untuk tahap dua seperti apa nanti,” katanya.
Pemkab Bogor jelas tidak ingin ‘dikelabui’ oleh Perum Bulog, sebagai penyedia beras bantuan itu. Pasalnya, Pemkab Bogor membeli beras kualitas premium seharga Rp10.543 per kilogram.
Untuk sebulan, anggaran yang disiapkan Pemkab Bogor pun tidak sedikit, sekitar Rp63,2 miliar per bulan untuk membeli 6 juta kilogram beras bagi lebih dari 200 ribu rumah tangga sasaran selama Pandemi Covid-19.
Jumlah itu dikeluarkan Pemkab Bogor selama tiga bulan. Namun, jika diuangkan, bantuan 30 kilogram beras itu, setara dengan sekitar Rp316 ribu per bulan per rumah tangga selama tiga bulan.(*/T Abd)
BOGOR – Untuk mengetahui penyebaran dan mengantisipasi covid-19 rapid test dilakukan daerah wisata puncak Bogor dan ini semua sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Barat .
Ribuan wisatawan dan pedagang di Puncak Bogor jalani Rapid Test yang dilaksanakan oleh Gugus Tugas Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
Ada tiga tempat yang menjalani Rapid Test di puncak Bogor Bogor Titik pertama lokasi Parkir Area Masjid Atta’Awun dengan target pengujian pengunjung KTP Jakarta dan pedagang warung pelaksanaan puskesmas cisarua dan puskesmas cibulan.
Titik kedua lokasi parking Area Agrowisata Gunung Mas target pengujian pengunjung KTP Jkt dan pedagang warung pelaksana puskesmas Megamendung dan Sukamanah dan dinkes.
Titik ketiga, Waktu 14.30-17.30 Lokasi Halaman Masjid Harakatul Jannah Gadog target pengujian mobilitas plat B pelaksana puskemas ciawi, banjarsari dan dinas.
Sementara itu Gugus Tugas Jawa Barat bagian Divisi Pelacakan Kontak dan Deteksi Dini, Dedi Mulyadi mengatakan pelaksanaan Rapid Test di puncak Bogor ini sesuai dengan kebijakan gubernur Ridwan kamil bahwa tempat wisata di puncak atau di Jabar baru di perioritaskan kepada masyarakat itu sendiri.
Maka pada saat kemudian kita lihat perkembangannya ada yang kemudian dikunjungi warga non Jabar ini tentunya kita pastikan bahwa mereka tidak membawa penyebran Covid-19 baru di Jabar,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (20/06/2020).
Dedi mengungkapkan dari teman-teman gugus tugas d Jabar bekerja sama dengan gugus tugas di kabupaten Cianjur-Bogor akan melaksanakan pemeriksaan rapid test yang ada di empat titik yang kita targetkan sampai dengan besok ada sekitar 2000 sampel yang akan diuji.
“Mekanisme yang akan kita terapkan pada saat kemudian semua sampel yang akan kita inikan hasilnya akan ditemukan yang reaktif dan non reaktif. Yang non reaktif dipersilahkan melanjutkan perjalanan. Kalau yang reaktif kita lanjutkan ke swab.
Tapi hasil swab kemungkinan tidak bisa keluar hari ini sebab itu hasil rapid yang reaktif dan swab positif akan kita koordinasikan dengan gugus tugas alamat yang bersangkutan.
“Misalnya kita sudah komunikasi dengan gugus tugas DKI bahwa mereka akan menerima hasil rekapitulasi hari ini,”tandasnya.(*/Iw)
BOGOR – Diprediksi banyak wisatan yang akan ke puncak untuk berlibur dan juga dibukanya tempat wisata Satlantas Polres Bogor menyiagakan 100 personel untuk pengamanan di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor pada akhir pekan besok.
Wisatawan asal Jakarta dan wilayah penyangga lainnya diprediksi akan memadati kawasan Puncak dan sekitarnya.
Kasat Lantas Polres Bogor AKP Fitra Zuanda mengatakan pengamanan di Jalur Puncak akan diperketat menyusul sudah dibukanya beberapa tempat wisata seperti Taman Safari Indonesia (TSI).
“Sabtu Minggu tetap ya 2/3 personel sekitar seratusan. Kami tetap melakukan pengamanan di Jalur Puncak, soalnya infomasi tempat wisata seperti taman safari sudah buka. Kita siapkan pengamanan dengan mengedepankan SOP protokol kesehatan,” kata Fitra, Jumat (19/6/2020).
Kemudian, untuk jalan-jalan tikus di kawasan Puncak yang kerap dilalui pengendara motor juga akan menjadi perhatiannya agar menimbulkan kepadatan seperti akhir pekan lalu karena sempat menjadi viral.
“Kita siapkan pengamanan supya tidak terjadi lagi seperti viral kemarin. Kita upayakan supaya tidak terjadi lagi. Jalur tikus kita lakukan penyekatan personel tetapi tentatif melihat situasi di lapangan seperti juga sistem oneway,” ungkap Fitra.
Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pengelola hotel, restoran dan tempat wisata yang sudah beroperasi untuk mengatur wisatawan agar lebih teratur dan menerapkan protokol kesehatan.
“Kita koordinasi (tempat wisata) dengan protokol kesehatan supaya diatur dengan baik,” tukasnya.(*/Iw)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro