PURWAKARTA – Manggis Wanayasa saat ini menjadi buah primadona khas Kabupaten Purwakarta. Memang, popularitasnya belum bisa menyamai makanan kas Sate Maranggi.
Meski demikian, pemerintah melalui dinas terkait terus berupaya mendorong supaya ratu buah tropis dengan ciri khas warna kulit merah keunguan itu memiliki daya saing secara global.
Kepala Bidang Perkebunan dan Holtikultura, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta Hadiyanto Purnama menuturkan, manggis Purwakarta masuk dalam varietas Wanayasa. Buah ini pun sudah terdaftar secara resmi di Kementerian Pertanian. Jadi, ada yang membedakan dari manggis daerah lain.
“Setiap daerah kan punya khas masing-masing. Kalau manggis Purwakarta itu punya khas tersendiri. Salah satunya, terlihat dari teksturnya yang lembut dan kulit luarnya yang mulus. Selain itu, daging buahnya juga merupakan perpaduan rasa manis asam yang segar,” ujar Hadiyanto kepada media di ruang kerjanya, Senin (24/2/2020).
Selain dari tekstur dan rasanya, lanjut Hadi, buah manggis khas Purwakarta memiliki daya tahan cukup lama. Ini dibuktikan dengan penyimpanan dalam ruangan yang bisa bertahan hingga 28 hari dengan kondisi masih segar.
“Kalau manggis daerah lain, itu biasanya bertahan kurang dari 28 hari. Kalau manggis varietas Wanayasa, itu bisa bertahan lama,” jelas dia.
Hadi menjelaskan, saat ini luas lahan perkebunan manggis di Purwakarta mencapai lebih dari 1.500 hektare. Lahan tersebut tersebar di lima kecamatan. Yakni, Wanayasa, Kiarapedes, Bojong, Darangdan dan Pondoksalam.
Adapun rata-rata produksi buah manggis saat panen raya, kata dia, sekitar 47 ton per hektare. Hasil panen tersebut, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal domestik, tapi juga kebutuhan ekspor.
Untuk itu, pihaknya terus mendorong agar produktivitas perkebunan manggis ini terus meningkat, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Untuk perkuat kualitas sendiri, salah satu upayanya yakni dengan memberikan bimbingan mengenai good agricultural practice (GAP) dan standard operational procedure (SOP) kepada para petani.
“Dari sisi kuantitas sendiri, kami terus mendorong bagaimana supaya produktivitasnya terus meningkat. Sehingga, kebutuhan domestik maupun ekspor bisa tetap terpenuhi,” tandasnya.(*/As)
PASURUAN – Warga di Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, resah dengan adanya aktivitas penambangan ilegal di Dusun Jurang Pelen 1, dan Jurang Pelen 2.
Mereka khawatir, aktivitas itu akan mengancam ekosistem dan eksistensi masyarakat. Warga yang didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Jatim, melaporkan hal itu ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghentikan aktivitas tambang pasir dan batu (sirtu).
Aktivitas penambangan ilegal ini, diduga sudah berlangsung sejak 2016. Mabes TNI pun diminta untuk turun tangan, karena diduga ada oknum TNI yang membekingi tambang ilegal tersebut.
“Kami minta Mabes TNI usut tuntas keterlibatan oknum TNI yang membekingin penambangan ilegal itu,” kata kuasa hukum warga Gempol, dari LBH Ansor Jatim, Otman Ralibi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/2/2020).
Otman menjelaskan, hasil investigasi yang mereka lakukan menemukan sejumlah fakta yakni adanya aktivitas penambangan liar yang tidak berizin. “Berupa galian tambang sirtu. Kita laporkan ke Presiden Jokowi, dan meminta untuk diusut tuntas,” tegasnya. Laporan itu disampaikan ke Presiden Jokowi pada Senin (10/2/2020).
Selain meminta Mabes TNI turun tangan, lanjut Otman, mereka juga meminta agar Presiden Jokowi memerintahkan instansi terkait seperti, Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), Kementerian Lingkungan Hidup, gubernur, bupati dan kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan pelanggaran, baik administratif maupun pidana atas penambangan ilegal tersebut. “Mewajibkan pihak korporasi penambangan ilegal untuk memberi kompensasi pada warga secara menyeluruh akibat kerusakan lingkungan,” tandasnya.
Otman menambahkan, awalnya kawasan tambang itu disebut-sebut akan digunakan untuk pembangunan perumahan TNI. “Sehingga masyarakat merasa takut untuk melakukan penolakan. Ternyata, berjalan waktu teryata hanya manipulasi untuk memperlancar aktivitas penambangan ilegal,” ungkapnya.(*/Gio)
SEMARANG – Karya anak bangsa asal Jawa Tengah semakin moncer di dunia internasional. Terbaru, Bangladesh tertarik mengimpor 10 bus double decker buatan Karoseri Laksana asal Kabupaten Semarang.
Pelepasan ekspor 10 bus tingkat itu dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Jumat (21/2). Didampingi Bupati Semarang, Mundjirin, Ganjar melepas ekspor dengan menyiram bus menggunakan air kendi.
Saat tiba di lokasi, Ganjar langsung menjajal bus tingkat dengan panjang 14,4 meter dan tinggi 4,1 meter tersebut. Kekagumanya semakin membuncah, saat mendengar bahwa design bus tingkat tersebut adalah karya anak bangsa.
Tak hanya melepas ekspor bus, Ganjar dengan semangat mengelilingi pabrik pembuatan body bus itu yang sudah terkenal di dunia otomotif Indonesia itu. Satu persatu tempat ia kunjungi dan melihat langsung proses perakitan badan bus dari awal sampai akhir.
“Yang membuat saya semangat menggebu-gebu itu, ya karena ini mau diekspor. Dengan design baru karya anak bangsa, bus ini sudah di ekspor ke beberapa negara, yang sekarang ini ke Bangladesh,” kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga senang karena pihak pengusaha benar-benar memanfaatkan kemudahan-kemudahan ekspor yang diberikan pemerintah. Dari laporan pengelola, Ganjar mendengar bahwa Laksana memanfaatkan insentif berupa kemudahan impor untuk tujuan ekspor.
“Saya mau sampaikan ke pak Presiden dan bu Menkeu, kami di Jateng sudah memanfaatkan insentif yang diberikan pemerintah. Manfaatnya sudah dirasakan, salah satunya ini,” mbuhnya.
Ganjar menegaskan bahwa pemerintah akan mendukung penuh kemajuan dunia usaha, khususnya mereka yang fokus pada ekspor. Dirinya bahkan menawari menjadi marketing untuk menawarkan produk-produk unggulan asal Jateng ke berbagai negara.
Sebab menurutnya, ekspor merupakan salah satu upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Apalagi, dirinya menargetkan pertumbuhan ekonomi Jateng naik menjadi 7%.
“Nanti saya bantu, saya bisa telepon para Dubes di negara yang prospektif untuk membantu memasarkan produk ini. Ini bagus lho, mewah dan nggak kalah saing dengan produk luar negeri,” tutupnya.
Di lain sisi, Direktur Utama Laksana, Iwan Arman mengatakan, selain ekspor ke Bangladesh, pihaknya sudah beberapa kali ekspor ke beberapa negara. Diantaranya Fiji dan Timor Leste. Namun untuk seri double decker, baru kali ini pihaknya melakukan ekspor.
“Dalam waktu dekat, kami akan ekspor ke Filiphina dan Thailand. Saat ini kami sedang melakukan penjajakan,” ucap Iwan.
Iwan menerangkan, kesuksesan yang diraih perusahannya tidak hanya diperoleh sendiri. Campur tangan pemerintah, menurutnya sangat besar dalam menyukseskan usahanya itu.
“Banyak sekali kemudahan dan fasilitas yang diberikan pemerintah, misalnya yang sudah saya rasakan adalah kemudahan impor untuk tujuan ekspor. Apalagi, ngurus segala perizinannya sekarang cepat, satu jam sudah selesai semuanya,”tandasnya.(*/D Tom)
PATI – Sejumlah wilayah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terendam banjir pada Kamis (20/2/2020). Banjir disebabkan hujan yang mengguyur sejak kemarin malam.
Akibat diterjang banjir, jembatan kampung putu serta kandang sapi di Margorejo dan Kayen.
Banjir juga mengakibatkan kemacetan lalu lintas di sepanjang Jalan Wedarijaksa-Pati. Jarak sejauh 12 kilometer harus menghabiskan waktu sampai tiga jam.
Pengendara harus memutar lewat Tlogowungu. Namun di Wonorejo dan Tamansari, pengendara juga terjebak banjir lagi.
Banjir yang terjadi di Dukuh Bletek Desa Dadirejo, Kecamatan Margorejo, mengakibatkan tiga titik tanggul sungai longsor. Air juga merusak kandang lembu milik Driyono.
Sementara itu, Sungai Simo yang meluap mengakibatkan genangan banjir cukup parah di depan asrama Alugoro, pertigaan RSU Fastabiq, sampai Bapoh Bumiayu.
Kasat Lantas Polres Pati, AKP Abdul Mufid, bersama jajarannya mengatur kelancaran kendaraan yang melintas. Bahkan, dia juga ikut mendorong kendaraan yang terjebak air banjir.
Banjir juga menerjang jembatan penghubung di Desa Kayen. Banjir menyebabkan rusaknya puluhan hektare areal pertanian Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti.(*/D Tom)
PANDEGLANG – Vokalis band Jamrud Krisyanto akan mengubah penampilannya dengan mencukur rambutnya, jika terpilih nanti menjadi Bupati Pandeglang. Hal itu disampaikan Krisyanto usai mendaftarkan diri ke KPU Pandeglang sebagai calon Bupati dari jalur perseorangan.
“Kayanya (harus) dicukur. Karena ada prinsip kepatutan lah, ya mau gak mau harus potong rambut. Gak papa,” ujar Krisyanto didampingi calon wakil Bupati Hendra Pranova kepada wartawan, Rabu 20 Februari 2020.
Vokalis band yang tenar dengan lagu Surti Tejo itu pun mengaku akan tetap manggung. Menurutnya, hari libur bisa dimanfaatkan untuk menghibur masyarakat dengan lagu-lagu hitsnya.
“Kayanya enggak ada masalah jadi bupati dan masih nyanyi juga karena kerja kan cuma sampai jumat kalau musisi maen di hari weekend seperti itu. Musisi maen sabtu sama minggu ya itu,” kata Krisyanto.
Baca juga: Bermodal Dukungan 73 Ribu KTP, Vokalis Jamrud Resmi Nyalon Bupati Pandeglang
Namun, jika teman-temannya meminta untuk keluar dari grup band rock jamrud itu, dirinya akan melepaskan karir menyanyinya yang sudah membesarkan namanyan didunia pwemusikan indoneisa. Sebab, dirinya akan fokus memimpin masyarakat Pandeglang.
“Tapi kalau seumpama melepaskan ini atas desakan teman-teman ya mungkin saya gak bisa apa-apa. Yaudah lu terusin aja deh kalau suruh keluar ya gak jadi masalah. Mungkin itu konsekuensinya,” tandasnya.(*/Dul)
PURWAKARTA – Proyek pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung kembali menyisakan persoalan bagi sebagian masyarakat di Kabupaten Purwakarta. Khususnya, bagi mereka yang wilayahnya terlintasi megaproyek nasional itu.
Bukan hanya jalan lingkungan menjadi rusak dan kotor, dampak dari pembangunan jalur kereta ini juga mulai mengancam sektor pertanian. Seperti yang baru-baru ini dirasakan sejumlah petani di Desa Depok dan Desa Sirnamanah, Kecamatan Darangdan.
Mak Atini (50), warga sekitar menuturkan lahan sawah yang dia miliki di desa itu sudah tak lagi bisa ditanami akibat tertimbun tanah urugan dari sisa proyek kereta cepat ini. Bahkan, irigasi yang selama ini menyuplai air ke areal sawahnya turut tertimbun. Kondisi ini sudah berlangsung sejak Agustus 2019 lalu.
“Penghidupan kami lenyap. Sawah kami sudah tak bisa lagi digarap,” ujar ibu paruh baya itu sambil berkaca-kaca menyaksikan sawahnya sudah tak lagi produktif, Rabu (19/2/2020).
Dia menjelaskan, areal sawah yang terkena dampak pengurugan ini ditaksir sekitar 6 hektare. Lahan-lahan ini, milik puluhan petani di dua desa itu termasuk sawah miliknya seluas 3.000 meter. Kondisi ini, kata dia, sebenarnya sudah diketahui oleh kontraktor proyek tersebut.
“Sudah tak ada lagi yang bisa diharapkan dari sawah ini. Biasanya, bisa panen 3 kali dalam setahun. Kami mah minta ganti rugi,” kata dia histeris.
Dia mengaku, beberapa waktu lalu sempat ada obrolan dari pihak kontraktor, jika sawah yang terdampak pengurugan ini akan disewa Rp50 ribu per meter. Namun warga menolak, mereka lebih memilih untuk menjualnya.
“Kalau disewa, kami tidak mau. Karena, sawah kami sudah tak bisa lagi produktif. Kami ingin dibeli saja,” tambah dia.
Sementara itu, kegelisahan warga di dua desa ini terdengar Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. Siang tadi, Anne langsung menuju ke lokasi yang dikeluhkan warganya itu.
Bukan hanya Anne, ternyata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum juga mendengar kabar tersebut. Keduanya, bertemu di lokasi untuk mendengar langsung keluhan puluhan warga di dua desa itu.
Pada kesempatan itu, Uu menegaskan pihaknya akan mengundang pihak KCIC supaya bisa duduk bersama dengan warga di dua desa ini termasuk dari Pemkab Purwakarta.
“Kami dari pemerintahan, akan memfasilitasi warga supaya bisa duduk bersama dengan pihak KCIC. Yang jelas, keluhan ini akan mai tindak lanjuti,” ujar Uu.
Dengan kata lain, kedatangannya ke lokasi ini bukan untuk mengambil kebijakan. Tapi lebih kepada upaya memfasilitasi supaya keinginan warga bisa direalisasikan oleh pihak KCIC.
“Saya tidak bisa menyampaikan, apakah ini salah prosedur atau masalah komunikasi. Terpenting, kedepan harus ada solusi,” jelas dia.
Dia pun berpesan, supaya masyarakat juga memahami jika pembangunan kereta cepat ini juga termasuk upaya pemerintah untuk masyarakat. Dalam hal ini, menurutnya, warga pun harus merasa memiliki.
Di tempat sama, Anne menambahkan sebenarnya pemkab sudah mencoba memfasilitasi terkait hal ini pada Desember 2019. Dalam pertemuan akhir tahun kemarin itu, juga termasuk membahas fasilitas umum yang rusak, termasuk jalan.
“Untuk jalan ini sudah ada perjanjian untuk perbaikan,” ujar Anne.
Namun, terkait keluhan puluhan warga dua desa ini, PT Wika memang menginginkan secara langsung dengan warga karena lahan yang terdampaknya itu merupakan milik perseorangan.
“Jadi, ya kami biarkan dan kami tak ikat dalam MoU berkas-berkasnya. Ternyata, komitmen tersebut sampai sekarang belum terealisasi. Semoga hari ini segera dapat terealisasi,” harapnya. (*/As)
PURWAKARTA – Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, menargetkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Purwakarta bisa naik 5, 54 persen di 2021.
Menurutnya, target itu bisa terealisasi jika didorong dengan penyediaan infrastruktur yang layak.
“Titik berat prioritas kami kedepan, diarahkan pada program penguatan ekonomi kerakyatan, peningkatan sumber daya manusia, pemerataan infrastruktur, serta peningkatan produksi pangan dan produk unggulan masyarakat.
Target kami, laju pertumbuhan ekonomi dia 2021 mendatang naik 5, 54 persen,” ujar Anne, Senin (17/2/2020).
Menurutnya, target yang ditetapkannya itu bukan tanpa dasar. Alasannya, di Purwakarta akan dibangun kawasan industri baru yang luasanya mencapai 1.200 hektare. Dengan adanya kawasan industri tersebut, Anne optimis laju perekonomian masyarakat Purwakarta akan meningkat.
“Kawasan industri ini sedang dalam proses pembangunan. Kalau sudah jadi, diperkirakan bisa menampung 150 – 200 perusahaan. Dengan banyaknya perusahaan di kawasan ini, tentunya akan berimplikasi pada pengurangan jumlah pengangguran di wilayah kami secara signifikan,” jelas dia.
Anne menyebutkan, dengan adanya kawasan industri baru, diharapkan Kabupaten Purwakarta bisa menjadi daerah penopang pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat. Atas dasar itu pihaknya mengusulkan ke Pemprov Jabar supaya dibuka akses tol baru untuk kawasan industri tersebut.
“Kalau industri punya akses sendiri kan enak. Tidak perlu lagi menggunakan jalur arteri yang selama ini jadi jalur mobilitas warga. Dengan begitu, masyarakat bisa tetap aman dan nyaman,”tandasnya.(*/As)
CIREBON – Sebanyak empat kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terdampak banjir. Banjir tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Cijangkelok, dan Sungai Cisanggarung, yang debit airnya meningkat menyusul turunnya hujan deras sejak Minggu 16 Februari 2020.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra memaparkan, empat kecamatan yang terdampak banjir tersebut adalah Kecamatan Ciledug, Kecamatan Pabedilan, Kecamatan Losari, dan Kecamatan Pasaleman.
Sedangkan dari empat kecamatan itu, ada delapan desa yang terendam banjir. Yakni Desa Tanjung Anom, Desa Cilengkrang, Desa Tonjong, Desa Cilengkrang Girang, Desa Jatiseeng Kidul, Desa Ciledug Wetan, Desa Babakan Losari Lor, Desa Tawangsari.
“Ada empat kecamatan dan delapan desa yang terendam banjir. Ini karena ada pertemuan aliran Sungai Cijangkelok dan Sungai Cisanggarung. Ditambah ada kiriman air dari hulu, jadi air meluap ke pemukiman warga, ” kata Dadang kepada awak media, Senin (17/2/2020).
Lebih lanjut Dadang menerangkan, ada sekitar tiga ribu rumah dan sepuluh ribu warga terdampak banjir. Menurut Dadang, ketinggian banjir yang merendam empat kecamatan ini mencapai 1,5 meter. Warga yang terdampak banjir pun sempat mengungsi ke posko pengungsian. Namun, mereka sudah kembali ke rumah masing-masing.
Disebutkannya, saat ini ketinggian air mulai turun. Bahkan ketinggian air yang merendam rumah warga hanya mencapai 50 cm hingga 30 cm.
“Mulai turun ketinggiannya. Diperkirakan ada sepuluh ribu jiwa yang terdampak banjir, ” ujar Dadang.
Masih disampaikannya, salah satu faktor yang menyebabkan Sungai Cisanggarung dan Sungai Cijangkelok meluap adalah karena terdapat enam klep atau pintu air di sepanjang sungai tersebut mengalami kerusakan. Akibatnya, air sungai mengalir dan merendam rumah warga.
“Ada enam klep yang rusak. Tadi sempat bilang tanggul. Tapi ternyata bukan tanggulnya yang jebol, ” ucap Dadang.
Berdasarkan pantauan di lokasi, hingga siang ini banjir yang merendam empat kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, belum surut. Namun, ketinggian air mulai berkurang. Salah satunya di Desa Babakan Losari Lor ketinggian air masih mencapai pinggang orang dewas. Petugas gabungan pun kini tengah bersiaga di posko-posko kesehatan di sekitar lokasi kejadian.(*/Dang)
LEBAK – Gempa bumi berkekuatan 4,9 Magnitudo guncang wilayah Kabupaten Lebak Banten. Gempa yang terasa hingga Pandeglang itu tak berpotensi tsunami, Senin (17/2/2020).
Gempa terjadi sekira pukul 19.11.46 WIB, wilayah Lebak, Banten Episenter terletak pada koordinat 7,36 Lintang Selatan dan 106,03 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 91 km Barat Daya Lebak, Banten pada kedalaman 10 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyelusup menunjam kebawah Lempeng Eurasia,” kata kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hendro Nugroho.
Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Cikotok, Cihara Panyauangan, Bayah, Malimping, Rangkasbitung, Ciptagelar, Cilograng, Pandeglang, Banjarsari dan Sukabumi dengan Skala Intensitas III MMI.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar
Hingga pukul 19.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” terangnya.(*/Dul)
SERANG – Wakil Presiden Maruf Amin mendukung Provinsi Banten menjadi pusat budaya Islam dunia. Apalagi, Banten sudah dkenal sebagai kerjaan Islam yang ada di Nusantara.
“Kita memang mendorong daerah-daerah untuk berinovasi membangun daerahnya menjadi pusat-pusat budaya, pusat-pusat wisata religi. Saya tentu menyambut baik inistaif dari Gubernur Banten yang ingin menjadikan banten menjadi pusat religi dunia,” ujar Maruf Amin kepada wartawan usai membuka acara Jelajah Nusantara dan Pameran Artefak Rasulallah di Museum Purbakala Banten, Minggu (16/2/2020).
Menurut Maruf Amin, Banten memiliki potensi menjadi pusat budaya islam di dunia melihat sejarah bahwa kerajaan Islam di Banten dipimpin Sultan Maulana Hasanudin dan Sulan Ageng Tirtayasa yang sudah dikenal banyak orang.
Banten juga memiliki tokoh berkaliber internasional seperti Syekh Nawawi Al Bantani dan Syekh Abdul Karim al-Bantani. Selain itu, tokoh yang sudah dikenal lainnya seperti Abuya Dimyathi Al Bantani,
“Jadi tnggal bagaimana berinovasi mengembangkan kreatifitas dari Pemintah daerak. kita berharap inisiatif itu bisa terwujud,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan saat ini tengah membangun Islamic Center di Tanara, Kabupaten Serang dan merenovasi kawasan peziarahan Syech Mansyur Cikaduen dan Syech Asnawi Caringin Kabupaten Pandeglang guna mendukung Banten menjadi ikon budaya Islam di Dunia.
“Banten bisa menjadi ikon budaya Islam. Kita kembalikan era kejayaan sebagai pusat budaya, pusat kajian seperti di masa lalu,” kata Wahidin.(*/Dul)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro