INDRAMAYU – Tujuh kecamatan di Kabupaten Indramayu, terendam banjir, Senin (12/2/2024). Banjir tersebut disebabkan meluapnya sungai Cimanuk akibat mendapat kiriman air dari wilayah hulu sungai tersebut.
Kondisi banjir itu salah satunya terjadi di Desa Pekandangan Jaya, Kecamatan Indramayu. Di desa tersebut, ada puluhan rumah warga yang terendam, termasuk sejumlah makam. Di desa tersebut, ketinggian air bervariasi antara 30 centimeter sampai satu meter.
Salah seorang warga Desa Pekandangan Jaya, Karniti, mengatakan, air banjir mulai datang pagi ini sekitar pukul 07.00 WIB.
“Ini banjir dari sungai (Cimanuk). Kalau hujan mah air gak naik (tidak banjir),” ujar Karniti.
Karniti mengatakan, banjir luapan sungai Cimanuk sudah menjadi langganan. Jika air kiriman dari hulu debitnya tinggi, maka tempat tinggalnya akan kebanjiran.
“Ini parah banjirnya, paling parah bisa sepaha,” tutur Karniti.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina, menjelaskan, debit air sungai Cimanuk telah naik sejak Minggu (11/2/2024) malam.
“Ini dari tadi malam,” kata Nina, saat meninjau langsung pintu air sungai Cimanuk, di Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Senin (12/2/2024).
Nina menyebutkan, ada tujuh kecamatan yang terendam banjir luapan sungai Cimanuk. Di antaranya, Kecamatan Sindang, Jatibarang, Bangodua, Indramayu, Kertasmaya dan Sukagumiwang.
Nina mengungkapkan, banjir yang melanda wilayahnya itu merupakan banjir kiriman dari wilayah hulu sungai Cimanuk. Dia mengatakan, hal itu merupakan risiko bagi Kabupaten Indramayu yang berada di dataran rendah dan kondisi geografis yang datar.
“Kita serba salah ya, Indramayu kan datar, rendah, jadi ada kiriman. Kayak (air kiriman) dari Bogor ke Jakarta,” terang Nina.
Selain tingginya debit air dari hulu, Nina mengakui, salah satu faktor penyebab terjadinya banjir juga akibat banyaknya sampah yang menyumbat aliran sungai. Dia pun menyebut sampah itu merupakan sampah kiriman, meski adapula warganya yang buang sampah sembarangan.
Untuk mengatasi banjir saat ini, Pemkab Indramayu akan menurunkan eskavator guna mengangkut sampah yang menghambat aliran sungai Cimanuk. Sedangkan untuk jangka panjang, akan diupayakan penanganan lebih lanjut.
“Kita akan meninggikan ini (jembatan). Tahhun lalu sudah diajukan, Insya Allah tahun ini dikerjakan. Yang pasti sore ini kita panggil beko untuk ngeruk, biar airnya lancer dulu,”katanya.(*/Dang)
INDRAMAYU – Harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu makin melonjak. Selain harganya yang naik, pedagang beras pun mulai kesulitan memperoleh pasokan beras.
Salah seorang pemilik kios beras di Pasar Mambo Indramayu, Haji Jana mengatakan, harga beras premium saat ini mencapai Rp 17 ribu per kilogram. Sedangkan beras medium, di kisaran Rp 15 ribu – Rp 15.500 per kilogram.
Harga itu mengalami kenaikan dibandingkan tiga pekan yang lalu. Saat itu, harga beras premium masih berkisar antara Rp 14 ribu sampai Rp 15 ribu per kilogram. Harga itu berbeda-beda tergantung kualitasnya. Sedangkan beras medium, saat itu di kisaran Rp 13 ribu sampai Rp 13.500 per kilogram.
”Naiknya tuh bertahap, biasanya seminggu sekali. Kadang Rp 300, Rp 500 per kilogram sekali naik. Bahkan minggu kemarin naiknya sekaligus sampai Rp 1.100 per kilogram,” ujar Jana, Minggu (11/2/2024).
Jana mengatakan, naiknya harga beras membuat para pelanggannya kerap melayangkan protes. Namun, dia mengaku tak bisa berbuat apa-apa karena kenaikan harga itu memang sudah terjadi di tingkat pemasok. Kenaikan harga itu terjadi akibat makin berkurangnya stok beras. Bahkan, dia kini harus membayar secara lunas kepada pemasok untuk bisa memperoleh pasokan beras.
”Biasanya kan boleh bayarnya 75 persen dulu, dilunasinnya nanti. Nah kalau sekarang gak bisa, harus bayar lunas dulu, baru dikirim berasnya,” kata Jana.
Jana mengaku bisa memahami kondisi tersebut karena harga gabah saat ini memang sangat tinggi. Yakni, mencapai Rp 980 ribu per kuintal.
Tingginya harga gabah, kata Jana, disebabkan fenomena El Nino yang menyebabkan tidak semua lahan ditanami padi pada musim kemarau tahun lalu. Akibatnya, produksi padi di tingkat petani jadi berkurang. ”Panen gadu pun sudah berakhir sejak beberapa bulan lalu. Sedangkan tanam rendeng baru dimulai,” kata Jana.
Jana mengatakan, meski protes, namun pelanggannya tetap membeli beras karena merupakan kebutuhan pokok. Namun, mereka lebih memilih membeli beras medium dibandingkan beras premium.
Hal tersebut, membuat beras medium yang dijual Jana menjadi cepat habis. Dalam sehari, beras medium yang terjual sekitar dua kuintal. Sedangkan beras premium, dibawah setengah kuintal.
Seorang warga asal Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Yuni, mengaku keberatan dengan harga beras yang terus mengalami kenaikan. Dia pun kini terpaksa beralih mengkonsumsi beras medium dari biasanya beras premium.
”Ya terpaksa sekarang belinya beras medium karena lebih murah. Yang penting masih bisa makan. Semoga harga beras cepat turun lagi,’ungkapnya.(*/El)
LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meminta kabupaten dan kota melakukan langkah antisipasi adanya gangguan tanam di sektor pertanian di musim hujan.
“Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Provinsi Lampung ini curah hujan masih akan tetap tinggi di Mei, Juni, Juli. Di Agustus mulai berkurang, akhir September-Oktober mulai kemarau.
Jadi dalam waktu dekat ini beberapa kabupaten harus berhati-hati di musim tanam,” kata Inspektur Provinsi Lampung, Fredy saat menghadiri rapat pengendalian inflasi di Bandarlampung, (10/2/2024).
Ia menjelaskan, langkah antisipasi dan kewaspadaan di musim tanam kali ini harus dilakukan oleh kabupaten dan kota untuk meminimalisir kerugian akibat gagal tanam akibat curah hujan tinggi.
“Untuk potensi gangguan tanam itu ada di daerah Lampung Selatan dan beberapa kabupaten lain, nanti antisipasinya secara teknis dalam rangka musim tanam ini akan dilakukan. Dan ada juga yang sudah diantisipasi agar tidak menimbulkan kerugian,” katanya.
Dia melanjutkan, selain gangguan pada musim tanam ada juga potensi gangguan panen, yang akan terjadi salah satunya di Kabupaten Tanggamus. “Di Tanggamus potensi gangguan panen akan terjadi akibat adanya banjir karena curah hujan tinggi. Tapi sudah ada beberapa langkah antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten agar tidak gagal panen. Untuk komoditas jagung tadi masih bagus dan stabil,” ucapnya.
Menurut dia, bila ada lahan persawahan yang mengalami fuso maka pemerintah pusat dan daerah akan membantu petani melalui beberapa bantuan. “Kemudian kami pemerintah daerah melalui dinas terkait bidang pertanian akan mengupayakan beberapa langkah penanganan dan pencegahan dini. Yang pasti pada musim tanam ini harus berhati-hati dan melihat daerah mana yang tidak banjir sehingga tidak ada gangguan tanam serta gangguan banjir,” tambahnya.
Berdasarkan data BPBD Provinsi Lampung, pemetaan sawah yang rawan terdampak banjir di 15 kabupaten dan kota ada sebanyak 74.095 hektare, dimana jumlah luasan sawah yang berisiko terdampak banjir itu terdiri dari 35.096 hektare masuk dalam kawasan berisiko rendah, lalu seluas 23.553 hektare masuk dalam kawasan berisiko sedang, dan 15.445 hektare masuk dalam kawasan berisiko tinggi.(*/Tian)
CIANJUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bersama Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan penanganan banjir yang merendam 15 rumah di Desa Sukamulya, Jumat (9/2/2024) malam.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya mengatakan penanganan bersama dilakukan relawan BPBD dan PMI Cianjur dibantu warga sekitar untuk membersihkan saluran air yang tersumbat akibat rumpun bambu yang tumbang.
“Banjir akibat curah hujan yang tinggi disertai angin kencang membuat tebing di belakang perkampungan yang terdapat banyak rumpun bambu terbawa longsor, sehingga menutup aliran sungai di belakang perkampungan, akibatnya belasan rumah warga terendam banjir,” katanya, Sabtu (10/2/204).
Akibat sungai tersumbat membuat aliran air menggenangi perkampungan warga dengan ketinggian hingga 1,5 meter, sehingga 5 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang aman dari banjir, sedangkan puluhan warga lainnya tetap bertahan di rumah, terutama yang memiliki lantai dua.
Namun, Sabtu pagi warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah dari lumpur yang disisakan banjir, dibantu relawan dari PMI dan BPBD Cianjur.
“Menjelang siang warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing untuk membersihkan lumpur yang tersisa, sedangkan petugas gabungan menuntaskan penanganan longsor yang menutup aliran sungai yang sudah kembali normal,” katanya.
Pihaknya tetap meminta warga untuk waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadi banjir susulan, karena informasi BMKG curah hujan masih tinggi selama satu pekan ke depan. Kordinator Lapangan PMI Cianjur Bayu Rizki Fadilah mengatakan 12 orang relawan PMI Cianjur dilibatkan dalam penanganan banjir yang melanda Kampung Nagewer, Desa Sukamulya, Kecamatan Karangtengah, termasuk membantu warga membersihkan lumpur sisa banjir.
“Jumat malam banjir melanda perkampungan, kami dari PMI Cianjur sudah mengirim relawan untuk membantu pendataan dan proses evakuasi warga, relawan membawa sejumlah peralatan, termasuk pompa air, gergaji mesin, dan alat pembersih lainnya,” katanya.
Hingga Sabtu siang, relawan PMI bersama petugas gabungan BPBD Cianjur, menuntaskan penanganan aliran sungai yang tertutup longsor dan rumpun bambu, sehingga aliran sungai kembali normal, termasuk membantu warga membersihkan rumahnya dari lumpur sisa banjir.(antara/Yan)
LUMAJANG – Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami dua kali erupsi dengan letusan setinggi 800 meter di atas puncak pada pukul 05.57 WIB dan 07.12 WIB, Rabu (7/2/2024).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya mengatakan terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, pukul 05.57 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak.
“Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung,” katanya, Rabu.
Sementara erupsi Gunung Semeru kedua terjadi pada pukul 07.12 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak (4.476 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu vulkanik teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang ke arah utara dan timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 144 detik.
Status Gunung Semeru pada level III atau siaga. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Kemudian masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(*/Gio)
BREBES – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes mengungkapkan kondisi terkini dari bencana banjir yang melanda di dukuh Bayur RT 11-15 RW 03 Desa Bojong Kecamatan Jatibarang. Kepala BPBD Brebes, Nuhsy Mansur mengatakan akibat bencana tersebut setidaknya ada 1000-an jiwa yang terdampak.
Dimana ada diantaranya yang memilih mengungsikan diri di masjid-masjid setempat. “Saat ini ada seribuan lebih masyarakat yang terdampak dan ada beberapa orang yang mengungsi di masjid,” kata Nuhsy , (6/2/2024).
Pihaknya menjelaskan ketinggian air mencapai 1,2 meter. Namun, ia mengatakan ketinggian air tersebut hanya terjadi di beberapa tempat saja.
“Di beberapa tempat sampai 1,2 meter itu hanya beberapa tempat saja tidak semuanya karena yang paling dalam itu 1,20 meter,” katanya.
Menurut data yang diberikan BPBD Brebes banjir tersebut dikarenakan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi di wilayah Kabupaten Brebes bagian Selatan maupun Utara. Dimana hal tersebut membuat debit Sungai Pemali mengalami peningkatan.
Selain itu, menurut laporan dari Bendung Notog air limpas di ketinggian 335 cm dengan status awas pada pukul 02.00 WIB. Baru pukul 03.00 WIB air tiba di Dukuh Bayur RT 11-15 RW 03 Dusun Bojong Kecamatan Jatibarang hingga membuat banjir genangan yang mengakibatkan aktivitas warga terganggu.
Dari data BPBD Brebes yang diterima Republika.co.id, sedikitnya ada 446 KK dan 1.296 jiwa yang terdampak di RW 03 akan tetapi tak ada korban jiwa ataupun luka akibat bencana tersebut. Namun, saat ini ketinggian air masih terus meningkat.
BPBD Brebes juga melakukan sejumlah upaya. Diantaranya dilakukan asesmen dan pendataan TRC-PB BPBD Brebes dan PMI Brebes serta berkoordinasi dengan perangkat desa. Selain itu, melakukan evakuasi warga terdampak untuk mengungsi mengingat banjir semakin tinggi.
Pihaknya juga menyediakan pelayanan kesehatan bagi pengungsi di Masjid Baiturrahman. Serta memberikan bantuan logistik berupa makanan siap saji, air mineral, hingga tikar.
“Kami menghimbau kepada warga untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam beraktivitas baik didalam maupun luar ruangan, mengingat sekarang cuaca tidak menentu dan terkadang cukup ekstrim,” katanya mengakhiri.(*/D To)
SERANG – Empat nelayan yang melaut di perairan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten tewas tersambar petir, Senin (5/2/2024).
Kepala Seksi (Kasi) Operasi Basarnas Banten Heru Amir mengatakan nelayan yang tewas tersambar petir tersebut berangkat bersama sejumlah rekan lainnya saat hendak mencari ikan ke tengah laut.
“Informasi kejadiannya pagi ini sekitar pukul 10.15 WIB, mereka bersama beberapa rekannya tengah ikhtiar untuk mencari ikan di sekitar perairan Pantai Bojonegara,” katanya, Senin.
Ia mengatakan empat nelayan tersebut, tiga diantaranya warga kampung Mamengger, Desa Kertasana dan satu lainnya warga Kampung Karang Dalan, Desa Karang Kepuh, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang.
Ia menjelaskan saat sedang melaut kondisi cuaca di lokasi hujan lebat dan dibarengi dengan dentuman petir, sampai akhirnya menyambar para korban. “Saat sedang melaut di sekitar perairan Bojonegara cuaca tengah hujan dan akhirnya tersambar petir,” katanya.
Ia mengatakan kini jenazah korban tersambar petir sudah dievakuasi ke rumah duka untuk dimakamkan.
Sementara itu, identitas keempat nelayan tersebut yakni Herman (40 tahun), Jaman (50), Sopian (50) warga Kampung Mengger, Desa Kertasana, Kecamatan Bojonegara, Serang dan Sabeli (60) warga Kampung Karangdalan, Karangkepuh, Kecamatan Bojonegara, Serang.(Antara)
SERANG – Ratusan rumah warga di Desa Kosambi Ronyok, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Banten terendam banjir,(3/2/2024).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Serang Nana Sukmana mengatakan banjir ini disebabkan curah hujan dengan intensitas cukup tinggi yang mengakibatkan meluapnya air sungai dan merendam permukiman warga.
“Untuk saat ini yang tercatat kurang lebih ada 245 rumah yang terendam banjir di Desa Kosambi Ronyok,” katanya, Sabtu.
Nana mengatakan, saat ini tim gabungan telah mengevakuasi warga dengan menggunakan perahu karet ke lokasi yang lebih aman dari banjir. Selain itu, ia juga telah mendirikan tenda darurat sebagai tempat beristirahat bagi warga yang terdampak banjir.
“Kami telah mendirikan tenda darurat untuk warga, karena saat ini ketinggian air sekitar 20-50 cm dan cuaca di lokasi juga masih hujan,” katanya.
Ia mengatakan saat ini masyarakat membutuhkan beberapa kebutuhan mendesak, seperti tenda pengungsi, obat-obatan, matras, selimut, makanan, dan popok. “Anggota kami juga masih melakukan pendataan di lapangan untuk mengetahui berapa warga yang terdampak banjir,”ungkapnya.(*/Dul)
BANDUNG – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan Terminal Leuwipanjang di Kota Bandung, Jawa Barat menjadi percontohan untuk diterapkan di terminal lain di Indonesia.
Terminal Leuwipanjang hasil revitalisasi kini memiliki konsep mixed use dengan fasilitas yang semakin modern dan kekinian seperti area tunggu penumpang, area bus, fasilitas mesin cetak tiket elektronik, papan informasi, hingga area UMKM dan kantor Samsat yang berada di dalam gedung terminal.
Di samping itu, di Terminal Leuwipanjang juga tersedia bus listrik yang akan dioperasikan melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah Jawa Barat.
“Terminal Leuwipanjang dengan luas sekitar 30 ribu meter persegi ada contoh mixed use yang pertama di Indonesia dan ini akan menjadi contoh di terminal seluruh Indonesia. Salah satu yang dipelopori juga tiketing yang sudah menggunakan e-tiket,” kata Budi di Terminal Leuwipanjang, (3/2/2024).
Mixed use merupakan sebuah upaya mengubah konsep terminal yang dahulu hanya untuk naik turun penumpang dan kedatangan keberangkatan bus. Konsep seperti itu menjadi simpul transportasi, pendorong dan penggerak perekonomian serta sebagai wadah kegiatan sosial dan seni budaya.
Revitalisasi Terminal Leuwipanjang, dilaksanakan Sabtu ini dengan disatukan bersama peresmian hasil revitalisasi Terminal Banjar secara daring. Alasan revitalisasi terminal Leuwipanjang dan Banjar ini, ucap Budi, karena keduanya adalah contoh terminal yang berfungsi dengan dengan baik dan produktif.
Dibutuhkan langkah untuk peningkatan keselamatan, keamanan dan pelayanan sehingga masyarakat semakin nyaman menggunakan bus sebagai angkutan umum.
“Ribuan orang turun dan naik dari kedua terminal ini, dan kita mengerti Bandung dan Banjar adalah dua kota yang sangat penting dan kita (harus) support untuk angkutan massal perkotaan dan antarprovinsi. Oleh karenanya kita lakukan revitalisasi karena terminal ini memang memberikan satu manfaat yang banyak, dan juga agar penumpang makin yakin karena apa yang kita kelola lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.
Pemerintah Kota Bandung pada 2019 telah menyerahkan Terminal Tipe A Leuwipanjang yang dibangun sejak 1996 dengan total luas lahan 30.768 meter persegi ini, kepada Kementerian Perhubungan.
Selanjutnya, Kemenhub melakukan revitalisasi terminal dengan total biaya senilai Rp 80 miliar yang berasal dari APBN, yang terdiri dari Rp 65 miliar pembangunan tahun 2020 sampai 2023 dan Rp 15 miliar untuk pembangunan tahun 2024. Terminal Leuwipanjang saat ini melayani 637 bus per hari dengan rata-rata penumpang 5.260 orang per hari.
Sementara itu, Terminal Banjar dengan total luas lahan terminal sebesar 22.206 meter persegi, direvitalisasi dengan biaya Rp67 miliar yang berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk pembangunan pada 2020 sampai dengan 2022. Terminal ini melayani 243 bus per hari dengan total penumpang 317 orang per hari.
Saat ini, Jawa Barat memiliki 10 Terminal Tipe A yaitu Terminal Sumedang, Terminal Tasikmalaya, Terminal Garut, Terminal Banjar, Terminal Kuningan, Terminal Sukabumi, Terminal Karawang, Terminal Leuwipanjang, Terminal Subang, Terminal Cirebon.
Disebutkan bahwa dalam rentang waktu 2014 sampai 2023, Kementerian Perhubungan telah melakukan pembangunan terminal baru di lima lokasi dan rehabilitasi/revitalisasi terminal di 75 lokasi.
Dalam peresmian dua terminal ini, turut hadir anggota Komisi V DPR RI Mulyadi, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Pj. Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, Pj Wali Kota Banjar Ida Wahida Hidayati dan Dirjen Perhubungan Darat.(*/Hen)
YOGYAKARTA – Kawasan Malioboro merupakan kawasan tanpa rokok (KTR) atau yang dilarang untuk merokok. Meski begitu, masih banyak pengunjung maupun warga yang merokok di jantung Kota Yogyakarta tersebut.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, pihaknya sudah gencar melakukan sosialisasi dan tindakan persuasif terkait dengan larangan merokok di kawasan Malioboro. Meski begitu, masih ditemukan adanya pelanggaran.
“Kami lakukan terus ini (sosialisasi dan tindakan persuasif), ternyata masih banyak pelanggaran. Ini juga menjadi satu aktivitas yang harus terus menerus kita lakukan untuk mengedukasi wisatawan dan warga yang ada di kawasan pedestrian (trotoar) Malioboro mendukung KTR,” kata Singgih di Kompleks Balai Kota Yogyakarta,(1/2/2024).
Untuk itu, pihaknya berupaya untuk menambah tempat khusus merokok di sekitar Malioboro. Jika memungkinkan, penambahan tempat khusus merokok di Malioboro bisa dilakukan di sirip-sirip jalan yang ada di kawasan tersebut.
“Saya juga menyampaikan apakah mungkin tempat untuk merokok itu diperbanyak,, tapi tidak di pedestrian (trotoar), karena ternyata masih banyak perokok,” ucap Singgih.
Dikatakan Singgih bahwa sudah ada beberapa lokasi yang disiapkan sebagai tempat khusus merokok di kawasan Malioboro. Hanya saja masih banyak yang merokok tidak pada tempatnya.
“Kalau memungkinkan di sirip (dibangun tempat khusus merokok), tentu nanti akan diikuti dengan kajian sederhana untuk melihat lokasi (itu bisa dijadikan tempat khusus merokok) dan sebagainya,” jelas Singgih.
Singgih menegaskan, rencana penambahan bukan berarti menjadikan kawasan Malioboro sebagai tempat yang diperbolehkan untuk merokok. Melainkan memberikan ruang bagi masyarakat dan wisatawan untuk menikmati Malioboro tanpa asap rokok, namun juga memberikan ruang bagi perokok.
“Bukan berarti kita ‘menghalalkan’ merokok (di kawasan Malioboro), tapi untuk memberikan ruang bagi masyarakat yang ingin merokok di satu tempat yang tidak mengganggu aktivitas lain di sepanjang pedestrian (trotoar) Malioboro. Karena yang kita temui di pedestrian (trotoar) masih cukup banyak (yang merokok),” jelasnya.(*/D To)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro