TASIKMALAYA – Sejumlah wilayah di Kabupaten Tasikmalaya mulai mengalami kekeringan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, wilayah yang mulai mengalami kekeringan di antaranya Kecamatan Mangunreja, Sukaraja, Cineam, dan Karangjaya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, pihaknya telah menerima permintaan distribusi air bersih dari beberapa wilayah. Namun, belum seluruh wilayah dapat dilayani untuk pendistribusian air bersih.
“Kita juga sudah bergerak. Namun, karena keterbatasan alat, kita tak bisa melayani semua. Namun kita usahakan untuk layani permintaan,” kata dia saat dihubungi, Jumat (7/8).
Nuraedidin mengatakan, BPBD Kabupaten Tasikmalaya saat ini hanya memiliki satu mobil tangki. Karena itu, pendistribusian air bersih tak bisa dilakukan dengan maksimal. Kendati demikian, BPBD telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meminjam mobil tangki agar pendistribusian air bersih dapat lebih maksimal.
Ihwal solusi jangka panjang untuk mengatasi bencana kekeringan yang selalu terjadi setiap tahunnya, ia mengatakan, BPBD telah bekerja sama dengan instansi terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tasikmalaya, untuk membuat sumur bor di wilayah rawan kekeringan.
Namun, belum semua wilayah dapat dibuat sumur bor.
“Sebagian besar belum dibuat sumur bor. Karena itu, kita juga tetap melayani distribusi air meski dalam skala terbatas,” kata dia.
Sementara itu, berdasarkan keterangan kepolisian, wilayah Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya sudah sejak lama mengalami kekeringan. Kapolsek Cineam, Polresta Tasikmalaya, AKP Semiyono mengatakan, di wilayahnya kekeringan selalu terjadi sepanjang tahun. Wilayah yang terdampak kekeringan adalah Kampung Sukahurip di Desa Madiasaro dan Kampung Neglasari di Desa Cijulang.
“Di Cineam ini memang selalu kekeringan. Sudah dua tahun terakhir, ada titik yang kekurangan air bersih, jadi kami salurkan bantuan air. Jadi tidak ada hari tanpa mengirimkan air,” kata dia.
Dalam sehari, Polsek Cineam mendistribusikan sekira 2.000-3.000 liter air bersih. Kegiatan itu telah dilakukan rutin setiap hari sejak 2018. Hal itu dikarenakan di dua wilayah itu tidak terdapat sumber mata air atau umur.
Menurut dia, jika pihaknya tidak mendistribusikan air bersih, masyarakat harus membeli air bersih dengan harga Rp 3.000 per 30 liter air. “Bagi yang tidak mampu, mereka mencari ke lembah gunung berjalan kaki antara 1 kilometer untuk mengambil air,”ungkapnya.(*/Dang)
SEMARANG – Kota Tegal, Jawa Tengah yang menyandang status zona hijau sejak 4 Juli, mendadak ditemukan 26 kasus positif Covid-19. Padahal, sebelumnya disebut tanpa penambahan kasus positif, pasien dalam pengawasan (PDP), maupun orang dalam pemantauan (ODP).
Setelah Dinas Kesehatan Jawa Tengah turun langsung melakukan tes PCR terhadap ratusan warga, diketahui ada warga terkonfirmasi positif Covid-19. Dari tes yang dilakukan di Kota Tegal sejak 30 Juli hingga 5 Agustus 2020, tercatat sebanyak 26 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Jumlah tersebut ditemukan dari tes yang dilakukan terhadap sekitar 300 orang.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun meminta Pemerintah Kota Tegal menggencarkan upaya pencegahan penularan Covid-19, termasuk melakukan tes usap berbasis pemeriksaan reaksi rantai polimerase (PCR) secara massal. Dia mengatakan, Dinas Kesehatan Jateng juga membantu melakukan tes PCR di berbagai daerah, antara lain di Banyumas, Wonosobo, Wonogiri, dan Jepara.
“Masih ada 200-an yang belum keluar hasilnya. Mudah-mudahan hari ini keluar dan tidak ada penambahan positif Covid-19 ĺagi. Adanya pandemi ini kita saling bantu, Pemprov akan membantu melakukan tes di daerah-daerah,” kata Ganjar, Jumat (7/8/2020).
Sementara berdasarkan laman https://corona.tegalkota.go.id/, per Jumat 7 Agustus 2020, kasus terkonfirmasi Covid-19 Warga Kota Tegal sebanyak 20 orang. Dari jumlah tersebut 15 pasien masih dirawat, 4 sembuh, dan 1 meninggal dunia.
Sedangkan untuk kasus terkonfirmasi Covid-19 yang bukan warga Kota Tegal sebanyak 23 orang. Di antaranya 14 pasien masih dirawat, 6 sembuh, dan 3 meninggal dunia.
“Kita sudah komunikasi dengan wali kota dan wakil wali kota, ayo Kota Tegal semuanya ditata kembali, waspada lagi, dikuatkan lagi Tim Gugus Tugas, sosialisasi lagi. Tes jangan berhenti dulu, kalau perlu tesnya ditambahi. Jangan sampai kemarin sudah bagus ternyata tiba-tiba ada kasus positif Covid-19 karena kita tidak ada tes secara intens,” ujar Ganjar.
Dia menambahkan, Pemprov Jateng siap membantu pelaksanaan tes massal. “Pemkot Tegal tidak sendirian. Pemprov Jateng siap membantu tes. Sampai hari ini, Wonogiri tesnya masih berjalan. Tadi malam Pak Sekdanya masih telefon saya minta bantuan VTM (Viral Transport Media) lagi. Maka akan segera kami kirim,” pungkasnya.(*/ D Tom)
KARAWANG – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebutkan ada penambahan lima orang yang terkonfirmasi positif virus corona.
“Dengan demikian, jumlah pasien positif yang masih menjalani perawatan menjadi 39 orang,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Karawang Fitra Hergyana di Karawang, Kamis (6/8/2020).
Lima orang yang baru dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 masing-masing satu orang berasal dari Kecamatan Klari, Purwasari, dan Kecamatan Kota Baru, serta dua orang lainnya dari Kecamatan Cikampek.
Fitra mengatakan bahwa lima orang itu kini tengah menjalani perawatan sekaligus isolasi di rumah sakit. Sementara itu, pihak keluarga mereka sudah dilakukan tracing.
Untuk jumlah keseluruhan kasus positif COVID-19 di Karawang hingga kini mencapai 111 orang yang terdiri atas 71 orang dinyatakan sembuh, 39 orang masih dalam perawatan, dan seorang meninggal dunia.
Atas penambahan kasus positif COVID-19 di Karawang, Fitra mengimbau masyarakat tetap mewaspadai penyebaran virus corona.
Bentuk kewaspadaan itu, kata dia, di antaranya dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan, seperti memakai masker saat keluar rumah, menghindari kerumunan atau jaga jarak, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat. (*/Eln)
SURABAYA – Diurutkan berdasarkan jumlah kasus kematian akibat virus corona (Covid-19), Jawa Timur (Jatim) menjadi penyumbang terbanyak atau tertinggi dalam data di Indonesia per hari ini, Kamis (8/6/2020).
Tingkat kematian di Jatim tertinggi di Indonesia usai mencatatkan 1.799 orang meninggal dunia. Disusul DKI Jakarta dengan jumlah kasus meninggal akibat Covid-19, sebanyak 895 orang.
Terkait tingginya angka kematian di Jatim, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa angkat bicara. Menurut orang nomor satu di Jatim itu, tingkat kasus Covid-19 di Jatim cukup tinggi, maka jumlah kematian juga tinggi.
“Tolong beri penghormatan pada seluruh nakes (tenaga kesehatan) kita dengan memberikan layanan yang luar biasa. Sampeyan melihat bahwa kesembuhan di provinsi A berapa, provinsi B berapa, provinsi C berapa dan yang di Jawa Timur berapa,” ucapnya.
“Tolong itu juga dilihat sebagai bagian dari layanan para nakes dan rumah sakit serta relawan yang luar biasa,” tambahnya usai penyerahan Dana Bantuan Pembinaan Desa sadar Kerukunan Tahun Anggaran 2020 di Gedung Negara Grahadi, Kamis (6/8/2020).
Sebaliknya, Ketua Umum PP Muslimat NU itu meminta tingginya tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Jatim juga dipublikasikan. Selama 11 hari berturut-turut, kata Khofifah, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Jatim tertinggi se-Indonesia.
“Jadi sampeyan kenapa tidak ambil angka kesembuhan, kok bisa sembuh sebegitu besarnya. Boleh ndak aku bilang kok bisa sembuh 16.000 lebih. Sampayen tak kasih datanya. Tolong juga dilihat bagaimana suksesnya nakes kita dengan kesembuhan kita di atas rata-rata nasional.
Jadi sebaiknya kita positif thinking. Kita terus berproses turunkan kematian,”ungkap Khofifah.(*/Gio)
PURWAKARTA – Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat tempat wsiata waduk jatiluhur sudah bisa di nikmati kembali bersama keluarga .General Manager Pariwisata PJT II Jatiluhur Dadan Hidayat menuturkan, saat ini kawasan wisata Jatiluhur bisa kembali dinikmati.
Sebab, pihaknya telah mengantongi izin dari pemerintah melalui Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 setempat.
“Penerapan protokol kesahatan, saat ini lebih ditekankan. Kami pun telah mendapat sertifikat dari Gugus Tugas Covid-19 dan sertifikat internasional terkait pelayanan,” tutur Dadan , Kamis (6/8/2020).
Dadan menjelaskan, sertifikat ini menjadi salah satu jaminan jika pelayanan pariwisata Jatiluhur telah memenuhi kriteria di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini. Sehingga, pengunjung tidak perlu khawatir terhadap pelayanan yang diberikan pihak pengelola di masa pandemi ini.
“Silakan berkunjung, selama menaati ketentuan protokol kesehatan. Misalnya wajib memakai masker, menjaga jarak dan selalu cuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas,” jelas dia.
Dadan pun menegaskan, pengunjung tidak perlu khawatir lagi kalau pun ingin bermalam di kawasan wisata Jatiluhur. Pihaknya menjamin, hotel dan bungalow di kawasan ini menjadi tempat istirahat yang aman dan nyaman. Karena, pihak pengelola mengintensifkan sterilisasi lokasi tersebut.
Salah satunya, dengan upaya penyemprotan disinfektan.
“Restoran kami juga menyajikan makanan dari kitchen and chef yang menerapkan protap Covid-19 sehingga dijamin higienis,” lanjut dia. (*/As)
TANGGAMUS – Sejumlah titik di ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) ruas Kecamatan Semaka, Tanggamus, Lampung, tak bisa dilalui alias terputus karena terkena banjir dan material longsor.
Pantauan di lokasi, personel Satlantas dipimpin Kasat Lantas Iptu Rudi melakukan pengaturan dan imbauan kepada pengguna jalan supaya beralih ke jalan alternatif.
“Kami terjunkan personel gabungan untuk melakukan pengaturan dan imbauan serta membantu masyarakat membersihkan material longsor,” ujarnya.
Rudi mengimbau pengendara mobil kecil dan motor melewati jalan alternatif yaitu jalur Pekon Banjarsari, Kecamatan Wonosobo, hingga menembus ke Pekon Sedayu.
“Sedangkan untuk kendaraan besar diimbau untuk menunggu di kantong-kantong parkir, sampai jalan terbuka atau melewati jalan lintas sumatera lainnya,” tuturnya.
Untuk di ketahui terdapat satu titik di Jalinbar Simpang Pekon Sedayu yang terkena material krokos dan tanah, yang meluap dari tanggul. Resapan air juga menggenangi badan jalan tersebut, namun masih dapat dilalui kendaraan.
Selanjutnya, di Jalinbar Pekon Waykerap terdapat 5 titik yang terkena material krokos dan tanah. Timbunan material itu rata-rata setinggi 1 meter.(*/Kri)
TASIKMALAYA – Ratusan massa yang tergabung dalam Masyarakat Muslim Tasikmalaya melalukan aksi di sekitar Taman Kota Tasikmalaya, Rabu (5/8/2020).
Dalam aksi itu terdapat tiga tuntutan yang disampaikan massa, yaitu penjarakan Budi Djarot, batalkan RUU HIP, dan tangkap Denny Siregar.
Koordinator lapangan aksi itu, Wawan Rustiawan mengatakan, massa meminta polisi segera menindaklanjuti laporan terkait perusakan poster Habieb Rizieq Shihab oleh Budi Djarot dan kawanannya.
Sebab, menurut dia, tindakan Budi Djarot sudah sangat amoral.
“Kami paham kita di negara hukum, karena itu kita percayakan ke aparat kepolisian. Kita harap polisi bertindak cepat, jangan sampai kita yang bertindak sendiri,” kata dia Rabu.
Selain itu, massa aksi juga menyuarakan menolak RUU HIP. Terakhir, massa juga menuntut polisi cepat menuntaskan kasus Denny Siregar yang telah menghina santri dan pesantren di Tasikmalaya.
“Kalau aksi ini tidak didengar dan polisi tidak bergerak menangkap Budi Djarot cs tidak bisa, Denny Siregar tidak bisa, kita akan bertindak,” kata dia.
Berdasarkan pantauan Republika, terdapat ratusan orang yang mengikuti aksi itu. Aksi itu diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari organisasi masyarakat (ormas) Islam, pesantren, dan para simpatisan.
Aksi yang digelar pada pukul 13.00 WIB itu berjalan kondusif. Rencananya, massa aksi juga akan melakukan konvoi keliling Kota Tasikmalaya.(*/Dang)
YOGYAKARTA – Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Yogyakarta dalam dua pekan terakhir terus mengalami peningkatan, bahkan jumlahnya bertambah hingga dua kali lipat dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan data corona.jogjakota.go.id, jumlah warga terkonfirmasi positif pada 27 Juli tercatat sebanyak sembilan orang, 38 sembuh dan tiga meninggal dunia. Namun jumlah tersebut berkembang dua kali lipat menjadi 20 terkonfirmasi positif, 41 sembuh dan tiga meninggal dunia per 2 Agustus pukul 12.00 WIB.
“Perkembangan kasus di Yogyakarta perlu mendapat pencermatan yang signifikan terutama untuk mencari sumber awal penularannya supaya bisa dilakukan pencegahan lebih cepat,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin (3/7).
Menurut Heroe, penambahan kasus Covid-19 di Yogyakarta dalam sepekan terakhir dipicu oleh klaster tenaga kesehatan. Banyak tenaga kesehatan tersebut yang tidak bekerja di Kota Yogyakarta tetapi bekerja di kabupaten sekitar seperti Sleman, Bantul, dan Gunung Kidul.
Heroe menyebut, sudah melakukan swab test terhadap tenaga kesehatan yang bekerja di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Yogyakarta dan hasilnya negatif.
“Untuk tenaga kesehatan di puskesmas dan fasilitas kesehatan lain hasilnya sudah ‘clear’. Semuanya negatif. Sekarang, ada tambahan kasus dari tenaga kesehatan yang bekerja di luar daerah,” katanya.
Selain itu, lanjut Heroe, terdapat beberapa kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang belum diketahui sumber awal penularannya dan membutuhkan tracing yang intensif supaya bisa diketemukan lebih cepat sumber penularannya.
“Kalau tenaga kesehatan terpapar, maka sangat dimungkinkan karena mereka memang bersinggungan dengan penanganan kasus di fasilitas kesehatan. Apakah mereka punya interaksi yang lebih luas? Itu yang perlu dicari,” katanya.
Selain itu, lanjut Heroe, Kota Yogyakarta sudah sangat terbuka sehingga banyak warga dari luar daerah termasuk warga atau wisatawan dari wilayah yang masuk dalam zona merah pun datang ke Yogyakarta.
“Mungkin saja ini menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus di Yogyakarta dalam beberapa hari terakhir,” katanya.
Oleh karena itu, Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta meminta agar Dinas Kesehatan melakukan proses tracing dengan lebih intensif.
“Hal ini berkaitan dengan kebijakan yang akan kami terapkan dalam upaya pencegahan dan pengendalian kasus. Data yang ada harus valid terlebih dulu,” katanya.
Di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, juga ada tambahan tenaga teknis yang dinyatakan positif Covid-19, sehingga saat ini ada dua tenaga teknis yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Semua pegawai yang berada di bidang dan ruangan yang sama dengan tenaga teknis yang positif Covid-19 ini seluruhnya menjalani swab test,” katanya.
Heroe mengatakan, kedua tenaga teknis tersebut rata-rata memiliki tugas di lapangan sehingga Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengupayakan untuk segera melakukan swab dan rapid test bagi tenaga lapangan lain seperti Jogoboro, Satpol PP, petugas Dinas Perhubungan, dan petugas di Dinas Lingknungan Hidup serta di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian.
“Dari swab test tersebut, maka akan diketahui bagaimana persebaran kasus ini di lingkungan perkantoran,” katanya yang sedang melakukan pengadaan swab dan rapis test dengan APBD Kota Yogyakarta.(*/D Tom)
SIDOARJO – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong kepada masyarakat setempat untuk menggunakan produk dalam negeri. Langkah ini sebagai salah satu strategi konkret pemulihan ekonomi Indonesia akibat wabah Covid-19.
“Dalam situasi serba sulit seperti ini, kalau bukan kita yang beli lantas siapa. Jangan sampai produk merek asing terus-terusan menguasai pasar dalam negeri. Kita harus bangga buatan Indonesia,” kata Khofifah di sela mengunjungi Pabrik Sepeda Polygon di Buduran, Sidoarjo, Senin.
Ia mengemukakan, mencintai produk buatan Indonesia, harus dimulai dari diri sendiri. Setelahnya, kemudian ditularkan semangat cinta barang-barang Indonesia kepada teman, sahabat, rekan kerja, saudara, melalui media. “Rekomendasikan jika barang buatan Indonesia tersebut tidak kalah bagus dengan buatan asing,” ujarnya.
Khofifah menilai, kualitas produk merek lokal tidak kalah dengan merek asing. Bahkan, produk lokal mampu bersaing di pasar internasional dan eksis hingga kini mulai dari tekstil, makanan, elektronik, hingga komputer.
Khofifah sendiri mengaku hampir semua produk yang digunakan dirinya adalah produk lokal. Dicontohkan Khofifah, pakaian yang digunakannya sehari-sehari kebanyakan adalah batik yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. “Saya punya banyak koleksi batik dan songket dari berbagai daerah di Indonesia khususnya dari Jawa Timur. Songket Kediri dan Lamongan sangat berkualitas,” ujarnya.
Khofifah menyebut UMKM adalah salah satu sektor yang merasakan dampak berat akibat pandemi. Maka dari itu dengan membeli produk lokal maka akan mendorong UMKM untuk tetap berproduksi dan berkembang.
Pemprov Jatim sendiri tengah mendorong agar sektor UMKM bisa segera beradaptasi di era new normal ini mengingat pandemi berdampak pada perubahan segmentasi pasar. “Kita juga berpacu dengan waktu. Saat ini Pemprov Jatim terus melakukan penguatan-penguatan pondasi agar mereka (UMKM) tidak gagap go online dan mampu bersaing dengan produk-produk dari daerah lain dan luar negeri. Selain stimulus ataupun bantuan permodalan,” katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan jika pabrik sepeda Polygon ini memiliki pasar ekspor seperti Amerika, Inggris, Jepang, Australia. “Namun selama pandemi ini masih memiliki kendala bahan baku ban dan juga rantai yang masih harus impor,” katanya.(*/Gio)
BANDUNG – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) sekaligus Gubernur Jabar M Ridwan Kamil mengatakan, dirinya dan para pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar siap menjadi relawan uji klinis vaksin COVID-19 produksi Sinovac, China.
“Kami para pimpinan sedang merumuskan, jika tidak ada halangan dari unsur kesehatan pribadi, maka saya dan Forkopimda akan menjadi relawan untuk pengetesan vaksin (COVID-19),” kata Emil, sapaan Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (43/8).
Menurut Emil, inisiatif pimpinan di Jabar ini akan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan menambah keyakinan bahwa uji vaksin yang dilakukan oleh BUMN PT Bio Farma akan berjalan dengan lancar.”Kalau pimpinannya juga melakukan (jadi relawan vaksin Covid-19), Insya Allah rakyatnya juga akan meyakini proses (uji klinis) vaksin ini berjalan dengan lancar,” kata Emil.
Dirinya melaporkan, hingga kini pendaftaran relawan vaksin sudah mencapai 500 orang dari total 1.600 orang yang dibutuhkan. Untuk itu, Kang Emil terus mengajak warga di usia 20 tahun hingga 59 tahun untuk turut serta menjadi relawan uji klinis vaksin COVID-19.
“Untuk (relawan) vaksin sudah ada pendaftar, sekitar 500-an orang, kita butuh 1.100 lagi. Oleh karena itu, kami mengimbau kepada mereka yang usianya sesuai kriteria dan mau, untuk menjadi relawan,” ucap Kang Emil.
Adapun proses uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac fase 3 ini akan berjalan selama enam bulan atau hingga akhir 2020. Jika berjalan lancar, rencananya vaksin Sinovac akan mendapat izin edar dan diproduksi massal di awal 2021.
Jaga jarak sambil menunggu tahapan uji klinis tersebut, Emil meminta, masyarakat untuk terus mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun demi memutus rantai penularan COVID-19.
“Perjalanan (mengatasi pandemi) masih panjang karena pengetesan vaksin ini akan berlangsung sampai akhir tahun. Sambil menunggu enam bulan itu tiba, maka pengetesan dan kedisiplinan memakai masker adalah cara untuk mengurangi persebaran (COVID-19),” kata Emil.
Terkait penerapan sanksi bagi warga Jabar yang tidak menggunakan masker di ruang publik, Emil berujar, denda akan mulai diberlakukan pekan ini. Dia mengatakan, sebelum denda diterapkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan membagikan masker.
“Satu pekan terakhir sudahpeneguran juga pemberian masker. Maka pekan ini pendendaan sudah akan dimulai dan akan dilakukan oleh Satpol PP dibantu Kepolisian dan TNI,” ujar Emil.
Dalam konferensi pers tersebut, Emil juga menyampaikan kabar baik bahwa tingkat kesembuhan di Jabar terus meningkat, bahkan melebihi angka positif aktif. Tercatat hingga Senin ini, pukul 08:41 WIB, 3.992 orang telah dinyatakan sembuh, sementara jumlah positif aktif yaitu 2.435 orang.
Jumlah kesembuhan di salah satu institusi pendidikan kenegaraan di Kota Bandung pun sudah mencapai lebih dari 1.000 orang dari total kasus positif sebanyak 1.200 orang. “Angka kesembuhan sekarang lebih tinggi dibandingkan yang (kasus) positif aktif. Yang sembuh 3.992 (orang), sementara yang aktif 2.435 (orang). Ini untuk menyemangati bahwa jumlah yang sembuh di Jawa Barat sudah jauh lebih tinggi dibanding yang sakit,”katanya.(*/Hend)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro