PADANG – Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Sumbar) melarang seluruh pengendara dari arah Padang menuju Bukittinggi melintasi jalan Lembah Anai yang sedang diperbaiki setelah diterjang banjir bandang. Hal itu sejalan dengan pengumuman yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi Sumbar yang menutup jalan tersebut karena masih dalam perbaikan setelah bencana banjir bandang pada Sabtu (11/5/2024) lalu.
“Kami minta pengendara tidak nekad melintasi jalan di Lembah Anai demi keamanan dan keselamatan masing-masing,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulystiawan di Padang, Sabtu (25/5/2024).
Beberapa waktu lalu, pihaknya masih mendapati adanya pengendara yang nekad melintasi kawasan setempat walaupun sedang dalam pengerjaan menggunakan alat berat. Ia meminta pengertian masyarakat karena penutupan itu dilakukan untuk menjamin keselamatan pengguna jalan, serta memberikan kesempatan untuk pengerjaan infrastruktur yang rusak parah.
Sejak dihantam oleh banjir bandang pada Sabtu (11/5/2024) jalan nasional yang menghubungkan Padang dengan Bukittinggi itu putus total karena lebih dari setengah badan jalan di lokasi setempat terban. Akibatnya pengendara yang datang dari arah Padang menuju Bukittinggi via Padangpanjang ataupun sebaliknya tidak bisa melintas sama sekali.
Penutupan dan perbaikan jalan itu diharapkan dapat mengembalikan fungsi Jalan Lembah Anai kembali normal, sehingga mobilitas warga dan kegiatan ekonomi lancar kembali. Dwi menjelaskan pihak kepolisian telah menyiapkan rencana pengalihan lalu lintas untuk mengurangi dampak penutupan jalan Lembah Anai terhadap aktivitas masyarakat.
Ia menyebutkan jalur alternatif yang tersedia bagi pengendara yang hendak dari Kota Padang menuju Bukittinggi bisa melalui via Malalak, Kelok 44, dan Sitinjau Lauik. “Ada jalur alternatif yang sudah disiapkan, dan kami menempatkan personel di beberapa titik untuk mengatur lalu lintas,” tegasnya.
Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa mengikuti petunjuk serta arahan dari petugas di lapangan. Selain itu, Dwi Sulistyawan juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan selalu memantau informasi terbaru mengenai kondisi jalan dan rute alternatif yang disediakan.
Masyarakat bisa mengakses informasi terkini dari Kepolisian melalui media massa dan media sosial resmi milik Polda Sumbar.(*/Do)
CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membangun 21 titik sumur bor dan menyiapkan bantuan pompa untuk petani di wilayah utara hingga selatan. Sumur bor tersebut berguna untuk menghadapi musim kemarau yang mulai melanda sebagian wilayah Cianjur.
Bupati Herman Suherman mengatakan pihaknya sudah memerintahkan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Cianjur untuk menentukan titik sumur bor yang akan dibangun mulai dari wilayah utara hingga selatan sebagai upaya antisipasi kekeringan.
“Tercatat sekitar 21 titik sumur bor baru akan dibangun menjelang masuknya musim kemarau terutama di wilayah rawan kekeringan seperti Kecamatan Cugenang di utara, beberapa kecamatan di wilayah selatan seperti Pagelaran, Tanggeung dan Cibinong,” kata dia, Selasa (21/5/2024).
Dia mengatakan, berbagai upaya penanganan kekeringan akan dilakukan bersama lintas dinas, perumda, dan aparat desa dan kecamatan, sehingga pendataan dilakukan di sejumlah kecamatan yang menjadi langganan kekeringan untuk dibangun sumur bor dan dibantu pengadaan pompa air.
Termasuk melibatkan PMI Cianjur guna mendistribusikan air bersih menggunakan truk tangki bagi warga di sejumlah desa terdampak kekeringan yang sulit dibangun sumur bor karena berbagai kendala termasuk ke dalaman terutama di Kecamatan Cugenang.
“Pemetaan kekeringan sudah dilakukan sejak jauh hari, sehingga puluhan titik sumur bor akan dibangun guna memenuhi kebutuhan air bersih, sedangkan untuk lahan pertanian akan dibantu dengan pompa air untuk menyalurkan air ke ladang dari sungai atau saluran irigasi,” katanya.
Herman menjelaskan, setiap memasuki musim kemarau belasan kecamatan di Cianjur rawan kekeringan mulai dari Kecamatan Cikalongkulon, Ciranjang, Haurwangi, Cugenang, Cianjur dan sebagian besar wilayah selatan.
Pihaknya meminta petani di seluruh wilayah Cianjur untuk beralih menanam palawija seperti jagung, kedelai, kentang dan sayur mayur lainnya yang tidak membutuhkan air banyak selama musim kemarau agar tetap memiliki penghasilan.(*/Ya)
LUMAJANG – Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik pada Senin (6/5/2024). Tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Senin.
Erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut disertai abu vulkanik dengan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. “Erupsi Gunung Semeru terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik,” tuturnya.
Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Kemudian warga juga dilarang beraktivitas dalam radius lima km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar, di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(Antara)
BANDUNG – Penerapan Braga Free Vehicle atau Braga Bebas Kendaraan yang diinisiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung nampaknya sangat dinikmati oleh para wisatawan.
Diketahui, Braga Bebas Kendaraan ini dilaksanakan pada 4-5 Mei 2024, yang dimulai Sabtu pukul 00.00 WIB hingga Minggu 23.59 WIB.
Salah seorang wisatawan asal Indramayu, Lidia (20) mengatakan, dirinya sengaja berkunjung ke Jalan Braga karena ingin melihat kondisi area ikon Kota Bandung itu tanpa dilalui kendaraan.
“Sengaja ke sini, soalnya mumpung lagi ke Bandung gitu, jadi nyempetin ke sini,” ucap Lidia saat ditemui di Jalan Braga, Sabtu (4/5/2024).
Lidia yang berkunjung sejak pukul 08.00 WIB ini menilai, penerapan Braga Free Vehicle ini membuat para pengunjung bisa lebih bebas menikmati setiap sudut keindahan Jalan Braga.
“Braga sekarang tanpa kendaraan, bagus yah soalnya kalau ke sini banyak kendaraan juga kan kita jadi bingung. Sekarang lagi bebas kendaraan jadi lebih leluasa aja, lebih asik. Kalau macet itu, kitanya kurang explore, kalau ini lebih enak,” tuturnya.
Dirinya berharap, Braga Bebas Kendaraan diterapkan secara permanen agar para wisatawan khususnya makin betah berwisata di Kota Bandung.
“Harapannya hal ini diterusin sih, soalnya kaya kita sebagai pengunjung itu ngaruh banget, kita lebih leluasa aja. Jadi semoga Braga Bebas Kendaraan ini diterusin,” harapnya.
Kenyamanan serupa juga dirasakan salah seorang warga Kota Bandung, Rigan (34) yang berkunjung ke Jalan Braga bersama dengan anaknya.
“Seru sih ini, buat saya seru, karena biasanya macet di sini terus sekarang ga ada. Ini aja saya bawa anak leluasa jalan-jalan, jalan sendiri anaknya, seru. Worth it lah,” ucap Rigan.
Rigan mengaku, dirinya sering kali dibuat tidak bebas untuk menjelajah kawasan Braga sebelum adanya penerapan Braga Free Vehicle ini.
“Sebelum ada ini ga leluasa, terlalu banyak kendaraan juga Bandung sekarang, jadi lebih seru kalau lebih banyak beberapa tempat yang diakses dengan jalan kaki, hal-hal kaya gini seru,” katanya.
Sebagai warga lokal, Rigan mengaku sangat jarang untuk berkunjung ke Jalan Braga. Namun, setelah adanya penerapan Braga Bebas Kendaraan ini dirinya akan lebih sering untuk pergi berlibur bersama sang anak.
“Saya termasuk jarang liburan ke Braga, karena macetnya itu males. Setelah ada ini insya Allah kayanya lebih sering ke sini,” ungkapnya.
Dirinya pun berharap, Braga Free Vehicle ini bisa diterapkan setiap hari tidak hanya di akhir pekan saja.
“Harapannya kaya gini tiap hari sih, bukan cuman weekend doang,” tandasnya.
Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono optimistis, Braga Free Vehicle akan memberi dampak positif, khususnya bagi kenyamanan wisatawan dan juga citra positif Jalan Braga yang selama ini dikenal sebagai area ikonik di Kota Bandung.
“Kami akan terus lakukan evaluasi. Dan tentunya kami meyakini Braga Free Vehicle akan memberi dampak positif,” ucap Bambang, Senin (29/4/2024).
Bambang menilai, Jalan Braga merupakan kawasan legendaris yang menjadi daya tarik wisatawan ke Kota Bandung. Namun, kondisi padat di kawasan Jalan Braga.
“Kita coba kembalikan legend dan heritage-nya Jalan Braga. Jadi siapapun yang ingin menikmati Jalan Braga ini bisa menikmati kawasan ini dengan maksimal,” ungkapnya.(*/He)
CIANJUR – Sebanyak empat unit kios di Jalan Raya Cipanas, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, ludes terbakar,(2/5/2024) dini hari.
Tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam kejadian itu. Namun, kerugian material ditaksir mencapai Rp300 juta.
Personil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cianjur, Mickey Arizona mengatakan, sumber api diduga berasal dari arus pendek listrik (Korsleting) di salah satu kios.
Menurutnya, sebanyak dua unit mobil damkar dengan delapan personil diterjunkan ke lokasi kebakaran untuk penanganan.”Dugaan sementara akibat korsleting, tapi masih dilakukan penyelidikan. Empat kios, seluruhnya hangus terbakar,” ungkapnya, Kamis (2/5/2024).
Sempitnya akses jalan dan jauhnya sumber, kata Mickey menjadi kendala dalam penanganan kebakaran itu.
“Hampir dua jam personil berjibaku memadamkan kobaran api, saat ini masih dilakukan proses pendinginan di titik sumber-sumber api,” jelasnya.
Kepala Desa Sindanglaya, Nyayang Kurnia Sanusi mengungkapkan, kebakaran diketahui kali pertama oleh warga yang akan beraktivitas pagi.”Beruntung segera melapor, hingga penanganan cepat dan api tidak merembet ke bangunan yang lainnya. Damkar dibantu warga sekitar melakukan pemadaman api,” ucapnya.
Kerugian material akibat kebakaran itu, sambung Nyanyang, ditaksir mencapai Rp 300 juta.”Beruntung tidak ada korban, dan warga sigap dalam melaporkan sehingga api segera teratasi,”tandasnya.(*/Yan)
BANDUNG – Ratusan warga Perumahan Gading Tutuka 2 Blok P, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung diresahkan dengan tiba-tiba munculnya gempa bumi, pada Rabu (1/5/2024) pagi.
Selain sempat dihentikan warga juga sebagian berhamburan keluar lokasi halal bihalal. Seorang ibu, Aminah akui gempa cukup besar goyang lokasi gempa sehingga membuat takut.
“Kami sempat ketakutan,” ujar Aminah.
Masalah gempa jadi topik pembahasan ustadz yang ceramah pada kegiatan ini. Usai gempa reda, prosesi kegiatan halal bihalal dilanjut dengan saling tukar kado.
Gempa berkekuatan magnitudo 4,2 diketahui menguncang Kabupaten Bandung sekitar pukul 10.06 WIB. Titik gempa berada di 20 kilometer tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 kilometer.
“Gempa bumi magnitudo 4,2 sekitar pukul 10.06 WIB di Kabupaten Bandung,” seperti dilansir BMKG.(*/Hen)
GARUT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebutkan perkembangan sementara jumlah rumah yang terdampak kerusakan akibat bencana alam gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 6,2. Hingga kini, 113 rumah tersebar pada 24 kecamatan di Garut dinyatakan rusak akibat bencana gempa tersebut.
“Rumah terdampak 113 unit, empat rusak berat, 12 rusak sedang, 34 rusak ringan, sisanya masih belum terkategori,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Senin (29/4/2024).
Ia mengatakan, Pemkab Garut sudah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana untuk penanganan bencana alam gempa bumi di seluruh daerah yang terdampak. Data kerusakan rumah itu, kata dia, masih bersifat sementara terkait jumlah maupun tingkat kategori kerusakan, yang saat ini daerah terdampak ada di 42 desa, empat kelurahan, dan tersebar di 24 kecamatan.
Selain rumah, lanjut dia, ada juga 14 fasilitas umum atau infrastruktur yang rusak akibat bencana gempa bumi seperti bangunan rumah sakit, sekolah, dan masjid. “Infrastruktur atau fasilitas terdampak 14 unit,” katanya.
Dia mengatakan, dampak dari bencana gempa bumi itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya ada enam orang yang mengalami luka-luka dan sudah mendapatkan penanganan medis sampai akhirnya diperbolehkan pulang. “Korban ada enam luka ringan,” kata dia.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan guncangan gempa bumi tektonik di Kabupaten Garut berkekuatan M 6,2 pada Sabtu (27/4/2024) tengah malam berpusat di laut 151 km barat daya Kabupaten Garut dengan kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.
Adanya kejadian gempa dan menimbulkan dampak luas itu, kata dia, membuat Pemkab Garut menetapkan status Tanggap Darurat bencana alam selama 14 hari. Tujuannya untuk memberikan perhatian khusus, mengucurkan biaya tidak terduga dalam menanggulangi daerah yang terdampak bencana.(*/Dang)
GARUT – Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran menyebutkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.5 di barat daya Kabupaten Garut, Sabtu (27/4/2024) tengah malam, menyebabkan kerusakan rumah warga dan masjid di Pangandaran, Jawa Barat. Namun demikian, tidak dilaporkan ada korban jiwa.
“Ada kerusakan ringan beberapa rumah, lagi diasesmen,” kata Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran Nana Suryana saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Minggu (28/4/2024) pagi.
Nana menyebutkan, guncangan gempa Garut itu dilaporkan ada tiga daerah yang terdampak kerusakan yakni di Kecamatan Kalipucang terdapat satu masjid rusak bagian dinding keramik. Selanjutnya di Kecamatan Padaherang terdapat dua rumah rusak, dan satu rumah bagian dapur juga rusak di Kecamatan Cimerak, sebagian daerah Cimerak saat kejadian gempa sempat terjadi mati listrik.
“Kabupaten Pangandaran pantauan sementara aman kondusif di 10 kecamatan, satu kecamatan wilayah Cimerak sebagian mati lampu,” katanya.
Guncangan gempa yang berpusat di Garut itu cukup kuat dirasakan masyarakat pesisir pantai Pangandaran yang masih satu garis pantai dengan Kabupaten Garut. Guncangan gempa itu, kata dia, sempat menyebabkan warga panik, namun tidak ada pergerakan evakuasi mandiri yang dilakukan masyarakat Pangandaran, begitu juga kondisi wilayah pantai terpantau normal.
“Kondisi wisatawan sempat panik, namun berangsur kondusif, tidak ada pergerakan evakuasi mandiri, situasi pantai juga kembali kondusif,” katanya.
Nana menambahkan situasi dan kondisi saat ini di kawasan wisata Pantai Pangandaran juga terpantau sudah mulai normal, masyarakat maupun wisatawan beraktivitas seperti biasa. “Normal, wisatawan aktivitas normal,” katanya.
Berdasarkan laporan BMKG, gempa bumi M6,5 berpusat di laut 151 km barat daya Kabupaten Garut dengan kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami. Guncangan gempa tersebut cukup kuat dirasakan di sejumlah daerah di wilayah perkotaan maupun pegunungan di Garut. Bahkan, dilaporkan juga dirasakan sampai daerah lainnya seperti Pangandaran, Bandung, Tasikmalaya, dan daerah lainnya.(Republika)
SURABAYA – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menanggapi ramainya pemberitaan di tengah masyarakat terkait jam operasional warung Madura yang akan diatur. Khusus di Jatim, kata Adhy, tidak akan ada larangan warung Madura beroperasi 24 jam.
“Saya kira terlalu jauh ya (aturan jam operasional warung Madura) yang namanya ekonomi sekarang bisa 24 jam. Kalau gitu yang transaksi online juga tidak usah 24 jam,” kata Adhy di Surabaya, (27/4/2024).
Adhy mengatakan, selama membawa keberkahan, aktivitas ekonomi apa pun boleh dijalankan. Asalkan, para pelaku usaha tetap menjaga ketertiban umum.
“Kalau itu membawa keberkahan, membawa penghasilan yang bagus, dan tidak menganggu ketertiban umum sebetulnya laksanakan. Tapi kalau mengganggu ketertiban umum silakan (ditertibkan). Orang hidup, kita bisa malam hidupnya,” ujarnya.
Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM pun sudah menegaskan tidak pernah melarang warung Madura beroperasi 24 jam. Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengaku jajarannya telah meninjau Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung nomor 13 tahun 2018 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Rakyat, Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan. Aturan tersebut dianggap membatasi aturan operasional warung Madura.
Namun, dari hasil peninjauan disimpulkan, tidak ditemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura beroperasi selama 24 jam.
“Dalam perda tersebut, pengaturan terkait jam operasional justru berlaku bagi pelaku usaha ritel modern, minimarket, hypermarket, departement store, serta supermarket, dengan batasan jam operasional tertentu,” jelasnya.(*/Gi)
SUKABUMI – Polisi berhasil mengamankan R (50) yang diduga membuat resah warga, usai meminta sumbangan sambil berteriak-teriak di Gang Amris RT 01 RW 01 Kelurahan Jayaraksa Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jum’at (26/4/2024) sekitar pukul 10.20 WIB.
Wanita paruh baya yang sempat viral di media sosial lebih dulu diamankan ke kantor kelurahan untuk dimintai keterangan awal.
“Memang betul, tadi sekitar pukul 10.20 WIB, Polsek Baros menerima informasi dari masyarakat mengenai ibu-ibu yang meminta sumbangan sambil berteriak-teriak di depan rumah warga, di Gang Amris Kelurahan Jayaraksa Baros Kota Sukabumi,” kata Kapolsek Baros, Kompol Iman Parayitno dalam keterangannya, (27/4/2024).
“Hal tersebut langsung kami respon, berkoordinasi dengan pihak Kelurahan Jayaraksa untuk sama-sama mengecek ke lokasi dan membawa wanita tersebut ke Kantor Kelurahan Jayaraksa,” sambungnya.
Saat itu pihaknya bersama Kelurahan ingin membawa R ke dinas sosial (Dinsos) setempat. Namun upaya penempatan R ke Dinsos tidak membuahkan hasil.
“Tadi personel kami melaporkan bahwa Lurah Jayaraksa telah mencoba berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial Kota Sukabumi untuk penanganan ibu R ini, akan tetapi, karena tidak ada jawaban yang sesuai dari pihak Dinas Sosial, maka kami berinisiatif memberikan ongkos dan mengantarkan ibu R ini ke mobil jurusan Bogor, karena memang saat ditanya, ibu R ini ingin ke Bogor,” tandasnya.(*/Yan)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro