LAMPUNG – Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali mengalami erupsi pada pukul 15.05 WIB dengan luncuran abu vulkanik setinggi 1.500 meter dari puncak gunung api aktif tersebut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa erupsi tersebut terjadi pada Minggu (3/12/2023) pukul 15.05 WIB.
Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 75 milimeter dan durasi lebih kurang 1 menit 10 detik. Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan Gunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau Siaga.
PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
Ia mengatakan pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau terdapat di Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.
Andi mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius 5 kilometer. “Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, Siaga, dengan rekomendasi tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer,” katanya.
Gunung Anak Krakatau sejak Juni 1927 hingga saat ini sudah erupsi berulang kali terjadi dan sepanjang Ahad sudah erupsi empat kali.(*/Tian)
SUKABUMI – Dua lokasi wisata Pantai Pasir Putih dan Pulau Kunti di Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi akan terlarang bagi para wisatawan. Kebijakan yang akan diterapkan pada 2024 ini dikarenakan kedua kawasan itu masuk dalam wilayah Cagar Alam Cibanteng atau hutan margasatwa Cikepuh.
Seperti diketahui, dua lokasi objek wisata ini juga masuk kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp). ”Pelarangan terhadap aktivitas wisatawan di Pantai Pasir Putih dan Pulau Kunti karena kedua lokasi wisata tersebut masuk kedalam kawasan wilayah cagar alam,” ujar Kepala Resort Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cikepuh Iwan Setiawan kepada wartawan. Minggu (3/12/2023).
Keputusan ini pun hasil rapat koordinasi beberapa waktu lalu yang melibatkan berbagai unsur terkait. Dalam rakor itu disampaikan tidak diperbolehkan wisatawan atau siapa pun masuk ke Pasir Putih dan Pulau Kunti.
Terkecuali tujuannya melakukan penelitian dan pendidikan. Sementara para wisatawan bisa melihat dua objek wisata ini dari atas perahu.
Iwan menerangkan, saat ini masih memberikan tenggat waktu hingga 30 Desember 2023 nanti. Sebabnya, di dua kawasan tersebut terdapat beberapa warung warung milik warga yang belum dilakukan relokasi dan larangan akan mulai diberlakukan 1 Januari 2024 mendatang.
”Dari sejak dulu sudah disosialisasikan kalau aktivitas disana para pedagang tidak diperbolehkan, karena itu masuk Geopark yang diutamakan konservasinya,” ungkap Iwan. Oleh karenanya hasil rapat kordinasi itu semua sepakat pelaku usaha wisata dan lainnya sampai 30 Desember 2023 dan pedshang meminta waktu untuk relokasi mandiri agar 1 Januari 2024 nanti steril.
Ketua Harian Badan Pengelola (BP) CPUGGp Dody A Somantri menerangkan, larangan untuk aktivitas wisatawan di Pantai Pasir Putih dan Pulau Kunti merupakan hasil kesepakatan bersama dalam rapat kordinasi yang dihadiri pemda, kepala resort, kepala desa, para pedagang di pulau kunti, dan tukang perahu. ” Semua hadir silaturahmi dan sosialisasi serta disampaikan bahwa yang namanya Pulau Kunti belum semua tahu masyarakat, itu kan cagar alam,” jelasnya
Pada momen itu juga lanjut Dody, diberikan penjelasan karena mungkin dinilai sudah terlalu kumuh dan lainnya. Sehingga hal itu sudah menjadi sorotan dari pihak kehutanan.
”Kepala Resort saya melihatnya bijak, selama ini didiamkan, akhirnya berkodinasi dengan kita, memang itu bukan kewenangan BP,” imbuh Dody. Meskipun ada di kawasan Geopark, namun pengawasan dari provinsi dan ada dari kementerian.
Dody menuturkan, pihaknya mendukung upaya yang dilakukan Resort BKSDA Cikepuh. Namun di sisi lain tetap harus memperhatikan solusi untuk para pedagang yang telah beberapa tahun berada di kawasan objek wisata tersebut.
”Kami mendukung, karena Geopark itu observasi, jadi kemarin win win solution,” cetus Dody. Dalam artian tukang perahu juga memahami yang dibolehkan dan yang tidak.(*/Yan)
MADIUN – Satreksrim Polres Madiun berhasil menangkap dua dari 3 pelaku komplotan pencuri yang aksinya terekam CCTV dan viral di media sosial.
Ironisnya, salah satu pelaku pencurian adalah oknum caleg asal Kabupaten Madiun, yang akan berlaga pada Pemilu 2024 mendatang.
Keduanya ditangkap di sebuah rumah kos di kawasan Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Mejayan. Pelaku adalah ADK dan BP.
Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Magribi Agung Saputra, mengatakan, pelaku ADK merupakan oknum caleg. Dia juga sedang menyelidiki, apakah aksinya tersebut dilakukan karena untuk membiayainya maju sebagai caleg di 2024.
“Tersangka ADK berperan sebagai pengemudi, sementara pelaku BP berperan sebagai eksekutor. Mereka merupakan pelaku spesialis pembobol rumah kosong dan toko yang beraksi di empat lokasi di wilayah hukum Polres Madiun,”ujarnya, (1/12/2023).
Selain di Kabupaten Madiun, mereka juga pernah melakukan aksi pencurian di sejumlah kota seperti Kabupaten Ponorogo, Ngawi, Magetan dan Kabupaten Nganjuk.
“Kedua pelaku kini telah ditahan di Polres Madiun, polisi masih mengejar satu pelaku lain yang kini masih berstatus buron,”terangnya.
Diketahui, aksi pencurian yang dilakukan BP di sebuah toko di Desa Suluk, Kecamatan Dolopo pada terekam CCTV.
Saat itu, pelaku berhasil membawa kabur uang sekitar Rp40 juta. Korban akhirnya melaporkan kejadian itu ke polisi, hingga akhirnya polisi berhasil menangkap dua dari tiga pelaku pencurian dimana salah satunya merupakan oknum calon legislatif.(*/Gi)
LAMPUNG – Kawanan gajah liar masuk perkebunan warga di Desa Ulo Mukti, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, sepekan terakhir. Warga terpaksa bergantian ronda malam untuk menghalau gajah-gajah tersebut masuk pemukiman warga.
Kehadiran kawanan gajah liar yang keluar dari hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Lampung, merusak tanaman dan sejumlah gubuk di kebun warga pada malam hari. Diperkirakan jumlah gajah yang masuk kebun warga belasan individu.
Menurut Izon, warga Desa Ulo Mukti, gajah-gajah liar tersebut keluar dari hutan TNBBS masuk kebun warga mencari makan. “Kami terpaksa mengusirnya agar masuk hutan lagi,” kata Izon, (2/12/2023).
Dia mengatakan, jumlah kawanan gajah liar masuk kebun warga sekira 18 gajah. Gajah tersebut mencari makan di kebun warga dan merusak gubuk-gubuk warga saat mereka melintas.
Kawanan gajah liar tersebut memasuki kebun warga pada malam hari, untuk itu dia mengatakan, warga bergantian ronda malam untuk menghalau bila kawanan gajah akan memasuki pemukiman rumah warga.
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Pesisir Barat Dadang Triana Hadi membenarkan petugas dibantu warga diimbau untuk berjaga dan ronda malam, serta menghalau agar kawanan gajah liar masuk hutan kembali. Dia menyatakan, gajah-gajah tersebut sudah masuk kebun warga sepekan terakhir. Upaya yang masih dilakukan petugas bersama warga menghalau gajah agar tidak masuk pemukiman warga, dan menggiring gajah kembali masuk hutan TNBBS.
Warga Desa Ulo Mukti diminta untuk menciptakan suara atau bunyi-bunyian yang memancing kawanan gajah kabur, dan tidak jadi mendekat pemukiman warga, yang nantinya akan mengancam keselamatan warga sendiri.(*/Ti)
BANDUNG BARAT – Sejumlah titik di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat dikepung bencana longsor saat hujan deras mengguyur pada Kamis (30/11/2023) sore hingga malam. Di antaranya di wilayah Kecamatan Cililin.
Bencana longsor memutus akses Jalan Raya Nangerang-Karyamukti di Kecamatan Cililin. Badan jalan milik Pemkab Bandung Barat, sepanjang 10 meter dengan lebar 5 meter tertutup material tanah dari tebing setinggi 10 meter. Imbasnya, jalur utama masyarakat ke pusat ekonomi, pendidikan, hingga ke pusat layanan kesehatan lumpuh total.
“Sekarang masih tertutup longsor. Ini akses utama warga desa Nangerang-Karyamukti. Karena ini jalan kabupaten, sebenarnya ini juga jalur penghubung menuju Ciwideuy Bandung,” ungkap Camat Cililin, Opa Mustopa saat dihubungi, (1/12/2023).
Opa menjelaskan, peristiwa longsor dipicu hujan deras, pada Kamis (30/11/2023) sekitar pukul 19.00 WIB. Intensitas hujan sangat tinggi ditambah waktu cukup panjang. Adapun kejadian longsor terjadi pada pukul 21.00 WIB diduga karena kondisi tanah labil serta derasnya air hujan.
“Pemicunya hujan deras ditambah kondisi tanah labil karena tebing tersebut tak ditanami pohon berakar kuat,” ucap Opa.
Menurutnya, aparat gabungan bersama masyarakat setempat masih melakukan evakuasi material longsor. Namun karena menggunakan alat sederhana, jalan tersebut masih tertutup. Dirinya telah berkoordinasi dengan PUTR untuk mendatangkan alat berat supaya akses jalan bisa segera dibuka.
“Sejak tadi pagi masyarakat dan petugas sudah lakukan evakuasi material tanah. Tapi karena alat sederhana jadi agak lambat. Kita sedang tunggu alat berat dari PUTR,” katanya.
Selain memutus Jalan Raya Nangerang-Karyamukti, Opa menyebut longsor juga menerjang akses jalan desa dan beberapa rumah warga. Tercatat ada 8 titik lokasi longsor dalam sehari dengan total 15 rumah terdampak.
“Ada 8 titik longsor dengan jumlah 15 rumah rusak kategori ringan. Kita imbau masyarakat tetap waspada potensi bencana hidrometeorologi,” terang Opa.
Camat Cililin Opa Mustopa mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya setidaknya bencana longsor itu terjadi di Desa Nangerang dan Desa Karyamukti yang berdampak terhadap rumah dan jalan yang tertutup longsor.(*/Hen)
SUKABUMI – Bencana tanah bergerak di Kampung Tegalkaso, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Jumat merusak sejumlah rumah warga sehingga seluruh penghuninya memilih untuk mengungsi.
“Ada lima unit rumah yang rusak akibat terdampak bencana pergerakan tanah di RT 03/05, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas,” kata Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria, di Sukabumi, Jumat (1/12/2023).
Menurutnya, dari hasil pendataan yang dilakukan petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) Cireunghas dari lima rumah yang rusak tersebut dua di antaranya mengalami rusak berat atau ambruk dan tiga unit rusak ringan.
Pada kejadian tersebut tidak ada korban jiwa karena seluruh penghuni rumah sudah terlebih dahulu mengosongkan tempat tinggalnya dan memilih mengungsi, sehingga untuk jumlah penyintas pergerakan tanah yang mengungsi sebanyak lima kepala keluarga atau 21 jiwa.
Selain merusak lima rumah, bencana pergerakan tanah mengancam 43 rumah warga yang berada di Kampung Tegalkaso tersebut, maka warga di lokasi terus meningkatkan kewaspadaan karena khawatir pergerakan tanah semakin meluas.
Bencana pergerakan tanah sudah mulai terjadi pada 26 November 2023, awalnya hanya satu rumah yang terdampak dan mengalami kerusakan pada dinding (retak). Namun, seiring waktu pergerakan tanah ini semakin meluas di tambah hujan hampir setiap hari turun sehingga rumah yang terdampak terus bertambah.
“Dari pengukuran di lokasi luas pergerakan tanah hingga saat ini mencapai 80 meter. Bencana ini diduga dipicu rembesan air yang berasal dari saluran pembuangan warga dan diperparah dengan intensitas hujan deras yang tinggi,” tambahnya.
Sandra mengatakan selain merusak rumah warga, dampak dari pergerakan tanah ini jalan warga dengan panjang sekitar 50 meter rusak atau terbelah. Maka bencana ini semakin parah, warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan jika rumahnya terdampak agar memilih untuk mengungsi sementara.
Hingga saat ini, personel P2BK Cireunghas, TNI dan Polri beserta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cireunghas masih bersiaga di lokasi untuk memantau aktivitas pergerakan tanah.(*/Yan)
YOGYAKARTA – Ratusan SPBU di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapatkan sanksi secara periodik dari PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT).
Pemberian sanksi ini diberikan karena SPBU tersebut melakukan penyalahgunaan penyaluran BBM bersubsidi melalui program subsidi tepat yang seharusnya diberikan kepada masyarakat yang berhak.
Pjs Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Marthia Mulia Asri mengungkapkan, penyalahgunaan yang dilakukan salah satunya berupa penyalahgunaan QR code untuk pembelian BBM subsidi. Penyalahgunaan ini menyebabkan pemilik asli QR code tidak bisa membeli BBM bersubsidi walaupun sudah terdaftar.
“Setelah kami pantau, ada satu SPBU yang melakukan penyalahgunaan QR code pelanggan dengan melakukan duplikat QR code, kemudian kode ini disalahgunakan untuk pembelian BBM subsidi khususnya BBM solar subsidi,” kata Marthia dalam pernyataan resminya, Kamis (30/11/2023).
Pada periode Januari hingga Oktober 2023, Pertamina Patra Niaga Regional JBT telah memberikan pembinaan kepada 160 lembaga penyalur BBM di wilayah JBT. Di antaranya di wilayah Sales Area (SA) Semarang sebanyak 40 SPBU, lalu di wilayah SA Tegaljuga sudah diberikan 35 SPBU, dilanjutkan dengan DIY & Solo Raya sebanyak 85 SPBU.
Sanksi yang diberikan, yaitu surat peringatan. Bila penyalahgunaan yang dilakukan fatal, bahkan bisa diberikan sanksi pemutusan hubungan kerja untuk SPBU. SPBU yang melakukan penyalahgunaan ini ditemukan saat Pertamina Patra Niaga JBT melakukan pantauan rutin ke SPBU.
Temuan tersebut diantaranya adalah CCTV SPBU yang tidak aktif, tera dispenser BBM yang melebihi aturan, penyalahgunaan QR code, dan tidak ada surat rekomendasi untuk pengisian BBM subsidi melalui jerigen.
“Saat BPH Migas melakukan kunjungan pemantauan ke SPBU juga menemukan adanya penyalahgunaan yang dilaukan SPBU seperti penyalahgunaan QR code, penyaluran BBM subsidi ke konsumen yang tidak berhak, tidak ada surat rekomendasi, serta tidak ada surat rekomendasi untuk pengisian BBM subsidi melalui jeriken,” ujarnya.
Penyalahgunaan yang dilakukan oleh SPBU ini mempengaruhi kuota BBM subsidi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pertamina Patra Niaga diberikan penugasan oleh pemerintah untuk menyalurkan BBM bersubsidi diseluruh wilayah Indonesia. Sebagai penugasan, kriteria pengguna BBM subsidi sudah diatur, agar kuota yang ditetapkan benar-benar dimanfaatkan yang berhak.
Dengan diberlakukannya sanksi untuk SPBU wilayah Provinsi Jateng dan DIY, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi SPBU dan tidak ada lagi yang menyalahgunakan penyaluran BBM bersubsidi termasuk oleh pihak SPBU.
“Sanksi ini tidak kami berikan secara serentak, tapi secara periodik atau bergiliran untuk menjaga supply produk subsidi di wilayah Jateng dan DIY tetap tersedia,” ujar Marthia.
Untuk memastikan penyaluran BBM termasuk BBM bersubsidi, Pertamina Patra Niaga melakukan koordinasi erat dengan stakeholder dan mitra terkait. Dan bila ada indikasi penyalahgunaan BBM bersubsidi terindikasi pidana, Pertamina Patra Niaga juga bekerja sama dengan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan penindakan.
“Kami mengimbau bagi masyarakat yang mampu untuk menggunnakan BBM berkualitas Pertamina seperti Pertamax Series dan Dex Series,” jelasnya.(*/D To)
BANDUNG – Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna memastikan dimulainya pengoperasian TPST Gedebage pada Senin 4 Desember 2023 mendatang. Ema mengatakan, TPST Gedebage akan difokuskan sebagai tempat pengolahan sampah organik dengan mengandalkan mesin gibrik mini dan teknik magotisasi.
“Senin (4/12/2023) itu kan harus sudah mulai operasional untuk penanganan yang organik. Organiknya kan nanti itu dicacah dulu oleh mesin gebrik. Setelah dicacah jadi bubur sampah, itu jadi pakannya magot. Karena di sana sudah dibangun 175 biopond magot dan 6 mesin gibrik mini,” jelas Ema.
TPST seluas 2,5 hektar tersebut nantinya hanya ditujukan untuk mengolah sampah organik dari wilayah Kiaracondong dan Gebebage, kata Ema. Adapun estimasi sampah yang mampu dioleh diperkirakan mencapai 60 ton per hari.
“Kalau se-Kota Bandung mah nggak muat. Jadi yang lain kan bisa ditangani dengan TPST yang lain. Target disana bisa menyelesaikan 60 ton lah,” kata Ema.
Lebih lanjut, Kepala DLH Kota Bandung Dudy Prayudi mengatakan, saat ini pengecoran dan pembuatan biopond magot di TPST Gedebage sudah selesai dikerjakan. Dudy menegaskan akan terus menggencarkan upaya pengurangan tonase sampah harian agar masa darurat sampah Kota Bandung dapat terselesaikan tepat waktu.
“Ya kita berupaya terus ya untuk bisa menyelesaikan sampah di masa darurat ini, kita juga ingin sebelum darurat ini selesai kita sudah selesai juga untuk menangani sampah terutama sampah organik,” kata Dudy.
“Makanya ada pengolahan di tingkat rumah tangga, kita membagikan Kang Empos, ada juga pengolahan organik di tingkat kelurahan itu dengan tadi membuat hanggar untuk magotisasi,” sambungnya.
Dudy mengatakan, jika seluruh program Kang Empos, Magotisasi, dan TPST berjalan optimal maka perpanjangan masa darurat sampah tidak akan terulang kembali. Terkait TPS yang masih kelebihan kapasitas (overload), dari 135 TPS hanya 2 saja yang dilaporkan masih overload, yakni TPS Tegallega dan Holis.
“Overloadnya itu dalam artian ya, bukan menggunungnya sampah, ritase yang diperlukan lebih dari lima rit,” ungkapnya.(*/He)
JAKARTA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau nelayan agar tidak mendarat di Pulau Anak Krakatau. Hal itu penting agar nelayan terhindar dari lontaran material pijar yang dapat mencapai garis pantai pulau tersebut.
“Kami mengimbau aktivitas pelayaran dan nelayan tidak mendarat di Pulau Anak Krakatau dan berada dalam jarak lebih dari lima kilometer dari pusat erupsi,” kata Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG Ahmad Basuki saat dihubungi di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Sepanjang Selasa, periode pukul 00.00 hingga 14.45 WIB, PVMBG melaporkan jumlah letusan Gunung Anak Krakatau yang tercatat sebanyak tujuh kali. Tinggi kolom abu bervariasi antara 500 sampai 2.000 meter di atas puncak gunung api di Selat Sunda tersebut.
Pada 27 November 2023, periode pukul 00.00 WIB sampai 24.00 WIB, PVMBG mencatat ada 60 kali gempa letusan dengan amplitudo 28-85 milimeter. Lama gempanya 7-125 detik.
Kemudian, ada 46 kali gempa harmonik dengan amplitudo 12-75 milimeter dan lama gempa 16-532 detik. Di samping itu, ada 21 kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 10-54 milimeter dan lama gempa 3-11 detik.
Lalu, ada lima kali gempa fase banyak dengan amplitudo 20-39 milimeter dan lama gempa 5-11 detik. Selain itu, ada empat kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-45 milimeter.
Ahmad mengungkapkan karakteristik Gunung Anak Krakatau umumnya setelah terjadi peningkatan kegempaan yang signifikan akan diikuti erupsi dalam selang beberapa hari hingga satu bulan berikutnya. Hal tersebut merupakan karakteristik Gunung Anak Krakatau dalam beberapa tahun ini setelah terjadi erupsi yang menyebabkan tsunami pada Desember 2018.(*/Dul)
LAMPUNG – Setelah dua bulan senyap, Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda (Sumatra – Jawa) mengalami erupsi lagi pada Minggu (26/11/2023) sekira pukul 12.28. Tinggi kolom abu vulkanis terpantau sekira 450 meter dari puncak GAK atau sekira 607 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suardi membenarkan GAK terjadi erupsi lagi. “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi lebih kurang 32 detik,” kata Andi Suardi , Minggu (26/11/2023).
Menurut dia, kolom abu GAM teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur laut. Saat ini GAK berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi, masyarakat, pengunjung, wisatawan, ppendaki tidak mendekati GAK.
“Statusnya masih Level III Siaga, dilarang mendekati radius lima kilometer dari kawah aktif,” kata Andi Suardi.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, warga bermukim di Pulau Sebesi, Kabupaten Lampung Selatan, dapat menyaksikan aktivitas erupsi GAK pada malam hari. Sedangkan kolom abu hasil erupsi dapat dilihat dengan jelas pada siang hari dengan mata telanjang karena pulau tersebut hanya berjarak belasan kilometer.
“Kalau ada letusan Anak Krakatau jelas terdengar jelas, sedangkan pijaran lava merahnya keliatan jelas dari sini (Pulau Sebesi) malam hari. Abunya melambung ke langit juga jelas siang hari,” kata Yusuf, warga Desa Regahan Lada III, Pulau Sebesi.
Dia mengatakan, bunyi letusan atau kegempaan dari ledakan GAK selalu terdengar dan terjadi kerap setiap hari dengan bunyi letusan kecil atau besar. Warga Pulau Sebesi telah terbiasa dengan kondisi aktivitas GAK seperti itu, apalagi pada malam hari.
Namun, yang diharapkan warga Pulau Sebesi, dia mengatakan, kejadian pada 22 Desember 2018 lalu, tidak terjadi lagi. Malam itu, warga sedang bersantai menjelang larut malam, tiba-tiba terdengar air laut naik dan ombaknya menghempas rumah warga.
Ratusan orang meninggal dunia, ribuan rumah warga hancur, termasuk perahu nelayan hilang dan rusak. “Warga kalau ada letusan Anak Krakatau, yang ditakuti terjadi tsunami lagi,” ungkapnya.(*/Tian)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro