SERANG – Gunung Anak Krakatau yang terletak di perairan Selat Sunda, kembali menunjukan aktivitasnya. Gunung berapi yang meletus pada Desember tahun lalu dan menimbulkan bencana tsunami dengan korban ratusan jiwa ini dilaporkan kembali erupsi pada Minggu (29/12/2019) sekira pukul 05.30 WIB.
“Iya betul kembali erupsi sejak pagi tadi. Ketinggian kolom erupsi teramati melalui CCTV berwarna putih hitam tebal sekitar 50 meter di atas puncak gunung,” kata Andi Suandi saat dikonfirmasi wartawan.
Andi mengatakan, erupsi Gunung Anak Krakatau merupakan hal yang wajar terjadi pada setiap gunung berapi terutama pada gunung purba yang memilki ketinggian 157 Meter di atas permukaan laut (MDPL).
Namun masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 2 km.
“Himbauannya tetap, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari gunung. Erupsi itu yang pertama kali terjadi di bulan ini,” jelasnya Andi.
Andi menambahkan, meski mengalami erupsi, status Gunung Anak Krakatau masih berstatus level II atau waspada. Dikatakan, pada Sabtu (28/12/2019) kemarin gunung api yang berada di selat sunda tersebut mengalami gempa sebanyak 30 kali dengan frekuensi rendah.
“Melalui rekaman seismograf pada 28 Desember 2019 tercatat 30 kali gempa low frequency dengan durasi enam sampai 15 detik. Aktivitas kegempaan juga terekam dengan amplitudo 0,5 hingga 6 milimeter (mm). Statsu Gunung Anak Krakatau saat ini berada di Level II atau Waspada,” tandasnya. (*/Dul)
LEBAK – Dengan banyaknya bencana yang terjadi baik longsor dan banjir maka penekanan agar masyarakat lebih aman maka diminta jangan lakukan pesta tahun baru di negeri atas awan .
Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Banten, mengimbau kepada wisatawan agar tidak menjadikan objek wisata Gunung Luhur di Desa Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, sebagai destinasi perayaan malam pergantian tahun.
Imbauan dilakukan untuk menghindari kejadian yang tidak diharapkan setelah obyek wisata yang dikenal sebagai ‘Negeri di Atas Awan’ ini dilanda bencana banjir dan tanah longsor.
“Kami imbau kepada wisatawan agar menghindari puncak Gunung Luhur sebagai tempat perayaan pesta tahun baru. Hal ini dikarenakan fasilitas sarana dan prasana belum memadai serta curah hujan yang cukup tinggi,” jelas Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Banten Kombes Pol Wibowo kepada wartawan,(28/12/2019).
Kombes Pol Wibowo mengatakan, dirinya bersama sejumlah personel Ditlantas pada Jumat dan Sabtu (27-28/12/2019) melakukan survei jalur ke lokasi. Dari hasil penemuan di lapangan, akses menuju lokasi wisata “Negeri Diatas Awan” ini memiliki jalan yang cukup sempit dan kurangnya penerangan jalan umum.
“Di sisi kiri dan kanan sepanjang jalan belum terpasang guard drail atau pelindung kendaraan agar tidak menerobos masuk jurang manakala terjadi hal-hal yang membahayakan,” kata Wibowo.
Ia menjelaskan, selain kondisi jalan, di lokasi wisata juga tidak terdapat kantong parkir yang menampung jumlah kendaraan yang akan melaksanakan kegiatan wisata di lokasi ini. Belum adanya kantong-kantong parkir, juga akan mengakibatkan arus lalulintas terganggu.
“Atas kondisi di lapangan itu serta berkaitan dengan kebijakan pemerintah kami mengimbau kepada masyarakat tidak menggunakan lokasi wisata Gunung Luhur atau Negeri Diatas Awan sebagai tempat kegiatan perayaan malam tahun baru,” tandasnya.
Imbauan ini, menurut Wibowo dilakukan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat apalagi beberapa waktu yang lalu terjadi bencana longsor dan banjir di lokasi wisata ini.
“Kepada masyarakatnya setempat agar mematuhi peraturan lalulintas dan mengikuti petunjuk dari petugas di lapangan, dan juga cek kelengkapan kendaraan cek kelengkapan kemudi dan jangan lupa berdoa,” tegasnya.
Seperti diketahui, musibah banjir dan longsor menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Lebak, Jumat (6/12/2019). Kecamatan yang diterjang banjir dan longsor, yakni Kecamatan Bayah, Cibeber dan Cilograng.
Dari tiga kecamatan ini, Kecamatan Cibeber merupakan daerah yang terdampak cukup parah. Puluhan rumah terendam air dan longsor, bahkan akses menuju Negeri di Atas Awan tidak bisa dilalui karena tertimbun material longsor. (*/Dul)
MOJOKERTO – Tim Satgas Pangan Satreskrim Polres Mojokerto akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto terkait temuan makanan ringan yang diduga mengandung zat berbahaya dan tanpa disertai izin produksi atau izin edar.
Temuan tersebut saat inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional dan modern di Kabupaten Mojokerto.
Kanit Pidana Ekonomi (Pidek) Satreskrim Polres Mojokerto, Ipda Heru Prasetyo Nugroho mengatakan, temuan makanan ringan yang mengandung zat berbahaya dan tanpa izin edar tersebut akan ditindaklanjuti pihaknya.
Pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto.
“Petugas dari Dinkes memberikan peringatan dan dilakukan pembinaan terhadap pemilik toko. Nantinya jika tetap seperti itu, maka kami akan mengambil tindakan dengan cara menutup dan memproses pemilik usaha secara hukum,” ungkapnya.
Masih kata Kanit, perusahaan atau home industri yang memproduksi makanan tanpa disertai izin edar resmi dari instansi terkait, bisa diproses hukum. Terlebih, tegas Kanit, makanan yang mengandung zat berbahaya seperti pewarna tekstil atau pakaian.
“Perusahaan atau home industri tersebut akan kita kenakan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-undang Nomor 36 tentang Kesehatan. Sementara untuk makanan yang tanpa disertai izin edar, akan kita kenakan dengan undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pangan,” tandasnya.*(*/GiO)
SERANG – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah melantik 150 kepala desa terpilih pada pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) di lapangan tenis indoor Pemkab Serang, Kamis (26/12/2019).
Dalam sambutannya, Tatu meminta para Kades secepatnya melakukan konsolidasi untuk bersama dengan seluruh elemen di masyarakat.
“Tadi juga saya sampaikan pada pilkades, ada perbedaan dalam pemilihan calon, masyarakat yang terbelah agar segera disatukan kembali. Tidak boleh ada perpecahan karena harus segera membangun desa bersama-sama,” ujar Tatu.
Tatu juga menegaskan bahwa seluruh kades terpilih diberikan waktu selama tiga bulan setelah dilantik untuk segera membuat rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes) yang harus dilakukan secara bersama.
“Waktu tiga bulan ditunggu, karena untuk pembangunan desa dasarnya dari RPJMDes. Jadi setelah kades terpilih pembangunan di desa bisa berjalan lancar,” ucapnya.
Terkait rentannya tindak pidana korupsi dana desa, Tatu mengimbau kepada para kades agar bisa melaksanakan tugas sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Di Kabupaten Serang ini pengelolaan keuangan desa itu sudah tersistem, jadi kalau para kepala desa patuh, Insya Allah mereka selamat. Tapi ketika mereka menyimpang ada konsekuensi secara pribadi dan ujungnya ke ranah hukum. Saya berharap tidak terjadi (tersangkut masalah hukum) terhadap 150 kepala desa yang baru dilantik ini,” harap Tatu.
Sedangkan, terkait empat desa yang masih sengketa dalam pilkades, Tatu yang didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang, Rudi Hartono membenarkan. Tatu mempersilakan kepada calon kades yang belum puas untuk membawa ke ranah hukum. Meski demikian, pelantikan harus tetap dilaksanakan.
“Sengketa pilkades bukan lagi ranahnya pemda, tapi di pengadilan. Itu hak calon, silahkan bila memang belum puas hasil pilkades,” katanya.
Kepala DPMD Kabupaten Serang, Rudi Hartono menambahkan, pilkades yang masih bersengketa sudah dilaksanakan pleno dan dirapatkan bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Serang. Bagi calon yang belum puas, dipersilakan untuk menggugat ke jalur hukum.
“Kalau setelah ke jalur hukum penggugat menang, biasanya pengadilan memerintahkan kepada Bupati untuk memberhentikan kepala desa yang baru dilantik, dan diangkat Pjs (pejabat sementara). Kemudian dilaksanakan kembali Pilkades pada tahun 2021 mendatang,” terang Rudi tanpa menyebut desa, yang bersengketa berada di Kecamatan Kramatwatu, Petir, Cikeusal, dan Pabuaran. (*/Dul)
SUKABUMI – BPBD Kabupaten Sukabumi, Kamis (26/12/20190 melakukan serangkaian pendataan di sejumlah kecamatan usai gempa bumi berkekuatan M 5.0.
Gempa bumi berpusat di 8.05 LS, 106.82 BT atau 121 km di tenggara Kabupaten Sukabumi di kedalaman 10 km.
Pendataan dilakukan seiring informasi terkait laporan warga mengenai ambruknya bangunan Sekolah Dasar Talagamurni di Kampung Nyegog, Desa Cimahpar, Kecamatan Kalibunder.
Robohnya ruang kelas tidak menimbulkan korban jiwa, Kerusakan diduga disebabkan getaran gempa bumi ditambah kayu atap kelas yang sudah lapuk dimakan usia.
“Kami masih menunggu laporan resmi terkait adanya bangunan sekolah yang ambruk dampak dari gempa bumi. Laporan kerusakan lain dan korban luka-luka masih belum didapat, ” kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasional BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna.
Daeng Sutisna mengatakan seluruh relawan BPBD telah dikerahkan untuk melakukan pendataan di setiap Kecamatan.
“Belum diperoleh laporan susulan terkait dampak gempa bumi. Hanya, kami terus melakukan pendataan dan mengimbau agar petugas di setiap kecamatan segera melaporkan bila terdapat dampak bencana alam,” katanya
Daeng Sutisna mengatakan, getaran gempa bumi sempat mengagetkan warga. Getaran gempa bumi yang berlangsung beberapa detik dirasakan warga setelah menunaikan salat gerhana matahari.(*/Yan)
MERAK – Upaya penyelundupan motor diduga hasil curian berhasil digagalkan petugas Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak, Kamis (26/12/2019).
Upaya penyelundupan motor curian yang hendak diangkut ke Pulau Sumatera tersebut terjadi di atas Kapal KMP Wira Artha yang masih bersandar di Dermaga III Pelabuhan Merak tujuan Bakauheni, Lampung.
Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak, AKP Evisman mengatakan sebelum diamankan, petugas kepolisian mencurigai dua kendaraan bermotor jenis matic yang diduga hasil curian masuk ke dalam Kapal KMP Wira Artha.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas ternyata benar motor tersebut tak dilengkapi dengan surat-surat kendaraan. Kemudian pihaknya juga mengamankan dua orang pengedara.
“Kita periksa kendaraan ini juga selain tak dilengkapi surat-surat juga pada bagian lubang kunci kendaraan juga terlihat rusak” terangnya melalui sambungan telepon.
Dikatakan Kapolsek, dua kendaraan bermotor dan dua orang pengendara saat ini sudah diamankan di Kantor KSKP Merak. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pengembangan.
“Kita masih lakukan pemeriksaan. Kita belum tetapkan tersangka, masih dalam penyelidikan,” tandasnya. (*/Dul)
INDRAMAYU – Bencana alam angin puting beliung menerjang pemukiman warga Blok Karanganyar, Desa Jaya Mulya, Kecamatan Kroya, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (26/12/2019) pukul 16:54. Sedikitnya sembilan rumah warga ambruk.
Didi, warga, mengatakan angin puting beliung datang bersamaan dengan awan mendung yang cukup tebal. “Mula-mula kita hanya melihat awan mendungnya yang hitam.
Lama-lama muncul angin kencang yang berputar-putar dan menerjang pemukiman warga Blok Karanganyar sehingga beberapa rumah langsung ambruk, rata dengan tanah,” ujarnya.
Menurutnya, saat angin puting beliung menerjang, warga umumnya berada dalam rumah. Mereka langsung panik lalu berhamburan keluar rumah begitu mendengar suara gemuruh angin puting beliung yang menerbangkan atap rumah.
Yadi Supriyadi, warga lain, mengemukakan selain memporakporandakan sembilan rumah warga, angin puting beliung juga mengakibatkan Darwita luka parah di kepala. Wanita 61 tahun itu tertimpa batu bata reruntuhan bangunan rumahnya.
“Warga yang rumahnya ambruk untuk sementara beristirahat di tempat lain yang dirasa lebih aman,” katanya.
Camat Kroya Suryono bersama jajaran Polsek Kroya datang ke lokasi bencana beberapa menit setelah kejadian. “Pak Camat Suryono memerintahkan aparat Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa mendata rumah-rumah warga yang ambruk atau rusak tertimpa angin puting beliung beserta kerusakan yang menimpa pepohonan atau tanaman keras milik masyarakat,” kata Yadi. (*/Asp)
PANDEGLANG – Setahun sudah tsunami akibat runtuhan Gunung Anak Krakatau berlalu namun objek wisata pantai di Banten ini masih terpuruk dan kesulitan untuk bangkit.
Meski demikian, Pantai Anyer hingga Sumur di Kabupaten Pandeglang diprediksi masih menjadi destinasi favorite wisatawan yang akan merayakan pesta Tahun Baru 2020.
Agar agenda pesta pergantian tahun berjalan aman, nyaman dan lancar, Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Pandeglang siap mengerahkan anggotanya untuk mengamankan wisatawan pantai Selat Sunda.
Ketua Balawista Pandeglang, Muhlas Halim mengatakan, Bawaslu sudah menyiagakan sebanyak 38 penyelam andal untuk memantai kawasan wisata sepanjang pantai Pandeglang. Para petugas tersebut akan ditampatkan di sejumlah posko di kawasan pantai dan beberapa titik kawasan wisata.
“Untuk anggota sudah kita siapkan, karena banyak juga anggota Balawista yang mengamankan pantai luar Pandeglang. Diantaranya ada yang ke Bali dan Tangerang. Sementara yang ready di Pandeglang tinggal 38 anggota dan akan diturunkan sesuai kebutuhan permintaan dari pengamanan natal dan tahun baru,” kata Ketua Balawista Pandeglang Mukhlas kepada wartawan,(25/12/2019).
Menurut dia, puluhan anggota profedional tersebut akan ditempatkan di pos-pos pengamanan natal dan tahun baru. Balawista siap melayani keselamatan wisatawan karena fasilitas keselamatan yang dimiliki sudah bertambah, dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Kita juga akan mengirim anggota di tempat-tempat wisata yang mereka meminta atau membutuhkan petugas Balawista. Jadi kita tergantung permintaan tetapi kalau posko-posko yang sudah ada itu mulai dari Daplangu di Sumur sampai dengan Matahari itu sudah kita tugaskan masing-masing sesuai dengan tupoksi,” tuturnya.
Menurut Mukhlas, siaga wisata akan dilakukan bersama instansi terkait seperti TNI, Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI) dan pengelola objek wisata.
“Dari H-5 sampai dengan H+3. Itu kalau standar yang biasa kita gunakan tetapi itu tergantung dari kebutuhan karena biasanya kalau masih ramai bisa sampai H+10,” ujarnya.
Untuk itu, Mukhlas berharap wisatawan patuh dan taat pada rambu keselamatan yang sudah terpasang di pantai. Selain itu, menjaga jarak aman untuk berenang dan senantiasa mematuhi instruksi dari Balawista.
“Kita dalam setiap lima menit sekali, selalu memperingatkan lewat pengeras suara, bahwa kalau di laut misalkan kondisi arus pasang sehingga para wisatawan diimbau untuk tidak berenang ke tengah. Sehingga harapan kita setiap kali kita instruksikan kepada anggota kita itu untuk selalu memberikan warning bahwa kondisi laut itu seperti apa kemudian kecepatan angin seperti apa itu selalu kita informasikan kepada wisatawan sehingga mereka dalam melaksanakan aktivitasnya itu bisa selamat,” tandasnya. (*/Dul)
SERANG – Menjelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Satuan Reskrim Narkoba, Satlantas dan Urkes Polres Serang bekerjasama Dinas Kesehatan Kabupaten Serang melakukan tes urine terhadap pengemudi angkutan umum (angkum) dalam kota, (23/12/2019).
Kegiatan di simpang Pasar Ciruas tersebut dilaksanakan untuk mengetahui adanya pengemudi angkum yang memakai narkoba.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap dapat mengantisipasi tindakan penyalahgunaan narkoba dikalangan pengemudi angkum dan bus antar kota. Ini sangat berbahaya karena bisa mencelakakan orang banyak,” kata Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Serang, AKP Tresno Tahan Uji.
Diharapkan, tes urine bisa menjadi deteksi dini dan pencegahan penyalahgunaan narkoba untuk menghindari kecelakaan yang diakibatkan faktor pengemudi. “Tes urine untuk meminimalisir agar bisa mendeteksi sopir yang menggunakan obat terlarang saat mengangkut penumpang,” ujarnya.
Menurut dia, tes urine bagi para sopir bus saat musim mudik dilakukan secara rutin setiap mengahadap libur lebaran ataupun natal dan tahun baru karena biasanya tidak sedikit sopir yang mencoba menggunakan karena alasan menempuh perjalanan yang cukup jauh.
“Tes urine bagi para sopir rutin kami lakukan, utamanya saat musim mudik karena biasanya tidak sedikit sopir yang mencoba menggunakan narkoba karena alasan perjalanan yang cukup jauh,” terangnya.
Dalam pemeriksaan ini, lanjut Kasat, tidak ditemukan adanya pengemudi angkum maupun bus antar kota, yang terindikasi menggunakan narkoba maupun obat terlarang. Mereka umumnya menyambut baik tes urine yang dilakukan, semata-mata demi keselamatan di jalan.
“Semua hasil positif tidak menggunakan narkoba. Kalau ada indikasi ya pasti kita proses,” ungkapnya.
Kasat juga mengimbau para sopir untuk tidak ugal-ugalan dan mematuhi seluruh rambu-rambu saat berada di jalan raya. “Kepada sopir tetap hati-hati di jalan. Karena sopir membawa nyawa atau masyarakat banyak di dalamnya,” ucap Tresno. (*/Dul)
PAGAR ALAM – 24 orang dikabarkan tewas setelah bus Sriwijaya terjun ke Jurang di Pagar Alam, Sumatera Selatan.
“Korban meninggal dunia 25 orang, luka berat 2 orang, luka ringan 11 orang,” jelas Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Supriadi, Selasa (24/12/2019).
Kecelakaan maut tersebut, jelas Supriadi, terjadi pada Senin (23/12/2019) sekitar pukul 23.15 WIB. Saat itu, Bus Sriwijaya menuju Lahat.
Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di Jalan Lintas Pagar Alam-Lahat KM 9, Desa Plang Kenidai, Dempo Tengah, Kota Pagar Alam pukul . Diduga sopir mengantuk.
“Diduga ini kecelakaan tunggal. Bus bernomor polisi BD 7031 AU yang dikemudikan oleh Fery, awalnya menabrak dinding penahan tikungan Lematang Indah, sehingga terperosok ke dalam jurang,” jelas Supriadi.
Saat ini, lanjutnya, polisi masih melakukan evakuasi korban yang terjebak dalam bus.
“Ada belasan penumpang lain yang terjebak di dalam bus, kami masih evakuasi sekarang,” tambahnya.
Sementara itu Kapolres Pagar Alam AKBP Dolly Gumara menambahkan, ada 13 korban yang dievakuasi dalam keadaan selamat, tetapi luka-luka.
Saat ini, tambahnya, korban sudah dilarikan ke RS Basemah Pagar Alam, sementara petugas berusaha mengevakuasi penumpang lain yang masih terjebak di dalam bus.(*/Hendr)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro