JAKARTA – Aktris Ada Apa dengan Cinta, Dian Sastro mengaku pernah ditilang polisi. Insiden tersebut terjadi ketika ia masih bersekolah di SMA Tarakanita 1.
Kala itu, Dian mengaku, kabur saat jam sekolah untuk menemani Tabby sang sahabat pergi ke sekolah Pangudi Luhur. Tujuan mereka, untuk menemui kekasih sang sahabat yang bersekolah di sana.
“Mereka pacaran, terus halo-halo sama pacarnya yang lagi jam istirahat. Pergi ke PL (Pangudi Luhur) nyari mati banget,” kata Dian dalam live Instagram bersama akun @indorunners, pada 3 Mei 2020.
Keduanya pun konvoi untuk pergi ke SMA Pangudi Luhur. Dian menggunakan mobil temannya, sementara Tabby menggunakan mobil milik sepupu Dian.
Saat tiba di lampu merah, Dian mencoba berkomunikasi kepada Tabby dengan membunyikan klakson dengan heboh. Namun karena aksi itulah, dia akhirnya ditilang oleh polisi.
“Karena gue klakson-klakson heboh dan histeris di lampu merah. Tiba-tiba datang polisi dengan motornya dan menilang gue di tempat,” ungkap aktris 38 tahun tersebut menambahkan.
Oleh polisi, Dian diminta untuk memperlihatkan SIM dan KTP. Polisi menuturkan bahwa perilakunya saat berkendara tersebut menyalahi etika lalu lintas.
“Polisi itu bilang, ‘Kenapa kamu klakson-klakson? Saya mau kasih tahu kamu ya dek, ini tidak etis. Tidak sopan secara etika lalu lintas’,” kata Dian menirukan kalimat polisi yang menilangnya kala itu.(*/Ind)
JAKARTA – Angel Lelga masih terpukul dengan kepergian ayahnya, Michael Jonathan. Apalagi setelah mengetahui kondisi sang ayah sebelum berpulang.
“Saya dikirimin video kalau papa saya sudah tidak bisa apa-apa, enggak bisa bergerak,” ungkap Angel di kawasan Tendean, Jakarta, Senin (4/5/2020).
Dalam lanjutannya mantan istri Vicky Prasetyo itu mengatakan langsung histeris ketika mengetahui kondisi ayahnya yang sudah tidak berdaya. Angel bahkan sempat ingin membawa sang ayah ke Jakarta untuk berobat.
“Saya ingin membawa papa saya ke Jakarta,” kata dia.
Sayang, upaya wanita 35 tahun terhalang kebijakan pemerintah terkait penanggulangan pandemi Covid-19. Alhasil, Angel pun tidak bisa mendampingi jenazah Michael Jonathan saat berpulang.
“Saya tidak bisa berbuat apa-apa karena Covid ini,” pungkasnya.
Ayah Angel Lelga meninggal dunia pada 29 April 2020. Saat itu, kabar duka disampaikan langsung oleh Angel melalui akun Instagram-nya.(*/Ind)
JAKARTA – Dian Sastro menjadi salah satu artis yang mengikuti arahan pemerintah untuk melakukan kegiatan di rumah. Ia pun mengungkapkan banyak hal saat melakukan kegiatan dari rumahnya.
“Tantangan bekerja dari rumah ada banyak. Menjaga kesehatan fisik saja tidak cukup. Para ibu yang bekerja seperti saya harus menjaga kesehatan mental juga,” kata Dian Sastro.
Bintang AADC tersebut juga mengungkapkan arti pentingnya kesehatan mental. Karena mental juga merupakan pendukung kesehatan fisik.
“Dalam keluarga, kalau kesehatan mental ibu kolaps, rumah tangga bisa gonjang-ganjing. Sebagai wanita yang bekerja, saya meeting dari rumah. Suami bekerja dari rumah,” tutur Dian Sastro.
Ia juga mengungkapkan bagaimana repotnya harus melakukan segala kegiatan di rumah apalagi ia juga harus membimbing anak-anaknya.
“Saya mesti bolak-balik membantu anak bikin tugas atau PR. Saat anak-anak selesai dan suami beres kerja, saya masih meeting lalu dapat kode dari mereka. Paling banyak kerjaannya itu ibu, belum lagi memasak. Kayak enggak ada napasnya,” cerita Dian Sastrowardoyo.
“Jujur belakangan saya kurang konsisten menjaga frekuensi berolahraga padahal ini penting. Dua minggu ini saya belum berolahraga,” aku bintang film Ada Apa Dengan Cinta? dan Kartini.
“Kalau pakai olahraga saya berpikir, kok kayaknya kerjaan enggak kelar-kelar. Saat fokus membereskan pekerjaan saya berpikir, kok saya jadi enggak olahraga. Saya lagi mencari celahnya dengan menjadwal ulang,” tukasnya.(*/Ind)
JAKARTA – Imel Putri Cahyati membeberkan perlakuan mantan suaminya, Sirajuddin Mahmud Sabang pasca-bercerai. Dia mengaku, pengusaha asal Kalimantan itu belum menentukan besaran nafkah yang wajib dipenuhinya untuk anak dan mantan istri.
“Sampai sekarang, kami tuh belum ada kesepakatan untuk urusan anak dan hak saya,” ujarnya saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, pada Kamis (30/4/2020).
Bahkan dalam lanjutan keterangannya, Imel mengklaim, tidak pernah menerima nafkah setelah berpisah dari pria yang kini menjadi suami Zaskia Gotik tersebut.
“Saya tidak pernah menerima uang sepeser pun dari dia,” paparnya.
Setiap bulan, Imel Putri Cahyati mengaku hanya menerima biaya pendidikan anak dari Sirajuddin Mahmud.
Namun untuk biaya anak lainnya, dia menjelaskan, tak pernah menerima kiriman uang dari sang mantan suami.
Padahal, imbuh Imel, dia dan Sirajuddin Mahmud sudah 2 tahun bercerai. “Dia memang membayarkan uang sekolah anak. Tapi itupun langsung saya bayarkan untuk pendidikan anak.
Tapi untuk kebutuhan lainnya, saya enggak pernah terima sepeser pun dari dia.”ungkapnya.(*/Ind)
JAKARTA – Felicya Angelista sama sekali tidak mengeluhkan kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah selama pandemi Covid-19. Dia malah mengaku nyaman menghabiskan banyak waktu di rumah.
“Aku anaknya rumahan banget, jadi aku enggak jenuh. Justru aku benar-benar menikmati,” ujarnya di kawasan Tendean, Jakarta.
Berbagai aktivitas Felicya lakukan selama di rumah. Mulai dari membuat vlog hingga menyaksikan serial drama Korea sampai larut malam.
“Tetap banyak kegiatan sih. Being productive,” kata Feli.
Felicya malah merasa canggung setelah kembali beraktivitas di luar rumah. Kekasih Caesar Hito ini mengaku sudah terlalu nyaman dengan kebiasaan di rumah.
“Aku sudah mulai menikmati bangun agak siang dan sudah bisa mengerti saat ini ga jenuh lagi ,”tandasnya.(*/Ind)
JAKARTA – Eddies Adelia mengikuti kebijakan pemerintah untuk tidak mudik Lebaran tahun ini. Kalaupun memaksakan diri kembali ke kampung halaman, dia juga tidak diperkenankan keluar rumah karena harus menjalani karantina.
“Kalau pulang kan yang baru datang harus dikarantina 14 hari. Selain itu, kita juga kan enggak boleh keluar rumah,” ujarnya saat ditemui awak media di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, pada Selasa (28/4/2020).
Ditambah lagi, Eddies mengaku, tidak memiliki tujuan bila memilih pulang kampung. Mengingat kedua orangtuanya kini sudah tiada. “Orangtua saya kan sudah enggak ada.
Paling kalau mudik pun menemui kakak di sana,” tuturnya.
Eddies lantas mengimbau sesama perantau untuk taat pada kebijakan pemerintah demi menanggulangi penyebaran COVID-19. Sebab bila masyarakat patuh, niscaya pandemi yang telah menewaskan 773 orang itu (data Kemenkes pada 28 April 2020) akan cepat diatasi.
“Sebenarnya kan kebijakan itu diberlakukan pemerintah demi kebaikan kita bersama,” katanya lagi.(*/Ind)
MENURUT Worldometer, korban Covid-19 di seluruh dunia yang dinyatakan positif sudah melampaui angka 2,5 juta jiwa. Orang yang meninggal mendekati angka 200.000, sementara yang sembuh melampaui 700.000. Namun, orang yakin banyak korban lain yang belum tercatat dan dilaporkan.
Meski relatif kecil persentase korban Covid-19 dibanding seluruh jumlah penduduk bumi yang mendekati angka delapan miliar orang, dampak yang ditimbulkan secara psikologis, ekonomis, serta politis amat sangat besar. Membuat dunia guncang dan oleng.
Ongkos yang dikeluarkan negara sangat tinggi, sementara kegiatan ekonomi terhenti sehingga pertumbuhan ekonomi dunia mandek, bahkan menurun.
Maka praktis per tumbuhanekonomi meng alami kontraksidan potensial mengarah padakebangkrutan kalau pandemi iniber ke lan jutan. Angka pengangguran tiba-tiba membengkak dengan sekian banyak implikasinya.
Sementara ini jumlah korban di Eropa dan Amerika lebih tinggi di banding negara-negara Pasifik, meskipun Covid-19 bermula dari Wuhan, China. Perbedaan ini telah mengundang berbagai analisis, faktor apa saja yang membuatnya berbeda, baik analisis dari sisi medis, sosiologis, politis, maupun ekonomis.
Hal yang tak kalah menarik diikuti adalah munculnya berbagai teori konspirasi, siapa aktor di balik pandemi ini? Adakah ini murni perilaku alam, atau bikinan manusia, atau kehendak Tuhan? Bermunculan juga prediksi wajah dunia pascacorona.
Diramalkan akan terjadi pergeseran kekuatan ekonomi dari Amerika beralih ke China. Lebih dari itu, sistem sosialisme dianggap lebih berhasil dibanding sistem kapitalisme liberalisme dalam melindungi warganya. Tentu ini merupakan spekulasi dini dan sesaat mengingat China juga belum tuntas memerangi Covid-19. Amerikapun masih bergulat mengatasinya. Pendeknya, peperangan belum usai.
Saat ini pakar-pakar kedokteran dan farmasi di seluruh dunia tengah berjuang melakukan riset untuk menemukan vaksin yang jitu guna menjinakkan virus corona. Kita tidak tahu persis, entah sampai kapan situasi galau dan porak-po -randa dunia ini berakhir. Bermula dari virus berukuran nanometer, turunan masalahnya berantai, memasuki berbagai dimensi kehidupan berskala global yang tak terduga sama sekali.
Kita hargai, Pemerintah Indonesia telah berupaya sekuat tenaga untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh Covid-19. Meskipun sebagian politisi dan tokoh-tokoh pengambil kebijakan publik terlihat gamang dan serba salah membuat keputusan. Diam salah, bicara pun belum tentu benar. Seperti bingung, mati langkah. Untunglah spontanitas masyarakat muncul ikut serta membantu warga yang kehilangan penghasilan dengan berbagi santunan sembako bagi mereka yang memang sangat memerlukan, terutama para pekerja harian yang saat ini menganggur.
Memang sudah seharusnya pemerintah dan masyarakat bekerja sama memenangkan peperangan ini. Sebuah peperangan yang memerlukan senjata mental berupa sikap empati, peduli, ikhlas, dan cinta untuk menolong sesama dan menyelamatkan bangsa, khususnya oleh mereka yang hidupnya berkecukupan. Kita haru, sedih, dan salut mendengar berita banyak dokter dan tenaga medis yang telah gugur di medan perang menjadi syahid.
Memasuki bulan Ramadhan ini kita berharap turun mukjizat dari Tuhan untuk mengakhiri pandemi corona. Dalam suasana batin yang suci, sembari menjalankan ibadah puasa dan ibadah sunah Ramadhan lainnya, semoga doa orang-orang yang saleh didengar Tuhan. Kita yakin bahwa pandemi ini akibat ulah manusia yang tidak santun dan menghormati bumi tempat kita hidup, tidur, dan beraktivitas. Mungkin juga akibat kesalahan dan kejahatan manusia yang tak lagi memiliki nurani belas kasih.
Namun, di atas itu semua, kita meyakini kekuasaan dan kasih Tuhan mengatasi semua sebab-akibat yang terjadi di alam semesta ini. Kasih dan pertolongan Tuhan ini yang mesti dijemput di bulan suci Ramadhan ini. Atau, mungkin sekali ada agenda Tuhan di balik musibah ini, untuk memperingatkan manusia agar bertobat, menjalani hidup dengan cara yang baik, benar, dan sehat.
Mereka yang mengaku tidak beragama pun menyadari dan mengkritik bahwa pola dan gaya hidup masyarakat modern sudah melampaui batas kewajaran, merusak keseimbangan alam dan sosial. Sekelompok elite minoritas telah melakukan eksploitasi terhadap sesama manusia dan alam dalam waktu bersamaan. Ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan ajaran dasar keagamaan.
Jadi, melawan Covid-19 ini pendekatannya mesti melibatkan ilmu pengetahuan, kebijakan politik, solidaritas kemanusiaan, dan spiritualitas. Kita memohon pertolongan serta kasih sayang Tuhan mengendali semesta ini, semoga Ramadhan ini pandemi berakhir. Aamiin.*****
JAKARTA – Dewi Perssik mengungkap keinginan pertamanya setelah pandemi Covid-19 berakhir. Wanita yang biasa disapa Depe mengaku ingin kembali ke kampung halaman untuk bertemu keluarga.
“Kalau wabah selesai dan pergi, kita bisa ketemu keluarga dan mudik,” ujarnya.
Penerapan pembatasan aktivitas di luar rumah selama pandemi Covid-19 membuat Dewi Perssik rindu bersosialisasi. Tak hanya kepada keluarga, melainkan juga dengan orang-orang terdekat.
“Kita bisa silaturahmi dengan yang lain,” kata dia.
Apalagi selama Ramadhan, kegiatan yang berkaitan dengan ibadah juga dilarang bila berpotensi menimbulkan kerumunan.
“Pandemi ini kan enggak bisa kita buka puasa bersama, tarawih bersama dengan sahabat,” imbuh Depe.
Istri Angga Wijaya hanya bisa berharap pandemi Covid-19 di Tanah Air bisa segera ditangani agar aktivitas warga kembali normal.
“Saya berdoa kepada Allah semoga bulan suci Ramadan bisa menghilangkan wabah yang menimpa seluruh dunia, Covid-19. Yang sakit jadi sembuh dan yang sembuh dilindungi Allah dari segala penyakit. Sehingga bisa menjalankan ibadah dengan baik dan diterima Allah,” tuturnya.(*/Ta)
JAKARTA – Pemerintah telah melarang masyarakat untuk mudik lebaran tahun ini demi memutus rantai COVID-19. Karena itulah, Ussy Sulistiawaty harus merelakan jatah mudiknya.
“Tiap tahunnya kita merayakan lebaran bergantian di Jakarta atau di Malang, kampung halaman Andika. Nah, tahun ini seharusnya jatah kita ke Malang.
Tapi karena ada wabah begini, kita enggak bisa pulang,” kata Ussy .
Karena pandemi corona, Ussy dan keluarga terpaksa mengikhlaskan kesempatan pulang ke Malang. Mereka pun tak mengizinkan keluarga di sana berkunjung ke Jakarta demi keselamatan.
Mengizinkan mertua di Malang ke Jakarta, karena peraturan pemerintah kan mengharuskan kita stay at home,” tuturnya.
Kendati demikian, perempuan 38 tahun itu mengaku tak kecewa karena kebijakan itu dibuat demi kepentingan masyarakat agar terhindar dari COVID-19.
Meski tak bisa berlebaran di kampung, Ussy dan keluarga tetap bisa berkomunikasi dengan memanfaatkan fasilitas teknologi.
“Kan ada handphone bisa video call, enggak perlu pulang kampung. Tiap hari juga bisa teleponan kan,” ungkapnya.(*/Ind)
JAKARTA – Selain memiliki karakter suara yang khas, penyanyi Ziva Magnolya juga identik dengan gaya rambut cepol dua. Soal penampilan uniknya itu, Ziva akhirnya angkat bicara.
“Awalnya aku tuh emang pede aja kalau rambutnya dicepol gini,” kata Ziva dilansir dari YouTube Gritte Agatha, Jumat (24/4/2020).
Ziva mengaku, tak nyaman jika tampil dengan rambut tergerai karena bagian telinganya akan muncul dari sela rambutnya. Karena itu, jebolan Indonesian Idol tersebut lebih percaya diri tampil dengan gaya rambut cepol dua.
“Kalau misalnya dikuncir gini, enggak tahu kenapa aku merasa terlihat lebih baik aja gitu,” ungkapnya.
Dara 18 tahun itu pun akhirnya kerap tampil dengan gaya rambut tersebut ketika menyanyikan cover lagu di media sosial. Lambat laun, publik mengenal sosoknya yang khas dengan rambut cepol dua.
“Akhirnya orang-orang jadi mengenal aku sebagai orang yang suka dicepol dua,” pungkasnya.(*/Ind)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro