JAKARTA – Selepas membintangi film Sunyi dan Bebas di tahun 2019 ini, aktris muda Amanda Rawles (19) lanjut ke webseries berjudul Cinta Abadi yang diangkat dari game online Ragnarok: Forever Love.
Pemain film horor Jelangkung ini mengaku menemukan pengalaman baru lewat webseries besutan sutradara Billy Christian tersebut.
“Ini romancy fanstasy, ada horornya juga karena selain tentang kegemaran game online, juga berhubungan dengan arwah. Aku jadi Renata, lawan aku Brandon Salim dan Shandy William juga Dea yang jadi sahabat aku. Syuting ama mereka enjoi banget ya. Apalagi ternyata kami ini sama-sama penyuka game online Ragnarok. Jadi seru deh,” ujarnya dalam sesi peluncuran webseries Cinta Abadi, kemarin.
Meski syuting di hari pertama katanya sempat diterpa badai pasir, tapi dia tetap bisa fokus saat take.
“Kebetulan syutingnya ada di pantai, jadi romance banget, ada ayunan, angin laut hehe,” imbuh Amanda tertawa.
Berperan sebagai Renata, mahasiswi yang gila game online.
“Jadi dari yang kita satu kuliah, satu lingkungan, tapi sama-sama enggak kenal. Tapi dari sama-sama suka game Ragnarok, kita jadi bertemu, kenalan dan akhirnya akrab,” terang Amanda yang juga banyak membintangi serial sinetron ini, diantaranya Duyung, Rahasia Suara Hati dan lainnya.
“Inilah hebatnya game online (Ragnarok). Kita bisa dipertemukan dengan banyak orang di dunia ini,” sambungnya.(*/Ind)
JAKARTA – Mantan Puteri Indonesia 2014, Elvira Devinamira (26) mengaku tengah mendapat sorotan peminat film nasional, sekaligus mulai banyak yang mengajaknya main film selepas filmnya bertajuk Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi yang tengah tayang di bioskip sejak tiga hari lalu.
“Biasalah, pada nanya kok saya mau adegan mandi? Padahal itu ngga vulgar karena masih pake basahan berwarna kulit,” ujar Elvira.
Namun di sisi lain, perannya sebagai Sophie di film besutan sutradara John deRantau itu, membawa berkah tersendiri.
“Banyak yang ngajak ikut agar aku main di film lain. Tapi belum ada yang nawarin aku sebagai atlet berkuda, kalo ada pasti aku mau, soalnya aku sampe sekarang masih eksis latihan berkuda, bahkan terkadang bisa sampai lima kali seminggu,” terangnya.
Ya, dulu Elvira pernah bercita-cita ingin menjadi atlet berkuda seperti Nabila Syakieb dan Larasati Gading.
“Tapi ortu ngga setuju, mereka khawatir aku cidera. Akhirnya aku ikut berkuda hanya sebatas hobi aja. Sampai sekarang aku tetap menunggang kuda meskipun bukan atlet. Lebih sebulan ngga berkuda karena sibuk syuting, kangen banget,” terangnya.(*/Ind)
JAKARTA – Si cantik Elvira Devinamira, dituntut berlakon seksi saat menjalani perannya di film “Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi”. Putri Indonesia 2014, mengaku tak masalah karena yang dilakoninya masih dalam batas kewajaran.
“Ini kan komedi ya, lagi pula masih sangat wajar, ngga vulgar kok,” ujar model asal Surabaya yang pernah masuk 15 besar Miss Universe 2014 tersebut.
Berbekal pengalaman pernah main film “Single” dan beberapa judul sinetron, Elvira pede saja melakoni perannya hingga tuntas sebagai tokoh bernama Sophia gadis seksi yang ramah.
“Ceritanya Sophia itu suka musik asli Indonesia seperti dangdut dan melayu juga suka nyanyi di kamar mandi. Cuma adegan mandi lho, shower scene gitu. Bukan adegan seksi atau vulgar ya,” jelas Elvira.(*/Ind)
JAKARTA – Setelah membintangi film horor Sebelum Iblis Menjemput tahun lalu, kini aktris Pevita Pearce (26) mendapat tantangan baru lagi sebagai perempuan daerah Belu.
Ia harus tampil dengan kulit agak gelap dan rambut keriting berwarna pirang seperti ciri khas wanita NTT. Pevita berperan sebagai Maria Lopez di film berjudul Rumah Merah Putih.
“Ini yang aku cari, setiap peran yang terus baru, berkarakter dan menantang. Aku harus menggelapkan warna kulit, berbaur dengan masyarakat setempat. Aku suka banget, aku terlihat beda dan banyak mama-mama di sana panggil aku kakak Maria. Aku seneng banget, justru ini menjadi challenge tersendiri untuk bisa mengubah fisik dan mudah-mudahan bisa menghasilkan akting maksimal sekaligus bisa bikin bangga perempuan-perempuan Belu,” ujar pemeran Kiona dalam film Buffalo Boys ini.
Berjemur di pantai, luluran agar kulitnya terlihat rada gelap, berendam di air laut Atambua, Belu NTT dan membaur dengan masyarakat Atambua dan terlihat lebih tua justru membikin dirinya sangat bahagia.
“Sangat mengesankan, mereka panggil aku kakak Maria, hati mereka sangat tulus bikin aku nangis saat berpisah dengan mereka karena syutingnya kelar,” ungkap Pevita tentang kesan syuting selama satu bulan di film besutan Ari Sihasale itu.(*/ind)
JAKARTA – Banyak pecinta serial Tukang Ojek Pengkolan (TOP) yang merasa kehilangan sosok perempuan centil, judes sekaligus lucu yang diperankan artis dan komedian Ayya Renita (25) sebagai tokoh Sekar.
Pasalnya, lakon Sekar diputus setelah bermain lebih seratus episode. Hengkangnya Ayya ini sekaligus meneruskan peran beberapa pemain sebelumnya yang juga dihilangkan dalam cerita TOP.
Ayya mengaku enjoi saja saat mengetahui perannya diputus.
“Terima kasih banyak aku sudah pernah diizinkan menjadi keluarga besar Rawa Bebek. Seneng dan bangga juga karena serial ini sangat fenomenal sampe dibikin ribuan episode. Sekar pamit ya gaes jadi warga Rawa Bebek. Terima kasih semuanya, semoga tambah sukses ” ungkap artis yang pernah ikut seleksi ajang audisi Indonesian Idol 2012 lalu tapi gagal mendapat golden ticket.
Namun saat itu Ayya mampu mencuri perhatian penonton televisi dan para juri berkat penampilannya yang unik dan jenaka. Dia mengenakan baju mbak jamu dan menyanyikan lagu berbahasa Jawa.
Dari situ Ayya mulai banyak mendapat tawaran main sinetron dan pembawa acara teve.
“Mudah-mudahan selepas ini juga banyak tawaran lagi dan aku siap jajal main film komedi,” imbuh pemain sinetron Rohaya & Anwar Kecil-Kecil Jadi Manten, Tiba-Tiba Cinta, Pesantren & Rock n’Roll Season 3 dan beberapa FTV ini.
“Tapi kalo nanti disambung atau dilanjutkan lagi, aku mau kok, tentu aja asal ngga sedang terikat kontrak dengan sinetron atau film lain,” pungkasnya.(*/Ind)
JAKARTA – Setelah tampil berhijab, model dan presenter sexy Olla Ramlan (39) kini giat belajar dan gaya hidup Islami.
“Insya Allah komitmen ya, gue belajar terus, nggak bisa mendadak dalam sekejap, proses pemahaman, pendidikan dan keyakinan itu terus aku lakukan,” ujar pemain film horor Sakral ini.
Olla mengaku dia memang sudah lama ingin mengenakan hijab. “Dari lima tahun yang lalu, saat umroh pertama. Nunda-nunda terus, justru bikin aku gelisah. Aku rasa semua perempuan ingin sempurnakan iman Islam dengan menutup aurat ya. Ini langkah pertama aku ingin hijrah,” lanjutnya.
Pelan namun pasti, ibu beranak tiga ini pun meninggalkan fesyen busana-busana super ketat dan seksi.
Puluhan koleksi baju-baju seksinya pun berpindah tangan. “Kebetulan aku punya keponakan, sebagian besar aku kasi dan ada sebagian lagi tetap aku simpan buat anak-anak,” terang istri pengusaha Aufar Hutapea itu. Sang suami pun kata Olla sangat senang melihat dia mengenajan hijab.
“Jadi nggak ada alasan lagi bagi aku untuk menunda-nunda,” tuntasnya.(*/Indr)
JAKARTA – Demi dakwah, Astri Ivo (54) meluangkan waktu untuk ikut syuting film kembali setelah tiga tahun absen, yaitu selepas main film “Surga Menanti”.
Kini, mantan penyanyi dan mantan bintang aktris cilik yang sejak lama menjalani profesi sebagai ustadzah ini, mencoba balik lagi berakting lewat film bertajuk “Iqro: My Universe”, sebuah film bernafas religi atau dakwah Islam.
“Dakwah itu bisa juga lewat film ya. Kebetulan aku diajak dan filmnya juga sesuai dengan misi aku di dunia dakwah,” ujar Astri yang pernah meraih gelar sebagai Pemain Anak-Anak Terbaik Asian Film Festival 1971 lewat perannya sebagai Nancy di film Samiun dan Dasima.
Bagi Astri, film-film yang mengambil tema nafas tarbiyah (pendidikan) dan dakwah memang seharusnya dibantu.
“Apalagi ini tergolong film anak-anak, ada edukasi buat mereka, makanya aku mau main di film ini,” imbuhnya. “Film adalah termasuk media paling efektif untuk sarana penyampaian pesan dakwah dan edukasi,” imbuh Astri.
Meski masih mau main film, ibu tiga anak buah pernikahannya dengan Dariola Yusharyahya ini mengaku tetap akan selektif dalam memilih peran.
“Tentunya adalah film-film bernilai dakwah dan edukasi. “Saya usahakan bisa ya,” tandasnya. Film terbarunya itu akan dirilis pada pertengahan bulan Juli mendatang.(*/Indri)
JAKARTA – Pesinetron Adinda Thomas (25) sampai kini mengaku tetap menjalani hobinya mendaki gunung. Jadi, jika ada waktu rehat atau libur, pemain film “Maju Kena Mundur Kena Return” ini memastikan diri untuk memanggung ransel besarnya menuju puncak gunung.
Belum lama, Adinda mendaki gunung Salak di Bogor, Jabar. Meski oleh sesuatu hal tidak sampai mencapai puncak gunung yang berketinggian 2.211 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut.
Tapi Adinda bertekad untuk menaklukkannya dalam kesempatan lain.
“Aku memang penggila gunung bareng sama temen-temen. Tantangannya sangat luar biasa dan pastinya dibutuhkan stamina serta hobi berat. Kalo nggak, ya pasti mundur menghadapi medan yang ekstrim,” ujar artis kelahiran Bandung, 8 Agustus 1993 ini.
Banyak gubung yang telah ditaklukkan Adinda, mulai gunung Gede, Merbabu, Kerinci, Semeru, Mahameru, Rinjani, Papandayan dan lainnya. “Tentu saja ini termasuk kebanggaan juga ya, selain hobi. Kan tidak semua orang bisa dan berani mendaki gunung,” tandasnya.
Saat hiking, Adinda selalu membawa tas carrier (tas khusus untuk hiking) tipe 50 liter, sepatu gunung untuk bisa lewati medan selama trekking, membawa 2 buff untuk melindungi dari debu serta baju salinan secukupnya, termasuk kostum khusus trekking.
“Jaket, topi, obat-obatan, rain coat, sleeping bag, matras dan tenda. Speaker kecil, powerbank, kamera, handphone, pisau kecil, head lamp, serta batre cadangan, itu selalu aku bawa,” paparnya. (*/Indr)
JAKARTA – Akhirnya presenter olahraga cantik dan seksi Kartika Berliana, main film juga. Sebelumnya, dia banyak mendapat tawaran dari para produser dan sutradara film, tapi Kartika terpaksa menolak gara-gara padatnya jadwal syuting berbagai program olahraga di televisi.
Lewat film “The Lawyers” yang tengah tayang, Kartika memulai debutnya di industri film. “Sebetulnya tahun ini target aku bukan main film, tapi justru mau fokus di olahraga, khususnya sepak bola dalam dan luar negeri. Tapi gitu ngeliat perannya bagus banget ya, menantang sebagai Nina, seorang istri yang teraniaya akibat sadomadokis atau kelainan seks suaminya, yaitu suka memukul dan menganiaya dirinya sebelum berhubungan seks,” ujarnya.
“Ini sangat menantang banget, apalagi ada aktor Roy Marten, Dicky Chandra, Rina Hassim, aktor-aktris favorit aku. Kali ini aku ngga bisa nolak hehe,” ungkap presenter yang memiliki nama lengkap Kartika Berliana Tjakradiraja.
Finalis Puteri Indonesia 2013 mewakili DKI Jakarta dan Miss IIMS 2013 serta Miss Earth Charming 2015 ini, mengaku ngeri melihat adegan dirinya saat dianiaya oleh Johan yang diperankan Jerio Jeffry, sebelum berhubungan intim.
“Amit-amit ya, hehe,” tandasnya tertawa.
Yang jelas, sukses melakoni perannya sebagai perempuan korban kelainan seks, Kartika kini mengaku siap berlakon lagi. “Kayaknya aku harus pintar bagi waktu buat syuting film dan presenter olahraga ke depan. Aku makin tertarik,” tandasnya.(*/Indr)
JAKARTA – Sukses yang diraupnya dari industri film Hollywood tak membuat Cinta Laura melupakan panggung musik Tanah Air. Hal itu ditandai dengan akan dirilisnya single terbaru Cinta Laura pada Juni mendatang.
Bahkan gadis berdarah Indo Jerman itu sudah melakukan syuting untuk video klip lagu tersebut. Kepada awak media yang menemuinya Cinta Laura bertutur dengan antusias.
“Hari Jumat lalu aku juga syuting videoklip pertama aku setelah tujuh tahun break dari dunia musik, dan rencananya single pertama aku bakal rilis akhir Juni,” kata Cinta Laura.
Untuk musiknya kali ini, Cinta Laura ingin membawa perubahan. Musiknya saat ini tidak seperti yang dulu. Banyak nuansa-nuansa baru yang dihadirkan Cinta Laura.
“Beda banget sama yang dulu-dulu. Karena memang genre-nya beda, ada influence dari ‘reggae tone’. Jadi genre musik aku itu hiphop reggae tone, ada influence dari Amerika latin yang pasti dance-nya jauh lebih kuat daripada lagu-lagu aku yang dulu,” lanjut Cinta Laura.
Perbedaan tersebut terjadi karena saat ini Cinta Laura ikut terlibat dalam semua prosesnya. Termasuk menentukan genre musik yang akan diusungnya.
“Dulu ‘kan kalau nyanyi masih kecil. Lagunya bukan aku yang milih, dan pokoknya semua dulu terserah label. Sekarang aku jauh lebih banyak ikut partisispasi selain lirik, tipe musik, konser, videoklip. Semuanya aku benar-benar ikut di dalamnya, “ ungkapnya.(*/Indr)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro