BANDUNG – Persib ‘Maung’ Bandung gagal menembus jajaran papan atas klasemen sementara setelah ditahan Tira-Persikabo dalam laga tunda Shopee Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat Selasa (18/6) malam WIB. Dengan tambahan satu angka ini, kedua tim terancam ke jajaran papan tengah klasemen.
Dengan total lima poin dari tiga laga, kedua tim berada di urutan keempat dan kelima klasemen sementara. Kedua tim tertinggal empat angka dari pimpinan klasemen, Bali United. Bagi Tira-Persikabo hasil ini jadi modal positif untuk menjamu Persipura Jayapura pada, 23 Juni mendatang. Sedangkan bagi Persib, hasil ini menandakan mereka wajib berbenah jelang menjamu Madura United.
Apalagi lini pertahanan Maung Bandung masih terlihat rapuh selama menghadapi Tira-Persikabo. Tercatat, ada sejumlah peluang emas yang mampu dimanfaatkan Tira-Persikabo mencetak gol dalam laga tersebut. Selain itu, lini serang Maung Bandung, masih kurang tajam, sehingga banyak peluang yang gagal berbuah gol di depan publik sendiri.
Di sisi lain, Tira-Persikabo mampu menampilkan permainan menyerang, sejak kick-off. Pasukan Rahmad Darmawan itu bahkan bisa membuka keunggulan lebih dulu saat laga belum genap berusia lima menit.
Adalah Loris Arnaud yang sukses menjebol gawang tuan rumah setelah memanfaatkan kemelut di lini pertahanan Persib untuk mengubah papan skor menjadi 1-0. Merasa dipermalukan, Persib balik menekan guna mengejar ketinggalan.
Usaha itu dilakukan lewat aksi Ghozali Siregar, Bojan Malisic, Ardi Idrus, Rene Mihelic, Frets Butuan, dan Artur Gevorkyan. Namun berbagai usaha itu baru bis berujung gol pada masa injury babak pertama. Sebuah tandukan dari Bojan Malisic, akhirnya mampu merobek jala Tira Persikabo, kawalan Angga Saputra. Skor pun berubah, sekaligus menutup babak pertama dengan skor 1-1.
Di babak kedua, Persib yang ogah gagal meraih kemenangan di depan publik sendiri, langsung berinisiatif melancarkan serangan. Namun, lagi-lagi penyelesaian akhir yang buruk membuat mereka kerap gagal mencetak gol.
Tira-Persikabo tidak tinggal diam. Pasukan Rahmad Darmawan tetap mampu menekan dan membuat sejumlah peluang. Sayang, aksi jual-beli serangan yang diperagakan oleh kedua tim, tetap nihil gol. Kedua tim pun harus puas menyudahi laga dengan skor akhir 1-1. (*/As)
JAKARTA – Persija Jakarta akhirnya resmi menunjuk mantan asisten pelatih Luis Milla di timnas Indonesia Asian Games 2018, Julio Banuelos Saez sebagai pelatih pengganti Ivan Venkov Kolev .
Sosok pelatih berusia 48 tahun ini sebelumnya sempat menggantikan posisi Eduardo Perez sebagai pelatih kiper Timnas U-23.
Julio sendiri dinilai cukup berpengalaman usai melatih beberapa klub Spanyol seperti Alaves dan Burgos. Pelatih jebolan akademi Real Madrid ini dinilai cukup mampu untuk mengangkat keterpurukan Persija di Liga 1 2019. Persija saat ini menduduki posisi ke-16 dengan 1 poin.
Persija alami dua kali kalah saat melawan Bali United dan PSIS Semarang. Macan Kemayoran hanya berhasil menahan imbang Barito Putera.
Kehadiran Julio Banuelos diharapkan bisa membantu Persija menunjukan kembali taringnya, setelah sebelumnya menjadi juara Liga 1 tahun 2018. (*/Nub)
BOGOR – Usai Ultras Persikabo Curva Sud (UPCS), kini Kabomania siap memberikan dukungan untuk Persikabo dalam mengarungi Liga 1 2019 dan memenuhi Stadion Pakansari.
Jika UPCS meriuhkan sisi tribun selatan, maka Kabomania siap memberi dukungan dari sisi tribun utara kala Persikabo menjamu PSM Makassar, Rabu (29/5) di Stadion Pakansari.
Ketua Kabomania, M Yusuf Kiat menegaskan, Kabomania ingin menyambut baik gebrakan UPCS yang mengambil sikap mendukung Persikabo di kasta tertinggi sepak bola Indonesia mulai musim ini.
Meski begitu, pria yang akrab disapa Jenderal itu, memiliki syarat yang sama dengan UPCS, yakni mendukung dengan atribut Persikabo dan logo klub berjuluk Laskar Padjajaran itu.
“Kami elemen Kabomania dari semua korwil siap all out memberikan dukungan nyata dan meramaikan Curva Nord Pakansari setiap laga Persikabo di Liga 1 dengan catatan kedepannya nama bisa kembali Persikabo dan logo juga jadi logo Persikabo,” tegasnya, Senin (27/5/2019).
Untuk laga melawan PSM Makasar 29 Mei 2019, kata Jendral, Kabomania akan datang full memberikan dukungan kepada Persikabo.
“Apalagi belum lama ini Bupati dan Wakil Bupati Bogor, sudah datang langsung menyaksikan laga Persikabo di Pakansari. Kami bangga punya Bupati dan Wabup yang cinta Persikabo,” katanya.
Diketahui, saat ini Persikabo menggunakan nama Tira Persikabo dalam mengarungi kompetisi Liga 1 2019.
Itu tidak diinginkan oleh dua kubu suporter Persikabo. Mereka bersikeras nama yang digunakan hanyalah Persikabo.
Maraknya dukungan kepada Persikabo yang tengah berlaga di Liga 1 disikapi secara positif oleh Wakil Bupati Iwan Setiawan.
Dia meminta semua elemen pengurus cabang olahraga, pengurus KONI, KNPI, perangkat desa dan kecamatan ataupun para pegiat sepakbola di Kabupaten Bogor datang dan terus memenuhi setiap laga Persikabo di Pakansari.
“Jika merasa sebagai insan olahraga dan sebagai warga Kabupaten Bogor, kami minta dukungannya buat Persikabo. Karena Persikabo adalah ikon dan marwahnya olahraga Kabupaten Bogor,” tegas Iwan.(*/Nhubi)
JAKARTA – Timnas U-16 Indonesia harus bersaing dengan China pada Kualifikasi Piala Asia U-16 2020. Hal itu dipastikan melalui drawing pembagian grup kualifikasi turnamen tersebut oleh Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), di Kuala Lumpur, Malaysia (9/5/2019).
Hasil drawing adalah timnas U-16 Indonesia dan China sama-sama tergabung ke dalam Grup G. Bersama Indonesia dan China ada pula Filipina, Brunei Darussalam dan Kepulauan Marina Utara.
Laga penyisihan Grup G itu sendiri akan digelar di Indonesia dengan Timnas U-16 bertindak sebagai tuan rumah. Namun, PSSI belum memutuskan stadion mana saja yang akan menjadi venue pertandingan.
Laga perdana penyisihan Grup G ini rencananya akan digelar pada 14 September 2019. Juara dan empat runner up terbaik dari masing-masing grup berhak lolos atau tampil di Piala Asia U-16 2020. Sisanya satu slot diberikan kepada tuan rumah yang saat ini belum disebutkan AFC. Namun, bila tuan rumah ternyata lolos kualifikasi, maka jatah tiket itu menjadi milik runner-up terbaik kelima.
Timnas U-16 Indonesia dilatih oleh Bima Sakti. Seleksi pemain tahap pertama akan dilakukan mulai 12 Mei di National Youth Training Center (NYTC), Sawangan, Bojongsari, Jawa Barat, dengan memanggil 45 pemain. (*/He)
JAKARTA – Motivasi berlipat ganda siap ditunjukkan Persija ‘Macan Kemayoran’ Jakarta saat melawan Bali United (BU) pada laga leg pertama perempatfinal Piala Indonesia di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (26/4) pukul 15:30 WIB.
Bisa mengalahkan tim yang ditukangi mantan pelatih mereka itu, tentu jadi motivasi lebih bagi Ismed dan kolega.
Selain membayar lunas kekalahan 2-3 dari Ceres Negros di ajang Piala AFC, Selasa (23/4), kemarin, pasukan Ivan Kolev itu tentu akan lebih berhasrat untuk bisa membungkam BU yang ditukangi mantan pelatih Persija, Stefano ‘Teco’ Cugurra.
Apalagi dalam barisan skuad BU, juga terdapat beberapa mantan punggawa Persija, seperti Gunawan Dwi Cahyo, Stefano Lilipaly, Michael Orah, Willian Silva Costa Pachecho, Sutanto Tan, I Nyoman Sukarja, dan Leonard Tupamahu.
Motivasi berlipat itu, salah satunya dimiliki sang gelandang, Sandi Sute. Sebelumnya, Sandi berhasil mencetak satu dari dua gol Persija ke gawang Ceres. Kali ini, Sandi tentu ingin melanjutkan aksinya di Gianyar.
“Intinya kami harus kerja keras dan jangan terpengaruh. Kami juga harus bangkit dari kekalahan melawan Ceres. Sekali lagi ini pertandingan penting sebagai modal untuk jalani leg kedua melawan Bali di kandang,” ungak Sandi.
Sandi juga pasti ingin mengulangi kenangan manis saat menghadapi BU di Gianyar pada Liga 1 musim lalu. Saat itu dia berhasil mencetak satu gol ke gawang BU untuk membantu Persija, menang 2-1. Oleh alasan itu, Kolev tidak menerapkan latihan berat demi menjaga kebugaran para pemainnya pada laga nanti. “Saya pikir kami lebih banyak fokus untuk memulihkan pemain sebelum bertanding,” ungkap pelatih asal Bulgaria tersebut.
Di sisi lain, Teco justru telah menyiapkan formula khusus untuk menghadapi mantan tim asuhannya itu demi membidik kemenangan di depan publik sendiri. “Kita sudah latihan di semua aspek yakni fisik, teknik, dan taktik. Semua pemain punya konsentrasi dan kerja keras di latihan. Mudah-mudahan kita bisa main bagus dan bisa menang lawan Persija. Saya juga sudah nonton pertandingan mereka lawan Ceres kemarin,” aku Teco.
Seperti diketahui, mulai fase perempatfinal Piala Indonesia tahun ini, menggunakan format kandang-tandang. Itu artinya, bisa mengalahkan Persija di depan publik sendiri, akan lebih memudahkan pasukan Teco untuk melakoni leg kedua sebagai tamu pada 4 Mei mendatang. Pemenang di laga ini sendiri, nantinya akan bertemu pemenang antara Borneo FC dan Persib Bandung di babak semifinal, pertengahan Mei mendatang. (*/Sub)
JAKARTA – Jadwal padat kembali bakal dilakoni Persija ‘Macan Kemayoran’ Jakarta setelah harus melakoni lima laga ke depan dalam waktu dua pekan. Menanggapi hal itu, bek sekaligus kapten Persija, Ismed Sofyan tetap siap menjaga fokus di setiap pertandingan.
Seperti diketahui, Persija bakal kedatangan Ceres Negros dalam lanjutan fase Grup G Piala AFC pada 23 April 2019. Selanjutnya, Ismed dan kolega sudah ditunggu Bali United untuk melakoni leg pertama babak perempatfinal Piala Indonesia di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, tiga hari berselang. Pada 1 Mei, Persija akan menghadapi Becamex Binh Duong di Vietnam dan menjamu Bali United di Stadion Patriot, tiga hari berselang.
Selain itu, jadwal tersebut juga sangat mepet dengan laga perdana Liga 1 2019, melawan Semen Padang yang dihelat 9 Mei mendatang. Ismed pun mengaku sudah memiliki cara untuk menyiasati jadwal padat tersebut.
“Benar, ini jadwal yang cukup padat untuk kita, Jika melihat jadwal yang seperti ini kita harus pandai menyiasatinya baik dari recovery, supaya pemain tidak kelelahan bahkan sampai cedera,” kata Ismed, Jumat (18/4/2019).
Pemain bernomor punggung 14 itu juga mengingatkan kepada rekan setimnya untuk selalu siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan oleh pelatih Ivan Kolev dan tetap fokus di setiap pertandingan. Menurutnya, semua laga yang akan dilakoni Persija dalam dua pekan ke depan, sangat penting.
“Semua pemain Persija sebenarnya harus siap dengan kondisi ini. Para pemain Persija harus siap untuk diturunkan di pertandingan mana saja,” ujarnya.
“Kita harus fokus dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Kami bermain di kandang (melawan Ceres) dan pasti akan didukung ribuan The Jak Mania. Jadi kami optimistis bisa mengalahkan Ceres. Saya pikir tidak baik kami memikirkan semua pertandingan karena akhirnya nanti tidak fokus di setiap pertandingan. Jadi saya pikir ke depan kami harus mikir lawan tim dari Filipina dulu setelah itu baru Piala Indonesia,” imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan Kolev. Pelatih asal Bulgaria itu menganggap semua laga sangat penting bagi Persija, meski ia menyadari hal itu tidak mudah intuk membuat para pemain tetap menjaga fokus di semua pertandingan.
“Memang bukan mudah tapi kami harus menjalaninya dan akan coba untuk memberikan yang terbaik untuk tim. Untuk hasilnya kita lihat nanti,” tuntas Kolev. (*/Joh)
JAKARTA – Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono menyambut baik kehadiran delegasi Federation of International Football Association (FIFA) dan Asian Football Confederation (AFC) ke Jakarta dalam rangka bertemu dengan pihak Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI serta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Rabu dan Kamis (10-11/4/2019) ini. Konon, agenda pertemuan ialah dalam rangka FIFA / AFC membantu mengatasi persoalan yang terjadi di tubuh PSSI.
“Namun, dari sisi timing, sebenarnya waktunya kurang tepat karena semua komponen bangsa ini saat ini sedang fokus dan konsentrasi menghadapi agenda konstitusional lima tahunan, yakni Pemilu/Pilpres 2019 yang akan digelar pada 17 April 2019,” ujar Suhendra, Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan seyogianyalah Kemenpora RI dan PSSI juga ikut menciptakan situasi yang kondusif, jangan justru mengambil langkah-langkah kontraproduktif bagi pelaksanaan Pemilu/Pilpres 2019. Sedikit atau banyak, langkah Kemenpora RI dan PSSI tersebut bisa mempengaruhi fokus dan konsentrasi kita terkait pelaksanaan Pemilu/Pilpres 2019 yang diharapkan bisa berlangsung aman, lancar, tertib dan demokratis. Mengapa pertemuan penting PSSI dengan pihak FIFA dan AFC tidak menunggu setelah pelaksanaan Pemilu/Pilpres selesai?
“Kalau kita berpegang pada keputusan rapat Komite Eksekutif PSSI pada 19 Maret 2019, sesungguhnya solusi bagi kemelut yang terjadi di tubuh PSSI pasca-penetapan sejumlah Pengurus PSSI sebagai tersangka macth fixing adalah sederhana saja, yakni Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang harus dilaksanakan sesegera mungkin,” katanya.
Ketika FIFA / AFC sudah terlanjur hadir di Jakarta, mestinya itu dimanfaatkan PSSI untuk meminta rekomendasi bagi pelaksanaan KLB, bukan justru mengusung agenda lain. Bahkan dalam pandangan Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN), rekomendasi dari FIFA untuk PSSI menyelenggarakan KLB itu tidak perlu.
“Ada atau tidak ada rekomendasi FIFA, sudah seharusnya KLB PSSI digelar. Sebab, pasca-penetapan sejumlah Pengurus PSSI sebagai tersangka match fixng bahkan kemudian ditahan, PSSI sudah dalam kondisi bagai lame duck (bebek lumpuh) alias force majeur atau darurat,” ujarnya.
Dia menegaskan KLB sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. KLB harus dilaksanakan segera, tetapi dengan tetap menjaga situasi kondusif bagi Pemilu/Pilpres 2019, karena ini KLB sepak bola (olah raga), bukan KLB politik.
Kehadiran delegasi FIFA / AFC ke PSSI ini sudah hampir dapat dipastikan sia-sia belaka, karena tidak akan menyelesaikan persoalan utama PSSI yang hanya bisa diatasi dengan KLB. Mari kita fokus membantu pemerintah dengan menciptakan suasana kondusif bagi pelaksanaan Pemilu/Pilpres 2019. (*/Jun)
JAKARTA – Timnas Indonesia U-23 harus terhenti langkahnya di babak Kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Ini kali empat Indonesia secara berturut-turut gagal menembus putaran final Piala Asia U-23.
Timnas Indonesia U-23 menghadapi babak Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 berbekal status juara Piala AFF U-22 2019. Skuad Garuda Muda diprediksi bisa melangkah jauh, apalagi lawan-lawan di Grup K pernah mereka kalahkan di Piala AFF U-22 seperti Thailand dan Vietnam (tuan rumah), sedangkan Brunei Darussalam diatas kertas kualitasnya masih di bawah Indonesia.
Faktanya, tim asuhan Indra Sjafri babak belur di pertandingan pertama. Bermaterikan mayoritas pemain di Piala AFF U-22 plus dua pemain yang berkarier di luar negeri, Egy Maulana Vikri dan Saddil Ramdani, Indonesia dihajar Thailand dengan skor telak 0-4.
Indonesia menghadapi laga hidup-mati saat jumpa tuan rumah Vietnam di My Dinh Stadium, Minggu (24/3/2019). Indonesia wajib menang untuk membuka peluang lolos sebagai runner-up terbaik, namun Vietnam yang di pertandingan pertama mencukur Brunei 6-0 juga tak mau kalah di depan publik sendiri.
Hasilnya, Indonesia lagi-lagi menelan kekalahan. Gol semata wayang Vietnam dicetak Trieu Viet Hung di masa injury. Dengan hasil tersebut Indonesia dipastikan gagal melaju ke putaran final Piala Asia U-23 2020 di Thailand Januari mendatang.
Ini keempat kalinya Indonesia secara beruntun gagal tampil di Piala Asia U-23. Pada 2013, Indonesia gagal bersaing dengan negara kuat seperti Jepang dan Australia di babak kualifikasi Piala Asia U-23 2014.
Dari lima pertandingan, Indonesia meraih tiga kemenangan dari tim yang relatif lemah yaitu Timor Leste (2-0), Makau (2-1) dan Singapura (2-0). Dua laga lainnya, Garuda Muda dibekuk Australia (0-1) serta dihajar Jepang (1-5).
Dua tahun berselang, Indonesia sebenarnya punya peluang bagus untuk melaju ke Piala Asia U-23 2016. Sempat meraih dua kemenangan atas Timor Leste (5-0) dan Brunei (2-0), Indonesia harus tersingkir setelah di laga terakhir dihajar Korsel 0-4.
Meskipun jadi runner-up, Indonesia gagal terpilih jadi runner-up terbaik karena kalah bersaing dengan runner-up di grup lainnya.
Di tahun 2017, Indonesia memulai babak kualifikasi dengan hasil mengecewakan usai dihajar Malaysia 0-3. Indonesia membuka asa usai menang telak 7-0 atas Brunei di laga kedua. Sayang, di pertandingan terakhir ditahan imbang Thailand 0-0.
Dengan mengemas nilai empat, Indonesia berada di peringkat ketiga di bawah Malaysia dan Thailand yang berhak tampil di putaran final Piala Asia U-23 2018.
Fakta tersebut membuktikan Indonesia masih sulit menembus kancah Asia, kalah dari Thailand dan Vietnam yang kerap tampil di ajang Piala Asia kelompok umur bahkan level senior. Bahkan, Vietnam mampu jadi finalis di Piala Asia U-23 2018.(*/He)
JAKARTA – Timnas Indonesia U-23 telah menjalani pemusatan latihan pertama, di Stadion Madya Senayan, Senin (4/3/2019) sore WIB, menjelang babak kualifikasi Piala AFC U-23 2019.
Latihan pertama ini sudah dihadiri oleh empat pemain yang baru dipanggil, mereka adalah Teuku Ichsan (Bhyangkara FC), Mahir Radja Djamoeddin (Bhayangkara FC), Kadek Raditya (Madura FC), dan Feby Eka Putra (Bali United).
Menurut pelatih kepala timnas U-23, Indra Sjafri, belum melihat performa terbaik dari keempat pemain baru tersebut namun ia mengatakan bahwa sudah mengetahui kemampuan mereka.
“Belum lihat, ini kan baru hari pertama tapi semuanya sudah saya pantau. Seperti Febi sudah pernah main dengan tim saya, kemudia Ichsan juga sudah lihat. Mahir juga pernah berlatih di Spanyol dan Kadek juga pernah bergabung dengan tim saya,” ujar Indra Sjafri kepada wartawan.
Meski skuad timnas U-23 kali ini dihuni oleh pemain yang juara di Piala AFF U-22 kemarin, Indra Sjarfi mengatakan bahwa hasil tersebut bukan jaminan untuk mereka di timnas U-23.
“Timnas U-22 tidak menjamin seluruhnya masuk (ke dalam skuat U-23), yang jamin kualitas mereka sendiri,” tukasnya.
Selain keempat pemain di atas, Indra Sjafri juga memanggil tiga pemain yang berkompetisi di luar negeri, yaitu Saddil Ramdani, Ezra Walian, dan Egy Maulana. Total 30 pemain yang dipanggil untuk TC menjelang kualifikasi Piala AFC U-23.(*/Wid)
JAKARTA – Timnas Indonesia menyabert gelar juara Piala AFF U-22 2019. Hal ini didapat setelah mengalahkan timnas Thailand.
Bermain di Olympic Stadium, Phnom Penh, pada Selasa (26/2) malam WIB, Indonesia menang dengan skor 2-1.Di babak pertama, kedua tim bermain sama kuat hingga pertandingan berakhir imbang 0-0.
Memasuki babak kedua, Thailand sempat mengejutkan dengan gol yang dicetak Saringkan Promsupa di menit ke-57.Tak lama, Indonesia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Gol penyama kedudukan dicetak oleh Sani Riski lewat tendangan jarak jauh yang ia lepaskan membentur pemain bek lawan dan masuk ke gawang.Garuda Muda akhirnya membalikkan keadaan. Mereka memimpin dengan skor 2-1 berkat gol Osvaldo Haay di menit ke-63.
Jelang akhir pertandingan, Indonesia harus kehilangan satu pemain, yakni Bagas Adi harus keluar lapangan karena kartu merah.Meski dengan bermain 10 pemain, Garuda Muda mampu bertahan dari serangan pemain Thailand.
Hingga akhir pertandingan, gol tak bertambah, kedudukan tetap 2-1. Indonesia pun menjuarai Piala AFF U-22.Dengan hasil ini, pelatih Indra Sjafri berhasil mewujudkan harapannya untuk mempersembahkan gelar keduanya buat Indonesia.
Enam tahun lalu Indra Sjafri berhasil mengantarkan Indonesia meraih gelar di ajang Piala AFF U-19. Kini, ia mempersembahkan Piala AFF U-22 2019.(*/Joh)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro