JAKARTA – Pada hari terakhir di ajang SEA Games 2015 Indonesia berhasil menggondol dua medali emas. Indonesia resmi mengakhiri SEA Games 2015 di urutan kelima.
Dua medali emas itu dihasilkan dari cabang olahraga (cabor) bulutangkis, yang datang dari ganda putra Ricky Karanda Suwardi/Angga Pratama dan ganda campuran Praveen Jordan/Debbt Susanto.
Dengan tambahan itu, maka Indonesia menutup turnamen multicabang ini dengan perolehan total 182 medali, yang terdiri atas 47 medali emas, 61 perak, dan 74 perunggu.
Prestasi Indonesia menurun jika dibandingkan dengan SEA Games 2013 di Myanmar lalu. Ketika itu, ‘Merah Putih’ finis keempat dengan perolehan 65 emas, 84 perak, dan 111 perunggu.
Medali emas paling banyak disumbangkan dari cabor mendayung (8 emas) disusul atletik (7 emas), judo, wushu, dan ski air masing-masing mempersembahkan empat medali emas.
Sang juara umum, Thailand, mempertahankan titel juara umum dengan raihan total 247 medali, yang terdiri atas 95 medali emas, 83 perak, dan 69 perunggu.
Ini adalah juara umum yang keempat Thailand dalam lima edisi SEA Games, yang sebelumnya dicapai mereka pada 2007, 2009, dan 2013.(*Nia)
JAKARTA – Tampil di Istora, Senayan, Rabu (3/6/2015), Ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari ke babak kedua BCA Indonesia Open 2015. Unggulan keenam itu menundukkan pasangan Amerika Serikat, Eva Lee/Paula Lynn Obanana.
Greysia/Nitya cuma butuh setengah jam untuk menyudahi permainan. Mereka menang 21-13, 21-10 atas Lee/Obanana.
Lawan yang akan dihadapi Greysia/Nitya di babak kedua adalah Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) atau sesama ganda putri Indonesia, Dian Fitriani/Nadya Melati.
Sayangnya, langkah Greysia/Nitya tak diikuti oleh Pia Zebadiah/Rizki Amelia Pradipta. Pia/Rizki langsung tersingkir setelah dikalahkan unggulan teratas asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dengan skor 18-21, 13-21.
Suci Rizky Andini/Maretha Dea Giovani juga tak bisa melaju jauh. Mereka menyerah dengan skor 21-17, 20-22, 11-21 dari ganda Jepang, Naoko Fukuman/Kurumi Yonao.(*Rez)
BANDUNG – Asosiasi PSSI Jabar telah memilih ketua yang baru .
Rachmat Yasin terpilih menjadi Ketua Asosiasi PSSI Jawa Barat yang baru, periode 2013-2017 mendatang.
Ia terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Daerah (Musda) PSSI Jawa Barat pada Sabtu (28/12) di Hotel Savoy Homan, Bandung.
Pada Musda tersebut sebenarnya terdapat dua kandidat ketua yang dicalonkan. Selain Rahmat, calon lainnya adalah Toni Aprilani yang merupakan Ketua Asosiasi PSSI Jawa Barat sebelumnya.
Namun Toni kemudian mengundurkan diri pada saat jadwal pemaparan visi dan misi kandidat ketua Asosiasi PSSI Jawa Barat.
Dengan pengunduran diri tersebut, hanya tersisa satu kandidat yakni Rachmat Yasin yang akhirnya terpilih secara aklamasi.
Terpilihnya Rachmat sekaligus menjadi momen kebangkitan bagi persepakbolaan Jawa Barat.
Lebih dari dua tahun terakhir ini, terjadi dualisme organisasi sepakbola tertinggi di Jawa Barat itu.
“Konsolidasi organisasi adalah hal yang mutlak. Untuk bisa memajukan sepakbola Jawa Barat, status organisasi harus utuh, tidak lagi ada dualisme,” tandas Rachmat yang juga merupakan Bupati Kabupaten Bogor itu.
Lebih lanjut RY sebagai sapaan akrabnya mengatakan akan memajukan persepakbolaan di Jawa Barat dengan baik dan menjadi contoh persepakbolaan nasional ,” pungkasnya . (D Tom)
JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengambil tanggung jawab atas kegagalan Indonesia di SEA Games XXVII di Myanmar. Kontingen “Merah Putih” hanya berada di peringkat keempat di daftar perolehan medali SEA Games.
“Saya bersegera menyatakan ketidakberhasilan ini kepada publik agar tidak banyak silang pendapat dan komentar komen setelah kegagalan SEA Games,” kata Roy kepada wartawan, (23/12).
“Saya mengambil tanggung jawab atas ketidakberhasilan itu. Saya bukannya tidak mau disalahkan, tapi kalau memang mau mencari yang disalahkan sayalah orangnya,” lanjutnya.
Selain peringat yang menurun drastis, perolehan medali emas Indonesia pun jauh dari target. Mengincar 120 emas, tim yang dipimpin Aslizar Tanjung itu hanya membawa pulang 65 emas plus 84 perak dan 111 perunggu.
Dari 36 cabang olahraga yang diikuti hanya catur dan biliar yang bisa melampaui target emasnya. Sedangkan yang pas target adalah wushu, berkuda, dan bulutangkis. Sisanya, 31 cabang olahraga, gagal total memenuhi target yang dijanjikan. (We)
JAKARTA – BEPE memang sudah sangat melekat di fans jackmania namun saat ini hengkangnya ke PBR tidak ada lagi ikon yang melekat .
Persija Jakarta sepertinya harus bekerja keras untuk mencari ikon baru setelah kepergian Bambang Pamungkas ke Pelita Bandung Raya (PBR) pada musim depan.
Terkait siapa pengganti Bepe -sapaan akrab Bambang-, Persija menargetkan musim depan timnya sudah punya ikon baru pengganti Bepe.
Presiden klub Persija Jakarta, Ferry Paulus mengatakan timnya akan fokus mencario pengganti Bepe pada musim selanjutnya. “Musim depan harus ditargetkan mencetak pemain baru. Cari Bepe baru,”kata Ferrry Paulus saat ditemui di kantor PSSI di Jakarta, (18/12)
Lebih lanjut, Ferry pun turut mengomentari keputusan Bepe untuk bergabung dengan PBR.
Menurutnya, Persija masih memiliki keinginan merekrut pemain yang akrab dengan nomor punggung 20 itu.
Namun demikian, Ferry mengungkapkan, Persija tetap menghargai keputusan mantan kaptennya tersebut.
“Keinginan agar dia kembali pasti ada, namun kami harus mengatahI kondisinya saat ini. Kami menghargai keputusan dia ke PBR. Saya pikir Bepe mengerti,” tuntasnya.(We)
SOLO – Manajemen Persis Solo akan menempatkan pelatih caretaker Agung Setyabudi, menjadi asisten pelatih pada kompetisi Divisi Utama musim depan.
Manajemen hanya menempatkan mantan pemain PSIS Semarang itu menjadi asisten, karena belum memenuhi persyaratan untuk menempati pelatih kepala.
”Secara lisensi, belum bisa menduduki di pelatih di Divisi Utama. Minimal harus memiliki lisensi B,” kata salah satu pengurus harian Persis Solo Totok Supriyanto.
Totok menambahkan, pihaknya saat ini masih mempertimbangkan tiga kandidat pelatih yang
diproyeksikan menukangi Persis Solo. Mereka adalah Kas Hartadi (eks pelatih Sriwijaya FC), Yudi Suryata (eks pelatih Persijap Jepara) dan Widyantoro (eks pelatih Persis LPIS).
Pengurus akan melakukan pendekatan terhadap ketiganya karena sejauh ini belum ada pembicaraan terhadap mereka. ”Kita akan melakukan pendekatan perihal Persis Solo ke depan.
Yang terbaik, akan kita pilih menjadi pelatih,” tandasnya.
Menurut dia, sampai sejauh ini belum ada rencana untuk menemui para kandidat pelatih tersebut. ”Nanti lah, masih dikomunikasikan lagi,” ucapnya.
Persis Solo untuk sementara ini masih memfokuskan untuk melihat perkembangan tiga pemain asing yang mengikuti latihan kemarin. Diantaranya Basile Onambele, gelandang yang pernah memperkuat PSIS Semarang dan Nnana Onana dan Nnengue Benvenue, pemain asal Somalia. ”Tiga pemain asing, kita pantau dulu. (Fagundez) belum,” tandasnya.(*Ru)
JAKARTA – Pebulutangkis tunggal putri Ardianti Firdasari berhasil menjuarai turnamen Pertamina Open 2013 yang digelar di Hall Bulutangkis Asia Afrika, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,(15/12). Firdasari menang dua set langsung atas pemain SGS PLN Bandung 21-16, 21-10.
Firdasari yang prestasinya menurun sejak dua tahun terakhir lantaran cedera lutut masih mampu membuktikan bahwa dirinya masih bisa berlaga di kancah perbulutangkisan Tanah Air. Bahkan di laga final meski merasa sakit pada lutut kanannya Firdasari masih mampu meraih gelar juara.
“Tadi saya tidak bisa lari, hanya bisa jalan di lapangan. Karena lutut kanan sakit. Saya main penempatan bola saja tapi ternyata lawan malah tertekan dan tidak bisa berkembang,” kata Firdasari usai pertandingan.
Pebulutangkis senior pelatnas Cipayung yang saat ini telah dipulangkan ke klubnya Jaya Raya Jakarta ini yakin tidak akan dipanggil kembali ke Pelatnas Cipayung. Firdasari mengaku akan memulai tahun 2014 dari nol kembali.
“Karena saya sudah tidak di Pelatnas Cipayung maka saya saat ini harus bisa mengurus diri sendiri. Saya harus belajar dari nol lagi, juga di pertandingan karena rangking saya yang sudah jauh merosot saya juga harus berjuang dari babak kualifikasi di setiap turnamen,” pungkasnya.(Tri)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro