JAKARTA – Di tengah polemik kesejahteraan guru yang jadi permasalahan yang tak kunjung usai, ternyata guru jadi salah satu kategori pekerjaan yang terjangkit pinjaman online (pinjol). Lantas mengapa lingkaran pinjol ini bisa terjadi pada para pendidik anak bangsa? Adakah solusi untuk menghapus guru dari lingkaran tersebut?
Menurut data dari OJK, sebanyak 42% dari korban pinjaman online berprofesi sebagai guru. Kebanyakan masyarakat yang berani mengambil pinjaman online karena terlilit hutang. Hal ini juga sejalan dengan penyebab guru terjebak di lingkaran ini, sebab upah guru di Indonesia termasuk yang terendah di Asia Tenggara.
“Profesi nomor satu yang (terjebak) pinjol adalah guru,” kata Prita Hapsari Ghozie, CEO dan Principal Consultant Zap Finance, dikutip dalam acara Zap Finance Peduli Kesehatan Guru di Setiabudi, Jakarta, (23/11/2023).
Dari sisi psikologi juga menjelaskan penyebab guru dapat terjebak menjadi pelaku pinjol terbesar di Indonesia adalah banyaknya tuntutan yang ada, entah tuntutan pribadi atau keluarga. Jika seseorang terdesak dalam posisi ini, perlu pikiran yang jernih untuk menghindari kebiasaan mengambil pinjaman atau berhutang.
“Ketika seseorang berhadapan dengan tuntutan, hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah berpikir. Kemampuan berpikir ini akan berguna dalam menganalisis masalah dan mencari jalan keluar yang lebih logis dan sehat,” kata Ayank Irma, Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga sekaligus Founder @ruangtumbuh.
Bagaimana Guru Bisa Lepas dari Lingkaran Pinjaman Online?
Profesi guru jadi salah satu profesi yang sangat berpengaruh dalam kemajuan generasi bangsa. Maka dari itu seorang guru yang mendidik generasi harus terhindar dari masalah yang mengganggu kinerjanya.
Pinjaman online jadi salah satu permasalahan umum yang mengganggu kinerja guru. Tak sedikit yang akhirnya mengganggu produktifitas dan kesehatan mental karena terjebak hutang akibat pinjaman online. Berikut ini tips dari Prita Hapsari Ghozie selaku Konsultan Keuangan agar guru terhindar dari kebiasaan mengutang.
Cara Terlepas dari Utang Pinjol
1. Punya Tekad Untuk Lepas dari Utang
Hal pertama yang harus dilakukan agar bisa lepas dari jeratan hutang, khususnya pinjol adalah memiliki tekad yang kuat untuk melepas diri (tidak menghutang). Tekad juga sejalan dengan menjaga mental agar tidak terganggu sebab pinjaman online yang tentunya dapat mengganggu kinerja guru.
2. Sistematis Secara Finansial
Untuk mengatur keuangan agar lebih sistematis, hal yang pertama harus dilakukan adalah periksa dompet terlebih dahulu. Dengan begitu, gambaran keuangan selanjutnya jadi lebih jelas dan rencana anggaran kehidupan sehari-hari menjadi terukur.
3. Melakukan Aksi
Cara paling utama untuk terlepas dari pinjol dan menata keuangan yang lebih baik adalah melakukan rencana yang telah dibuat sebelumnya yakni memiliki tekad terlebih dahulu, membuat rencana keuangan yang sistematis dengan memeriksa budget dan membuat anggaran bulanan. Untuk melepas lingkaran pinjol, aksi yang dapat dikerjakan adalah mengurangi pengeluaran atau menambah pemasukan.(*/Li)
JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap data terbaru kasus terkonfirmasi monkeypox alias mpox di seluruh Indonesia. Berdasarkan pendataan Kemenkes hingga 22 November 2023, sudah tercatat ada 57 kasus terkonfirmasi mpox dan 33 di antaranya sudah dinyatakan sembuh.
”Hingga kemarin 22 November total kasus yang terkonfirmasi mpox ada 57 kasus,” ucap Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Farchanny Tri Adryanto, dalam konferensi pers secara daring, (23/11/2023).
Dia juga mengungkapkan, delapan orang masih suspek, artinya sudah diperiksa laboratorium, tetapi hasilnya masih belum keluar. Kemudian, ada 191 orang yang hasil labnya sudah dinyatakan negatif. Menurut Ahmad, dari 57 kasus terkonfirmasi yang ada 33 di antaranya sudah dinaytakan sembuh dari mpox.
“Dari keseluruhan kasus yang terkonfirmasi tadi hingga saat ini jenis kelamin pasiennya adalah 100 persen laki-laki. Jadi kita belum ada laporan kasus pada wanita,” jelas dia.
Sementara untuk persebaran kasus, dari 57 kasus terkonfirmasi itu 42 di antaranya ada di DKI Jakarta. Lalu sisanya ada di Provinsi Banten enam kasus konfirmasi, Provinsi Jawa Barat enam kasus konfirmasi, Provinsi Jawa Timur dua kasus konfirmasi, dan Provinsi Kepulauan Riau sebanyak satu kasus terkonfirmasi.
“Dari keseluruhnya 57 kasus konfirmasi ini orientasi seksual pada penderita adalah kebanyakan pada LSL (lelaki seks dengan lelaki). Di komunitas LSL ada 35 kasus. Kemudian yang orientasinya biseksual ada 11 kasus, yang heteroseksual ada tujuh kasus,” terang dia.
Kemenkes mengonfirmasi meninggalnya satu pasien mpox yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Menurut Kemenkes, penyebab kematian pasien tersebut bukan akibat infeksi virus monkeypox.
“Ada laporan satu kasus di RSCM meninggal, tapi bukan karena mpox,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Maxi mengatakan, pasien tersebut terkonfirmasi positif mpox dengan riwayat HIV (human immunodeficiency virus) positif, tapi belum pernah mendapatkan obat antiretroviral (ARV). Dia menjelaskan, pasien itu meninggal karena penyumbatan usus (ileus obstruksi).
“Kalau gejala mpox-nya hanya lesi di kulit saja,” jelasnya.(*/Ta)
BANDUNG – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung menggelar kegiatan yang bertajuk “Deklarasi Stop Pernikahan Dini”, Rabu, 22 November 2023. Kegiatan yang digelar di Youth Centre Sport Jabar Arcamanik ini dihadiri oleh 2.045 pelajar dari 122 sekolah se-Kota Bandung, yang terdiri atas 75 SMP negeri, 20 SMP swasta, dan 27 SMA negeri.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan guna meningkatkan kesadaran untuk berkomitmen melindungi hak-hak anak demi mempersiapkan perencanaan berkeluarga yang matang dan berkualitas, juga mencegah lahirnya generasi stunting.
“Adapun beberapa tujuan dari deklarasi ini yaitu, pertama memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik untuk perencanaan keluarga yang berkualitas,” ujar Kenny dalam keterangan, (22/11/2023).
Dalam kegiatan ini, Pemkot Bandung juga memberikan edukasi dan penanaman komitmen pada peserta didik untuk mengurangi angka pernikahan dini demi mencegah lahirnya generasi stunting. Sementara itu, Pj Wali Kota Bandung diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asep Saeful Gufron, sangat mengapresiasi kegiatan Deklarasi Pelajar ini.
“Saya sangat bersyukur, angka pernikahan dini di Kota Bandung masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan daerah lain,” kata Asep.
Dia berharap, melalui kolaborasi DPPKB dan Disdik Kota Bandung dapat mengoptimalkan pencegahan pernikahan dini, baik melalui komunikasi, informasi, maupun edukasi. Dia menyebut, dengan adanya deklarasi ini menunjukkan komitmen dan upaya Kota Bandung untuk terus mencegah pernikahan dini. “Jika pernikahan dini dapat dientaskan, stunting pun pasti berkurang,” ujar Asep.
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung merilis jumlah pengajuan dispensasi nikah sepanjang 2023 yang mencapai 76 permohonan. Tercatat 66 pengajuan atau hampir 90 persen, disebabkan hamil di luar nikah.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, sejak tahun lalu, pihaknya telah mengadakan pojok sekolah siaga kependudukan di sekitar 20 sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bandung. Selain itu, DPPKB juga terus menggencarkan roadshow ke beberapa sekolah.
“Kita buat pojok sekolah siaga kependudukan, sebenarnya sudah ada dari tahun kemarin kegiatannya di 20 SMP dan setiap tahunnya kita coba tingkatkan, karena di Kota Bandung ini ada sekitar 200-an SMP,” kata Kenny di Balai Kota Bandung, Senin (24/7/2023).
Pojok Sekolah Siaga Kependudukan, kata Kenny, nantinya akan diisi oleh para duta Generasi Berencana (GenRe) sekolah yang akan memberikan edukasi, informasi, dan konseling kepada teman-teman sebaya mereka. Edukasi yang diberikan mencangkup program keluarga berencana, bahaya stunting dan pernikahan dini.
“Pengemasan edukasinya sendiri kita coba sesuaikan dengan minat dan kreativitas anak-anak masa kini supaya mereka tidak bosan dengan cara-cara konvensional,” kata Kenny.
DPPKB Kota Bandung, kata dia, juga terus memperbanyak kerjasama dan kolaborasi dengan komunitas maupun stakeholder terkait untuk memasifkan sosialisasi dan edukasi mengenai bahaya pernikahan dini. Dia berharap, kolaborasi ini dapat mendongkrak kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang bahaya pernikahan dini.
“Kita kerja sama dengan banyak stakeholder juga, nggak cuma datang ke sekolah-sekolah tapi juga melalui film pendek, terus juga animasi,” jelasnynya.(*/He)
BOGOR – Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor melepas 14 orang mahasiswa peserta kuliah kerja nyata (KKN) Internasional ke Thailand dengan target dapat mengajar atau memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat sekitar pesantren di negara tersebut.
Wakil Rektor Bidang Kerja sama, Inovasi dan Pengembangan UIKA Dr. Budi Susetyo di Kota Bogor, Kamis, mengatakan pelepasan 14 orang mahasiswa ke Thailand telah dilaksanakan pada Rabu (15/11) dengan harapan dapat berbagi kegiatan positif bagi masyarakat.
“Untuk tahun ini kami berharap selain mengajar siswa, mohon untuk dijangkau juga masyarakat sekitar pondok pesantrennya,” kata Budi.
Budi menyampaikan KKN internasional UIKA ke Thailand yang telah berjalan sejak tahun 2013 disambut baik akademisi dan masyarakat di sana, bagaimana mengenalkan prinsip-prinsip Islam yang humanis di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan keahlian.
Pada pengiriman mahasiswa KKN ke negeri gajah putih akhir tahun 2023 ini, UIKA memberi misi yang lebih luas dari sebelumnya, agar mereka menyentuh langsung penanganan masyarakat di sana.
Mereka harus menyesuaikan kultur dan mempelajari kondisi yang dibutuhkan masyarakat Thailand, sehingga ilmu dan keahlian yang dipraktikkan dapat mengena kepada mereka. Selain itu, menjadi ilmu baru para mahasiswa yang bisa dibawa ke tanah air.
“Misalnya bagi mahasiswa yang berasal dari program studi kesehatan masyarakat bisa memberikan penyuluhan-penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di sana,” kata Budi.
Budi berpesan kepada para mahasiswa yang akan berangkat ke Thailand tepat pada hari ini, untuk selalu bisa menjaga nama baik institusi.
“UIKA Bogor sudah lumayan dikenal tepatnya di Songkhla, Thailand. Sudah banyak pihak yang terbantu dengan adanya program KKN ini. Jadi tolong dipertahankan untuk selalu memberikan kesan positif bagi UIKA Bogor”.
Budi menyampaikan, program KKN internasional UIKA yang sudah berjalan selama ini juga sudah banyak menginspirasi perguruan tinggi lain termasuk perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia.(*/Do)
CIREBON — Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menginventarisasi ruang kelas di sekolah yang kondisinya rusak. Diharapkan ada bantuan dari kementerian terkait untuk memperbaiki ruang kelas yang rusak itu.
“Sudah kita inventarisasi, ada sekitar 500 ruang kelas. Sebagian besar (kerusakan pada bagian) atapnya,” kata Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, Ronianto, saat meninjau kondisi SDN 1 Kedungdawa di Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Sabtu (18/11/2023).
Ronianto mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait agar bisa membantu perbaikan ruang kelas di sekolah wilayah Kabupaten Cirebon. Pasalnya, kebutuhan anggaran untuk perbaikan itu disebut terbilang besar.
“Kami juga minta sekolah-sekolah untuk update Dapodiknya (Data Pokok Pendidikan) karena kementerian melihatnya Dapodik keadaan sekolah terkini. Dapodik itu kewenangannya ada di sekolah,” kata Ronianto.
Menghadapi musim hujan, Ronianto mengimbau pihak sekolah mengecek kondisi bangunan. Pengecekan dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan saat musim hujan, seperti bangunan ambruk.
Sebagaimana terjadi di SDN 1 Kedungdawa. Atap salah satu ruang kelas di sekolah tersebut dilaporkan ambruk setelah turun hujan deras dan angin kencang pada Jumat (17/11/2023) malam.(*/Dang)
CIBINONG – Kontingen Kabupaten Bogor menerjunkan 23 atlet dan 5 pelatih dalam Invitasi Olahraga Tradisional SD/ sederajat tingkat Jawa Barat 2023.
Pelaksanaan Invitasi Ortrad SD / Sederajat Tingkat Jabar 2023 ini berlangsung di Kabupaten Subang, 14 -16 November 2023
Dedi Supriadi selalu Subkor Ortrad Dispora mengatakan, Kabupaten Bogor mengikuti 5 cabor dalam invitasi ortrad kali ini seperti Tarompang Panjang ( Putri) yang menurunkan 3 atlet dari SDN Leuwiliang 5, Dagongan Putra sebanyak 6 atlet yang berasal SDN Leuwiliang 4 dan SDN Karekel 1, Sumpitan Putra sebanyak 5 atlet yang berasal dari SDN Ciasmara 2 Pamijahan dan SDN Sukamulya 1 Leuwiliang, Hadang Putri sebanyak 6 orang yang berasal dari SDN Pabuaran 1 Cibinong dan Egrang Putra sebanyak 3 atlet yang berasal dari SDN Cikutamahi, Cariu.
” Dalam Invitasi kali ini kami berharap semua atlet Ortrad Kabupaten Bogor bisa menunjukan prestasi makismal ,” tegas Dedi Supriadi, Rabu, 15 November 2023.
Lebih lanjut, kata Dedi, selama ini Pemkab Bogor melalui Dispora selalu memberikan bantuan alat Otrad kepada Sekolah SD yang ada di Kabupaten Bogor.
” Jadi Invitasi ini sangat nyambung dan ada kaitannya dengan program Subkor Ortrad yang selalu memberikan bantuan alat Ortrad kepada SD yang ada di Kabupaten Bogor,” pungkasnya. ( Asep Syahmid)
MALANG – Saat ini kegiatan Praja Muda Karana (Pramuka) telah menjadi ekstrakurikuler yang wajib diikuti utamanya para siswa Sekolah Dasar (SD). Kegiatan ini dianggap menjadi landasan penting dalam pembentukan karakter dan moral pelajar.
Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ichsan Anshory menjelaskan, Pramuka itu wajib diikuti karena adanya legalitas yang jelas. Alasan lainnya adalah kegiatan ini dapat memperkaya nilai pendidikan. “Memberikan dimensi baru, di mana proses pembelajaran tidak hanya terpaku pada materi dan ruang kelas,” katanya.
Melalui kegiatan Pramuka, anak-anak diajarkan percaya diri, mandiri, tanggung jawab dan saling peduli. Hal ini guna menyokong para pelajar dalam menghadapi kehidupan nyata.
Dalam konteks pendidikan di SD, Pramuka menggunakan metode pembelajaran yang berbasis permainan. Hal ini bertujuan menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan, efektif, menarik, sehat, dan terarah. Ia menekankan bahwa pendidikan Pramuka di SD didesain dengan memperhatikan karakteristik perkembangan anak-anak, menggabungkan unsur pendidikan dengan kegiatan yang bersifat positif.
Salah satu aspek menarik yang diajarkan dalam kegiatan Pramuka adalah kebersamaan. Melalui kegiatan seperti menyanyikan yel-yel ataupun permainan, anak-anak diajarkan untuk peduli terhadap sesama dan berbagi pengalaman dengan teman-temannya.
Menurut dia, Pramuka bukan hanya sekadar organisasi semata. “Tetapi juga wadah untuk membentuk kepribadian yang inklusif dan peduli terhadap lingkungan sekitar,” jelasnya dalam pesan pers yang diterima Republika.
Pentingnya pengajaran Pramuka di SD juga terlihat dari pengembangan skill baru, seperti Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Para siswa diajarkan cara merespons kecelakaan baik secara individu maupun kelompok. Tidak ketinggalan juga diajarkan cara mendirikan tenda melalui kegiatan Persami.
Pramuka memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Kegiatan berkelompok seperti kerja bakti, penyelesaian konflik melalui musyawarah, hingga mengenali isyarat nonverbal menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran ini. Semua dilakukan dalam suasana yang melibatkan orang dengan latar belakang beragam, menciptakan pengalaman belajar yang interaktif bagi para peserta.
Yang tak kalah penting yaitu menumbuhkan jiwa kepempimpinan. Pramuka juga berperan sebagai wadah kaderisasi dalam membentuk sosok pemimpin ideal untuk berjiwa patriot. Kemudian berkepribadian baik dan menjunjung nilai luhur bangsa.
Pentingnya pengajaran Pramuka di SD juga karena kegiatan ini menjadi bagian integral dari kurikulum. Sebuah langkah positif dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan hidup di masa depan.
Dia menilai, Pramuka menjadi petualangan pendidikan yang menyenangkan. Kegiatan ini mampu membawa anak-anak lebih dari sekadar pengetahuan akademis. Hal ini karena memberikan fondasi yang kokoh untuk membangun karakter positif dan sikap peduli di sepanjang hidup.(*/Gi)
CIBINONG – Sebanyak 100 guru SMP dan Atlet se Kabupaten Bogor mengikuti kegiatan Pelatihan Tenaga Keolahragaan dan Organisasi Cabor Hockey yang dilakukan Subkor PITOK Dispora, Kabupaten Bogor di salah satu hotel yang ada di kawasan Megamendung, 13 sampai 16 November 2023.
Kegiatan kali ini dibuka secara langsung oleh Kadispora Kabupaten Bogor , Asnan AP dan dihadiri oleh Ketua FHI Kabupaten Bogor , M Saepudin dan Joko Widodo salah satu pejabat eselon IV di Dispora Kabupaten Bogor.
Ketua FHI Kabupaten Bogor, M Saepudin mengatakan jajaran pengurus Hockey Kabupaten sangat menyambut positif kegiatan pelatihan kali ini.
Apalagi, kata Aep panggilan akrab dari Ketua FHI Kabupaten Bogor ini , pemateri yang menjadi narasumber dari kegiatan ini adalah salah satu wasit Hockey Internasional yakni Salman M, Pd dan perangkat pertandingan dari FHI Jabar.
” Saya berharap semua peserta bisa fokus dalam meningkatkan wawasan kepelatihan , managemen dan pengembangan organisasi cabor Hockey di Kabupaten Bogor,” ujar Aep yang saat ini tercatat sebagai Sekcam Megamendung, Selasa, 14 November 2023.
Program kegiatan pelatihan yang melibatkan banyak cabor di Subkor PITOK Dispora merupakan hasil atau buah pemikiran M Saepudin selama menjabat sebagai Sukbor PITOK beberapa waktu lalu
Kadispora Kabupaten Bogor, Asnan AP berharap kegiatan ini bisa memberikan Konstribusi positif bagi perkembangan olahraga Hockey di Kabupaten Bogor.
” Saya optimis dari 100 peserta yang ambil bagian dalam pelatihan kali ini nantinya akan menjadi pendorong kemajuan dan perkembangan olahraga Hockey di sekolah yang ada di Kabupaten Bogor,” pungkasnya. ( Asep Syahmid)
TANGERANG – Data Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek mencatat, sampai Oktober 2023, jumlah peserta didik yang dilaporkan drop iut (DO) atau lulus tidak melanjutkan (LTM) di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mencapai sekitar 21.829 siswa jenjang SD sampai SMA.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana menyampaikan, pihaknya bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) akan menyelenggarakan kegiatan penuntasan angka putus sekolah. Caranya bisa menyediakan kerja paket A, B, hingga C.
“Kami memberikan program beasiswa pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B dan Paket C yang diprioritaskan untuk anak usia 7 sampai dengan 21 tahun serta masyarakat usia di atasnya melalui program Pendidikan Kesetaraan Tingkat Desa yang merupakan implementasi ‘Desa Peduli Pendidikan’,” jels Dadan saat ditemui di Hotel Yasmine, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Senin (13/11/2023).
Menurut Dadan, tingginya angka putus sekolah juga disebabkan karena tidak tercatatnya proses kepindahan peserta didik ke sistem Dapodik Kemendikbudristek. Misalnya, siswa yang menempuh pendidikan formal memilih ke jalur nonformal, seperti pesantren serta melanjutkan pendidikannya di luar negeri.
Kendala lainnya, kata Dadan, karena sekolah tidak memasukkan perpindahan atau sekolah lanjutan, setelah mereka belajar di tingkat sebelumnya atau tidak terdaftarnya peserta didik di aplikasi Dapodik Kemendikbudristek atau EMIS di lingkup Kemenag, seperti pesantren modern yang tidak mendaftarkan NPSN
“Hal ini masih terjadi, masalah kesalahan meng-input ataupun meneruskan kejenjang berikutnya yang tidak terkoneksi di sistem Dapodik, padahal mereka masih melanjutkan sekolah,” katanya.
Dadan menjelaskan, program kolaborasi antara Disdik dan DPMPD Kabupaten Tangerang nantinya melibatkan juga beberapa pemangku kepentingan, seperti Bappeda, Dinsos, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Diskominfo, Disdukcapil, hingga Kemenag Kabupaten Tangerang.
Selain itu, pihaknya juga melibatkan pemerintahan kecamatan hingg desa di seluruh Kabupaten Tangerang. “Kami pun memandang perlu adanya dukungan dari unsur organisasi dan instansi yang akan berkaitan dengan pelaksanaan program ini, di antaranya Forum Camat, hingga Kepala Satuan Pendidikan Negeri,” ujar Dadan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid di acara yang sama mengaku, tidak ingin anak-anak putus sekolah. “Saya minta jangan terjadi lagi anak-anak di Kabupaten Tangerang yang putus sekolah karena pendidikan merupakan hal yang penting bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa,” ungkapnya.(*/Idr)
BOGOR – Rombongan Civitas Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang dipimpin oleh Arif Hidayat selaku Wakil Rektor II Bidang Non Akademik melakukan kunjungan ke Kota Bogor pada Sabtu, (28/10/2023) tepatnya di Komplek Duta Pakuan Kota Bogor yang merupakan Sekretariat Koppaja (Komunitas Peduli Pendidikan Anak Jalanan).
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka penyerahan donasi untuk Perpustakaan Koppaja.
Perpustakaan Koppaja merupakan salah satu upaya yang dilakukan para relawan peduli pendidikan anak jalanan untuk meningkatkan akses ke sumber daya pendidikan yang berkualitas, Universitas Nusa Mandiri mendukung upaya tersebut dengan penyerahan donasi untuk pembentukan perpustakaan tersebut.
Pada acara tersebut, Ketua Koppaja, Syafei mengungkapkan rasa terima kasih terhadap Universitas Nusa Mandiri dan semua yang telah berpartisipasi dalam acara donasi ini.
“Dukungan dari Universitas Nusa Mandiri sangat berarti bagi anak-anak jalanan yang kami layani. Perpustakaan ini akan menjadi tempat yang penuh harapan, tempat di mana mereka dapat mengejar impian mereka dan mengembangkan diri,” katanya.
Sementara itu, Arif Hidayat menyatakan komitmennya untuk terus mendukung upaya-upaya positif seperti ini dalam mendorong pendidikan yang merata.
“Pendidikan merupakan kunci untuk masa depan yang lebih baik dan kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya seperti perpustakaan Kopajja untuk mencapai tujuan ini,” ungkapnya.(*/Ju)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro