JAKARTA – NH FEST atau yang lebih dikenal dengan NH Festival adalah ajang lomba antar pelajar SMP/ sederajat yang diikuti oleh ratusan pelajar yang terdiri dari puluhan sekolah yang tersebar di area Jabodetabek. Acara ini dilaksanakan pada 1 – 2 Maret 2024 bertempat di SMPIT Nur Hikmah Bekasi.
NH Fest merupakan gelaran perdana yang diselenggarakan oleh SMPIT Nur Hikmah dengan menggandeng OSIS dan Komite Sekolah. Walaupun dihelat secara perdana, namun antusiasme dari sekolah – sekolah yang terlibat tampak luar biasa. Hal ini terlihat dari membludaknya pendaftaran hingga H-1 pelaksanaan.
Sebanyak lima cabang lomba yang ditandingkan dalam event NH Fest ini. Mulai dari Story Telling, Basket, Futsal, Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) serta First Rank. Performance dari pelajar SMPIT Nur Hikmah juga tidak luput dari opening acara kali ini, tari saman dan pencak silat turut memeriahkan pembukaan hari itu. Tak hanya itu, bazar kuliner pun dihadirkan untuk memberikan pelayanan bagi para peserta dalam mempersiapkan energi saat berkompetisi.
Ustadz Agusriwarman disela – sela sambutannya menyampaikan bahwa “gelaran ini menjadi Ajang bagi siswa untuk mengeksplorasi segala potensi yang ada serta untuk mempromosikan semangat persaingan sehat, memupuk kreativitas, dan memperkuat solidaritas antara sekolah-sekolah”, tuturnya.
Akhfat yang juga peserta lomba basket delegasi dari SMPN 2 Kota Bekasi menuturkan bahwa kesiapan panitia dalam penyelenggaraan kegiatan ini sangat terlihat matang. Dengan diguyurnya hujan, panitia bergerak cepat dalam ambil keputusan untuk mensiasati acara, sehingga akhirnya acara berjalan tanpa kendala apapun.
Harapan agar NH Fest diselenggarakan di tahun berikutnya menjadi salah satu harapan Akhfat saat wawancara dengan reporter pada siang kemarin.
NH Fest diadakan dengan tujuan menyalurkan minat bakat serta kreatifitas para pelajar, membangkitkan semangat, kepercayaan diri, kerjasama dan meningkatkan kecintaan di bidang akademik dan non akademik serta mengembangkan solidaritas dan silaturrahmi antar sekolah dan kami juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang terhingga kepada Bapak/Ibu Guru dan juga rekan – rekan peserta yang telah terlibat dalam NH Fest tahun ini, tutur Azka Nursa Mazaya selaku ketua panitia NH Fest tahun ini dalam sambungan via telephone kemarin.(*/Ind)
PEKANBARU – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menyampaikan pihaknya rutin dan sudah puluhan kali melakukan sosialisasi terkait bahaya perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di sekolah.
Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal di Pekanbaru, Kamis, mengatakan pihaknya melaksanakan kunjungan di beberapa sekolah baik Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dalam rangka sosialisasi dan mengajak sekolah mengantisipasi balap liar, perundungan, dan LGBT.
“Puluhan sekolah telah kami kunjungi guna memberi edukasi dan mengantisipasi hal-hal tersebut,” katanya, Kamis (29/2/2024).
Abdul Jamal mengatakan hal itu dilakukan dengan mengikuti upacara bendera atau apel pagi bersama peserta didik. Di sana kepala sekolah serta pengawas juga ikut memberikan edukasi.
“Kami berikan sosialisasi dan imbauan itu. Ini merupakan tindak lanjut arahan Pejabat Walikota Pekanbaru Muflihun untuk antisipasi hal-hal itu,” kata Abdul Jamal.
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun menginstruksikan kepada Disdik untuk memberikan pendidikan awal yang mengajarkan tentang pencegahan paham LGBT. Dimulai sejak tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), SD dan SMP.
Selain itu di lingkungan rumah, orang tua juga diharapkan memberikan perhatian khusus kepada anak-anak mereka. Mereka perlu aktif berkomunikasi dengan anak-anak untuk mencegah perilaku LGBT.
Abdul Jamal juga mengajak pihak-pihak yang berkompeten lainnya ikut mengedukasi dan mensosialisasikan bahaya LGBT. Seperti dari kepolisian, kata dia, mungkin dari Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) datang memberikan arahan ke sekolah.
Selain disdik, Dharma Wanita Persatuan Disdik Pekanbaru menggencarkan sosialisasi bahaya LGBT dan kekerasan seksual di sekolah.(Antara)
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan perlunya menegakkan aturan terkait kasus perundungan siswa. Menurut dia, aturan yang mengatur masalah perundungan masih relevan hingga saat ini.
Namun, implementasi atau penegakan dari aturan ini yang masih perlu dijalankan dengan baik.
“Sebetulnya sudah ada peraturan menteri kok itu baik menteri pendidikan maupun menteri agama. Tinggal bagaimana menegakkan aturan saja,” kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2/2024).
“Kayaknya masih relevan. Tinggal penegakannya aja,” tambah dia.
Muhadjir pun menyampaikan, aksi perundungan terhadap siswa Binus School Serpong sudah ditangani aparat kepolisian.
Sementara itu, Polres Metro Tangerang Selatan masih terus melakukan penyidikan kasus perundungan atau bullying di Binus School Serpong, Tangerang Selatan yang diduga dilakukan sekelompok siswa yang tergabung dalam geng ‘TAI’. Hingga saat ini penyidik Polres Metro Tangerang Selatan masih melakukan pemeriksaan terhadap siswa dan guru di sekolah elit tersebut.
“Masih tahap pemeriksaan saksi anak (siswa) dan saksi guru,” ujar Kapolres Metro Tangerang Selatan AKBP Ibnu Bagus Santoso saat dikonfirmasi, Senin (26/2/2024).
Kasie Humas Polres Tangsel Iptu Wendy Afrianto menyebutkan bahwa total saksi anak yang telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 11 orang.
Ia mengatakan, belasan saksi anak yang diperiksa merupakan saksi yang diduga terlibat peristiwa perundungan di tempat kejadian perkara (TKP). Namun Wendy tidak membeberkan identitas atau inisial dari 11 saksi anak tersebut.
Pertama kali kasus dugaan tindakan bullying di sekolah elit tersebut diinformasikan oleh akun X @bospurwa. Pengunggah mengungkapkan bahwa korban dirundung oleh senior atau kakak tingkatnya yang tergabung dalam kelompok “Geng Tai”.
Disebutnya, aksi perundungan terjadi di sebuah warung belakang sekolahan dan korban sendiri merupakan calon anggota geng yang tengah diuji, korban harus melakukan beberapa hal yang diminta oleh senior. Mulai dari membelikan makan hingga harus menerima ketika mendapat kekerasan fisik.
Kemudian korban yang belum diketahui identitasnya tersebut diikat di sebuah tiang, lalu dipukuli dengan menggunakan balok kayu. Diduga pada saat kejadian penganiayaan itu beberapa siswa lainnya diduga ikut menertawakan dan merekam aksi tersebut.
Beberapa pelaku yang diduga terlibat juga sudah dihukum pihak sekolah. Diduga salah satu pelaku merupakan anak artis tersebut masih didalami oleh penyidik.(*/Ind)
CIBINONG – Beredar informasi dugaan pelecehan seksual oknum guru SMP terhadap siswinya di wilayah Cigombong, Kabupaten Bogor. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait informasi tersebut.
Informasi tersebut berawal dari beredarnya foto oknum guru yang diduga melakukan pelecehan. Dinarasikan, oknum guru itu telah melakukan tindakan tidak senonoh terhadap siswinya yang terjadi di ruangan BK (Bimbingan Konseling) sekolah.
Dalam foto beredar itu juga dituliskan oknum guru sempat memberikan pesan kepada siswinya untuk tidak bercerita kepada orang lain. Hingga saat ini, belum diketahui pasti kronologi maupun yang lainnya terkait dugaan pelecehan seksual tersebut.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengaku sejauh ini belum menerima laporan polisi terkait kejadian tersebut. Namun, pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Kalau laporan polisi belum kami terima, tapi kami lagi lidik ke lapangan juga sedang coba datangi rumah korban untuk klarifikasi,” kata Teguh dikonfirmasi wartawan, (23/2/2024).
Teguh menambahkan, apabila dalam penyelidikan memang ada indikasi tindakan tersebut maka pihak korban akan diarahkan membuat laporan polisi.
“Kalau dari penyelidikan ada indikasi pencabulan, kami arahkan pihak orangtua korban untuk langsung buat laporan polisi di Polres,” tandasnya.(*/Jun)
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy, mengatakan pihak sekolah harus mengantisipasi sejak awal bila terbentuk klik, geng, atau kelompok berdasarkan kesamaan tertentu di antara para siswa.
Menurut Muhajir, biasanya terjadinya aksi bullying karena adanya geng. Karena aksi bullying kata dia jarang dilakukan oleh perorangan, melainkan dilakukan antara sebuah kelompok kepada satu orang, atau orang dengan jumlah minoritas.
“Di dalam teori psikologi sosial itu namanya klik. Biasanya bullying itu tidak dilakukan perorangan tapi oleh klik atau komplotan anak-anak geng. Biasanya orang itu bergerombol atau berkumpul dengan suatu kesamaan. Guru harus waspadai,” kata Muhajir, di Istana Wakil Presiden di Jakarta, (22/2/2024).
Muhajir mengatakan hal tersebut saat menanggapi kejadian bullying yang terjadi di Binus School, Serpong, Tanggerang Selatan, beberapa waktu lalu. Sekarang yang penting lanjut Muhajir, pihak sekolah harus mengedukasi kepada semua anak terutama tentang buruknya bullying.
“Kedua preventif, berusaha mencegah kemungkinan terjadinya bullying. Yang harus diwaspadai para guru di sekolah,”ucap Muhajir.
Bila terjadi aksi bullying di sekolah, Muhajir menyarankan pihak guru segera melakukan langkah pemulihan. Termasuk konsultasi dan bimbingan. Muhajir menyarankan konsultasi dan bimbingan itu tidak hanya kepada korban, tapi juga terharap pelaku.
“Karena yang melakukan ini mereka belum dewasa dan butuh treatment agar jadi tak jadi perilaku kambuhan,”kata Muhajir menambahkan.
Aksi bullying di Binus School beberapa hari lalu viral karena ada rekaman adegan kekerasan yang dilakukan anggota geng sekolah yang sudah senior. Di antara pelaku diduga ada anak artis dan presenter kondang Vincent Rompies.(*/Ta)
CIREBON – Ratusan siswa SMA Negeri 1 Pabedilan Kabupaten Cirebon terpaksa belajar secara daring,(12/2/2024). Hal itu karena sekolah mereka terendam banjir sejak Ahad (11/2/2024) malam.
Wakasek Humas SMAN 1 Pabedilan, Taufik Hidayat mengatakan, total ada 27 ruang kelas di SMAN 1 Pabedilan. Dari jumlah itu, separuhnya terendam banjir dengan ketinggian genangan air di dalam kelas sekitar 50 sentimeter.
“Ruang guru dan ruang BK juga ikut terendam,” kata Taufik, (12/2/2024).
Taufik menjelaskan, hujan deras mengguyur sejak Minggu (11/2/2024) sore. Air diketahui mulai masuk ke dalam ruang kelas pada malam hari. Karena itulah, pihak sekolah memutuskan para siswa belajar lewat daring pada hari ini.
Ada sebanyak 900 siswa di SMAN 1 Pabedilan yang hari ini belajar di rumah masing-masing secara daring. Tak hanya merendam sekolah, banjir juga menggenangi ribuan rumah warga di delapan desa di Kecamatan Pabedilan. Ketinggian air mencapai paha hingga pinggang orang dewasa.
Adapun delapan desa yang terendam banjir adalah Desa Tersana, Silih Asih, Pabedilan Kulon, Pabedilan Wetan, Kalimukti, Babakan Losari, Babakan Losari Lor dan Desa Kalibuntu.
Camat Pabedilan, Moch Yusuf mengatakan, banjir yang merendam wilayah yang dipimpinnya itu disebabkan hujan deras yang turun pada Ahad siang hingga malam hari. Selain itu juga disebabkan karena meluapnya kali Tersana.
“Air mulai masuk ke pemukiman warga sekitar pukul sembilan malam. Alhamdulillah pagi ini mulai surut,” katanya.
Untuk mencegah terulangnya banjir, diperlukan adanya normalisasi sungai-sungai yang ada di wilayah Cirebon timur, dari mulai hulu hingga ke hilir. Dengan adanya normalisasi, wilayah Kecamatan Pabedilan lebih kurang tiga tahun tidak mengalami banjir seperti sekarang ini.(*/El)
JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencoret dua pelajar Jakarta Timur dari daftar penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus untuk penyaluran 2024. Kedua pelajar terlibat tawuran di kolong jalan layang (flyover) Pasar Rebo, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (28/1/2024).
“(Pencabutan KJP Plus) ini diatur dalam Pasal 23 sampai dengan 26 dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 110 Tahun 2021 tentang Bantuan Sosial Biaya Pendidikan,” kata Kepala Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (P4OP) Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Waluyo Hadi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (5/2/2024).
Waluyo menyebutkan, pada Pasal 23 peserta didik yang merupakan penerima Bantuan Sosial Biaya Pendidikan dilarang membelanjakan Bantuan Sosial Biaya Pendidikan di luar penggunaan yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur, merokok, menggunakan dan mengedarkan narkotika dan obat-obatan terlarang.
Lalu, melakukan perbuatan asusila, pergaulan bebas, atau pelecehan seksual, terlibat dalam kekerasan atau perundungan, terlibat tawuran, geng motor atau geng sekolah, minum minuman keras atau beralkohol, terlibat pencurian, melakukan pemalakan, pemerasan, penjambretan, terlibat perkelahian, dan penipuan dan tindakan terlarang lainnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus milik pelajar yang terlibat tawuran di Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur.
“Oh, itu otomatis (dicabut), kalau pelaku sebagai penerima KJP, itu kita telusuri siapa orangnya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Purwosusilo saat dikonfirmasi di Jakarta, (31/1/2024).
Purwosusilo mengatakan masih berkoordinasi dengan kepolisian dan wilayah untuk menelusuri status remaja yang terlibat tawuran, mulai dari identitas lengkap dan lokasi sekolah.
Polisi telah menangkap empat pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang remaja berinisial DSS (18 tahun luka parah di bagian pergelangan tangan usai terlibat tawuran di kolong flyover Pasar Rebo, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Ahad (28/1/2024).
“Empat pelaku sudah kita tangkap. Mereka berinisial AM (17), AP (16), RA (15) dan P (17),” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly saat jumpa pers di Mapolres Metro Jaktim, Jatinegara, Selasa (30/1/2024).
Para pelaku ditangkap di lokasi yang berbeda. Namun, pelaku lainnya berinisial FAA yang merupakan otak dari tawuran itu sampai saat ini masih buron.(Antara)
JAKARTA – Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta akan mencabut program KJP Plus kepada para penerima yang terlibat aksi tawuran. Pencabutan itu dinilai sudah sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta.
Kepala Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (P4OP) Disdik DKI Jakarta Waluyo Hadi menjelaskan, terdapat sejumlah larangan yang harus dipatuhi para penerima KJP Plus. Apabila aturan itu dilanggar, terdapat sanksi yang akan dikenakan, yaitu penarikan dan penghentian bantuan sosial biaya pendidikan.
“Diatur dalam pasal 23 sampai 26 dalam Peraturan Gubernur nomor 110 Tahun 2021,” kata dia ketika dikonfirmasi, (2/2/2024).
Dalam Pasa 23 huruf f Pergub itu terdapat larangan tawuran untuk peserta didik penerima bantuan sosial biaya pendidikan. Sementara dalam Pasal 26 ayat 1 disebutkan sanksi untuk yang melanggar adalah penarikan dan penghentian bantuan sosial dana pendidikan. Namun, dalam Pasal 26 ayat 2 disebutkan bahwa sanksi diberikan berdasarkan rekomendasi satuan pendidikan.
Waluyo mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapat data siswa pelaku tawuran di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang berstatus sebagai penerima KJP Plus. “Bisa jadi pelaku tawuran bukan siswa KJP,” ujar dia.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Provinsi DKI Jakarta Purwosusilo mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penelusuran dari aparat kepolisian. Pasalnya, kasus tawuran yang melibatkan anak di bawah umur itu telah ditangani oleh Polres Metro Jakarta Timur.
“Pelakunya juga ada yang belum ketangkep kan. Nanti kalau sudah dari hasil penelusuran Polres, kami akan dalami terkait dengan pelaku kalau terkait dengan sekolah,” kata dia saat dikonfirmasi Republika, Rabu (31/1/2024).
Kendati demikian, ia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi ke sekolah. Sosialisasi itu bukan hanya untuk mencegah aksi kekerasan seperti tawuran, melainkan juga perilaku menyimpang lainnya, seperti bullying.
“(Sosialisasi) itu sudah dilakukan dan akan terus dilakukan pak. Terkait perilaku menyimpang, tindak kekerasan, bullying, tawuran di sekolah,” ujar Purwosusilo.
Berdasarkan pengungkapan yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Timur, polisi telah menangkap empat orang pelaku dalam aksi tawuran yang terjadi di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Ahad (28/1/2024). Empat pelaku itu seluruhnya masih di bawah umur.(*/Ind)
JAKARTA – Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian Untayana, mengutuk keras tawuran yang melibatkan pelajar di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur (Jaktim). Mengingat, aksi tawuran itu menimbulkan korban yang mengalami luka berat hingga tangannya terputus.
Justin meminta aparat kepolisian memberikan hukuman setimpal bagi para pelaku. Meski pelaku masih berusia di bawah umur, menurut dia, tindakan tegas harus diberikan agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.
“Bahkan jika memang pelaku tawuran masih tergolong anak di bawah umur 18, tetap harus ada tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku,” kata Justin di Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Selain meminta tindakan tegas dari aparat kepolisian, Justin juga meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengusut para pelaku tawuran tersebut. Apabila di antaranya para pelaku berstatus pelajar dan memiliki KJP Plus, dia menyarankan, haknya mesti dicabut.
Menurut dia, berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 110 Tahun 2021, KJP Plus dapat dicabut jiwa pelajar ketahuan melakukan tindakan tawuran. “Para pelaku harus diusut,” kata Justin.
Dia juga menyayangkan aksi tawuran yang juga terjadi di Mal Bassura, Jakarta Timur pada (28/1/2024) pagi WIB. Pasalnya, aksi tawuran itu menyebabkan lima polisi terluka. Mereka mengalami luka di bagian kaki akibat lemparan batu saat warga RW 01 dan RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, bentrok.(*/Ya)
JAKARTA – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) akan menyiapkan kebijakan terkait penguatan SDM di bidang pendidikan. Untuk mengatasi soal pemerataan guru, Kemenpan-RB akan menyiapkan pemberian insentif dan kenaikan pangkat bagi para guru yang mengajar di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Jadi strategi besarnya, masalahnya bukan soal penyebaran guru atau PNS, tetapi redistribusinya. Oleh karena itu kebijakan atas arahan Pak Presiden di Peraturan Pemerintah yang baru, kita akan berikan insentif khusus bagi mereka yang mengajar di 3T, termasuk kecepatan kenaikan pangkat,” tutur Menpan-RB Muhammad Azwar Anas dalam Rapat Koordinasi Percepatan Peningkatan Peringkat PISA di Jakarta,(25/1/2024).
Pemerintah saat ini tengah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk peningkatan skor Program for International Student Assessment (PISA). Di mana salah satunya dengan penerapan metode pembelajaran gampang, asik, dan menyenangkan (GASING). Untuk itu, serangkaian kebijakan akan turut dikeluarkan oleh Kemenpan-RB sebagai pengelola SDM aparatur negara.
“Kami menyiapkan kebijakannya, jadi tahun ini pemerintah memberi alokasi cukup besar bagi fresh graduate melalui seleksi CPNS. Kami sudah petakan peta jabatan dan lain-lain, dan kita sudah petakan yang positive growth dan zero growth. Guru ini termasuk sektor yang masih positive growth,” ujar Anas.
Lebih lanjut Anas menegaskan, pengembangan kapasitas, khususnya profesi guru yang ada di dinas pendidikan dan kebudayaan, perlu diperkuat. Selain itu, kata dia, permasalahan yang dihadapi adalah penyebaran guru yang tidak merata.
“Terkait dengan penyebaran jadi masalahnya bukan hanya kekurangan guru, tetapi peta penyebaran guru. Kemarin ada formasi guru di daerah 3T, termasuk Papua, dan Nusa Tenggara Timur yang tidak terisi. Sehingga ini jadi isu yang harus diselesaikan dengan baik,” ungkap Anas.
Anas menambahkan, jika dilihat peta penyebarannya, setelah mendapat formasi di luar pulau Jawa, guru-guru tersebut pindah ke pulau Jawa, atau yang berada di kabupaten/desa terpencil kemudian pindah ke kota. Sebab itu langkah di ataslah yang rencananya akan diambil oleh Kemenpan-RB.
Sebagai informasi, metode GASING merupakan suatu metode pembelajaran langkah demi langkah yang membuat anak menguasai materi secara gampang, asik, dan menyenangkan. Dalam implementasinya, anak-anak diajak bermain dan bereksplorasi dengan alat peraga sehingga konsep yang disampaikan dapat dirasa dan dibayangkan.
Untuk diketahui, hasil penelitian PISA 2022 menyatakan bahwa Indonesia berada di peringkat 68. Hasil PISA 2022 Indonesia tersebut merupakan capaian paling tinggi sepanjang sejarah Indonesia mengikuti PISA. Salah satu faktor yang mendorong naiknya peringkat tersebut yaitu keluar dari zona nyaman melalui pemanfaatan digitaliasi dimana pelatihan guru yang disediakan oleh Kemendikbudristek.(*/Ind)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro