SURABAYA – Wakil Sekretaris Satuan Tugas Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto mengaku terus memassifkan tes Covid-19 terhadap tenaga pengajar atau guru jenjang SD dan SMP di Surabaya. Irvan mengungkapkan, hingga saat ini sudah 3.127 guru atau setara 40 persen dari total guru yang ada di Surabaya, yang menjalani tes swab.
“Hasilnya yang terkonfirmasi positif totalnya 137 orang dan 4 orang meninggal dunia. Tapi yang meninggal itu karena ada penyakit penyerta (bukan murni Covid-19)” ujar Irvan di Surabaya, Rabu (26/8/2020).
Irvan mengatakan, sesuai perintah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, para guru SD dan SMP hingga saat ini diminta bekerja dari rumah (WFH). Dia mengulangi, hingga saat ini yang menjalani tes masih sekitar 40 persen dari total guru SD-SMP di Kota Pahlawan.
“Masih 30 sampai 40 persen yang dites. Selanjutnya para guru diminta kerja dari rumah, tes terus dilakukan,” ujarnya.
Menurut Irvan, tes massal pada guru ini sekaligus bagian dari pematangan persiapan bila nanti belajar tatap muka benar-benar dilakukan. Selain para guru, tes Covid-19 kemungkinan juga dilakukan pada para siswa. Namun itu dilakukan saat belajar tatap muka benar-benar dipastikan akan dimulai.
“Semua ini agar persiapan lebih matang, kita tidak terburu-buru memutuskan belajar tatap muka. Kami masih menyiapkan segala sesuatunya sehingga semuanya bisa terjamin keselamatannya bukan hanya murid tapi juga guru. Kalau tahapan tatap muka dimulai, para siswa dimungkinkan juga akan dilakukan tes swab,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo memastikan, sebelum memulai pembelajaran tatap muka sekolah jenjang SD dan SMP, pihaknya akan terlebih dahulu memastikan kondisi kesehatan guru, siswa, maupun elemen lain yang ada di sekolah.
Supomo memastikan, hingga saat ini pihaknya terus melakukan kajian-kajian mendalam sebelum rencana pembelajaran tatap muka itu direalisasikan. Artinya belum diputuskan, kapan pembelajaran tatap muka dilaksanakan.
“Karena itu kita nanti harus pastikan, gurunya sehat, muridnya sehat, petugas kebersihan sehat, petugas keamanan sehat dan protokol Covid-19 di sekolah itu harus ada semuanya,”tukasnya.(*/Gio)
GARUT – Kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di sekolah di wilayah Kabupaten Garut dipastikan belum bisa digelar sekarang ini.
Kepastian itu berlaku untuk semua jenjang pendidikan. Mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut maupun Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Hal itu karena kecenderungan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Garut terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir ini.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Totong, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut sendiri semula berencana memulai belajar tatap muka di sekolah mulai September ini.
Namun karena belajar tatap muka tingkat SMA/SMK yang rencananya dimulai 18 Agustus 2020 pun urung karena kasus konfirmasi positif Covid-19 cenderung naik di hampir setiap kabupaten/kota di Jawa Barat maka rencana belajar tatap muka bagi satuan pendidikan setingkat PAUD hingga SMP di Garut pada September pun batal digelar.
Apalagi berdasarkan keputusan bersama empat menteri, tahapan belajar tatap muka di sekolah digelar setelah SMA/SMK, disusul jenjang di bawahnya, yakni SMP, SD kemudian PAUD.
“Prioritas utama pemerintah sebenarnya lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat secara umum, serta mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi Covid-19,” kata Totong, Kamis (27/8/2020).
Dia mengatakan, kalaupun tahapan belajar tatap muka disekolah dimulai, dan sekolah dinyatakan aman, pihaknya tetap mesti mempertimbangkan jaminan keamanan pendidik maupun peserta didik selama perjalanan antarrumah dan sekolah dari ancaman penularan Covid-19. Baik dalam kendaraan umum maupun berjalan kaki.
“Ketika semakin banyak kerumunan maka semakin banyak pula yang harus diantisipasi, ini berisiko terjadi kluster baru, dan ini bahaya juga. Jadi, kita mengikuti aturan pusat saja,”tukasnya.(*/Dang)
JAKARTA – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini semua kota yang ada di DKI Jakarta masuk dalam zona merah atau risiko tinggi covid-19. Satu-satunya wilayah yang tidak masuk zona merah adalah Kabupaten Kepulauan Seribu.
“Dari DKI Jakarta ini seluruh kotanya yaitu Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat,” kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Kamis (27/8/2020).
Wiku mengatakan, bahwa dua dari lima kota tersebut yakni Jakarta Timur dan Jakarta Selatan yang sebelumnya masuk zona berisiko sedang menjadi berisiko tinggi.
Sementara tiga kota lainnya yakni Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara selama empat minggu berada di zona merah. Wiku menyebut kasus di DKI Jakarta menanjak terus. Bahkan pada pekan lalu jumlah kasus kumulatifnya tertinggi.
“Sedangkan kematiannya masih naik terus. 116 kematian dalam waktu satu minggu,” ungkapnya.Lalu orang yang dirawat di rumah sakit juga masih banyak atau di fase puncak. Namun begitu tingkat kesembuhannya juga meningkat menjadi 75%. Wiku juga mengapresiasi bahwa pencatatan kasus covid-19 di DKI Jakarta dilakukan dengan baik baik. Termasuk juga tracing dan testingnya
“Tentunya tugas selanjutnya adalah mengendalikan kasus-kasus covid-19 dengan masyarakat yang lebih disiplin untuk menjalankan protokol kesehatan,” katanya.
Dia juga mengingatkan bahwa untuk sektor-sektor sudah mulai dibuka harus dipastikan untuk menghindari penularan. Hal ini mengingat klaster penularan di DKI Jakarta terjadi di pemukiman, perkantoran, pasar dan juga dari kegiatan-kegiatan ibadah.
“Mohon agar ini bisa ditangani dengan baik, agar zonasinya bisa berubah lebih baik di minggu-minggu berikutnya,”tukasnya.(*/Ta)
SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyetujui rencana uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka tujuh sekolah di tiga daerah saat pandemi Covid 19. Ketiganya adalah Kabupaten Wonosobo, Temanggung, dan Kota Tegal.
“Tiga daerah yang akan menggelar sekolah tatap muka sudah mempersiapkannya dengan baik. Regulasi, pemenuhan sarana prasarana dan simulasi juga sudah dilakukan,” kata Ganjar di Semarang, Rabu (26/8/2020).
Terkait dengan uji coba sekolah tatap muka yang akan dilaksanakan pada awal September 2020 itu, Ganjar meminta jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng menerjunkan tim untuk melakukan supervisi.
Ganjar mengaku sudah melihat sendiri video tentang simulasi sekolah tatap muka di tiga daerah itu dan yakin semuanya bisa berjalan dengan baik.
“Yang saya wanti-wanti itu soal transportasinya, dari mereka berangkat sampai pulang. Tadi ada inovasi, sekolah bekerja sama dengan angkutan desa, diatur, dan dimanajemen dengan baik. Kalau sarana prasarana saya lihat sudah siap, tinggal manajemen pelaksanaannya yang perlu diawasi,” ujarnya.
Apabila uji coba sekolah tatap muka ini berjalan lancar, lanjut Ganjar, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan penambahan, namun apabila ada yang kurang akan dievaluasi. “Kita lihat nanti seperti apa, kalau lancar ya kita tambah, kalau kurang harus dievaluasi,” katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Disdikbud Jateng Padmaningrum menambahkan tujuh sekolah yang ditunjuk melakukan uji coba sekolah tatap muka adalah SMAN 1 Parakan dan SMKN 1 Temanggung, SMAN 2 dan SMKN 2 Wonosobo, SMAN 2 dan SMKN 2 Kota Tegal dan satu SMA swasta di Tegal, yakni SMA Pius.
“Ini baru uji coba, bukan sekolah seperti biasanya. Jadi sebelum uji coba itu, semua sekolah yang ditunjuk sudah melakukan simulasi, menyediakan sarana prasarana sesuai protokol kesehatan, menggelar rapat dengan orang tua siswa dan lainnya,” ujarnya.
Setiap sekolah yang menggelar uji coba sekolah tatap muka itu dibatasi jumlah siswanya sepertiga atau maksimal separuh dari jumlah siswa per kelasnya dan jam belajar di sekolah juga dibatasi, yakni maksimal 4 jam per shift.
“Kami juga akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat mulai siswa berangkat hingga pulang. Untuk transportasi, jika ada siswa yang tidak memiliki kendaraan, maka kami meminta sekolah bekerja sama dengan angkutan desa atau angkutan di daerah setempat, dengan juga membatasi jumlah siswa dan kebersihan angkutan itu,”ujarnya.(*/D Tom)
JAKARTA – Pemerintah kembali melaporkan jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Tercatat hingga 26 Agustus 2020, jumlah kasus positif yang dalam perawatan saat menjadi 37.812 orang.
Jumlah tersebut mengalami penurunan sebanyak 332 orang dari hari sebelumnya 25 Agustus 2020 yakni sebanyak 38.134 orang.
Sementara saat ini, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat bertambah 2.306 kasus. Sehingga akumulasi kasus positif Covid-19 sebanyak 160.165 orang.
Data penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia kini dipublikasikan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di https://www.covid19.go.id dan laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman https://www.kemkes.go.id/.
Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat bertambah 2.542 orang. Sehingga total sembuh sebanyak 115.409 orang. Sehingga tingkat kesembuhan Covid-19 rata-rata saat ini tercatat menjadi 72,1% dari seluruh jumlah kasus terkonfirmasi.
Dilaporkan juga pasien Covid-19 yang meninggal bertambah 86 orang. Sehingga total sembuh sebanyak 6.944 orang. Saat ini, tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 4,3% dari kasus terkonfirmasi positif.(*/Tya)
MOJOKERTO – Ribuan guru dan tenaga pendidikan SMA/SMK Negeri di Kota dan Kabupaten Mojokerto menjalani rapid test Covid-19, dan itu gratis karena merupakan Program Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Dua hari digelar, kegiatan rapid test massal itu kini sudah selesai dilaksanakan di tiga sekolah yang telah ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, yaitu di SMK Negeri 1 Dlanggu, SMA Negeri 1 Mojosari dan SMA Negeri 1 Puri.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Mojokerto, Kresna Herlambang mengatakan jumlah guru yang mengikuti rapit tes mencapai 1.968 orang. Sebanyak 24 di antaranya reaktif Covid-19.
Baca Juga: Penjelasan Risma Soal Guru Didapati Positif Covid-19 dan Sekolah Belum Bisa Dibuka
“Hasil alhamdulilah sebagian besar tidak bertindaklanjut, tetapi ada informasi dari pengencekan kemarin di wilayah Puri itu 7 orang reaktif, di Dlanggu 6 orang, dan di Mojosari 11 orang.
Tapi dari data yang reaktif tadi ternyata sudah dapat kita pastikan karena rata-rata mereka datang dalam kondisi sakit,” ujar Kresna.
Semua yang reaktif corona itu dilarang untuk ke sekolah dan diminta melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sampai sejauh ini mereka yang reaktif belum diikutkan untuk menjalani swab test Covid-19.
“Mereka rata diminta untuk untuk isolasi mandiri. Karena sudah kelihatan persoalannya,”tukasnya.(*/Gio)
NGANJUK – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadikan SMAN 2 Nganjuk sebagai lokasi referensi bagi sekolah lain saat uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
“Insya Allah yang dilakukan di SMAN 2 Nganjuk ini aman bagi siswa,” kata Gubernur Jatim Khofifah saat memantau kegiatan belajar-mengajar di Nganjuk, Senin (24/8).
Khofifah menjelaskan format yang dilakukan di SMAN 2 Nganjuk bisa dijadikan referensi. Di masing-masing meja belajar siswa diberikan pembatas sekat plastik mika.
Selain itu, air conditioner (AC) dalam kelas juga tidak dinyalakan sehingga menggunakan ventilasi udara biasa. Hal ini dilakukan agar sirkulasi udara dan oksigen dalam kelas dapat berjalan dengan baik.
Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengatakan pelaksanaan uji coba pembelajaran ini akan dievaluasi pada tiga pekan pelaksanaannya. “Mudah-mudahan tiga pekan nanti bisa dievaluasi dengan baik untuk dapat dilaksanakan jumlah jamnya atau jumlah jadwalnya,” kata Novi.
Ia menambahkan berencana mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) Nganjuk tentang kepatuhan menggunakan masker di semua tempat. Bagi yang melanggar akan diberi sanksi.
Ia juga mengatakan evaluasi akan dilakukan guna memastikan apakah kegiatan KBM di sekolah tingkat bawahnya juga bisa berjalan, baik SMP maupun SD.
“Sanksinya mulai ringan sampai yang sedang. Untuk sekolah-sekolah sudah ada petunjuk-petunjuk. Tingkat SD-SMP menunggu evaluasi dari SMA dulu. Kalau SMA-nya tiga pekan dievaluasi berjalan dengan baik, maka Kabupaten Nganjuk untuk SMP akan menyusul. Berikutnya nanti dievaluasi satu bulan berjalan maka SD menyusul,” kata dia.
Dalam kunjungan ke Nganjuk tersebut, Khofifah juga memberikan bantuan berupa 4.000 masker kain dan 600 face shield untuk tiga sekolah.
Pada SLB Shanti Kosala Mastrip diberikan bantuan sebanyak 500 masker kain dan 100 buah face shield. SMKN 1 Tanjung Anom Nganjuk diberikan bantuan sebanyak 2.500 masker kain dan 300 buah face shield.
Sementara untuk SMAN 2 Nganjuk bantuan yang diberikan berupa 1.000 masker kain dan 200 face shield. Khofifah mengunjungi tiga sekolah di Kabupaten Nganjuk, yakni Sekolah Luar Biasa (SLB) Shanti Kosala Mastrip Nganjuk, SMKN 1 Tanjung Anom Nganjuk, dan SMAN 2 Nganjuk.
Tiga sekolah tersebut membuka uji coba sekolah tatap muka dengan jumlah siswa terbatas sekitar 25 persen dari jumlah normal. Kegiatan uji coba tersebut dilakukan mulai 18 sampai dengan 31 Agustus 2020.
Pada kunjungan tersebut, gubernur didampingi Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk, Forkopimda Kabupaten Nganjuk, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, dan beberapa jajaran Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim.(*/Gio)
JAKARTA – Pemerintah kembali melaporkan jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Tercatat kasus positif virus corona (Covid-19) hingga Selasa 25 Agustus 2020 bertambah 2.447 kasus.
Sehingga akumulasi sebanyak 157.859 orang.
Data penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia kini dipublikasikan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di https://www.covid19.go.id dan laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman https://www.kemkes.go.id/.
Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 21.275 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat bertambah 1.807 orang. Sehingga total sebanyak 112.867 orang sembuh.
Sementara jumlah yang meninggal dunia kembali bertambah 99 orang. Sehingga totalnya menjadi 6.858 orang. Kemudian, tercatat ada 76.667 suspek Covid-19.
Sebelumnya, total kasus positif Covid-19 di Indonesia per 24 Agustus 2020 berjumlah 155.412 orang. Untuk kasus yang sembuh sebanyak 111.060 orang, sedangkan jumlah yang meninggal sebanyak 6.759 orang.(*/Tya)
JAKARTA – Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, jumlah kasus positif corona di Indonesia mencapai 153.535. Angka itu didapat setelah ada penambahan 2.037 kasus pada hari ini, Minggu (23/8/2020).
Sementara itu jumlah kasus sembuh bertambah 2.302 atau secara kumulatif meningkat menjadi 107.500 orang. Nah, jika dipersentasikan maka tingkat kesembuhan di Indoneia mencapai 70,02 persen.
Untuk diketahui kasus meninggal dunia di Indonesia juga meningkat dari 6.594 menjadi 6.680 atau bertambah 86 orang.
Sebelumnya dikabarkan usaha tanpa henti dilakukan Pemerintah Indonesia untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Contohnya saat mengadakan kunjungan ke Uni Emirat Arab pada Sabtu (22/8/2020), Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyaksikan penandatangan nota kesepahaman penanganan Covid-19 dengan perusahaan di Uni Emirat Arab (UEA).
Kerjasama dengan G42, perusahaan artificial intelligence yang bermarkas di Abu Dhabi, UEA, ini melibatkan dua perusahaan BUMN, yaitu Kimia Farma dan Indofarma.
Nota kesepahaman (MOU) tersebut ditekankan pada penerapan alat deteksi Covid-19 berbasis laser di Indonesia, kesepakatan kapasitas serta pengembangan produksi vaksin, farmasi, dan kerjasama yang luas di bidang layanan kesehatan, termasuk pula riset dan distribusi.
“Saya berterima kasih kepada Ibu Retno, Menlu kita atas kelancaran road show yang sudah berlangsung di dua negara. Terutama di UEA yang hasilnya sangat maksimal.
Tak hanya di bidang kesehatan kita mencapai banyak kesepakatan, tapi juga di bidang pangan dan energi yang menjadi prioritas kami dalam menghadapi perubahan yang disebabkan pandemi Covid-19 ini,” kata Erick Thohir dalam konferensi pers langsung dari Abu Dhabi, UEA, Sabtu malam.(*/Tya)
JAKARTA – Pemerintah kembali melaporkan jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Tercatat hingga 18 Agustus 2020, jumlah kasus positif yang dalam perawatan saat ini sebanyak 40.460 orang.
Saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat bertambah bertambah 1.673 kasus. Sehingga akumulasi sebanyak 143.043 orang.
Data penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia kini dipublikasikan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di https://www.covid19.go.id dan laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman https://www.kemkes.go.id/.
Selain itu, dilaporkan juga angka kesembuhan yang mengalami peningkatan sebanyak 1.848 orang. Sehingga total sembuh sebanyak 96.306 orang. Hingga saat ini, rata-rata tingkat kesembuhan Covid-19 saat ini tercatat menjadi 67,3% dari seluruh jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19.
Sementara itu pasien Covid-19 yang meninggal bertambah 70 orang. Sehingga total sembuh sebanyak 6.277 orang. Saat ini, tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 4,4% dari kasus terkonfirmasi positif.(*/Tya)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro