YOGYAKARTA – Belasan siswa sekolah dasar (SD) di salah satu sekolah swasta di Kota Yogyakarta diduga mengalami kekerasan seksual. Kasus tersebut pun dilaporkan ke Polresta Yogyakarta oleh kepala sekolah didampingi kuasa hukum, Senin (8/1/2024).
Kuasa hukum kepala sekolah bersangkutan, Elna Febi Astuti mengatakan dugaan kekerasan seksual tersebut dialami 15 siswa kelas 6 SD. Diduga pelaku merupakan salah satu guru dengan jenis kelamin laki-laki berinisial NB (22 tahun).
“Jumlah siswanya (yang diduga mengalami kekerasan seksual) 15 orang, umur 11 sampai 12 tahun, kelas 6 SD. Korbannya perempuan dan laki-laki,” kata Elna saat ditemui di Mapolresta Yogyakarta, Senin (8/1/2024).
Kekerasan yang dialami siswa tidak hanya kekerasan seksual. Namun, Elna menyebut bahwa siswa juga mengalami kekerasan fisik berdasarkan penyelidikan internal yang dilakukan pihak sekolah.
“Pihak sekolah melakukan penyelidikan internal dan ditemukan beberapa perlakuan kejadian seperti dipegang kemaluannya. Kekerasan tidak hanya seksual, tapi juga kekerasan fisik seperti diberikan pisau di leher dan paha, berupa ancaman dielus-elus dengan pisau, dipegang pahanya,” ungkapnya.
Bahkan, diduga korban juga dipengaruhi oleh terduga pelaku dengan menonton video dewasa. Termasuk diajarkan cara melakukan open booking out (BO) di aplikasi.
“Jadi seperti dia (terduga pelaku) me-lead anak-anak itu untuk melihat video (dewasa), menggiring, dan mempengaruhi,” jelasnya.
Disampaikan Elna bahwa terduga pelaku merupakan guru yang mengajar mata pelajaran content creator. Terduga pelaku diketahui sudah mengajar sekitar 1,5 tahun di salah satu sekolah swasta di Kota Yogyakarta yang tidak disebutkan namanya tersebut.
“Jadi sekolah ini dibantukan oleh suatu (pihak) swasta dengan menyumbangkan dalam bentuk guru, jadi (terduga pelaku ini) bukan guru tetap,” katanya.(*/D To)
LEBAK – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama menyatakan jumlah rumah warga, gedung sekolah dan rumah sakit yang rusak akibat gempa di Bayah, Banten, yang terjadi pada Rabu (3/1/2024), pukul 07.53 WIB kini bertambah menjadi 11 unit dari sebelumnya sembilan unit.
“Kami hingga kini masih melakukan pendataan kerusakan rumah maupun tempat publik lainnya,” katanya di Lebak, Kamis.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,9 yang berlokasi 72 km barat daya Bayah, Banten, tidak menimbulkan tsunami, tetapi getarannya cukup besar dan dirasakan di 28 kecamatan. Mesti gempa itu berlangsung antara 1-3 detik, namun warga setempat sempat berhamburan keluar rumah.
Berdasarkan data sementara, kerusakan rumah tercatat sebanyak tujuh unit, rumah sakit satu unit, dan sarana pendidikan tiga unit. Korban jiwa maupun luka-luka dipastikan nihil atau tidak ada.
Sejauh ini, tim relawan kecamatan masih melakukan pendataan di lapangan, karena kondisi wilayah Kabupaten Lebak banyak pegunungan, perbukitan dan aliran sungai. Kondisi medan itu, tentu cukup menyulitkan petugas relawan juga ditambah tidak adanya sinyal jaringan internet.
Dengan demikian, BPBD Lebak minta masyarakat meningkatkan waspada dan tetap tenang juga tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, juga masyarakat di daerah itu dapat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa tersebut.
“Semua kerusakan akibat gempa itu kategori rusak ringan dan sedang,” ungkapnya.(*/Dul)
BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di tahun ini akan membangun dua bangunan SMP baru dengan konsep sekolah hijau atau ramah lingkungan, tepatnya di wilayah Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara dan di Duta Pakuan, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Irwan Riyanto kepada wartawan di bilangan Jalan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah pada Rabu 3 Januari 2023 pagi.
Irwan menyampaikan, awalnya Disdik akan membangun SD Negeri dan SMP Negeri di kedua wilayah tersebut, namun karena jumlah SMP Negeri di Kota Bogor masih kurang, pihaknya menyampaikan usulan kepada Wali Kota Bogor agar pembangunannya difokuskan untuk SMP.
“Sementara untuk rencana pembangunan SD, Disdik akan melakukan merger dari sekolah yang ada. Karena rencana awal gedung SMP dan SD dibangun pada lokasi yang sama, kalau SD dan SMP digabung jumlah peserta didik yang diterima kurang maksimal,” ungkap Irwan.
Irwan melanjutkan, namun jika hanya SMP saja, jumlah peserta didik yang diterima bakal jauh lebih banyak dan ini akan membantu proses PPDB Kota Bogor kedepan.
“Pak wali setuju dengan usulan kami, proses pembangunan sekolah ini akan dilaksanakan tahun 2024. Berdasarkan perhitungan Detail Engineering Desain (DED), pembangunan SMP di Kelurahan Cimahpar membutuhkan dana sebesar Rp36 miliar dan di Duta Pakuan Kelurahan Baranangsiang sekitar Rp 18 miliar.
Khusus sekolah di Duta Pakuan akan diselesaikan pada tahun 2025 dengan besar anggaran sekitar Rp 28 miliar,” tutur Irwan.
“Dengan anggaran Rp 18 miliar, harapan kami sekolah di Duta Pakuan akan tersedia 2 atau 3 kelas dan bisa melakukan rombongan kelas dengan catatan tidak ada SD. Tapi kalau ada SD, maka akan difokuskan penyelesaian pembangunan SMP di Cimahpar,” tambah Irwan.
Irwan memaparkan, belajar dari konsep Sekolah Satu Atap di Kelurahan Kencana, konsep gedung sekolah di Cimahpar dan Duta Pakuan dijelaskan Irwan berwawasan lingkungan, mulai dari pencahayaan hingga ventilasi udara, tidak terlalu banyak menggunakan energi untuk lampu, AC, kipas angin. Selain ditujukan memberi kenyamanan, dari segi pemeliharaan dan operasional akan lebih murah.
“Kami sepakat fokus bangun gedung SMP karena kebutuhannya lebih besar di SMP, kemudian tahapan-tahapan yang disesuaikan karena alokasi APBD kita. Saya berharap tahun depan SMP yang dibangun sudah bisa menerima peserta didik, selain itu saya juga meminta dipersiapkan tenaga pengajar dan yang lainnya, yang pasti ini sekolah dengan konsep sekolah hijau ramah lingkungan,” katanya. (*/Jun)
KUDUS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, menggagas pembuatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang khusus menampung siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu tanpa dipungut biaya apapun.
“Nantinya siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu tersebut akan diikutkan dalam berbagai program untuk peningkatan akademiknya, misal les privat serta kesempatan mengikuti berbagai kejuaraan,” kata Penjabat (Pj) Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan usai penyerahan bantuan biaya pendidikan untuk siswa putus sekolah maupun siswa dari keluarga miskin di Kudus, (29/12/2023).
Sekolahnya nanti, kata dia, bisa berbentuk sekolah unggulan untuk warga miskin. Menurutnya, hal ini sebagai jawaban atas banyaknya siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu yang tidak bisa melanjutkan hingga ke jenjang lebih tinggi dan terbatasnya kesempatan mengikuti berbagai ajang perlombaan.
Ia berharap usulan tersebut bisa ditindaklanjuti. Ia menegaskan, bangunan juga tersedia dengan memanfaatkan bangunan bekas SMP 3 di Jalan Lukmono Hadi Kudus yang saat ini tidak terpakai.
Selain untuk menampung warga kurang mampu yang berprestasi, imbuh dia, siswanya nanti juga ditempatkan di asrama, sehingga segala kebutuhan makan, pakaian, dan peralatan serta perlengkapan sekolah ditanggung Pemkab Kudus.
“Nantinya juga akan dikerjasamakan dengan SMK vokasi. Syukur ada yang memberikan program beasiswa untuk mereka, sehingga jenjang SMK juga tidak perlu keluar biaya,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuna Widada mengakui usulan sekolah gratis untuk warga miskin berprestasi sudah ditindaklanjuti. “Beberapa waktu lalu, kami sudah menggelar rapat koordinasi dengan melibatkan MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) tingkat SMP di Kudus dengan dipimpin Asisten 1 Setda Kudus,” ujarnya.
Pemkab Kudus, imbuh dia, juga memberikan dukungan anggaran sebesar Rp 500 juta untuk penyusunan studi kelayakan dan bestek gambar kerja detail (Detail Engineering Design/DED) pada tahun anggaran 2024.
“Kami juga akan melibatkan akademisi, sehingga gagasan sekolah gratis khusus warga miskin berprestasi bisa direalisasikan,” ujarnya.
Ia berharap dengan anggaran yang ada, bisa diketahui kelayakan bangunan dan daya tampung siswanya dengan menyesuaikan kemampuan anggaran daerah dalam membiayai sekolah hingga selesai.(*/D To)
JAKARTA – Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo memastikan Kurikulum Merdeka akan diproyeksikan menjadi kurikulum nasional pada 2024. Saat ini, sebanyak 80 persen sekolah di semua jenjang secara sukarela telah menerapkan Kurikulum Merdeka.
“Mereka yang masih menggunakan Kurikulum 2013, bisa bertahap berubah menjadi Kurikulum Merdeka,” jata Anindito dalam siaran pers, (22/12/2023).
Rencana itu kemudian mendapatkan sambutan positif dari para pemangku kepentingan di sektor pendidikan. Kurikulum Merdeka dinilai telah membawa perubahan dalam kegiatan belajar-mengajar. Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mamboro, Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, Dominggus, mendukung rencana implementasi Kurikulum Merdeka secara nasional.
Menurut dia, Kurikulum Merdeka telah mendorong perubahan paradigma pembelajaran yang lebih menyenangkan. Kurikulum itu juga dia sebut berpusat pada peserta didik serta dapat disesuaikan dengan karakteristik daerah.
“Saya sangat setuju jika Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional sudah sesuai kebutuhan pendidikan di Indonesia saat ini. Kurikulum Merdeka juga tidak membedakan lagi sekolah yang di kota dan di desa, semua satuan pendidikan memiliki hak kemerdekaan dalam mewujudkan visi misi pendidikan Indonesia,” kata Dominggus.
Dominggus menceritakan, sekolahnya pernah mengalami krisis pembelajaran sebelum menerapkan Kurikulum Merdeka. Penyebabnya adalah proses pembelajaran yang monoton disampaikan para guru, belum adanya platform belajar bagi pendidik sesuai kebutuhan saat ini, serta kondisi sekolah yang berada di wilayah terpencil. Selain itu, pihaknya juga menghadapi kurangnya motivasi para peserta didik dalam mengembangkan diri.
“Terjadinya perubahan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat kepada peserta didik dan pengembangan penguatan profil pelajar Pancasila yang sesuai karakteristik sekolah sehingga adanya peningkatan prestasi akademik dan non-akademik,” kata dia.
Dalam kesempatan terpisah, Guru SMAN 4 Ternate, Maluku Utara, Santi Evaria, juga menyatakan dukungannya terhadap implementasi Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional. Menurut Santi, Kurikulum Merdeka sangat baik untuk menghadapi tantangan pendidikan Indonesia saat ini.
Kurikulum Merdeka adalah jawaban atas perkembangan zaman yang begitu cepat serta perubahan kondisi siswa pasca pandemi Covid-19. Dengan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, para guru bisa lebih mengenali bakat dan minat siswa.
“Saya sebagai guru rasanya lebih fleksibel dan diberikan kebebasan dalam berinovasi dan tidak terkungkung dengan struktur yang dibatasi selama ini. Para guru bisa menggali dan mengeksplorasi kemampuan, minat, serta bakat para siswa,” ucap Santi.
Santi berharap dengan implementasi Kurikulum Merdeka secara nasional dapat semakin mempercepat peningkatan kualitas dan kompetensi guru.
“Serta dampak untuk para siswa dapat menghasilkan generasi yang memang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan memiliki kompetensi, keterampilan spiritual, keterampilan sosial serta pengetahuan yang baik sehingga mereka siap menghadapi tantangan kedepan dan menjadi manusia yang merdeka di atas kakinya sendiri,” ungkapnya.(*/Ind)
SURABAYA – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mengungkapkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) masih didominasi lulusan SMA dan SMK dengan persentase 17,46 persen. Kemudian di posisi kedua ada lulusan Sarjana dan Diploma yang menyumbang tingkat pengangguran sebesar 10,07 persen.
Ida menjelaskan, tidak adanya link and match menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat pengangguran dari lulusan SMA, SMK, diploma, maupun sarjana. Ida menyatakan, fakta tersebut menjadi tantangan yang harus diselesaikan bersama.
“Ini tantangan terutama bagi pendidikan vokasi karena SMK termasuk tinggi sumbangannya terhadap pengangguran kita,” kata Ida dalam acara Menaker Talks dengan tema ‘Building Work Ethics & Creative Mondset’ di kampus Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), (22/12/2023).
Ida melanjutkan, lulusan SD dan SMP lebih mudah diserap dunia kerja. Itu tak lain karena lulusan SD maupun SMP tidak pernah pilih-pilih dalam bekerja. Bahkan tanpa kompetensi pun, mereka tetap bisa siserap dunia kerja.
“Karena mereka bekerja pada lapangan pekerjaan yang sesuai kompetensinya. Bahkan tidak perlu kompetensi, karena merasa pendidikannya SMP dan SD, maka mereka menerima segala macam pekerjaan,” ujarnya.
Sebaliknya, lanjut Ida, para lulusan SMA, SMK, diploma, dan sarjana yang merasa dirinya berpendidikan tinggi, cenderung untuk memilih-milih pekerjaan. Kendati pun ada lapangan kerja yang cocok, namun mereka tidak memiliki skill dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
“Kondisi seperti ini menjadi tantangan, karena tahun 2030 kita punya bonus demografi. Bisa dibayangkan jumlah penduduk usia produktif banyak, tapi akan menjadi ‘madhorot’ bagi bangsa ini jika tidak mampu menyiapkan lapangan pekerjaan bagi mereka,” ucap Ida.
Ida menilai terciptanya link and match antara pencari dengan menyedia kerja tidak hanya tugas atau pekerjaan dari pemerintah pusat atau daerah saja. Menurutnya, pihak swasta juga harus terlibat untuk menyelesainya masalah tersebut.
“Swasta yang tahu pasar kerjanya, berkolaborasi dengan pendidikan dan pelatihan vokasi agar menyiapkan skill dan kompetensinya. Kalau sudah seperti ini maka terjadilah link and match sehingga kita bisa terus menekan tingkat pengangguran terbuka,”jelasnya.(*/Ind)
CIBINONG – Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Cibinong atau ( SMANTIC) terus menunjukan eksistensinya sebagai salah satu sekolah di Kabupaten Bogor yang terus menghasilkan para atlet berprestasi di kancah nasional dan internasional.
Kabar terbaru adalah terpilihnya salah satu pesepakbola asal SMANTIC yakni Syamsul Rifa sebagai pemain yang masuk dalam TC Timnas U20 di Doha, Qatar dari tanggal 22 Desember 2023 sampai 3 Januari 2024
” Mantap luar biasa, selamat buat syamsul rifa, semoga semakin terus menanjak prestasinya membawa Indonesia ke kancah internasional dan jangan lupakan Smantic yaaaa,” ujar Iwan Kuswandi, Wakil Kepala Sekolah SMANTIC bidang Kesiswaan, Kamis, 21 Desember 2023
Iwan menambahkan, Syamsul Rifa anak yang baik dan berbakat dalam bidang sepakbola.
” Kami keluarga besar SMANTIC sangat mendukung penuh kiprah nya dalam meniti karir dalam sepakbola,” tegas Iwan Kuswandi.
Iwan menambahkan, Syamsul Rifa telah mengangkat harum nama SMANTIC pada kancah sepakbola nasional.
Mudah mudahan, sambung Iwan, Syamsul Rifa akan masuk dalam Line Up skuad Timnas U20 pada ajang yang resmi.
Syamsul Rifa sendiri mengaku sangat berterimakasih kepada para guru , wali kelas dan kepela sekolah dan wakil kepala sekolah yang selama ini terus mensuportnya dengan baik.
Selain itu, kata Syamsul Rifa, ia juga sangat bangga dengan dukungan dan perhatian dari Coach Bahar Lestaluhu, semua pelatih yang ada di PPOPM Kabupaten Bogor , Kadispora Kabupaten Bogor dan Bupati Bogor.
Saat ini Syamsul Rifa juga termasuk salah satu bintang muda Persikabo 1973 yang saat ini mulai menarik perhatian klub klub besar Liga 1.( Asep Syahmid)
CIBINONG – Ratusan siswa SMAN 3 Cibinong (SMANTIC) menggelar Kegiatan Exiters (Exhibition P5 and Gliters) 2023, sebagai implementasi bentuk kegiatan kolaborasi antara panen karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Selasa, (19/12/2023).
Winda Yulinda,S.S.,M.Pd selaku Ketua Panitia Exiters menjelaskan, dengan mengusung tema “Be an Excellent, Creative, innovative, critical thinking, lifelong learner through P5 and School Literacy Movement. (Jadilah Peserta didik yang unggul, kreatif, inovatif, bernalar kritis, dan pelajar sepanjang hayat melalui PRojek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan gerakan literasi SMANTIC)”, pihak sekolah ingin membentuk karakter siswa yang tangguh dan unggul disegala bidang.
“Tujuan Kegiatan Exiters ini adalah untuk menyalurkan bakat, kreatifitas, peserta didik yang tertuang dalam karya-karya projek penguatan profil pelajar Pancasila tema gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI serta suara demokrasi,” ungkap Winda kepada awak media, Selasa, 19 Desember 2023
Dia mengatakan, siswa mulai dari kelas X hingga XII diberikan tema dan konsep yang berbeda-beda. Dimana untuk kelas X mengambil tema gaya hidup berkelanjutan dan bangunlah jiwa dan raga, Kelas XI kearifan lokal dan Kelas XII tema rekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI.
“Jadi di ajang Exiters ini ditampilkan Panen karya produk Propela. Ada juga Poster dan video drama dari kelas X, untuk kelas XI menampilkan drama dengan mengangkat kultur budaya adat Sunda. Sementara untuk kelas XII ada animasi pembelajaran dan parade orasi suara demokrasi. Lalu kemudian pentas karya seni dari semua tingkatan kelas di sekolah kami,” katanya.
Winda pun melanjutkan, selain kegiatan P5. SMANTIC juga menggelar Gerakan Literasi Sekolah (Gliters) yang menjadi implementasi kurikulum merdeka (IKM).
“Untuk kegiatan Gliters diadakan lomba Pemilihan Duta Literasi (Peduli) dan Pokok Baca (Pokca) yang memang menjadi program tahunan dari SMANTIC,” lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Kepala SMANTIC bidang Kesiswaan, Iwan Kuswandi menilai, Exiters merupakan program unggulan Smantic setelah menggunakan kurikulum merdeka yang telah dilaksanakan dua kali yaitu pada tahun 2022 dan 2023.
Tujuan diadakannya Exiters itu sendiri menurut Iwan Kuswandi sebagai upaya pihak sekolah dalam menumbuhkembangkan siswa untuk berkembang dan lebih mandiri.
“Sehingga ketika peserta didik di sekolah kami ketika terjun ke lingkungan masyarakat, sudah bisa berkarya dan berekspresi, dalam bentuk produk yang bisa memberikan manfaat yang sangat besar pada warga sekolah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,” tutur Iwan.
Iwan pun berharap, agar kegiatan Exiters selalu dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya untuk memotivasi dan mendorong peserta didik dalam berkarya.
“Dan ternyata, murid-murid SMANTIC itu luar biasa kreatif dan melampaui ekspektasi gurunya karena telah menghasilkan banyak sekali karya-karya yang inovatif. Karena bisa menciptakan produk-produk P5 secara orisinil,” imbuhnya. ( Asep Syahmid)
JAKARTA – Para pelajar Indonesia berhasil mengharumkan nama bangsa di tingkat Asia Pasifik. Tim PJ Force dari SMP Pembangunan Jaya yang berhasil memenangkan ajang JA SparktheDream Social Challenge Asia Pacific Finals 2023, sebuah kompetisi tingkat Asia Pasifik di mana para siswa sekolah menengah pertama ditantang untuk menciptakan ide inovasi sosial yang dapat mempromosikan kesehatan finansial dan membawa perubahan positif di masyarakat.
Mereka terpilih dari 60 tim lebih peserta lainnya dari enam pangsa pasar di Asia, meliputi Hong Kong, Indonesia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Dalam kompetisi ini, siswa bekerja dalam tim untuk mengikuti tantangan ini dan membuat video pendek yang menyoroti isu sosial yang mereka identifikasi di komunitas lokal mereka, beserta solusi yang diusulkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Tim pemenang akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan konsep ide mereka lebih lanjut dengan bantuan mentor dari FWD Insurance. Tim pemenang juga memperoleh hadiah untuk mendukung mereka mencapai impian.
“Melalui JA SparktheDream Social Challenge, kami mendorong generasi muda untuk dapat mewujudkan impian dan ide inovatif mereka menjadi sebuah aksi riil yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam hal literasi keuangan.
Pencapaian para siswa Indonesia dalam kompetisi tingkat Asia Pasifik ini merupakan sebuah kebanggaan yang diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam membudayakan pengelolaan keuangan pribadi yang sehat dan mempromosikan inklusi keuangan di masyarakat,” kata Direktur Utama FWD Insurance, Desy N. Widjaya di Jakarta, (14/12/2023).
Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner mengungkapkan, selain menanamkan pola pikir dan keterampilan finansial, JA SparktheDream Social Challenge juga memfasilitasi siswa untuk mengeksplorasi potensi, kreativitas, dan kepekaan sosial.
Dia percaya edukasi finansial yang diperoleh dan kesempatan berkompetisi ini akan menjadi bekal bagi para siswa untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang mandiri finansial sekaligus pemimpin muda yang bertanggung jawab di masa depan.
Bijak dalam BerUang
Tim PJ Force dari SMP Pembangunan Jaya dinobatkan sebagai juara pertama berkat ide mereka, “Bijak dalam BerUang”, sebuah jurnal keuangan yang menarik dan atraktif untuk mengedukasi generasi muda tentang kebiasaan baik dalam pengelolaan uang.
Jurnal keuangan tersebut terdiri dari pengenalan konsep dasar pengelolaan uang, perbedaan kebutuhan dan keinginan, lembar pencatatan tabungan, serta komik yang memuat kiat mengelola keuangan.
Setelah Tim PJ Force, juara kedua diraih oleh Tim The Dream dari Lac Hong Bilingual School, Vietnam dan juara ketiga diraih oleh Tim Wat Uthai Tharam School, Thailand.
Kompetisi JA SparktheDream Social Challenge merupakan bagian dari program JA SparktheDream yang memberikan pengetahuan dan keterampilan manajemen keuangan pribadi yang diperlukan siswa di seluruh Asia untuk mampu mengendalikan masa depan finansial mereka.
Diluncurkan pada tahun 2023, program JA SparktheDream telah memberdayakan lebih dari 1.500 siswa di Indonesia dengan kemampuan membuat keputusan finansial yang cerdas.
Hingga tahun 2024 mendatang, JA SparktheDream ditargetkan dapat memberikan manfaat kepada sekitar 25.000 siswa dan ribuan teman sebaya mereka di tujuh pangsa pasar di Asia.(*/In)
DEPOK – Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengungkapkan, Pemkot Depok memperkenalkan modul pendidikan antikorupsi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota setempat.
“Pemahaman sejak dini terkait korupsi itu penting dan perlu ditanamkan kepada siswa-siswi di sekolah sejak usia muda,” kata Imam Budi Hartono di Depok, Sabtu, 9 Desember 2023.
Menurut dia, pemahaman sejak dini itu penting, karena korupsi tidak hanya terjadi di lingkup orang dewasa saja, tetapi bisa menyasar siapapun dan dari usia berapapun.
Baca Juga : Menara Masjid Agung Sumber Rampung, Bupati Imron : Kado Terindah Saya Diakhir Masa Jabatan
Imam juga mengapresiasi kegiatan Dinas Pendidikan (Disdik) yang mengedepankan pendidikan antikorupsi mulai di jenjang SMP dan berharap modul ini bisa menjadi pedoman teknis para guru untuk memberikan pelajaran antikorupsi di lingkungan sekolah.
“Kami akan terus mendorong agar setiap sekolah melaksanakan praktik-praktik baik terkait antikorupsi, baik dalam bentuk pelajaran maupun implementasi dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Dengan begitu, diharapkan para siswa mengetahui bahaya jika mereka melakukan tindakan korupsi, termasuk sanksi sosial. Karena bisa merugikan banyak pihak.
Beberapa materi dari modul pendidikan antikorupsi, seperti nilai-nilai utama dan nilai pembentukan perilaku antikorupsi berdasarkan kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ada juga mengenai nilai pembentukan perilaku antikorupsi, korupsi merusak moral, sandi negara, dan lain-lain.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Jawa Barat Siti Chaerijah Aurijah mengatakan sekolah-sekolah juga perlu membangun zona integritas antikorupsi.
“Karena sekolah memiliki fungsi strategis dalam upaya pencegahan praktik korupsi,” kata Siti Chaerijah.
Menurut dia, pencegahan bisa dilakukan dengan memberikan pemahaman kepada siswa terkait pendidikan antikorupsi melalui mata pelajaran.
Dikatakannya di mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) akan sisipkan pelajaran terkait antikorupsi. Namun tidak menutup kemungkinan, bisa juga disisipkan dalam mata pelajaran lainnya.
Dijelaskannya, wacana ini juga untuk mendukung program Inspektorat Daerah Kota Depok dalam pencegahan korupsi dengan sasaran sekolah, baik negeri maupun swasta.
Menurut dia zona integritas antikorupsi perlu dibangun di setiap lembaga, tidak terkecuali di sekolah. Dengan pendidikan sejak dini, bisa mencegah terjadinya korupsi. Terlebih saat ini Disdik telah memiliki Modul Pendidikan Antikorupsi.
Siti berharap, dengan adanya modul ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta didik tentang integritas dan bahaya korupsi. Tentunya agar tindakan korupsi bisa dicegah sedini mungkin, terutama dalam dunia pendidikan.(Antara)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro