CIBINONG – Dalam sebuah momentum yang penuh makna, Baksos Khitanan Massal dan Reuni Alumni SMA Negeri Leuwiliang angkatan 2001 kembali digelar untuk yang ke-17 kalinya. Acara yang menjadi tradisi tahunan ini diadakan dengan semangat kebersamaan dan bakti sosial yang tinggi.
Puluhan pria cilik dari berbagai daerah sekitar Leuwiliang memperoleh manfaat dari baksos khitanan massal ini. Mereka tidak hanya mendapatkan layanan medis yang berkualitas, tetapi juga pengalaman yang tak terlupakan dalam suasana yang hangat dan penuh keceriaan.
Tak hanya itu, kegiatan yang berlangsung pada tanggal 20 April 2024, bertempat di gedung Sekolah SMA Negeri Leuwiliang, turut dihadiri oleh para alumni angkatan 2001, guru, dan wali kelas. Reuni tahunan ini memberikan kesempatan bagi para alumni untuk bernostalgia, berbagi kisah, dan memperkuat tali silaturahmi.
“Dengan terselenggaranya baksos khitanan massal dan reuni alumni ini selama 17 tahun berturut-turut, kami merasa terpanggil untuk terus berkontribusi bagi masyarakat sekitar dan menjaga hubungan kekeluargaan di antara alumni kami,” ujar Ketua Panitia, Ade Munaris.
Teguh, Ketua Alumni SMA Negeri Leuwiliang angkatan 2001 menambahkan, “Partisipasi aktif dari para alumni dalam acara ini membuktikan bahwa semangat kebersamaan dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat tetap membekas dalam hati setiap anggota alumni kami. Kami berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan positif seperti ini demi kesejahteraan bersama.”
H.Taopik,S.Pd,M.PdI, Kepala SMA Negeri Leuwiliang, menyampaikan, “Acara seperti ini tidak hanya mencerminkan kebersamaan di antara alumni, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda. Saya berharap semangat gotong royong yang telah ditunjukkan hari ini akan terus menginspirasi banyak orang untuk melakukan kebaikan.”
Dr.H. Agus Sarifudin. S.Pd, M.M, perwakilan Wali Kelas tahun 1998-2001, memberikan motivasi kepada alumni, “Saya sangat bangga melihat kalian semua berkumpul di acara ini. Mari terus jaga semangat persaudaraan dan terus berkontribusi positif bagi masyarakat. Ingatlah bahwa kita memiliki potensi untuk membuat perubahan yang besar.”
Dalam penutup, Dr.H. Agus Sarifudin. S.Pd, M.M, menegaskan, “Di masa yang akan datang, beliau berharap agar baksos khitanan massal dan reuni alumni ini dapat terus menjadi inspirasi bagi komunitas sekitar untuk melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat serta mempererat ikatan persaudaraan di antara para alumni. Semoga acara ini terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat.”(Dien)
JAKARTA – Informasi mengenai penerapan seragam baru ramai menjadi perbincangan di media sosial. Namun, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta masih akan melakukan kajian terhadap informasi mengenai penggunaan seragam baru untuk siswa di sekolah itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Provinsi DKI Jakarta Purwosusilo mengatakan, aturan mengenai seragam sebenarnya telah tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomo 50 Tahun 2022. Menurut dia, tak ada aturan baru mengenai seragam setelah itu.
“Kami nggak bisa gegabah mengambil sikap. kami harus mempelajari dulu, nanti kami koordinasikan, komunikasian langsung dengan Kemendikbud. Mungkin nanti kalau sudah masuk deh. Ya untuk sementara nanti abis Lebaran sesuai aturan lama,” kata dia,(15/4/2024).
Ia menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima surat resmi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terkait penggunaan seragam baru. Namun, di media sosial banyak informasi mengenai penerapan seragam baru.
“Ya kan isunya begitu ya di media sosial seperti itu, tapi kami secara kelembagaan kan harus menerima surat edaran resmi terkait. Nanti kan pasti ada regulasi turunan, mungkin oleh dirjennya, sesdirjen, baru kami pelajari gitu,” kata dia.
Purwosulsilo mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan agar para siswa tetap menggunakan seragam seperti sediakala. Hal itu dilakukan agar tidak muncul kegaduhan di masyarakat.
Ia menambahkan, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 50 Tahun 2022, penggunaan seragam telah jelas diatur. Dalam aturan itu disebutkan pakaian seragam nasional digunakan peserta didik paling sedikit setiap hari Senin dan Kamis serta pada hari pelaksanaan upacara bendera.
Sementara itu, pakaian seragam Pramuka dan pakaian seragam khas sekolah digunakan peserta didik pada hari yang telah ditetapkan oleh masing-masing sekolah. Sedangkan pakaian adat digunakan peserta didik pada hari atau acara adat tertentu.
“Makanya untuk menyikapinya, teman-teman di sekolah seperti biasa dulu. Baru nanti kami kaji, kami pelajari, kami komunikasikan, baru kami buat satu regulasi kalau diperlukan,” ungkapnya.(*/Ind)
JAKARTA – Kebutuhan formasi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024 berada di angka 419.146. Tapi, usulan dari pemerintah daerah untuk seleksi ASN PPPK guru 2024 belum mencakup seluruhnya.
“Terdapat kekurangan (pengajuan formasi) sejumlah 248.497 formasi dari seluruh kebutuhan formasi guru PPPK,” jelas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani saat bertemu dengan media di Kemendikbudristek, Jumat (22/3/2024).
Nunuk mengatakan, upaya pemenuhan kebutuhan guru pada sekolah negeri memang belum maksimal. Hal itu terjadi pada tahun 2021 dan 2022. Di mana, kata dia, ketika itu ada 544.292 guru yang telah lulus menjadi guru ASN PPPK dari 1.244.961 formasi yang dibutuhkan.
Lebih lanjut, lata dia, pada 2023 jumlah guru ASN PPPK sudah mencapai 774.999 orang. Dengan demikian, melihat kebutuhan guru sebanyak 1.244.961 itu maka pada 2024, harus ada 419.146 guru yang terserap.
“Tapi kita belum tahu juga jadwal seleksinya itu kapan dan bagaimana gitu ya,” kata dia.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali melakukan pengadaan tenaga guru aparatur sipil negara pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN PPPK). Untuk 2024, pemerintah membuka 419.146 formasi untuk guru ASN PPPK.
“Pada tahun ini, kami akan melanjutkan pemenuhan kebutuhan guru ASN di sekolah negeri melalui Seleksi Guru ASN PPPK. Adapun kuota yang perlu dipenuhi tahun ini adalah sebanyak 419.146 guru ASN PPPK sehingga target 1 juta guru insyaallah dapat terpenuhi,” ujar Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam siaran pers, Selasa (19/3/2024).
Nadiem mengatakan, Kemendikbudristek senantiasa mendorong pemenuhan kebutuhan guru ASN PPPK di sekolah negeri. Sampai dengan 2023, Kemendikbudristek telah meluluskan 774.999 guru ASN PPPK. Kebijakan itu akan terus dilakukan pada tahun 2024 dalam rangka pemenuhan kebutuhan guru ASN di Sekolah Negeri melalui seleksi guru ASN PPPK.
“Dalam upaya untuk mewujudkan cita-cita gerakan Merdeka Belajar, yakni meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, kami akan meneruskan kebijakan perekrutan guru ASN PPPK,” kata Nadiem.(*/Ind)
JAKARTA – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di sejumlah sekolah pada Selasa (19/3/2024) dan Rabu (20/3/2024). Pemberlakuan PJJ itu dilakukan hari ini dan besok merupakan waktu menjelang penetapan hasil pemilihan umum (pemilu) 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Provinsi DKI Jakarta Purwosusilo mengatakan, pemberlakuan PJJ itu hanya dilakukan di wilayah tertentu. Artinya, tidak seluruh sekolah di wilayah DKI Jakarta memberlakukan PJJ selama dua hari ini.
“Wilayah tertentu,” kata dia saat dikonfirmasi wartawan, Selasa.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Pusat Rahayu Asih Subekti mengatakan, sebagian sekolah yang telah melaksanakan PJJ sejak hari ini berada di Kecamatan Sawah Besar, Menteng, Gambir, dan Tanah Abang. Sekolah-sekolah di empat kecamatan itu akan tetap melaksanakan PJJ hingga Rabu. Kegiatan di sekolah dijadwalkan kembali normal pada Kamis (21/3/2024).
“Kemayoran, Senen, Johar dan Cempaka Putih, agak jauh dari lokasi Kantor Bawaslu dan KPU, baru mulai besok (PJJ),” kata dia.
Diketahui, hingga Selasa sore, KPU masih melakukan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional pemilu 2024. Penetapan hasil pemilu dilakukan paling lama pada Rabu besok.(*/Ind)
JAKARTA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, kejadian kekerasan di sekolah harus bisa diselesaikan di sekolah. Menurut Nadiem, kepala sekolahlah yang bertanggung jawab untuk hal itu.
“Kepala sekolah di seluruh Indonesia bertanggung jawab atas kerentanan daripada perundungan dalam sekolahnya,” kata Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, (6/3/2024).
Nadiem menjelaskan, pihaknya telah mengatur Permendikbudristek untuk hal tersebut. Nadiem mengatakan, peraturan itu dibentuk agar sekolah bisa membuat satgas pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan.
“Tapi tentunya ini butuh waktu untuk implementasi sampai satgasnya sangat efektif,” tutur dia.
Nadiem menjelaskan, salah satu upaya pencegahan yang dilakukan adalah melalui AN. Dia pun mengeklaim jika AN menjadi alat ukur kerentanan kekerasan di sekolah yang pertama di dunia. Buktinya, kata dia, hal itu bahkan selalu menjadi perhatian dunia.
“Asesmen Nasional untuk mengukur tingkat kerentanan terhadap kekerasan seksual, perundungan, dan juga intoleransi,” jelas dia. Hasil AN itu kata dia akan ditayangkan melalui Rapor Pendidikan. Dan hal itu diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi bagi kepala sekolah.
Berdasarkan data Kemendikbudristek, seluruh pemerintah daerah sudah mengakses Rapor Pendidikan, dan 90 persen di antaranya telah memanfaatkan informasi tersebut untuk perencanaan dan penganggaran berbasis data.
Begitu pun untuk satuan pendidikan, lebih dari 350 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia sudah mengakses Rapor Pendidikan, dan hampir 90 persen sudah memanfaatkan untuk pembenahan berbagai indikator pendidikan.(*/Ind)
JAKARTA – NH FEST atau yang lebih dikenal dengan NH Festival adalah ajang lomba antar pelajar SMP/ sederajat yang diikuti oleh ratusan pelajar yang terdiri dari puluhan sekolah yang tersebar di area Jabodetabek. Acara ini dilaksanakan pada 1 – 2 Maret 2024 bertempat di SMPIT Nur Hikmah Bekasi.
NH Fest merupakan gelaran perdana yang diselenggarakan oleh SMPIT Nur Hikmah dengan menggandeng OSIS dan Komite Sekolah. Walaupun dihelat secara perdana, namun antusiasme dari sekolah – sekolah yang terlibat tampak luar biasa. Hal ini terlihat dari membludaknya pendaftaran hingga H-1 pelaksanaan.
Sebanyak lima cabang lomba yang ditandingkan dalam event NH Fest ini. Mulai dari Story Telling, Basket, Futsal, Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) serta First Rank. Performance dari pelajar SMPIT Nur Hikmah juga tidak luput dari opening acara kali ini, tari saman dan pencak silat turut memeriahkan pembukaan hari itu. Tak hanya itu, bazar kuliner pun dihadirkan untuk memberikan pelayanan bagi para peserta dalam mempersiapkan energi saat berkompetisi.
Ustadz Agusriwarman disela – sela sambutannya menyampaikan bahwa “gelaran ini menjadi Ajang bagi siswa untuk mengeksplorasi segala potensi yang ada serta untuk mempromosikan semangat persaingan sehat, memupuk kreativitas, dan memperkuat solidaritas antara sekolah-sekolah”, tuturnya.
Akhfat yang juga peserta lomba basket delegasi dari SMPN 2 Kota Bekasi menuturkan bahwa kesiapan panitia dalam penyelenggaraan kegiatan ini sangat terlihat matang. Dengan diguyurnya hujan, panitia bergerak cepat dalam ambil keputusan untuk mensiasati acara, sehingga akhirnya acara berjalan tanpa kendala apapun.
Harapan agar NH Fest diselenggarakan di tahun berikutnya menjadi salah satu harapan Akhfat saat wawancara dengan reporter pada siang kemarin.
NH Fest diadakan dengan tujuan menyalurkan minat bakat serta kreatifitas para pelajar, membangkitkan semangat, kepercayaan diri, kerjasama dan meningkatkan kecintaan di bidang akademik dan non akademik serta mengembangkan solidaritas dan silaturrahmi antar sekolah dan kami juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang terhingga kepada Bapak/Ibu Guru dan juga rekan – rekan peserta yang telah terlibat dalam NH Fest tahun ini, tutur Azka Nursa Mazaya selaku ketua panitia NH Fest tahun ini dalam sambungan via telephone kemarin.(*/Ind)
PEKANBARU – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menyampaikan pihaknya rutin dan sudah puluhan kali melakukan sosialisasi terkait bahaya perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di sekolah.
Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal di Pekanbaru, Kamis, mengatakan pihaknya melaksanakan kunjungan di beberapa sekolah baik Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dalam rangka sosialisasi dan mengajak sekolah mengantisipasi balap liar, perundungan, dan LGBT.
“Puluhan sekolah telah kami kunjungi guna memberi edukasi dan mengantisipasi hal-hal tersebut,” katanya, Kamis (29/2/2024).
Abdul Jamal mengatakan hal itu dilakukan dengan mengikuti upacara bendera atau apel pagi bersama peserta didik. Di sana kepala sekolah serta pengawas juga ikut memberikan edukasi.
“Kami berikan sosialisasi dan imbauan itu. Ini merupakan tindak lanjut arahan Pejabat Walikota Pekanbaru Muflihun untuk antisipasi hal-hal itu,” kata Abdul Jamal.
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun menginstruksikan kepada Disdik untuk memberikan pendidikan awal yang mengajarkan tentang pencegahan paham LGBT. Dimulai sejak tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), SD dan SMP.
Selain itu di lingkungan rumah, orang tua juga diharapkan memberikan perhatian khusus kepada anak-anak mereka. Mereka perlu aktif berkomunikasi dengan anak-anak untuk mencegah perilaku LGBT.
Abdul Jamal juga mengajak pihak-pihak yang berkompeten lainnya ikut mengedukasi dan mensosialisasikan bahaya LGBT. Seperti dari kepolisian, kata dia, mungkin dari Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) datang memberikan arahan ke sekolah.
Selain disdik, Dharma Wanita Persatuan Disdik Pekanbaru menggencarkan sosialisasi bahaya LGBT dan kekerasan seksual di sekolah.(Antara)
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan perlunya menegakkan aturan terkait kasus perundungan siswa. Menurut dia, aturan yang mengatur masalah perundungan masih relevan hingga saat ini.
Namun, implementasi atau penegakan dari aturan ini yang masih perlu dijalankan dengan baik.
“Sebetulnya sudah ada peraturan menteri kok itu baik menteri pendidikan maupun menteri agama. Tinggal bagaimana menegakkan aturan saja,” kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2/2024).
“Kayaknya masih relevan. Tinggal penegakannya aja,” tambah dia.
Muhadjir pun menyampaikan, aksi perundungan terhadap siswa Binus School Serpong sudah ditangani aparat kepolisian.
Sementara itu, Polres Metro Tangerang Selatan masih terus melakukan penyidikan kasus perundungan atau bullying di Binus School Serpong, Tangerang Selatan yang diduga dilakukan sekelompok siswa yang tergabung dalam geng ‘TAI’. Hingga saat ini penyidik Polres Metro Tangerang Selatan masih melakukan pemeriksaan terhadap siswa dan guru di sekolah elit tersebut.
“Masih tahap pemeriksaan saksi anak (siswa) dan saksi guru,” ujar Kapolres Metro Tangerang Selatan AKBP Ibnu Bagus Santoso saat dikonfirmasi, Senin (26/2/2024).
Kasie Humas Polres Tangsel Iptu Wendy Afrianto menyebutkan bahwa total saksi anak yang telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 11 orang.
Ia mengatakan, belasan saksi anak yang diperiksa merupakan saksi yang diduga terlibat peristiwa perundungan di tempat kejadian perkara (TKP). Namun Wendy tidak membeberkan identitas atau inisial dari 11 saksi anak tersebut.
Pertama kali kasus dugaan tindakan bullying di sekolah elit tersebut diinformasikan oleh akun X @bospurwa. Pengunggah mengungkapkan bahwa korban dirundung oleh senior atau kakak tingkatnya yang tergabung dalam kelompok “Geng Tai”.
Disebutnya, aksi perundungan terjadi di sebuah warung belakang sekolahan dan korban sendiri merupakan calon anggota geng yang tengah diuji, korban harus melakukan beberapa hal yang diminta oleh senior. Mulai dari membelikan makan hingga harus menerima ketika mendapat kekerasan fisik.
Kemudian korban yang belum diketahui identitasnya tersebut diikat di sebuah tiang, lalu dipukuli dengan menggunakan balok kayu. Diduga pada saat kejadian penganiayaan itu beberapa siswa lainnya diduga ikut menertawakan dan merekam aksi tersebut.
Beberapa pelaku yang diduga terlibat juga sudah dihukum pihak sekolah. Diduga salah satu pelaku merupakan anak artis tersebut masih didalami oleh penyidik.(*/Ind)
CIBINONG – Beredar informasi dugaan pelecehan seksual oknum guru SMP terhadap siswinya di wilayah Cigombong, Kabupaten Bogor. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait informasi tersebut.
Informasi tersebut berawal dari beredarnya foto oknum guru yang diduga melakukan pelecehan. Dinarasikan, oknum guru itu telah melakukan tindakan tidak senonoh terhadap siswinya yang terjadi di ruangan BK (Bimbingan Konseling) sekolah.
Dalam foto beredar itu juga dituliskan oknum guru sempat memberikan pesan kepada siswinya untuk tidak bercerita kepada orang lain. Hingga saat ini, belum diketahui pasti kronologi maupun yang lainnya terkait dugaan pelecehan seksual tersebut.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengaku sejauh ini belum menerima laporan polisi terkait kejadian tersebut. Namun, pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Kalau laporan polisi belum kami terima, tapi kami lagi lidik ke lapangan juga sedang coba datangi rumah korban untuk klarifikasi,” kata Teguh dikonfirmasi wartawan, (23/2/2024).
Teguh menambahkan, apabila dalam penyelidikan memang ada indikasi tindakan tersebut maka pihak korban akan diarahkan membuat laporan polisi.
“Kalau dari penyelidikan ada indikasi pencabulan, kami arahkan pihak orangtua korban untuk langsung buat laporan polisi di Polres,” tandasnya.(*/Jun)
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy, mengatakan pihak sekolah harus mengantisipasi sejak awal bila terbentuk klik, geng, atau kelompok berdasarkan kesamaan tertentu di antara para siswa.
Menurut Muhajir, biasanya terjadinya aksi bullying karena adanya geng. Karena aksi bullying kata dia jarang dilakukan oleh perorangan, melainkan dilakukan antara sebuah kelompok kepada satu orang, atau orang dengan jumlah minoritas.
“Di dalam teori psikologi sosial itu namanya klik. Biasanya bullying itu tidak dilakukan perorangan tapi oleh klik atau komplotan anak-anak geng. Biasanya orang itu bergerombol atau berkumpul dengan suatu kesamaan. Guru harus waspadai,” kata Muhajir, di Istana Wakil Presiden di Jakarta, (22/2/2024).
Muhajir mengatakan hal tersebut saat menanggapi kejadian bullying yang terjadi di Binus School, Serpong, Tanggerang Selatan, beberapa waktu lalu. Sekarang yang penting lanjut Muhajir, pihak sekolah harus mengedukasi kepada semua anak terutama tentang buruknya bullying.
“Kedua preventif, berusaha mencegah kemungkinan terjadinya bullying. Yang harus diwaspadai para guru di sekolah,”ucap Muhajir.
Bila terjadi aksi bullying di sekolah, Muhajir menyarankan pihak guru segera melakukan langkah pemulihan. Termasuk konsultasi dan bimbingan. Muhajir menyarankan konsultasi dan bimbingan itu tidak hanya kepada korban, tapi juga terharap pelaku.
“Karena yang melakukan ini mereka belum dewasa dan butuh treatment agar jadi tak jadi perilaku kambuhan,”kata Muhajir menambahkan.
Aksi bullying di Binus School beberapa hari lalu viral karena ada rekaman adegan kekerasan yang dilakukan anggota geng sekolah yang sudah senior. Di antara pelaku diduga ada anak artis dan presenter kondang Vincent Rompies.(*/Ta)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro