CIBINONG - 'Dituding' tanpa kordinasi oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor sat peluncuran layanan bus Jabodetabek Residence Connection (JRC) di Sentul City, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menjawab bahwa peluncuran bus JRC tersebut masih dalam tahap uji coba.
"Peluncuran layanan bus JRC jurusan Sentul-Blok M tersebut hanya untuk test pasar, jika kemudia nantinya operator menyimpulkan layak dan akan lanjut, lalu mereka mengajukan perijinan resmi ke BPTJ dan seketika itu kita perlu minta rekomendasi dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor," kata Humas BPTJ Budi Raharjo kepada wartawan, Selasa (28/7).
Mengenai pangkalan bus Damri jurusan Cibinong-Bandara Soekarno Hatta di halaman Cibinong City Mall (CCM) yang juga dikeluhkan Kepala Dishub Kabupaten Bogor Ade Yana, Budi mengaku bahwa operasionalnya sudah mendapatkan ijin.
"Kalau pangkalan bus di halaman CCM ataupun trayek bus Damri jurusan Cibinong-Bandara Soekarno Hatta itu sudah berijin dan operasionalnya juga sudah berlangsung selama setahun," sambungnya.
Dihubungi terpisah, juru bicara PT Sentul City Alfian Mujani berkomentar bahwa belum ada sub terminal di Sentul City, kalaupun ada layanan bus JRC itu masih ditempatkan di lahan fasilitas umum.
"Fasilitas umum yang digunakan saat ini lebih pada pick up point calon penumpang bus layanan JRC, sementara mobil umum lain gak boleh masuk ke situ. Karena tidak sesuai peruntukan ataubsite plan, maka apabila bus layanan HRC disetujui kami akan menyediakan lahannya di belakang Mall Bellanova dengan luas lahan mencapai 3 hektare," singkat Alfian.
Sebelumnya, Kepala Dishub Kabupaten Bogor Ade Yana mengaku kecewa kepada BPTJ yang tanpa kordinasi meluncurkan layanan bus JRC di Sentul City, Kabupaten Bogor.
Apalagi, selain di Sentul City, BPTJ yang bekerjasama dengan perusahaan bus swasta sebelumnya juga meluncurkan layana bus JRC di halaman parkir Cibinong City Mall (CCM).
"BPTJ tidak Assalaamualaikum kepada Dishub atau Pemkab Bogor dalam meluncurkan layanan bus JRC baik itu bus PPD maupun Damri, kami jelas kecewa," kata Kepala Dishub Kabupaten Bogor Ade Yana kepada wartawan, Minggu (26/7).
Mantan Camat Klapanunggal ini menerangkan bahwa penujukan pangkalan atau sub terminal bus baik di CCM atau Sentul City tidak berdasarkan kajian yang matang.
"Baik pangkalan bus Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (Damri) atau sub temkinal bus Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD) di Sentul City tidak dikaji secara matang karena bisa menimbulkan kemacetan lalu lintas apalagi disana ada Jungleland, restoran siap saji, mall dan liannya dimana tanpa ada sub terminal akses menuju pintu Tol Sentul suka macet hingga kami saat ini tidak menyetujui atau memberikan rekomendasi," ungkapnya. (*/T Abd)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro