JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap masih adanya penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu dari Golden Triangle via Malaysia ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease). Penyelundupan narkoba itu dilakukan dengan berbagai modus.
"Masih jalan saja narkotika. Karena ini masalah supply and demand. Selama ada permintaan pasti ada saja pemasoknya," kata Karo Humas Protokol BNN, Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono saat dikonfirmasi , Minggu (26/4/2020).
Tak hanya sabu, peredaran narkoba jenis ganja juga masih terjadi di Indonesia. Mayoritas ganja di Indonesia, dipasok dari daerah Aceh. Kata Sulistyo, penyelundupan sabu dan ganja yang masih aktif di Indonesia merupakan jalur lama.
"Masih jalur lama. Yang narkotika jenis sabu dari arah Golden triangle via Malaysia dan ganja dari Aceh," ucapnya.
Sulistyo menjelaskan, kenapa sabu-sabu dari Golden Triangle masih bisa masuk ke Indonesia padahal Malaysia sedang 'lockdown'. Kata Sulistyo, para bandar menyelundupkan sabu lewat jalur laut dengan berbagai modus agar tidak kelihatan.
"Jadi bisa lewat jalur laut. Yang lockdown kan (jalur) daratnya, lockdown tidak di lautnya. Jadi jalur itu dipakai via lautnya dan jika di darat memakai penyamaran modus modus tertentu," katanya.
Sulistyo mengatakan bahwa BNN telah banyak mengungkap penyelundupan narkoba dari luar ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Adapun, daerah yang masih rawan menjadi pintu masuk penyelundupan narkoba ke Indonesia yakni Aceh, Jambi, Lampung, serta Riau.
"Kalau Sumatera dari Aceh. Sumut. Jambi. Lampung. Sumsel. Riau darat dan laut Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur sebagai jalur masuk,"tandasnya.(*/Ad)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro