BOGOR - Pemerintah akan merelokasi warga Kabupaten Bogor terdampak bencana ke-15 titik yang telah direncanakan.Namun itu semua masih ada opsi agar warga terdampak bencana masih dapat leluasa dalam kegiatannya.
Beberapa di antaranya adalah milik PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Cikasungka.
Dari 15 titik yang disiapkan, tersebar di tiga wilayah. Lima lokasi di lahan PTPN VIII Cisungka seluas 20,48 hektare, delapan lokasi di lahan perusahaan lain seluas 59,5 hektare dan dua lokasi di lahan milik warga seluas 1,72 hektare.
Namun, jelang berakhirnya masa tanggap bencana pada 30 Januari 2020 besok, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor belum juga merampungkan validasi data rumah warga yang mengalami rusak ringan, sedang, hingga berat.
“Alhamdulillah semua akses desa terisolir sudah terbuka. Aktifitas warga juga berangsur pulih. SK Bupati tentang klasifikasi kerusakan hunian juga akan segera terbit,” kata Bupati Bogor Ade Yasin, Rabu (29/1/2020).
Setelah berdiskusi dengan tokoh masyarakat salah satu desa terdampak bencana, yakni Desa Pasirmadang, Kecamatan Sukajaya, pemerintah memberi beberapa opsi untuk relokasi.
Pertama opsi menawarkan relokasi masih di sekitar Pasirmadang. Namun, kata Ade, opsi ini masih menunggu kajian dari ahli geologi, apakah layak dihuni atau tidak.
“Kedua, kita relokasi lahan PTPN itu. Jaraknya 15 kilometer dari lokasi bencana. Ini opsi paling aman karena jauh dari wilayah rawan bencana,” kata Ade.
Sementara, untuk hunian tetap, bagi warga terdampak bencana, Pemkab Bogor terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR bisa menyelesaikan dalam waktu dekat.
“Kita targetkan sebelum Ramadan selesai, agar memberi kesempatan kepada korban beribadah dengan khusyuk selama Ramadan,” tegasnya.(*/Iw)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro