GORONTALO - Calon Presiden RI Anies Baswedan memberi skor kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dengan skor 11 dari 100 pada saat debat ketiga Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Alasannya karena institusi tersebut tidak memikirkan rumah dinas (rumdin) bagi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mempertanyakan bagaimana prajurit TNI bisa memiliki performa maksimal apabila kesejahteraannya tak dipikirkan. Oleh karena itu, Pemerintah perlu memikirkan bagaimana cara prajurit bisa fokus menjalankan tugasnya.
"Jangan sampai saat mereka sedang tugas sambil dapat WA (WhatsApp) istrinya, kontrakan rumah belum dibayar dan mereka sedang tugas di tempat jauh," kata Anies saat berkampanye di Gorontalo, Senin (8/1/2024).
Menurut dia, persoalan kesejahteraan bagi prajurit harus menjadi prioritas, baik anggota TNI, Polri, maupun ASN di lingkup pertahanan. Anies menilai alokasi anggaran Kemenhan sekitar Rp700 triliun itu menjadi masalah apabila tidak untuk kesejahteraan prajurit.
Pada era Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, kata Anies, gaji prajurit itu naik sebanyak sembilan kali, sedangkan para era ini kenaikan gaji prajurit hanya terjadi tiga kali. "Ya, ini ada masalah. Anak buahnya diminta kerja luar biasa, tetapi tidak ada dukungan yang baik," katanya.
Selepas debat pertama pada tanggal 12 Desember 2023 dan debat kedua pada tanggal 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang kembali mempertemukan para capres. Tema debat ketiga yang diselenggarakan KPU meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha membantah pernyataan capres Anies Baswedan yang menyebut separuh prajurit TNI tidak punya rumah dinas. Dia memastikan data Anies keliru.
"Pernyataan kalau separuh prajurit TNI tidak punya rumah dinas adalah tidak benar," kata Edwin ketika dihubungi Republika di Jakarta, Senin (8/1/2024).
Edwin menjelaskan, rumah dinas hanya diperuntukkan bagi prajurit TNI yang sudah berkeluarga. Sedangkan prajurit TNI yang masih bujangan tinggal di barak.
Saat ini, lanjut dia, lebih dari separuh prajurit TNI yang sudah berkeluarga yang tinggal di rumah dinas. "Datanya kurang lebih adalah sebagai berikut: rumah dinas untuk yang berkeluarga sekitar 350 ribu unit, sedangkan yang belum memiliki rumah ada sekitar 100 ribu," katanya.(antara)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro