CIREBON - Gonjang-ganjing terkait ada nya beberapa oknum anggota DPRD Kabupaten Cirebon yang diduga menguasai banyak proyek, semakin mengemuka. Namun ironisnya, hal tersebut ternyata bukan menjadi rahasia umum lagi dikalangan kontraktor yang ada di Kabupaten Cirebon.
Beberapa kontraktor dan pelaksana dilapangan yang wanti wanti nama mereka dirahasiakan dengan alasan keamanan itu, mengakui bahwa memang itu bukan isu. Malahan, sudah menjadi rahasia umum dan dikeluhkan semua SKPD yang mempunyai paket kegiatan.
"Lah kan ini sudah berlangsung lebih dari tiga tahun. Setiap tahun ya oknum-oknum dewan itu yang menguasai banyak paket kegiatan. Ini bukan rahasia umum lagi. Kan dinas terkait juga punya datanya," kata mereka, Minggu 12 november 2023.
Mereka juga mengeluhkan, dengan kondisi seperti itu banyak rekanan yang akhirnya meminta paket pekerjaan kepada oknum-oknum dewan yang punya jatah banyak paket pekerjaan. Ironisnya, karena diduga dikuasi oknum dewan, maka banyak juga kontraktor yang tidak kebagian jatah pekerjaan.
"Teman-teman rekanan banyak yang minta kegiatan ke dinas tapi ada yang di zonk. Alasannya ya punya dewan ini, punya dewan itu. Masa sih kami dibohongi oleh dinas," ucap mereka.
Sementara itu, Kadis PUTR Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki mengaku semua pembagian paket pekerjaan sesuai prosedur. Untuk Pokir sendiri, dirinya mengaku memang ada karena memang susuai aturan. Sedangkan adanya klaim bahwa proyek di PUTR dikusai oknum dewan, dirinya enggan berkomentar.
Baca Juga : Pergunu Jabar dan PCNU Majalengka Usulkan Nama KH Abdul Chalim untuk Bandara Kertajati
"No coment mas. Mendingan nanti ke kantor saja," kata Iwan saat ditemui beberapa waktu lalu.
Sedangkan beberapa kepala SKPD lainnya yang sejak awal teriak, bahwa banyak paket pekerjaan dikuasai oknum dewan, saat ini malah memilih untuk diam. Mereka sepakat, semua kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan, sudah sesuai dengan prosedur.
Hal yang sama dikatakan, Bupati Cirebon Imron. Untuk yang kesekian kalinya, Imron mengaku tidak tahu menahu masalah tersebut. Imron malah yakin, tidak mungkin dinas bertindak seceroboh itu. Dirinya juga yakin, semua proses paket pekerjaan baik yang lelang maupin Pilsung, dilakukan melalui mekanisme yang sudah ditetapkan.
"Saya kan sudah katakan, saya belum mendengar masalah ini. Memang sempat ada isu seperti itu. Tapi tidak ada bukti kan. Jadi saya yakin semua sesuai mekanisme," aku Imron.
Seperti diberitakan sebelumnya, ketika masalah ini dikonfirmasikan kepada Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, M. Luthfi, dia menampik tudingan tersebut.nDia menjelaskan, kalau ada dewan yang bermain proyek Pokir, harusnya dilihat dulu berapa anggarannya.
Alasannya, karena Pokir adalah selevel dengan RPJMD Pemkab Cirebon. Artinya, semua proyek pembangunan yang ada di Kabupaten Cirebon memang sebagian hasil dari ajuan dewan.
Ditanya apakah dirinya yakin tidak tahu ada oknum-oknum dewan yang ikut bermain proyek, Luthfi kembali mengaku baru mendengar informasi tersebut. Termasuk, dirinya sendiri yang diisukan mendapat jatah paket-paket pekerjaan terbanyak, di semua SKPD. Dirinya meminta, hal tersebut dibuktikan dengan data valid.
"Mana ada saya mendapat jatah proyek mas. Silahkan sebutkan, dimana lokusnya dan di dinas mana saya dapat. Saya tidak mau mainan seperti itu, " elaknya beberapa waktu lalu. (inilahkoran/La)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro