JAKARTA - Lurah Rawasari, Arief Biki mengungkapkan jika di sekitaran Taman Pramuka Pasar Genjing, di Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, terdapat sebuah toko yang menjual minuman keras (miras) eceran.
Hal tersebut kemudian menjadi perhatian Arief karena toko penjual miras tersebut ada kaitannya dengan Taman Pramuka yang dijadikan lokasi pesta miras bagi para remaja.
"Setelah dianalisa juga ternyata kami berpendapat ada keterkaitan antara penjualan miras, ada di toko itu dengan orang yang (pesta) miras di Taman Pramuka," kata Arief saat dihubungi, Selasa (24/10/2023).
Padahal, kata Arief, pihak Satpol PP Kota Jakarta Pusat telah menutup toko penjual miras tersebut, namun setelah tiga bulan tutup toko penjual miras itu kembali beroperasi.
"Penutupan itu ternyata hanya berlangsung 3 bulan sejak Juli 2020 setelah itu dibuka segelnya, toko kembali menjual miras secara eceran dan petugas Sudin Pertamanan menemukan botol-botol sisa miras," ungkapnya.
Arief berharap, pihak terkait bisa memastikan dan memeriksa kembali penjualan miras di toko sekitaran Taman Pramuka itu, agar kondisi taman jauh lebih kondusif dan aman.
"Mungkin harapan kmi untuk bisa memastikan dan memeriksa kembali penjualan minuman keras yang berdekatan dengan taman itu, mungkin kalo itu dilakukn pemeriksaan mungkin kondisi ini lebih baik," ucap Arief.
Sebelumnya, sejumlah fasilitas Taman Pramuka Pasar Genjing, Cempaka Putih, Jakarta Pusat kerap kali dirusak oleh para remaja yang menenggak minuman keras (Miras). Lampu dipecahkan hingga membakar tanaman kerap kali terjadi.
"Banyak laporan dari anak buah saya di lapangan. Ada aktiftas negatif yang kerap ada remaja kumpul - kumpul menggunakan taman jadi tempat untuk minum minuman keras," ucap Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Hutan Kota Kecamatan Cempaka Putih, Yuni Rahayu saat diwawancarai, Senin 23 Oktober 2023.
Yuni Rahayu mengatakan petugas taman kerap kali mendapatkan botol - botol miras yang diletakkan di dalam taman. Kemudian sejumlah fasilitas kerap kali dirusak oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
"Lampu taman sering dipecahin, terus tanaman banyak yang mati. Belum lagi di dalam taman itu ada tanaman yang dibakar sehingga jadi rusak," keluhnya.
Yuni mengatakan aktiftas negatif di dalam taman paling sering terjadi pada hari Jumat hingga Minggu khususnya malam hari. Pihaknya juga sudah berulang kali melakukan perbaikan fasilitas taman yang kerap kali di rusak.
"Sudah sering kita perbaiki taman yang rusak terus ganti lampu - lampu taman yang dipecah," ungkapnya.(*/Na)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro