CIBINONG – Keadaan Kabupaten Bogor sepertinya tidak sedang baik-baik saja ,kekeringan dan kemarau panjang membuat masyarakat kekurangan air bersih di 127 desa di 30 Kecamatan . Namun yang sangat menyentak publik tidak ada kepedulian dari DPRD Kabupaten Bogor .
Masyarakat Bumi Tegar Beriman, diketahui bernama Andy Yusman mengaku, sangat kecewa dengan agenda buang-buang uang negara yang bakal dilakukan oleh anggota DPRD Kabupaten Bogor dengan mengemas kunjungan kerja (Kunker) atau Study Banding ke eropa dan Jepang, pada awal Oktober 2023 nanti.
Andy mempersoalkan, kenapa mereka (DPRD, red) selalu melakukan jalan-jalan yang dikemas melalui bahasa study banding.
“Karena mereka menganggap bahwa masyarakat itu bodoh semuanya,” kata Andy kepada wartawan media ini, pada Jum’at (15/9/23) akhir pekan lalu.
Ia melanjutkan, kaitan ungkapannya bahwa masyarakat dianggap bodoh oleh para wakil rakyatnya itu dikarenakan tidak ada yang pernah warga Bogor mempertanyakan secara detail apa tujuan mereka melakukan study banding tersebut.
“Kalau boleh jujur, mau study banding kemana pun hasilnya tetap akan percuma, dan kalau hasilnya percuma buat apa dilakukan. Watak ini mah om,” tegasnya mengakhiri.
Sementara itu, informasi yang diperoleh wartawan media ini bahwa pagu anggaran study banding yang akan dilakukan oleh 55 Anggota DPRD Kabupaten Bogor diduga bernilai Rp 10 miliar dengan kunjungan ke negara-negara Eropa dan Jepang.
Sebelumnya, Ironis, itu kata tepat jika melihat musibah kekeringan yang melanda di 30 kecamatan dan sekitar 127 desa/kelurahan mengalami bencana krisis air bersih.
Data tersebut, dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, namun ada yang lebih menyayat hati, tersiar kabar bahwa anggota dewan terhormat diduga bakal melakukan plesiran ke luar negeri, ditengah rakyatnya sedang membutuhkan bantuan dan tindakan konkrit dari pemerintah.
Di tengah perjuangan masyarakat Kabupaten Bogor yang sedang berjibaku mendapatkan pasokan air bersih, wakil rakyat yang diharapkan bisa menjadi dewa penolong rakyat malah berencana akan menghamburkan uang rakyat.
Misalnya, sebut saja tujuan nya ke Eropa. Ya, siapa pun juga tahu, jalan – jalan keluar negeri itu tidaklah murah, jika satu anggota DPRD Kabupaten Bogor Rp 15 juta untuk tikat sekali terbang, lantas berapa yang dibutuhkan untuk 55 anggota dewan.
Angka itu, hanya untuk membeli tiket pesawat saja, belum yang lain – lainnya termasuk uang saku. Mungkin angkanya bisa sampai miliaran bahkan puluhan miliar.
Jika saja uang puluhan miliar itu dialokasikan untuk menanggulangi dampak kekeringan yang dialami masyarakat Bumi Tegar Beriman, mungkin itu lebih bermanfaat dan tentunya solusi yang tepat.
Untuk mengetahui kebenaran kabar itu, media ini pun melakukan konfirmasi kepada Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto benar tidaknya “harewos beja” (kabar, red) rencana kunjungan kerja (Kunker) ke luar negeri itu.
Namun politisi Gerindra itu, tidak menceritakan secara gamblang adanya rencana para wakil rakyat yang akan melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.
“Waalaikumsalam, betul ada undangan (kunjungan kerja/ perjalanan dinas, red) kepada saya selaku pimpinan DPRD Kabupaten Bogor,” kata ketua dewan melalui pesan singkat WA yang diterima wartawan, belum lama ini.
Tentunya, kebenaran itu menjadi pil pahit bagi 6 juta lebih penduduk Kabupaten Bogor, terlebih bagi masyarakat di 30 kecamatan yang sedang menghadapi bencana kekeringan dan krisis air bersih.
Rudy Susmanto sangat memahami kondisi Kabupaten Bogor saat ini, untuk itu dirinya memutuskan untuk tidak ikut pelesiran ke luar negeri dan lebih memilih fokus melayani masyarakat dalam persiapan tahapan pesta demokrasi yang sudah di depan mata.
“Tetapi disaat waktu yang bersamaan, saya belum bisa menghadiri (kunker ke luar negeri, red) karena bersamaan dengan tahapan Pemilu yang sudah berjalan,” tambah ketua Dewan itu.
Tim media ini pun coba menggali informasi soal kunker ke luar negeri yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini disaat masyarakat tengah dilanda krisis air bersih, kepada beberapa pimpinan dewan lainnya seperti, para wakil ketua DPRD Kabupaten Bogor.
Namun sangat disayangkan, hingga berita ini diturunkan, baik Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bogor, H. Agus Salim maupun Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bogor Wawan Hikal Kurdi tidak merespon pesan singkat yang dikirim wartawan media ini.
Kabar rencana pelesiran wakil rakyat ke luar negeri dengan menggunakan uang rakyat, rupanya ramai diperbincangkan dikalangan elit dan beberapa pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Namun tidak diketahui masyarakat, jika mereka (masyarakat, red) tahu, tentunya itu menyakiti hati dan perasaan jutaan rakyat yang tinggal di Bumi Tegar Beriman ini.
(*/Sahr)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro