TASIKMALAYA - Sejumlah wilayah di Kabupaten Tasikmalaya mulai mengalami kekeringan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, wilayah yang mulai mengalami kekeringan di antaranya Kecamatan Mangunreja, Sukaraja, Cineam, dan Karangjaya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, pihaknya telah menerima permintaan distribusi air bersih dari beberapa wilayah. Namun, belum seluruh wilayah dapat dilayani untuk pendistribusian air bersih.
"Kita juga sudah bergerak. Namun, karena keterbatasan alat, kita tak bisa melayani semua. Namun kita usahakan untuk layani permintaan," kata dia saat dihubungi, Jumat (7/8).
Nuraedidin mengatakan, BPBD Kabupaten Tasikmalaya saat ini hanya memiliki satu mobil tangki. Karena itu, pendistribusian air bersih tak bisa dilakukan dengan maksimal. Kendati demikian, BPBD telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meminjam mobil tangki agar pendistribusian air bersih dapat lebih maksimal.
Ihwal solusi jangka panjang untuk mengatasi bencana kekeringan yang selalu terjadi setiap tahunnya, ia mengatakan, BPBD telah bekerja sama dengan instansi terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tasikmalaya, untuk membuat sumur bor di wilayah rawan kekeringan.
Namun, belum semua wilayah dapat dibuat sumur bor.
"Sebagian besar belum dibuat sumur bor. Karena itu, kita juga tetap melayani distribusi air meski dalam skala terbatas," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan keterangan kepolisian, wilayah Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya sudah sejak lama mengalami kekeringan. Kapolsek Cineam, Polresta Tasikmalaya, AKP Semiyono mengatakan, di wilayahnya kekeringan selalu terjadi sepanjang tahun. Wilayah yang terdampak kekeringan adalah Kampung Sukahurip di Desa Madiasaro dan Kampung Neglasari di Desa Cijulang.
"Di Cineam ini memang selalu kekeringan. Sudah dua tahun terakhir, ada titik yang kekurangan air bersih, jadi kami salurkan bantuan air. Jadi tidak ada hari tanpa mengirimkan air," kata dia.
Dalam sehari, Polsek Cineam mendistribusikan sekira 2.000-3.000 liter air bersih. Kegiatan itu telah dilakukan rutin setiap hari sejak 2018. Hal itu dikarenakan di dua wilayah itu tidak terdapat sumber mata air atau umur.
Menurut dia, jika pihaknya tidak mendistribusikan air bersih, masyarakat harus membeli air bersih dengan harga Rp 3.000 per 30 liter air. "Bagi yang tidak mampu, mereka mencari ke lembah gunung berjalan kaki antara 1 kilometer untuk mengambil air,"ungkapnya.(*/Dang)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro