BOGOR - Sampah menjadi proklem disemua perkotaan namun banyak yang bisa mengurangi volume sampah dan bukan menjadi lautan sampah yang bisa mengundang berbagai penyakit .
Sampah masih jadi masalah besar di Kabupaten Bogor. Pasalnya, dari 2.900 ton sampah yang dihasilkan setiap hari, baru 538,22 ton di antaranya mampu diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga, Kecamatan Cibungbulang per hari.
Sehingga, masih ada 2.400 ton sampah yang gagal terangkut oleh 230 armada truk sampah dengan kemampuan satu rit sekali jalan.
Alhasil, sampah yang tidak terangkut itu, bahkan harus dibakar.
“Itu asumsi kita, jumlah sampah harian kita. Ada 2.900 ton setiap hari. Tapi baru 538,22 ton yang terangkut ke TPAS Galuga,” jelas Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Anwar Anggana, Rabu (15/7/2020).
Selain minimnya armada truk sampah, luas lahan Pemkab Bogor di TPAS Galuga jauh lebih kecil dibanding milik Pemkot Bogor. Jika Kota Bogor memiliki 37 hektare, Pemkab Bogor hanya memiliki 3,7 hektare.
Padahal, lokasi TPAS Galuga berada di Kabupaten Bogor dan jumlah timbulan sampah Pemkab Bogor jauh lebih banyak ketimbang milik Pemkot Bogor setiap harinya.
Masalah seperti tidak akan terpecahkan, jika Tempat Pembuangan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo di Kecamatan Klapanunggal, telah beroperasi hanya mampu menampung 600 ton sampah setiap hari.
“Kuota TPPAS Nambo cuma 600 ton per hari. Ini juga tidak bisa menampung penuh timbulan sampah Kabupaten Bogor setiap harinya dan ini permasalahan akan timbul baik dari pengangkutan sampai pembungan akhir ,”ungkapnya.(*/T Abd)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro