BOGOR - Terdampak pergeseran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), proyek pembangunan underpass di depan Lapangan Siaga, Jalan Raya Bojonggede yang memiliki nilai proyek Rp40 miliar batal dilaksanakan.
Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Edi Nursalam mengatakan bahwa proyek pembangunan underpas di depan Lapangan Siaga, Jalan Raya Bojonggede yang memiliki nilai proyek Rp 40 miliar terkena pergeseran APBN untuk selanjutnya digunakan untuk penangganan wabah virus corona (covid 19).
"Penangganan wabah covid 19 mula dari aspek kesehatan hingga aspek ekonominya memang butuh anggaran yang besar, hingga ratusan milyar pagu anggaran BPTJ terkena pergeseran termasuk proyek pembangunan Underpass di Bojonggede yang nilainya sekitar Rp 40 miliar," kata Edi kepada wartawan, Senin (15/6/2020).
Alumni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi ini menerangkan bahwa tujuan pembangunan Underpass Bojonggede ini selain untuk menekan anngka kecelakaan lalu lintas juga untuk mengurai kemacetan lalu lintas.
"Pembangunan Underpass Bojonggede ini usulan Pemkab Bogor karena melihat cukup banyaknya kecelakaan lalu lintas antara kendaraan roda dua ataupun lainnya dengan commuter line, selain itu juga untuk mengurai kemacetan terutama di jam - jam sibuk warga pergi dan pulang kerja ataupun sekolah," terangnya.
Ketika ditanya proyek pembangunan sky bridge atay jembatan penyeberangan yang menghubungkan Terminal dengan Stasiun Bojonggede, Edi menuturkan bahwa proyek tersebut baru diusulkan oleh jajarannya untuk dilaksanakan pada Tahun 2021 mendatang.
"Kalau proyek pembangunan Sky Bridge itu bukan tahun ini tetapi Tahun 2021 mendatang, jadi proyek itu tidak terkena pergeseran APBN seperti yang saat ini terjadi," tutur Edi.
Menanggapi batalnya proyek pembangunan Underpass Bojonggede, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Ade Yana Mulyana mengaku pasrah dan akan menyikapinya dengan menaruh sejumlah personilnya di titik kemacetan.
"Simpang kereta di depan Lapangan Siaga ini dan didepan Terminal ataupun Stasiun Bojonggede adalah salah satu titik kemacetan lalu lintas yang menjadi perhatian kami hingga sudah kami ploting petugas untuk mengatur lalu lintas. Saya berharap proyek pembangunan Underpass Bojonggede bisa tetap dilaksanakan pada Tahun 2021 mendatang," ucap Ade.
Lestya Irmawati Kabid Insfrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencana Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bogor menjelaskan karena adanya pergeseran APBN maka Pemkab Bogor pun mengambil langkah serupa.
"Awalnya dengan proyek pembangunan Underpass Bojonggede kami akan menganggarkan biaya untuk pembebasan lahannya, namun karena adanya penundaan proyek tersebut maka kamu juga menggeser Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor. Sementara untuk pembebasan lahan di area sekitar Terminal dan Stasiun Bojonggede masih dalam tahap pengkajian," terangnya. (*/ T Abd)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro