BOGOR - Anggaran proyek rehabilitasi atau pembangunan Pasar Cisarua tahap II mengalami recofusing atau pergeseran karena sebagai anggarannya digunakan untuk penangganan wabah virus corona.
Awalnya, Pemprov Jawa Barat memberikan bantuan keuangan provinsi sebesar Rp20 miliar namun karena pergeseran di APBD Jawa Barat, besaran anggaran untuk pembangunan salah satu pasar juara di Tanah Pasundan ini hanya Rp6 miliar.
"Karena pergeseran APBD Provinsi Jawa Barat ada pergeseran untuk biaya penangganan wabah Covid-19, maka nilai proyek pembangunan Pasar Cisarua tahap ke dua hanya Rp6 miliar saja," kata Direktur Utama PD Pasar Tohaga Haris Setiawan kepada wartawan, Kamis (11/6/2020).
Dia menerangkan, dengan dana Rp20 miliar maka pembangunan Pasar Cisarua tahap kedua meliputi 3 blok. Namun, karena anggarannya hanya tersisa Rp6 miliar maka yang bisa terbangun hanya 1 blok saja.
"Terpaksa kita hanya bangun satu blok saja yaitu blok C karena anggaran pembangunan Pasar Cisarua tahap kedua hanya Rp6 miliar saja. Saat ini proyek multiyears sedang memasuki pembuatan Detail Engineering Design (DED)," terangnya.
Agar pembangunan Pasar Cisarua tahap kedua tidak lagi telat target pekerjaannya, Haris pun meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor bisa segera melakukan lelang proyek insfrastruktur ini.
"Kami tentunya tidak mau proyek pembangunan Pasar Cisarua tahap 2 molor lagi pekerjaannya seperti di tahap 1, hingga kami meminta lelang dipercepat dam menyarankan agar bisa dilelang pada Bulan Juni atau Juli mendatang," pinta Haris.
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat Asep Wahyuwijaya mengakui ada pergeseran anggaran bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat hingga dana tersisa untuk membangun Pasar Cisarua tahap II tersisa Rp6 miliar saja.
"APBD Provinsi Jawa Barat ini sudah tahap ke IV digesernya, Pasar Cisarua agak beruntung masih dapat ploting dana untuk pembangunan Pasar Cisarua tahap ke II kalau alokasi untuk lainnya malah ada yang benar-benar tidak mendapatkan bantuan keuangan. Saya mohon masyarakat Kecamatan Cisarua memakluminya dan Pasar Cisarua ini masih tetap menjadi salah satu prioritas hingga walaupun dalam keadaan sulit masih mendapatkan perhatian dari Pemprov Jawa Barat," kata Asep.
Dia melanjutkan, pembangunan Pasar Cisarua akan dilanjutkan atau dituntaskan hingga seluruh bangunan Pasar Cisarua merupakan gedung baru hingga layak disebut pasar juara dimana tidak hanya berfungsi sebagai pasar tradisional tetapi juga menjadi salah satu objek wisata.
"Di tahun 2021 hingga selanjutnya kami akan tetap perjuangkan ketersediaan anggaran pembangunan Pasar Cisarua hingga di angka Rp35 miliar, sedangkan untuk tahun 2019 dan tahun 2020 bantuan keuangan yang turun itu baru Rp10 dan 6 miliar," lanjut Asep. (*/T Abd)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro