BANDUNG - Jabar masuk dalam penerapan era New Normal sesuai intruksi pemerintah pusat, bersama tiga provinsi lain yakni Sumbar, Gorontalo dan DKI Jakarta.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan bahwa sosialisasi New Normal akan dilakukan sejak saat ini juga.
“Sosialisasi akan dimulai hari ini. Saya minta kerja sama ke media selama 4-5 hari ini ya,” katanya.
“Kita fokus mengedukasi tentang tata cara normalitas baru karena terkendalinya Jabar akan terganggu kalau dalam normalitas baru ada euforia orang seolah-olah normal yang lama,” jelasnya.
“Kalau normal yang lama itu kan bisa ke toko lagi, sekolah lagi tapi gak pakai masker, tidak menjaga jarak, dan gak mau ngantri nah itu akan membahayakan prestasi kita,” terangnya.
Emil berterima kasih kepada semua pihak di jabar, termasuk ke petugas PSBB sejak sebelum puasa hingga pascalebaran.
“Saya ucapkan juga ke petugas yang selama lebaran menjaga, kita mendapat apresiasi dari gugus tugas sebagai provinsi terbaik dalam mengelola penanganan covid,” katanya.
“Apresiasi ini mudah-mudahan menjadi motivasi bagi petugas yang siang dan malam berjaga,” jelasnya.
Emil juga berterima kasih kepada Kapolda Jabar, yang telah melaporkan lebih dari 6.000-an kendaraan sudah diputarbalikkan kembali ke Jawa Tengah dan ke DKI Jakarta.
“Nah itu akan terus kita lakukan. Kenapa? Jangan sampai di normalitas baru, warga Jabarnya terkendali tapi ada pengunjung dari zona merah pakai apa lalu masuk ke wilayah yang sudah terkendali,” katanya.
“Akhirnya bubar jalan, kita repot lagi,” terangnya.
Terakhir, kewaspadaan normalitas baru kita akan fokus ke pengetesan, jadi dia sudah perintahkan tim pelacakan pengetesan segera isi ambulans itu dengan rapid test.
Nanti ambulans mendatangi kawinan kemudian sampling, mendatangi yang lagi ibadah sampling, kira-kira begitu.
“Sampai suatu hari, sampling-sampling ini ternyata negatif serta keramaian dan kerumunan bisa diatur, hiduplah kita di suasana baru tetap tidak nyaman,” jelasnya.
“Tapi menunggu obat dan vaksin datang itulah yang harus bisa kita lakukan adaptasi. Itu skenario Jabar selalu ilmiah dalam mengambil keputusan,” paparnya.
Untuk sosialisasi dan simulasi New Normal, akan disiapkan Polda Jabar dan Kodam III Siliwangi.
“Kita siapkan tahapan simulasi New Normal. Karena Pak Kapolda butuh waktu untuk mengukur jumlah pasukan di mall,” katanya.
“Yang tadinya di mall gak ada TNI dan Polri karena perintah presiden selama 14 hari harus ada dulu melatih disiplin kan harus dihitung ya,” jelasnya.
“Itu butuh waktu sampai hari Minggu. Jadi kita melakukan pemetaan itu, biar senin dimulai new normal dan terlaksana dengan baik,” paparnya.
Emil juga menegaskan, bahwa sanksi akan diterapkan dalam era new normal.
“Ya sama ada sanksi. Kalau dulu istilahnya kita sudah lewat masa hanya mengimbau, masuklah kategori denda,” katanya.
“Ini kan denda sudah dilakukan di beberapa tempat, denda kepada pribadi maupun denda kepada pemilik toko,” katanya.
“Itu yang penting harus ada surat pernyataan supaya nanti kalau melanggar bisa ditutup karena dia tidak patuh. Nominalnya nanti kita sosialisasikan,” tandasnya.(*/Hend)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro