CIREBON - Sejak pandemi virus corona (Covid-19), jumlah volume penumpang di Terminal Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat mengalami penurunan.
Penurunan tersebut bahkan mencapai 80 persen dibanding hari normal.
Kepala Terminal Harjamukti Kota Cirebon, Komarudin mengatakan, di hari normal jumlah bus yang beroperasi sekitar 200 bus. Namun, saat ini hanya ada sekitar 15 bus yang beroperasi setiap harinya. Ia mengaku, suluruh PO bus sengaja mengurangi jumlah armadanya karena penurunan jumlah penumpang akibat pandemi Covid-19.
"Saat terjadi wabah corona ini hanya 15 bus per hari. Normalnya sekitar 200 bus per hari yang beroperasi. Semua PO juga dibatasi. Biasanya 19 sekarang cuman tujuh yang beroperasi," kata Komarudin dikutif dari okezone, Senin (13/4/2020).
Dijelaskannya, sejak 25 Maret lalu sudah tidak ada bus yang datang dari wilayah Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, semenjak Pemprov DKI Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jumlah kuota penumpang dan jumlah bus pun dibatasi.
"Armada juga dibatasi sesuai dengan jumlah kursi. Kuota penumpang dibatasi. Untuk 25 Maret sudah tidak ada kendaraan dari Jakarta. Kalo arah Bekasi ada. Tapi masih dibatasi setengahnya," tambah Komarudin.
Lebih lanjut, ia mencontohkan, apabila ada bus yang memiliki jumlah kursi sekitar 60 buah, maka penumpangnya akan dibatasi setengahnya. Yakni menjadi 30 kursi. Selain itu, penumpang akan duduk secara zig-zag agar meminimalisir risiko penularan Covid-19.
Secara spesifik Komarudin menyampaikan, pada bulan Februari lalu total penumpang yang diberangkatkan dari Terminal Harjamukti sekitar 13.187 penumpang. Baik itu Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun dalam provinsi (AKDP).
Sedangkan, pada Maret lalu penumpang yang diberangkatkan mencapai 13.213 penumpang, serta penumpang yang datang mencapai 6.091 penumpang.
"Kami berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan terminal dan bus. Penumpang kami juga diperiksa sesuai protokol kesehatan yang ada," tandasnya.(*/Dang)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro