JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengalami lonjakan laporan warga terkait dugaan gejala virus korona. Peningkatan laporan itu dipicu oleh dua warga Depok yang diumumkan positif terpapar virus korona.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, dalam rentang dua hari pihaknya menerima lebih dari 2.000 laporan masyarakat. Meski ada ribuan laporan, Dinkes menegaskan tidak semuanya mengalami gejala seperti virus korona.
“Mereka hanya menderita flu biasa, tapi adanya informasi Indonesia positif korona membuat panik dan meminta konsultasi ke Dinkes DKI,” ujar Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, melansir laman Sindonews, Kamis (5/3/2020).
Aduan tersebut pun langsung ditindaklanjuti dengan pemeriksaan. “Dinkes bisa tahu mana yang sebetulnya misalkan suspect atau flu biasa,” timpal Asisten Kesra DKI Jakarta, Catur Laswanto.
Menurutnya, peningkatan aduan dari dalam dua hari ini akibat masyarakat terganggu secara psikologis alias paranoid. “Karena ini kan persoalan psikologi, gitu lho. Soal ketakutan, panik,” tuturnya.
Sekadar diketahui, berdasarkan data Dinkes DKI, warga Jakarta yang terindikasi korona terus bertambah. Dari jumlah awal 136 orang kini bertambah menjadi 297 orang. Dari data tersebut, 121 orang dinyatakan sehat.
Mereka sebelumnya dalam pemantauan dan pengawasan Dinkes karena pernah berinteraksi dengan orang asing (WNA) atau baru pulang dari luar negeri. Kemudian, 120 orang saat ini masih menjalani masa pemantauan.
Sedangkan, 30 pasien yang pernah dirawat karena menunjukkan tanda menyerupai korona telah dinyatakan sehat dan dipulangkan ke keluarganya. Adapun jumlah pasien masih dalam status pengawasan atau perawatan tim medis saat ini ada 26 orang.(*/Tya)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro