CIREBON - Sebanyak empat kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terdampak banjir. Banjir tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Cijangkelok, dan Sungai Cisanggarung, yang debit airnya meningkat menyusul turunnya hujan deras sejak Minggu 16 Februari 2020.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra memaparkan, empat kecamatan yang terdampak banjir tersebut adalah Kecamatan Ciledug, Kecamatan Pabedilan, Kecamatan Losari, dan Kecamatan Pasaleman.
Sedangkan dari empat kecamatan itu, ada delapan desa yang terendam banjir. Yakni Desa Tanjung Anom, Desa Cilengkrang, Desa Tonjong, Desa Cilengkrang Girang, Desa Jatiseeng Kidul, Desa Ciledug Wetan, Desa Babakan Losari Lor, Desa Tawangsari.
"Ada empat kecamatan dan delapan desa yang terendam banjir. Ini karena ada pertemuan aliran Sungai Cijangkelok dan Sungai Cisanggarung. Ditambah ada kiriman air dari hulu, jadi air meluap ke pemukiman warga, " kata Dadang kepada awak media, Senin (17/2/2020).
Lebih lanjut Dadang menerangkan, ada sekitar tiga ribu rumah dan sepuluh ribu warga terdampak banjir. Menurut Dadang, ketinggian banjir yang merendam empat kecamatan ini mencapai 1,5 meter. Warga yang terdampak banjir pun sempat mengungsi ke posko pengungsian. Namun, mereka sudah kembali ke rumah masing-masing.
Disebutkannya, saat ini ketinggian air mulai turun. Bahkan ketinggian air yang merendam rumah warga hanya mencapai 50 cm hingga 30 cm.
"Mulai turun ketinggiannya. Diperkirakan ada sepuluh ribu jiwa yang terdampak banjir, " ujar Dadang.
Masih disampaikannya, salah satu faktor yang menyebabkan Sungai Cisanggarung dan Sungai Cijangkelok meluap adalah karena terdapat enam klep atau pintu air di sepanjang sungai tersebut mengalami kerusakan. Akibatnya, air sungai mengalir dan merendam rumah warga.
"Ada enam klep yang rusak. Tadi sempat bilang tanggul. Tapi ternyata bukan tanggulnya yang jebol, " ucap Dadang.
Berdasarkan pantauan di lokasi, hingga siang ini banjir yang merendam empat kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, belum surut. Namun, ketinggian air mulai berkurang. Salah satunya di Desa Babakan Losari Lor ketinggian air masih mencapai pinggang orang dewas. Petugas gabungan pun kini tengah bersiaga di posko-posko kesehatan di sekitar lokasi kejadian.(*/Dang)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro