BOGOR - Dengan kesulitan mencari lokasi yang aman untuk korban bencana maka akan diprediksi makin panjang derita para korban sebab hunian tetap( huntap) sangat dibutuhkan oleh para korban bencana untuk menata kembali kehidupan .
Memasuki hari ke-46 bencana, Pemkab Bogor belum bisa memastikan kapan pembangunan hunian tetap korban bencana alam di Kecamatan Nanggung, Cigudeg dan Sukajaya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah menjelaskan, pihaknya kesulitan mencari titik aman untuk lokasi huntap (hunian tetap).
“Tim geologi masih di lapangan untuk menentukan titik yang aman. Karena tidak semua lahan yang sudah kami ajukan, aman dari bencana,” kata Syarifah,(14/2/2020).
Saat ini, dari sekitar 81,7 hektare yang diajukan, baru sekitar 8 hektare di antaranya telah dinyatakan aman dari bencana alam dan layak menjadi lokasi huntap.
“Kalau di PTPN Cikasungka tidak ada masalah. Tapi di Desa Sukamaju, tidak semua bisa dipakai. Karena ada kontur tanah yang mengkhawatirkan,” kata dia.
Dari sekitar 4.000 unit rusak rusak akibat bencana alam, kata Syarifah, baru sekitar 10 persen di antaranya akan mendapat huntap.
“Iya masih dipetakan. Yang jelas kalau di Desa Pasir Madang sudah tidak bisa. Sudah masuh zona merah,” katanya.Dalam masa transisi ini, kata dia, Pemkab Bogor ingin melakukan pembebasan lahan.
“Kayaknya nggak keburu kalau sebelum lebaran. Kita usahakan land clearing dulu,” tandasnya.(*/Tuls)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro