BOGOR - Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Bogor begitu banyak dan tersebar namun yang berdampak sangat parah itu yang diprioritaskan seperti daerah yang terisolir dan tak bisa dijangkau oleh kendaraan.
Pemkab Bogor bersama TNI Angkatan Udara (AU) dari Lanud Atang Sanjaya berhasil menyalurkan bantuan kepada warga di lima desa terisolir di Kecamatan Sukajaya. Meski medan tempuh susah diakses, namun berkat bantuan helikopter TNI AU, bantuan bagi warga berhasil disalurkan.
Bantuan dari TNI AU berupa tiga helikopter dan personilnya ini diperlukan karena akses jalan menuju desa terisolir yaitu Desa Pasir Madang, Desa Kiarapandak, Desa Kiarasari, Desa Harkat Jaya dan Cileuksa terputus.
"Alhamdulillah laporan bantuan dari TNI AU Lanud Atang Sanjaya melalui helikopter, bantuan logistik dan obat - obatan sudah sampai di lima desa yang terisolir sebelumnya," kata Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan kepada wartawan di Mako Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Cibinong, (3/1/2020).
Iwan yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor ini menambahkan, insfrastruktur jalan menuju lima desa tersebut tidak bisa terlewati karena tertimpa longsoran yang cukup besar dan tersebar.
"Hari ini bantuan alat berat sudah sampai di Kantor Kecamatan Sukajaya, selain itu tokoh masyarakat Haki Karma juga mengirimkan alat berat agar akses jalan ke lima desa terisolir bisa kembali dilewati," tambahnya.
Untuk memaksimalkan rehabilitasi insfrastruktur jalan maupun jembatan yang putus, Pemkab Bogor pun menurut Iwan akan memohon bantuan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun pemerintah pusat.
"Kita membutuhkan bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun pemerintah pusat karena akses jalan dan jembatan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak bencana alam banjir bandang maupun longsor seperti di Kecamatan Sukajaya, Jasinga, Nanggung dan Cigudeg," tutur Iwan.
Kepala BPBD Kabupaten Bogor Yani Hassan menjelaskan hingga hari ini ada 57 titik bencana alam banjir bandang dan longsor yang terjadi di 22 kecamatan dan puluhan desa. "Hari pertama kejadian yaitu Rabu (1/1/2020) laporan bencana alam ada 41 dan hingga hari ini bertambah menjadi 56 titik bencana, karena jumlah personil BPBD terbatas sementara titik bencana banyak maka pemberian bantuan logistik dan kesehatan pun belum maksimal menyentuh ke semua korban bencana alam," jelas Yani.
Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU - PR) ini melanjutkan bahwa pemberian bantuan logistik dan kesehatan umumnya diberikan ke posko - posko terpadu bencana alam dan setelah itu baru disalurkan ke pemukiman warga karena tidak semuanya ikut mengungsi.(*/Du)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro