BOGOR - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor mendapat penghargaan Perpamsi Award 2015 dari Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi). Pada 21 April 2015 lalu.
Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan Hadi Mulya Asmat mengatakan, dengan adanya penghargaan tersebut pihaknya pun terpacu untuk meningkatkan pelayanan air minum kepada konsumen, serta memperluas jangkauan wilayah pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Bogor.
"Dalam acara Indonesia Water and Waste Water Expo & Forum (IWWEF) di Auditorium Hotel Bidakara Jakarta, kita mendapatkan penghargaan Perpamsi Award. Penghargaan ini langsung diberikan oleh bapak Presiden," katanya kepada wartawan.
" Penghargaan ini memberikan semangat bagi kita untuk meningkatkan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat Kabupaten Bogor," lanjut Hadi.
Penghargaan Perpamsi Award 2015 diberikan karena kinerja dan pelayanan air minum dan sanitasi (air limbah) yang dikelolanya cukup baik, sehingga pantas mendapatkan penghargaan tersebut.
PDAM Tirta Kahuripan telah merancang sejumlah program yang akan dilaksanakan di tahun-tahun yang akan datang. Salah satu programnya yaitu meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Bogor.
Untuk memfokuskan pelayanan tersebut maka PDAM Tirta Kahuripan pun menyempurnakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dikelolanya.
"Untuk memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat Kabupaten Bogor, kita kelola PDAM ini dengan sebaik-baiknya. Untuk pelayanannya, kita bagi dalam tiga wilayah, yaitu Wilayah Barat dengan 14 kecamatan, Wilayah Tengah dengan 19 kecamatan, Wilayah Timur dengan 7 kecamatan dan Wilayah Depok dengan 2 kecamatan. Akan kita kembangkan SPAM-SPAM di wilayah tersebut," terangnya.
Lebih lanjut Hadi menuturkan, kondisi SPAM yang saat ini dikelola oleh PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor belum sepenuhnya mencakup seluruh masyarakat Kabupaten yang mencapai 6,2 juta jiwa. Untuk saat ini pelayanan baru mencapai 17,73 persen atau sekitar 173.782 sasaran rumah tangga (SR). Dengan jumlah pelanggan yang masih terbilang kecil tersebut, hadi mengatakan, masih memungkinkan PDAM Tirta Kahuripan untuk menjaring konsumen atau pelanggan lebih banyak lagi.
Karena itulah untuk meningkatkan konsumen akan dibangun sejumlah SPAM-SPAM agar produksi air minum menjadi lebih banyak lagi
"SPAM-SPAM ini akan kita bangun di wilayah tersebut," jelasnya.
Hadi juga mengatakan, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pihaknya mengalami sejumlah kendala. Kendala tersebut diantaranya Ketersediaan air baku (debit dan kualitas) semakin berkurang dan kesulitan untuk penguasaan sumber mata air. Terbatasnya kemampuan keuangan untuk melakukan investasi pengembangan. Sebaran penduduk yang terpencar (tidak terkonsentrasi seperti perkotaan) menyebabkan investasi yang tinggi. Kondisi geografi dan topografi Wilayah Kabupaten Bogor sangat mempengaruhi biaya investasi dan biaya operasional.
"Umur jaringan pipa yang sebagian sudah tua yang menyebabkan tingginya kehilangan air, memerlukan biaya replacement yang tinggi. Kemudian sulitnya proses perizinan pemanfaatan air baku, izin crossing rel kereta api, PN gas dan adanya pencemaran air sungai yang diakibatkan oleh limbah industri rumah tangga juga menjadi kendala dalam memberikan pelayanan," terangnya.
Meskipun potensi pelanggan cukup besar seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi disisi lain laju penambahan pelanggan relatif rendah terkendala terbatasnya sumber dana investasi. Selain itu sebagian wilayah Kabupaten Bogor sumber air tanah relatif masih bagus, ikut mempengaruhi rendahnya minat berlangganan.
"Banyaknya sumber air yang dikuasai oleh pihak swasta, cakupan pelayanan masih relatif kecil, adanya pelayanan SPAM oleh swasta tanpa izin, dan pembebasan lahan sangat sulit terkait dengan harga yang sangat tinggi diluar kewajaran, juga menjadi permasalahan," pungkasnya. (*)
© 2015. All Rights Reserved. Jurnal Metro.com | Analisa Jadi Fakta
Koran Jurnal Metro